MTS Al-Khairiyah (diusulkan menjadi MTsN 3 Buleleng)

Nama Madrasah MTS Al-Khairiyah (diusulkan menjadi MTsN 3 Buleleng)
Jenjang MTSN
Alamat Banjar Dinas Mundukkunci, Desa Tegallinggah, Kec. Sukasada
Kabupaten/Kota Buleleng
Provinsi Bali
Kategori Madrasah Penegerian (Masyarakat)
Alasan Urgensitas 2. penguatan pemahaman ideologi pada UUD 1945, Pancasila, dan moderasi beragama 3. penguatan pemahaman Pluralisme dan Bhineka Tunggal Ika pada madrasah 4. wilayah yang populasi penduduk usia belajar besar sehingga memerlukan akses madrasah negeri yang mencukupi 7. wilayah yang membutuhkan madrasah negeri sebagai wujud diskresi pemerintah pusat. 8. Sarana dan Prasarana Belajar sudah layak dan lengkap

Latar Belakang[edit]

Latar Belakang

Salah satu masalah pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dan peningkatan mutu menejemen sekolah.

Berdasarkan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II pasal 2 dan 3 yaitu dasar, fungsi, dan tujuan dijelaskan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia dengan akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggungjawab.

Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang berkewajiban mengembangkan potensi siswa semaksimal mungkin dalam berbagai aspek kepribadian, sehingga menjadi manusia yang mampu berdiri sendiri di dalam dan di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu diharapkan pendidikan dapat menunjang pembangunan bangsa dalam arti luas. Pendidikan di sekolah diartikan sebagai proses kegiatan terencana dan terorganisir yang terdiri atas kegiatan belajar, kegiatan ini bertujuan menghasilkan perubahan yang positif pada diri siswa. Menurut status, lembaga pendidikan/sekolah terbagi menjadi dua yaitu sekolah Swasta dan sekolah Negeri.

Sekolah Negeri maupun sekolah Swasta memiliki karakteristik berbeda, sehingga dengan karakteristik masing-masing akan menampilkan perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Jika kita berpikir secara bijak, baik itu sekolah Negeri maupun sekolah Swasta memiliki tujuan yang sama seperti yang tertuang dalam  Pembukaan  UUD  1945 yakni  mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan cara dan karakteristik masing-masing, sekolah Negeri dan sekolah Swasta tentu telah berupaya untuk mencapai tujuan tersebut.

Terlepas dari usaha tersebut, keberhasilan yang diperoleh dari proses belajar mengajar tidak lepas dari beberapa faktor yaitu faktor guru yang mengajar, siswa yang belajar, metode dan materi pembelajaran, serta sarana penunjang kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini keseluruhan faktor itu harus mendapat perhatian yang terpadu dan saling berkaitan dalam satu aktivitas yaitu proses belajar mengajar. Peralihan status madrasah dari swasta dengan tujuan seperti biaya yang lebih terjangkau, fasilitas  yang  sudah  disediakan pemerintah, kurikulum berstandar  nasional, memiliki sistem sekolah yang kredibel, dan prestise tersendiri.

Berdasarkan data yang ada bahwa  Wilayah Kabupaten Buleleng yang luasnya 136.588 Ha secara administrasi terbagi dalam 9 Kecamatan dengan 129 desa, 19 kelurahan, 550 dusun/banjar dan 58 lingkungan. 9 (sembilan) kecamatan yaitu 1. Kecamatan Gerokgak, 2. Seririt, 3. Busungbiu, 4. Banjar, 5. Sukasada, 6. Buleleng, 7. Sawan, 8. Kubutambahan dan 9. Tejakula. dari 9 kecamatan tersebut hanya ada 2 (Dua) MTs. Negeri, yaitu MTs. Negeri I Buleleng berada di wilayah Kecamatan Gerokgak dan MTs N 2 Buleleng berada di Kecamatan Seririt, Banyak keluarga bertempat tinggal di Kabupaten Buleleng, khususnya dikecamatan Sukasada warga sangat antosias adanya penergian MTs.. Al – Khairiyah, karena memang banyak anak usia Pendidikan dasar yang membutuhkan Madrasah Tsanawiyah Negeri untuk meneruskan pendidikan agama.

Di Kecamatan Sukasada belum ada MTs. Negeri. Masyarakat yang minoritas muslim dan anak-anaknya yang telah lulus Sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah sangat membutuhkan keberadaan MTs Negeri untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.

MTs. Al – Khairiyah berjarak 25 kilometer dengan MTsN 2 Seririt yang bertempat di Desa Rajatama, maka tentunya sangat layak di kecamatn Sukasada dengan adanya MTs.Negeri

 

Bentuk dan Nama Madrasah[edit]

Bentuk dan Nama Madrasah

Sejarah Madrasah

Desa Tegallinggah salah satu desa yang memiliki banyak warga muslim. Berdasarkan demografi wilayah desa Tegalligah jauh ke kota untuk melanjutkan Pendidikan yang lebih tinggi, sehingga banyak anak usia sekolah tidak bisa melanjutkan Pendidikan ke jenjang lebih tinggi keadaan ini mendorong tokoh-tokoh dan pemuka agama di tegallinggah bermusyawarah dan sepakat untuk mendirikan yayasan yang kedepannya menaungi Madrasah Tsanawiyah Al Khairiyah, setelah terbentuk MTs. Al Khairiyah diajukan permohonanan ijin operasional   madrasah, hingga terbitlah keputusan Direktur Jendral Bimbingan masyarakat Islam No. Kep /D/68/77 tanggal 19 Maret 1977 atas nama Menteri Agama RI dengan ini kepala kantor wilayah Agama memberikan  izin operasional kepada MTs. Al Khairiyah, sehingga madrasah yang bersangkutan diberikan hak menurut hukum untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dan diperbolehkan untuk mengikuti ujian persamaan madrasah negeri

Identitas Madrasah sebagai berikut :

 

1              Nama Sekolah       : MTs. Al-Khairiyah

2              NSM                       : 121251080003

3              Status                    : Swasta

4              Akreditasi               : B (2017-2022)

5              Alamat Sekolah      : Banjar Dinas Mundukkunci

6              Kelurahan/Desa     : Tegallinggah

7              Kecamatan             : Sukasada

8              Kabupaten              : Buleleng

9              Provinsi                  : Bali

10           Kode Pos                : 81161

11           NPWP                     : 00.416.944.7-902.000

12           Nama Kepala         : Abdul Wahab, S.Ag

13           No HP                    : 081915664253

14           Nama Yayasan      : Ihya ‘Ulumuddin

 

Gambaran dan Tata Ruang Madrasah[edit]

Gambaran dan Tata ruang Madrasah

MTs.  Al Khairiyah memiliki tata ruang yang aman karena terdapat pagar besi dan tembok di tiap sisi bangunannya sehingga keamanan siswa terjamin baik dari pihak luar ataupun dari dalam. Dari segi Kesehatan MTs. Al Khairiyah memiliki kebersihan yang cukup, letak kelas dan pembuangan sampah yang jauh sehingga aman bagi siswa dan MTs.   Al Khairiyah memiliki tanaman untuk memperindah madrasah sehingga terlihat bersih dan indah. Dari segi akses sangat dekat karena jarak antara ruang tidak terlalu jsuh sehingga memudahkan guru dan siswa melaksanakan pembelajaran

Gambaran Kondisi Geografis dan Demografis[edit]

Gambaran Kondisi Geografis dan Demografis

MTs. Al Khairiyah beralamat di Banjar Dinas. Munduk Kunci, Desa Tegallinggah, Kec. Sukasada, Kab. Buleleng, Propinsi Bali, dengan batas-batas

sebelah utara jalan setapak

sebelah timur kebun rambutan (tanah milik)

sebeah selatan rumah penduduk dan sebelah Barat jalan Raya /Jalan Utama.

Desa Tegalliggah memiliki jumlah penduduk 7714 orang dengan luas desa sebesar 936 ha/m2 . Desa ini memiliki kepadatan penduduk sebesar 8,02 jiwa/ km2, dengan ketinggian 475 meter dari permukaan laut dengan batas -batas

Batas

Desa/Kelurahan

Kecamatan

Sebelah utara

Tukad Mungga

Buleleng

Sebelah selatan

Gobleg

Banjar

Sebelah timur

Panji Anom

Sukasada

Sebelah barat

Selat

Sukasada

 

Desa Tegallinggah jauh dari gunung berapi,, laut dan sungai yang besar. Jadi kondisi ini aman dari potensi potensi bencana alam besar maupun kecil dan aman dari wilayah sekitar yang menyebabkan bencana/ kecelakaan

 

Gambaran Analisis SWOT[edit]

Gambaran Analisi SWOT (Strength, Weakness, Opurtunity, Treatness)

Faktor Internal 

1. Standar Isi

Kekuatan (strength)

Aspek Ketersediaan Kurikulum

Madrasah  memiliki  Dokumen kurikulum  yang  sudah  disahkan  Kantor Kementerian  Agama Kab. Buleleng

Aspek Proses Penyusunan Kurikulum Merdeka

 o Adanya komitman MTs. Al Khairiyah  untuk melaksanakan Kurikulum 13 berdasarkan standar BSNP

 o Adanya Tim pengembang kurikulum yang menyusun Dokumen Kurikulum Merdeka

Aspek Struktur dan Muatan Komponen Kurikulum Merdeka

o   Beban belajar peserta didik sudah mengacu kepada standar nasional dan untuk meningkatkan mutu lulusan peserta didik diberi tambahan pengayaan belajar mulai dari kelas VII sampai kelas IX.

o   Adanya  kegiatan  pengembangan  diri  yang  diberikan  dalam  bentuk  Bimbingan Konseling, Bimbingan Prestasi Akademik mata pelajaran, kegiatan pengembangan   keterampilan (Keagamaan, Pramuka, dan Olahraga Prestasi)

o  Adanya  kriteria  kenaikan  kelas dan kelulusan  sesuai  dengan karakteristik madrasah

o   Kalender pendidikan MTs. Al-Khairiyah mengacu pada kalender pendidikan secara Nasional dan disesuaikan dengan situasi kondisi lokal dan internal madrasah

Aspek Penyusunan/Pengembangan Silabus

o  Penyusunan  Silabus  dilakukan  oleh  seluruh  pendidik  dengan  memperhatikan panduan

Kelemahan (weaknesses):

Kerangka dasar kurikulum masih menggunakan standar minimal dari BSNP

o Analisis konteks dalam penyusunan kurikulum Merdeka  belum sempurna

o Program muatan lokal dalam rangka peningkatan dan pengembangan pendidikan agama yang menjadi karakteristik madrasah belum sempurna

o Pelayanan Konseling belum dilaksanakan secara optimal kepada seluruh peserta didik

o Kriteria kenaikan kelas, kelulusan dan penjurusan belum tersosialisasi kepada seluruh warga madrasah

o Program pendidikan kecakapan hidup yang terintegrasi pada mata pelajaran belum dilakukan secara sempurna pada setiap mata pelajaran

o Dalam  penyusunan  silabus  unsur  adopsi  lebih  mendominasi  dan  melihat  contoh  yang dikembangkan oleh pusat sebagai referensi

Aspek Proses Penyusunan Kurikulum Merdeka

o Adanya komitman MTs. Al Khairiyah  untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka berdasarkan standar BSNP

o Adanya Tim pengembang kurikulum yang menyusun Dokumen Kurikulum Merdeka

Aspek Struktur dan Muatan Komponen Kurikulum Merdeka

o   Beban belajar peserta didik sudah mengacu kepada standar nasional dan untuk meningkatkan mutu lulusan peserta didik diberi tambahan pengayaan belajar mulai dari kelas VII sampai kelas IX.

o   Adanya  kegiatan  pengembangan  diri  yang  diberikan  dalam  bentuk  Bimbingan Konseling, Bimbingan Prestasi Akademik mata pelajaran, kegiatan pengembangan   keterampilan (Keagamaan, Pramuka, dan Olahraga Prestasi)

o  Adanya  kriteria  kenaikan  kelas dan kelulusan  sesuai  dengan karakteristik madrasah

o   Kalender pendidikan MTs. Al-Khairiyah mengacu pada kalender pendidikan secara Nasional dan disesuaikan dengan situasi kondisi lokal dan internal madrasah

Aspek Penyusunan/Pengembangan Silabus

o  Penyusunan  Silabus  dilakukan  oleh  seluruh  pendidik  dengan  memperhatikan panduan

2. Standar Proses

Kekuatan (strength)

Aspek Penyiapan Perangkat Pembelajaran

o Perangkat  Pembelajaran  masing-masing  mata  pelajaran  sudah  lengkap  dan disusun sesuai ketentuan

Aspek Pelaksanaan Proses Pembelajaran

o Pendidik telah mengalokasikan waktu sesuai dengan prosem

Kelemahan (weaknesses):

o Media pembelajaran masih belum lengkap

o Belum semua pendidik menyediakan jadwal konsultasi mata pelajaran

o Bahan ajar berupa modul, LKS belum disusun langsung oleh pendidik

o Belum semua pendidik mampu mengembangkan bahan ajar berbasis TIK

o Belum optimalnya pelaksanaan program pengembangan diri

o Belum   optimalnya   peran   komite   dalam   pengembangan   standar   proses pembelajaran

o Pengisian jurnal KBM di kelas belum optimal

 

Gambaran Ekologis Madrasah[edit]

Gambaran Ekologis Madrasah

Sebelah timur MTs. Al Khairiyah masih berupa kebun yang tidak memiliki akses jalan, jadi jika memungkinkan bisa untuk memperluas lahan untuk meningkatkan sarana dan prasarana

Gambaran Prospek Potensi Siswa[edit]

Gambaran Prospek Potensi Siswa

Jumlah anak-anak dalam usia sekolah tingkat MTs di Desa Tegallinggah sebesar

Usia

LK

PR

jumlah

13 tahun

63 Orang

73 Orang

136 Orang

14 tahun

76 Orang

72 Orang

148 Orang

15 tahun

73 Orang

77 Orang

150 Orang

16 tahun

79 Orang

76 Orang

155 Orang

17 tahun

65 Orang

68 Orang

133 Orang

18 tahun

67 Orang

71 Orang

138 Orang

Sumber Siswa

Yang  berpotensi  menjadi  sumber  siswa  bagi  Madrasah  Tsanawiyah  Al  Khairiyah  ada beberapa sekolah dan Madrasah yaitu

1.   MIN 3 Buleleng

2.   SDN No. 2 Tegallinggah,

3.   SDN No. 1 Panji Anom

4.   SDN No. 2 Panji Anom

5.   SDN No. 4 Panji Anom

6.   SDN No. 1 Pemaron

7.   MIT Mardhatillah

8.   MI Abul Abbas

9.  SD.1 Tegallinggah

10. MI. Hasanuddin Temukus

Bagi siswa yang berasal dari luar desa Tegallinggah dapat tinggal di pondok pesantren Ihya ‘Ulumuddin atau Pondok Pesantren Syamsul Huda. Berdasarkan data yang didapat dari Kantor Desa Tegallinggah, mata pencaharian penduduknya sebagian besar  petani, berdagang, berternak dan buruh tukang.

Gambaran Kebutuhan Masyarakat akan Lulusan[edit]

Gambaran Kebutuhan Masyarakat akan lulusan

Dengan peralihan status dari swasta menjadi negeri diharapkan dapat :

o  meningkatnya kualitas pendidikan yang lebih baik dan menghasilkan siswa yang jujur dan disiplin sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang besar dan baik.

o Siswa dapat mengembangkan potensi yang dimiliki

o  Meratanya  pendidikan  dasar  sehingga  program  pemerintah  yaitu  menuntaskan pendidikan dasar selama 9 tahun dapat terlaksana. Pendidikan terjangkau di semua lapisan masyarakat dan ada peningkatan kualitas sumber daya manusia

Penutup (dan harapan)[edit]

Penutup

Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Desa Tegallinggah adalah peralihan status Madrasah dari swasta menjadi Negeri. Adanya kebijakan dari negara mengenai biaya pendidikan di Indonesia. Dengan adanya kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, maka dapat mengurangi jumlah penduduk yang tidak mampu mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan sumber daya manusia di Desa Tegallinggah. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan di Madrasah. Tidak hanya di kota, bahkan desa atau pedalaman pun yang jaraknya jauh dari pusat pemerintahan membutuhkan pendidikan yang memadai. Dengan kebijakan tersebut, pendidikan dapat tersebar secara merata di Indonesia. Semoga kualitas pendidikan di Indonesia bisa meningkat dan mampu bersaing dengan negara luar, sehingga Indonesia mampu menjadi negara yang maju. Oleh sebab itu, besar harapan kami agar permohonan peralihan status Madrasah Tsanawiyah Al Khariyah bisa diterima menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Buleleng.

Pelaksanaan Kurikulum[edit]

I. Struktur Kurikulum

   1.  Kurikulum Madrasah

        a. Untuk Kelas 7 dan  8 menggunakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)

        b. Untuk kelas 9 menggunakan Kurikulu 2013 ( K.13 )

   2. Metode pembelajaran menggunakan :

       a. metode Inkuiri

       b. metode diskusi

       c. metode demontrasi

       d. metode kooperatif

       e. metode problem based learning

       f. metode pembelajaran Integratif

II.  Pendidikan Nilai Budaya dan karakter bangsa, yaitu : Profil belajar Pancasila dan profil belajar Rahmatan lil 'alamiinyaitu dengan 

     pembiasaan baca Al-qir'an, sholat dhuha, dah sholat dhuur berjamaah

III. Progam Unggulan

     a. Program unik pada MTs. Al-Khairiyah yaitu :

         1. Do'a bersama dihalaman sebelum masuk kelas

         2. Hafalan surat surat pendek dengan berbaris rapi sebelum masuk kelas

         3. Hafalan Surat-surat pendek yang telah ditentukan sebelum menerima raport atau ijazah

     b. Ekstra kurikuler unggulan

         1. Pramuka

         2. Bela diri

        3. Panjat tebing

    c. Lomba Akademik yang di ikuti

        1.KSM

        2. OSAM

        3. OMIPA

      

Jumlah Peserta Didik[edit]

Jumlah peserta didik MTs.Al -Khairiyah Tahun Pelajaran 2023 - 2024

I. Kelas 7 A. Lk.  9. Pr. 13 : 22 

   Kelas 7 B. Lk. 10. Pr. 12 : 22

   Jumlah keseluruhan Kelas 7 A-B : 44 siswa

II. Kelas 8 A  Lk. 12. Pr. 15 : 27

    Keles 8 B Lk. 11.  Pr. 15 : 26

    Jumlah Keseluruhan Kelas 8 A-B : 53 siswa

III. Kelas IX A. Lk. 14 Pr. 7 : 21

     Kelas IX B Lk.11 Pr.9 : 20

     Jumlah Keseluruhan Kelas IX : 41 Siswa

IV. Julah Keseluruhan kelas 7,8 dan 9 : 138 siswa

Jumlah dan kualifikasi GTK[edit]

JUMLAH DAN KWALIFIKASI GURU MTs.  AL-KHAIRIYAH

Jumlah Guru/Tenaga Pendidik :17 orang, diantaranya 2 PNS, 5 Guru bersertifikasi dan 10 Guru Honorer

Jumlah Tenaga kependidkan : 4 orang, diantaranya 1 Ka. TU dan 3 staf 

Sarana dan Prasarana pendidikan[edit]

Sarana dan Prasarana Pendidikan MTs. Al -Khairiyah ada 3 bangunan gedung bertingkat,

6 ruang,  kelas 7 dan 8 ab diruang atas dan kelas 9 ab diruang bawah

Ruang kepala 1 ruang

Raung guru 1 ruang

Ruang Lab. 1 ruang

Ruang perpustakaan 1 ruang

Toilet Guru 2 ruang

Toilet Siswa 5 ruang

Mushola 1

Kantin1

Meja Guru di ruang kelas 6 unit

Kursi guru di ruang kelas 6 unit

Meja dan kursi tamu 1 unit

Meja guru di ruang guru 16

Kursi Guru diruang guru 16

Meja Pegawai dan kursi 4 stel

Lemari guru diruang guru 1 unit

Lemari Kamad 1 unit

Lemari arsip 1 unit

Lemari locker 1 unit

Maje siswa 100 dan kursi siswa 120 

Papan tulis 6 buah di ruang kelas

Komputer/laptop 18 unit

Lapto 4 unit

LCD Proyektor 3 unit

Televisi 2 unit

Pengeras Suara 3 unit

Kipas angin 3 unit

Mesi printer 5 unit : tipe L 3210: 2 unit, L 360, 1 unit, L 120,1 unit dan L 210, 1 unit

Kotak Obat ( P3K) 1unit

Alat peraga IPA  6 

Bola sepak 6

Lapangan olah raga, Futsal, bola volly menjadi satu lokasi

Rencana pembiayaan pendidikan[edit]

Rencana Sumber Pendapatan/Pembiayaan Madrasah

1. DIPA

2. BOS

3. KOMITE

Proses pembelajaran[edit]

Proses pembelajaran memuat beberapa komponen antara lain muatan pembelajaran intrakurikuler, proyek penguat profil pelajar pancasila dan ekstrakurikuler

a. beban belajar dalam jam pembelajaran perminngu 48 jp untuk keklas 7 dan 8, dan 46 jp untuk kelas 9

b. pengaturan alokasi waktu perminggu 40 jam pelajaran tatap muka minggu

1 jam tatap muka setara ( ekuivalen ) dengan 40 menit, dan untuk penugasan terstruktur ( PT) atau kegiatan mandiri tidak terstruktur ( KMTT) maksimal 50 % dari waktu tratapmuka sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan

Pemanfaat alokasi waktu tersebut memperhitungkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai potensi, dengan demikian penugasan terstruktur yang biasanya berbentuk pekerjaan rumah diperhitungkan waktu pengerjaannya dengan pertimbangan waktu sama dengan 1/2 dari jumlah jam tatap muka.

A. Pengaturan Beban Belajar

         Muatan  kurikulum   dalam  satuan  Pendidikan  memuat  beberapa  komponen antara  lain  muatan      pembelajaran  intrakurikuler,  proyek pengutan  Profil Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler. Beban  belajar  merupakan  keseluruhan  kegiatan  yang harus  diikuti peserta  didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

1. Beban belajar di MTs Al Khairiyah   dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.

2. Beban  belajar  satu  minggu  Kelas  VII,  (  42  Jam  )    VIII,  dan  IX adalah  46  jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran

     adalah 40 menit.

3. Beban belajar di Kelas VII, dan VIII dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

4. Beban  belajar  di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan  paling banyak 20 minggu.

5. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.

6. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu.

        Pengaturan alokasi waktu perminngu  40 jam pelajaran tatap muka tiap minggu, yaitu:

1. Alokasi  waktu  untuk  melakukan  kegiatan  tatap  muka,  penugasan  terstruktur,  dan penugasan  tidak terstruktur  diatur dengan  ketentuan bahwa : 1 jam pelajaran  tatap muka setara (ekuivalen) dengan 40 menit, dan untuk Penugasan Terstruktur (PT) atau Kegiatan  Mandiri  Tidak  Terstruktur  (KMTT)  maksimal  50 % dari  waktu  tatap muka sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan.

2. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut memperhitungkan potensi dan kebutuhan peserta didik  dalam  mencapai  kompetensi.  Dengan demikian  penugasan  terstruktur  yang biasanya  dalam  bentuk pekerjaan  rumah  (PR)  diperhitungkan  waktu  pengerjaannya dengan pertimbangan waktu sama dengan ½ dari jumlah jam tatap muka.

        Beban  belajar  yang digunakan  adalah  system  paket  sebagaimana tertera  dalam struktur kurikulum, yaitu:

Kelas

Satu Jam Pembelajaran Tatap Muka/Menit

Jumlah jam pembelajaran Per-minggu

Minggu Efektif Per-tahun Ajaran

Waktu Pembelajaran/Ja m Per-tahun

7

40

42

37

1554

8

40

46

37

1.702

9

40

46

32

1.70

     Kurikulum di MTs Al Khairiyah Tegallinggah  dikembangkan dengan memperhatikan empat  ranah  yaitu  sosial-emosional,  intelektual,   ketrampilan,   dan   perilaku  dengan kompetensi spiritual sebagai payungnya, yang dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran berbasis tema atau integrated curriculum pada mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan  Alam-Sosial, dan Bahasa  Inggris.  Sedangkan  untuk mata pelajaran Pendidikan  Agama  Islam,  Seni,  Matematika  dan  PJOK  dilaksanakan  dalam bentuk parsial. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 6 hari masuk sekolah.

        Muatan  kurikulum  dalam  satuan  Pendidikan memuat beberapa komponen  antara lain muatan pembelajaran intrakurikuler,  proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila  dan ekstrakurikuler.

B. Kalender Akademik

KALENDER PENDIDIKAN SEMESTER I ( Ganjil )

TAHUN PELAJARAN 2022 /  2023

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BULAN

MG

SN

SLS

RB

KM

JM

SBT

KETERANGAN

 

 

 

JULI

I

 

 

 

 

1

2

 

II

4

5

6

7

8

9

 

III

11

12

13

14

15

16

13-16 Matsama

IV

18

19

20

21

22

23

30 libur tahun baru hijrsh 1444 H

V

25

26

27

28

29

30

 

 

 

AGUSTUS

I

1

2

3

4

5

6

 

II

8

9

10

11

12

13

 

III

15

16

17

18

19

20

17 Hari Kemerdekaan RI ke 77

IV

22

23

24

25

26

27

 

V

29

30

31

 

 

 

 

 

 

 

SEPTEMBER

I

 

 

 

1

2

3

 

II

5

6

7

8

9

10

19-22 Kegiatan Tengah Smst I

III

12

13

14

15

16

17

 

IV

 

19

 

 

20

 

 

21

 

 

22

 

23

24

 

V

26

27

28

29

30

 

 

 

 

 

OKTOBER

I

 

 

 

 

 

1

 

II

3

4

5

6

7

8

8 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW.

III

10

11

12

13

14

15

 

IV

17

18

19

20

21

22

22 Libur Saraswati

V

24

25

26

27

28

29

 

VI

31

 

 

 

 

 

 

 

 

NOVEMBER

I

 

1

2

3

4

5

 

II

7

8

9

10

11

12

 

III

14

15

16

17

18

19

28 Nopember - 3 Desembember 2022

IV

21

22

23

24

25

26

Perkiraan PAS

V

28

29

30

 

 

 

 

 

 

DESEMBER

I

 

 

 

1

2

3

 

II

5

6

7

8

9

10

 

III

12

12

14

15

16

17

17 Desember Pembagian Raport

IV

19

20

21

22

23

24

 

V

26

27

28

29

30

31

 

JUMLAH HES

 

22

22

22

23

23

20

132

JUMLAH HEB

 

18

18

17

19

20

14

106

 

C. Data GTK

     Jumlah Guru           : 16

     Guru Laki-laki         : 5

     Guru Perempuan    : 11

 

D. Kegiatan Ekstrakurikuler

        Macam-macam kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

 1. Pramuka

     Pramuka Penggalang

 2. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

     a) Futsal

     b) Pencak Silat

     c) Bulu Tangkis

     d) Tenis Meja

        Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut:

NO

HARI

WAKTU

KEGIATAN

PEMBINA

1

Jum’at

16.00-17.00

Pencak Silat

Nur Hadi Panji Asmara, S.Pd

2

Sabtu

16.00-17.00

Futsal

Nur Hadi Panji Asmara, S.Pd

3

Sabtu

17.00-18.00

Tenis Meja

Nur Hadi Panji Asmara, S.Pd

4

Minggu

16.00-17.00

Bulu Tangkis

Rochmatus Shoviy, S.Pd

5

Minggu

17.00-18.00

Pramuka

Syarifudin

 

E. Mekanisme dan Prosedur Penentuan KKM

        Kriteria  Ketuntasan  Minimal  merupakan  batas  minimal  pencapaian  kompetensi  pada setiap   aspek   dan  indikator  penilaian  hasil  belajar  pada  setiap  mata  pelajaran  yang  harus dikuasai  oleh  peserta  didik.      Mekanisme  dan  Prosedur  penentuan  KKM  mengacu  pada pedoman yaitu:

1. Melalui  analisis  tiga  hal,  yaitu  tingkat  kerumitan  (kompleksitas),  tingkat  kemampuan  rata- rata  peserta  didik  (intake),  dan  tingkat kemampuan  sumber  daya  dukung  sekolah    pada setiap indikator,  kompetensi dasar, dan standar kompetensi untuk tiap mata  pelajaran.

2. Dilakukan  oleh  kelompok  guru  mata  pelajaran  berdasarkan  hasil  analisis        (kekuatan, kelemahan,  peluang,  ancaman) yang ada di sekolah.

3. KKM ideal adalah 100%, dan minimal sebesar 75% , namun karena karakteristik sekolah, maka KKM pada satuan pendidikan boleh dibawah 75% dan secara bertahap sekolah harus menyesuaikan  sehingga  mencapai kondisi ideal.

4. KKM ditentukan  pada awal tahun pelajaran untuk setiap jenjang.

        Berdasarkan  hasil analisis  oleh kelompok  guru mata pelajaran, diperoleh Kriteria Ketuntasan Minimal untuk  setiap mata pelajaran 

F. Program Kegiatan Pengembangan Diri

        Macam-macam kegiatan Pengembangan diri yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

 1. Pramuka

     Pramuka Penggalang

   2. Pendidikan  Jasmani,  Olah Raga dan Kesehatan

        a) Futsal

        b) Pencak Silat

        c) Bulu  Tangis

        d) Tenis Meja

  3. Bidang Akademik

        a) Matematika

        b) Bahasa Inggris

        c) IPS

 4. Bidang keagamaan

      a) Sholat Dhuhur

      b) Sholat Dzuhur  berjama’ah

      c) Hafalan  surah surah pendek

         Adapun waktu pelaksanaan kegiatan pengembangan diri adalah sebagai berikut:

NO

Kegiatan

Hari

Waktu

Keterangan

1

Shalat Dhuha

Senin - sabtu

07.15 – 07.30

Sesuai jadwal

2

Sholat Dzuhur berjama;ah

Senin - sabtu

07.15 – 07.30

Sesuai jadwal

3

Kepramukaan

Sabtu

16.00 – 18.00

Sesuai jadwal

4

Pencak silat

Jum’at

16,00 – 18.00

Sesuai jadwal

5

Tennis  meja

Minggu

16,00 – 18.00

Sesuai jadwal

6

Bulu tangkis

Minggu

16,00 – 18.00

Sesuai jadwal

7

Futsal

Minggu

16,00 – 18.00

Sesuai jadwal

8

Bahasa Inggris

Senin

01.30  - 02.3

0        Sesuai jadwal

9

IPS

selasa

02.00 – 03.00

Sesuai jadwal

10

MTK

Rabo

02.00 – 03.00

Sesuai jadwal

11

Hafalan  surah surah pendek

 

 

Menyesuaikan

Sistem evaluasi pembelajaran dan program[edit]

A. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi secara teori dan praktek, dan ketuntasan belajar dalam konteks  kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan  substansi  yaitu  ketuntasan  belajar  KD  yang  merupakan  tingkat  penguasaan peserta  didik   atas   KD   tertentu   pada   tingkat  penguasaan  minimal  atau  di  atasnya. Sedangkan  ketuntasan  belajar  dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam   setiap   semester,   setiap   tahun   atau   pada   suatu   tingkat   satuan   pendidikan. Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi   dari   sejumlah   mata   pelajaran   yang  diikutinya   dalam   satu   semester. Ketuntasan  Belajar  dalam setiap  tahun  adalah  keberhasilan  peserta  didik  pada semester ganjil  dan genap  dalam  satu  tahun  ajaran.  Ketuntasan  dalam tingkat  satuan  pendidikan adalah  keberhasilan  peserta  didik  menguasai  kompetensi  seluruh  mata  pelajaran  dalam suatu   satuan   pendidikan   untuk    menentukan   kelulusan   peserta   didik    dari   satuan pendidikan.  Nilai  ketuntasan  kompetensi sikap  dituangkan  dalam bentuk  predikat,  yakni predikat  Sangat  Baik  (A),  Baik  (B),  Cukup (C),  dan  Kurang  (D)  sebagaimana  tertera pada tabel berikut:

                    Tabel Kompetensi Sikap

Nilai Ketuntasan               Predikat

Sangat Baik

A

Baik

B

Cukup

C

Kurang

D

Ketuntasan belajar untuk sikap ditetapkan dengan predikat minimal Baik (B). Nilai ketuntasan  kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dengan rentang nilai 0 (nol)-100 (seratus). Penentuan substansi materi dan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan belajar tersebut dapat ditentukan sendiri oleh guru dan satuan pendidikan dengan mengacu pada perkembangan kompetensi peserta  didik dan ketentuan yang berlaku, seperti kurikulum nasional dan ketentuan lain nya.

B. Prosedur Penilaian

1. Prosedur Penilaian  oleh Pendidik

Prosedur Penilaian oleh Pendidik Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan bertujuan  untuk  memantau  proses  dan  kemajuan  belajar peserta didik serta untuk  meningkatkan  efektivitas  pembelajaran.

    a. Tahap Persiapan

        1) Melakukan analisis  Silabus dan SKL

        2) Melakukan analisis  RPP

        3) Melakukan analisis  Pengembangan  materi pembelajaran

        4) Menyusun  rencana penilaian  pembelajran  dan kisi-kisi soal 

    b. Tahap Pelaksanaan

        Melaksanakan penilaian  pembelajaran  secara berkesinambungan

    c. Tahap Laporan

        Laporan hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik berbentuk nilai. Laporan hasil penialian oleh

        pendidik disampaikan melalui aplikasi RDM.

2. Prosedur Penilaian Oleh Satuan Pendidikan

Penilaian Hasil belajar di MTs  Al-Khairiyah dilakukan untuk  menilai pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan sebagai berikut:

    a. Tahap Persiapan

     1) Menentukan kriteria minimal pencapaian tingkat kompetensi dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran;

     2) Mengkoordinasikan  penilaian  akhir semester, penilaian  akhir tahun,  dan UM;

     3) Menentukan  kriteria kenaikan kelas;

     4) Menentukan  kriteria kelulusan  peserta didik dari satuan pendidikan.

    b. Tahap Pelaksanaan

        1) Menyelenggarakan  penilaian  akhir semester dan penilain  akhir tahun;

        2) Menyelenggarakan  UM.

    c. Tahap Analisis/Pengelohan  hasil penilaian  dan tindak lanjut

        1) Melakukan   penskoran   hasil  penilaian   akhir   semester   dan   penilaian   akhir tahun;

        2) Melakukan penskoran hasil UM;

        3) Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan sesuai kriteria yang telah ditetapkan;

        4) Mengadakan rapat dewan guru untuk menentukan kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan;

        5) Menerbitkan Sertifikat Hasil Ujian Akhir Madrasah (SHUAM) setiap peserta didik;

        6) Menerbitkan ljazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan.

    d. Tahap Pelaporan

       1) Melaporkan hasil pencapaian kompetensi peserta didik kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku raport;

       2) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan Pendidikan kepada Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kanwil

            Kementerian Agama serta instansi lain yang terkait.

C. Kriteria Ketuntasan Mata Pelajaran

Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi  lulusan. Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus merumuskannya secara bersama antara kepala sekolah,  pendidik,  dan tenaga kependidikan lainnya. KKM dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan 3 (tiga)  aspek: karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), karakteristik peserta didik (intake), dan kondisi satuan pendidikan  (daya dukung) pada proses pencapaian kompetensi.

Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada satuan pendidikan dapat dilakukan antara lain dengan cara berikut. Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran pada masing-masing  tingkat  kelas dalam satu tahun pelajaran.

Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung) dengan memperhatikan komponen-komponen berikut.

1. Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)

Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat kesulitan dari masing- masing mata  pelajaran, yang dapat ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru mata pelajaran melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah, dengan memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan KD, dan perlu tidaknya pengetahuan  prasyarat.

2. Karakteristik Peserta Didik (Intake)

Karakteristik peserta didik (intake) bagi peserta didik baru (kelas VII) antara lain memperhatikan rata-rata nilai rapor SD, nilai ujian sekolah SD. Bagi peserta didik kelas VIII dan IX antara lain diperhatikan rata-rata nilai rapor semester-semester sebelumnya.

3. Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)

Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) meliputi antara lain (1) kompetensi pendidik (misalnya nilai Uji Kompetensi Guru); (2) jumlah  peserta  didik  dalam satu kelas; (3) predikat akreditasi sekolah; dan (4) kelayakan sarana prasarana sekolah. 

Hasil Rapat penetapan KKM kelas yaitu sebagai berikut:

1.

Ranah Sikap Spiritual  dan Sosial

: B (Baik)

2.

Ranah Pengetahuan  dan Keterampilan

:

a.

Kelas 7

: 60

b. c.

Kelas 8

Kelas 9

: 63

: 65

D. Penentuan Penilaian Akhir Semester

Penentuan Penilaian Akhir Semester sebagai berikut: Menyelesaikan seluruh program pembelajaran semester, Mengikuti PAS yang diselenggarakan oleh MTs. Al-Khairiyah dan Menuntaskan seluruh program Hafalan. Pengumuman Penilaian  Akhir Semester peserta didik MTs. Al-Khairiyah diperkirakan pada Desember.

Penentuan Penilaian Akhir Semester pada MTs. Al-khairiyah juga merujuk pada kurikulum 2013 yang terdiri dari 4 Ranah yang dinilai yaitu Ranah Sikap Spiritual, Ranah Sikap Sosial, Ranah Pengetahuan, Ranah Keterampilan.

1. Ranah Sikap Spiritual dan Sosial

Proses perekaman nilai sikap spiritual peserta didik  dilakukan oleh guru mata pelajaran akidah akhlak, perekaman sikap sosial  peserta didik  dilakukan  oleh  guru mata pelajaran PPKn, Kedua aspek tersebut tentunya bekerja sama dengan wali kelas, maupun guru bimbingan dan konseling (B/K) dapat dilakukan melalui observasi yang ditulis dalam buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal). Jurnal berisi catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertentu (incidental record), dan informasi lain yang valid dan relevan. Jurnal tidak hanya didasarkan pada apa yang dilihat langsung oleh guru, wali kelas, dan guru BK,  tetapi juga  informasi lain yang relevan dan valid yang  diterima dari berbagai sumber. Selain itu, penilaian diri dan penilaian antarteman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data konfirmasi dari hasil penilaian spiritual dan penilaian sikap oleh pendidik.

Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian (mengikuti perkembangan) sikap dan spiritual dengan teknik observasi:

a. Peserta didik yang  dicatat  dalam  jurnal  pada  dasarnya  adalah  mereka  yang menunjukkan perilaku yang sangat baik atau kurang  baik secara alami (peserta didik yang menunjukkan sikap baik tidak harus dicatat dalam jurnal).

b. Apabila peserta didik  tertentu  PERNAH  menunjukkan  sikap  kurang baik,  ketika yang  bersangkutan  telah  (mulai)  menunjukkan  sikap  yang baik (sesuai harapan), sikap yang (mulai)  baik tersebut harus dicatat dalam jurnal;

c. Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat  dalam jurnal tersebut  tidak terbatas pada butir-butir nilai sikap (perilaku) yang hendak ditanamkan melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi juga butir-butir nilai sikap lainnya yang ditumbuhkan dalam semester itu selama sikap tersebut ditunjukkan oleh peserta didik melalui perilakunya secara alami;

d. Guru mencatat (perkembangan) sikap peserta didik segera setelah ia menyaksikan dan/atau memperoleh informasi terpercaya   mengenai perilaku peserta didik sangat baik/kurang baik yang ditunjukkan  peserta didik secara alami;

e. Pada akhir semester guru meringkas perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkan ringkasan tersebut kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut

2. Ranah Pengetahuan

Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik KD.Teknik yang biasa digunakan antara lain tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.

Nilai  pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian (HPH), hasil penilaian tengah semester (HPTS), dan hasil penilaian akhir semester (HPAS) yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian. Penulisan capaian pengetahuan pada raport menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.

       a.   Hasil Penilaian Harian (HPH)

              Merupakan nilai rata-rata yang  diperoleh dari hasil penilaian harian melalui tes tertulis dan/atau penugasan untuk setiap KD.

       b.   Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS)

             Yaitu nilai yang diperoleh dari penilaian tengah semester yang terdiri atas beberapa kompetensi dasar.

       c.   Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS)

             Yaitu nilai yang diperoleh dari penilaian akhir semester yang mencakup semua kompetensi dasar dalam satu semester.

       d.   Hasil Penilaian Akhir (HPA)

             Yaitu hasil pengolahan dari HPH, HPTS, dan HPAS dengan memperhitungkan bobot masing-masing yang ditetapkan oleh  satuan

             pendidikan. Pada MTs. Al-Khairiyah dalam perhitungan nilai rata-rata penialian akhir dapat diberikan pembobotan untuk nilai PH  dan

              HPAS, misalnya  60% untuk  bobot PH dan 40% untuk HPAS.

3. Ranah Keterampilan

Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian praktik, produk, proyek, dan portofolio. Hasil penilaian dengan teknik praktik dan  proyek dirata-rata untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata  pelajaran. Seperti pada pengetahuan, penulisan capaian  keterampilan pada raport menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.

E. Kriteria Pencapaian Kenaikan Kelas

Peserta didik dinyatakan lulus pada  MTs. Al-Khairiyah setelah memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

    Penyelesaian seluruh program pembelajaran untuk peserta didik  MTs. apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas

     VII sampai dengan kelas IX dibuktikan dengan rapor tiap semester.

 2. Memperoleh  nilai sikap/perilaku  minimal baik, dan

 3. Mengikuti  UM yang diselenggarakan  oleh MTs. Al-Khairiyah

 4. Menuntaskan  seluruh  program Hafalan

Penetapan Kelulusan  pada MTs. Al-Khairiyah  sebagai berikut:

 1. Kenaikan Kelulusan peserta didik dari satuan Pendidikan di Madrasah ditetapkan melalui rapat dewan guru MTs. Al-Khairiyah

     mengacu pada POS

 2. Kepala Madrasah  menetapkan kelulusan peserta didik dalam bentuk Surat Keputusan Pengumuman Kelulusan peserta didik MTs. Al

     Khairiyah diperkirakan pada Juni

Organisasi dan manajemen[edit]

Kepala Sekolah      : Abdul Wahab, S.Ag

Waka Kurikulum    : Marhamah, S.Ag

Waka Sapras        : Abu Bakar, S.PdI

Waka Kesiswaan  : Suriyati, S.Pd

K.TU                     : Sumarwanto, S.Pd

Foto - Foto Madrasah

Surat Rekomendasi

Pemda Provinsi Lihat
Kemenag Kab/Kota Lihat
Pemda Kab/Kota Lihat
Kemenag Provinsi Lihat

RTTPM

Pelaksanaan Kurikulum Lihat
Jumlah Peserta Didik Lihat
Jumlah dan kualifikasi GTK Lihat
Sarana dan Prasarana pendidikan Lihat
Rencana pembiayaan pendidikan Lihat
Proses pembelajaran Lihat
Sistem evaluasi pembelajaran dan program Lihat
Organisasi dan manajemen Lihat

Data Tanah

Data Tanah Lihat