MA Al -Mukminun Ladongi (diusulkan menjadi MAN 1 Kolaka Timur)
Nama Madrasah | MA Al -Mukminun Ladongi (diusulkan menjadi MAN 1 Kolaka Timur) |
---|---|
Jenjang | MAN |
Alamat | Blok H Kel. Raraa Kec. Ladongi Kab. Kolaka Timur Sultra |
Kabupaten/Kota | KOLAKA TIMUR |
Provinsi | Sulawesi Tenggara |
Kategori | Madrasah Penegerian (Masyarakat) |
Alasan Urgensitas | 3. penguatan pemahaman Pluralisme dan Bhineka Tunggal Ika pada madrasah 4. wilayah yang populasi penduduk usia belajar besar sehingga memerlukan akses madrasah negeri yang mencukupi 5. wilayah yang animo masyarakat cenderung memilih madrasah negeri. 6. sudah menyertakan surat penyerahan aset ke Negara, tidak menuntut PNS bagi GTK, 7. wilayah yang membutuhkan madrasah negeri sebagai wujud afirmasi dan diskresi pemerintah pusat. 8. Sarana dan Prasarana Belajar sudah layak dan lengkap |
Latar Belakang[edit]
Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe merupakan lembaga pendıdikan formal berdıri sejak tahun 2004 dibawah naungan Yayasan Al Faah Mahe Pasar (YFMP)
Alhamdulillahi MadrasahTsanawiyah Al Falah Mah disetiap tahun selalu mengalami perkembangan yang dibuktikan dengan capaian akreditasi yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah Nomor: 758/BAN-SM/SK/2019, terakreditasi “B” dengan nilai 85.
Mendirikan, membina serta mengembangkan lembaga pendidikan formal yang efektif dan efisien, merupakan kewajiban kita bersama sesuai dengan cita-cita dan tujuan pendidikan Nasional yakni pembangunan pendidikan diarahkan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia serta meningkatkan pemerataan kesempatan dalam memperolah pendıdikan.
Desa Mahe Pasar Kec. Haruai Kabupaten Tabalong dimana letaknya madrasah kami yang sangat strategis untuk di jadikan madrasah yang lebih baik lagi untuk dilihat masyarakat agar lebih berminat lagi untuk memberikan arahan kepada anaknya agar melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Al Falah mahe
Dengan memperhatikan animo masyarakat sekitaran Mahe Pasar yang cenderung mengikuti lembaga pendidıkan formal yang berstatus negeri, untuk itu besar harapan kami agar pemerintah dapat mempertimbangkan terwujudnya Lembaga pendidikan formal yakni Madrasah Tsanawiyah Negeri Al Falah Mahe
Bentuk dan Nama Madrasah[edit]
Madrsah Aliyah AI-Mu'minin Ladongi berdiri Tahun 2004 yang digagas oleh pertama kali Ketua Yayasan Almarhum H. AR. Matta dan diusulkan oleh kepala MTs Al Mu'minin Ladongi H. Mustakim, S.Pd. dimana tujuan awal pendirian adalah agar tamatan MTs Al-Mu'minin Ladongi tidak kemana-mana.
Maka pada saat itu dibuatlah keputusan berikut:
- Lembaga Pedidikkan Formal yang diberi nama Madrasah Aliyah Al-mu'minin yang disingkat MA Al-mu'minin yang di pimpin oleh Drs. Hj. St. Nadjemiah.
- Madrasah Aliyah Al-mu'minin berlokasi dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al-mu'minin Ladongi (YASPIAL) Kel. Raraa Kec. Ladongi Kab. Kloaka Timur.
Logo dan Slogan Madrasah :
- Kelopak bunga Teratai dengan lima kelopak dan berwarna kuning
- Padi dan kapas
- Menara Mesjid
- Kitab Suci
- Pita berwarna kuning
Makna Logo Madrasah
- Bunga Teratai kuning Melambangkan Kesucian Jiwa, Bunga teratai hidup di dalam lunpur dan mekar diatas air hal ini membuktikan bahwa bunga teratai tetap tumbuh dengan keindahan dan kebersihannya tanpa dipengaruhi oleh lingkungan yang kotor. Begitu pula Madrasah Aliyah Al-mu’minin dengan segala macam bentuk Pekerjaan, tetapi selalu menunjukkan hasil yang terbaik. Seperti bunga pula Madasah Aliyah Al-mu’minin selalu memiliki hasrat untuk berkembang kearah yang lebih maju mencerminkan percepatan peningkatan kompetensi Peserta Didik yang Belajar Di Madrasah Aliyah A-mu’minin.
- Kitab suci bermakna bahwa pedoman hidup dan kehidupan yang serasi antara kebahagiaan duniawi dan ukhrowi, materiil., dan spirituil dengan ridho Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
- Menara Mesjid sarana ibadah menunjukkan ketaatan menjalankan ibadah kepata Allah SWT.
- Padi dan Kapas merupakan lambang kesejahteraan.
- Pita Warna Kuning melambangkan kemenangan fleksibelitas (keluwesan) Makna yang terkandung adalah bersifat terbuka, objektif, fleksibel dan siap menerima kritik yang konstruktif (membangun).
Gambaran dan Tata Ruang Madrasah[edit]
Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi sangat menjamin keamanan warga sekolah dari terjadinya ancaman bahaya dan kecelakaan. Keamanan Madrasah Aliyah Al-mu’minin ladongi meliputi lingkungan madrasah yang kondusif (gedung sekolah, kelas, peralatan dan halaman), serta warga sekitar yang harmonis. Warga Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi sebisa mungkin selalu berusaha menciptakan keamanan dan menjaga sekolah dari segala kemungkinan buruk yang akan terjadi kepada fisik maupun psikis warga madrasah dengan membentuk tim keamanan Madrasah.
Keamanan Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi dilihat dari struktur bangunannya masih layak, jauh dari kemungkinan terjadinya insiden kecelakaan akibat bangunan rusak seperti benda-berda yang jatuh, termasuk bahan-bahan berbahaya, baik di dalam maupun di luar bangunan. Sarana dan prasarana yang baik yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan diselkitarnya dari bahaya bencana. Desain ruangan madrasah memudahkan untuk mengevakuasi orang dalam keadaan darurat secara aman dari dalam bangunan ke tempat yang lebih aman (pintu cukup, mudah dibuka, jalan darurat).
Lingkungan Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi sangat bersih dengan menyediakan tempat pembuangan sampah berupa tong-tong sampah dan tempat pengumpulan sampah akhir yang dijaga petugas kebersihan Madrasah. Selain itu disediakan juga sistem sumur resapan air untuk mengaliri air hujan agar tidak menjadi genangan air yang dapat menjadikan kotor lingkungan Madrasah, atau bahkan membahayakan apabila didiami oleh jentik-jentik nyamuk.
Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi mempunyai lingkungan yang bersih, sehat serta indah dengan dihiasi tanaman-tanaman hias, yang menyejukkan. Adapun kriteria Madrasah Aliyah Almu’minin Ladongi sebagai berikut:
- Kepadatan ruang kelas yang nyaman dan memberi ruang gerak yang cukup bagi siswa, kondisi kelas yang tidak padat sehingga memudahkan prosedur evakuasi saat keadaan darurat.
- Tingkat kebisingan di lingkungan sekolah 45 desibel (setara dengan suara orang mengobrol dengan suara normal).
- Memiliki lapangan olah raga.
- Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, rindang dan nyaman.
- Memiliki sumber air bersih yang memadai.
- Memiliki ventilasi kelas yang memadai.
- Pencahayaan kelas yang memadai (cukup terang).
- Memiliki kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehatan.
- Memiliki toilet dan kamar mandi bersih.
- Menerapkan kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah.
Gambaran Kondisi Geografis dan Demografis[edit]
Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi terletak di Wilayah yang mudah dijangkau dari segala penjuru,walaupun wilayah sekitar berbatasan dengan area perkebunan, namun tidak jauh dari lokasi wilayah sekolah terletak pemukiman-pemukiman penduduk, dan sekitar 1 Km dari Madrasah Aliyah A-mu’minin Ladongi berdiri sekolah SMP N 2 Ladongi dan berdiri pula MTs Al-Mu’minin Ladongi yang berjarak kurang lebih 3 Km.
Berikut gambaran kondisi geografis lokasi Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi.
Madrasah Aliyah A-mu’minin Ladongi ini terletak di sebelah barat Kelurahan Welala dan berjarak kurang lebih 3 km dari POLSEK Ladongi. Adapun batas-batas wilayah Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi adalah sebagai berikut:
- Sebelah Timur dari arah Madrasah berbatasan dengan Jalan.
- Sebelah Selatan area persawahan dan rumah penduduk
- Sebelah Barat daerah perkebunan
- Sebelah Utara yaitu Kebun dan rumah penduduk
Melihat dari kondisi di atas, Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi memiliki wilayah yang kondusif untuk mengadakan kegiatan pembelajaran, karena jauh dari keramaian. Transportasi yang menghubungkan madrasah dengan daerah sekitarnya juga tidak sulit ditemui karena dekat dengan jalan raya, sehingga masih mudah dijangkau oleh semua siswa dari segala penjuru. Dengan dekatnya dari pemukiman penduduk yang dimana penduduk sekitar memiliki keramahan dengan latar belakan budaya, suku dan adat yang berbeda-beda diharapkan adanya kerja sama yang baik dan dapat memberikan dukungan dalam bermasyarakat di luar madrasah secara langsung.
Gambaran Analisis SWOT[edit]
Kekuatan (Strenght)
- Lembaga pendidikan islam yang berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Mu’minin Ladongi (YASPIAL) yang telah berpengalaman selama (15 tahun) mengelola pendidikan islam, Madrasah Aliyah.
- Letak sekolah atau lembaga pendidikan yang sangat strategis, karena berada ditengah tengah desa.
- Kualitas sumber daya manusia yang memadai, baik itu pendidik, ahli agama islam, ahli dalam organisasi, dan tenaga penunjang pendidikan lainya.
- Dedikasi guru yang tinggi sebagai pendidik.
- Satu satunya lembaga pendidikan islam tingkat Aliyah yang berada terletak di Kecamatan Ladongi, yang dimana beberapa kecamatan lainnya dalam hal ini Kecamatan Poli-polia, kecamatan Loea,dan Kecamatan Dangia yang sama sekali tidak memiliki Madrsah Aliyah.
- Peran serta orang tua terhadap kesejahteraan lembaga pendidikan dan proses pendidikan yang tinggi.
- Mempunyai calon peserta didik yang pasti, yaitu dari SMPN 2 Ladongi, SMPN 1 Ladongi dan MTs AL-Mu’minin Ladongi.
- Kerjasama yang baik antara sekolah, komite, dan wali murid.
- Mempunyai sumber pembiyayaan dari yayasan yaitu yayasan pendidikan islam Al-Mu’minin ladongi, yang digunakan untuk operasional.
Kelemahan (Weakness)
- Masih kurangnya tenaga pendidik yang berprofesi sebagai ASN.
- Masih banyaknya tenaga Pendidik yang memiliki jam di Sekolah lain
- Standar penggajian guru dan tenaga penunjang pendidikan lainya belum cukup memadai.
- Masih ada beberapa siswa yang mempunyai kemampuan belajar yang lemah.
- Kurangnya pensosialisasian terhadap masyarakat pengguna jasa pendidikan sekitar Madrasah Aliyah Al-Mu’minin Ladongi.
- Belum ada sistem seleksi rekrutmen guru tenaga pendidikan yang baku.
- Masih kurangnya ruang kelas yang memadai sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
- Beberapa fasilitas sekolah yang masih kurang memadai.
Peluang (Opportunity)
- Bersama Komite Sekolah meningkatkan kesejahteraan guru untuk meningkatkat prestasi kerja.
- Mencari sumber daya manusia yang berkualitas untuk berperan dalam proses pembelajaran.
- Biaya sekolah pada lembaga pendidikan Madrsah Aliyah Al-mu’minin Ladongi ini relatif lebih murah dibandingkan dengan sekolah lainya.
- Madrasah Aliyah A-Mu’minin Ladongi adalah satu satunya Madrasah Aliyah yang berada di Kecamatan Ladongi, dan di tiga kecamatan di sekitarnya sama sekali tidak memiliki Madrasah Aliyah.
- Lingkungan sekitar lembaga pendidikan Madrasah Aliyah mayoritas beragama Islam.
Ancaman (Threats)
- Pengaruh kemajuan teknologi yang dapat menimbulkan gangguan terhadap proses pembelajaran.
- Persaingan yang ketat antar lembaga pendidikan, baik itu tingkat dasar menengah dan tingkat atas.
- Pengaruh masuknya budaya asing.
- Kebanyakan masyarakat lebih memilih sekolah umum dan Negri bukan sekolah Swasta.
- Banyaknya orang tua wali siswa dari golongan menengah kebawah, sehingga menginginkan sekolah gratis.
- Peminat yang semakin sedikit karena ketatnya persaingan dengan sekolah sekolah umum Negri yang memiliki berbagai fasilitas.
- Sarana dan prasarana yang semakin sedikit, karena dimakan oleh waktu dan tidak adanya rehab.
Gambaran Ekologis Madrasah[edit]
Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi berdiri di atas lahan 10.000 m2 jauh dari kebisingan kota begitupun pola hidup masyarakat sekītarnya tidak seperti pola hidup masyarakat kota. Pola hidup masyarakat di lokasi Madrasah Aliyah Ladongi sangat kurang dalam menggunakan sumber daya alam dan harta prıbadi. Mereka menggunakan sumber daya alam dan barta pribadi sekedar memenuhi kebutuhan mereka yang tidak banyak.
Lingkungan sekitar lokasi Madrsah Aliyah Al-mu’minin Ladongi sangat ramah lingkungan dilihat dari aktifitas penduduknya yang kesibukannya adalah sebagai petani, sehingga udara di sekitar Madrsah Aliyah Al-mu’minin Ladongi 90% bersih dari polusi, dan lingkungannya tidak tercemar limbah karena bukan daerah industri dan bukan daerah pertambangan yang mengganggu ekosistem lingkungan hidup dengan kegiatan penebangan pohon dan kebisingan alat-alat pertambangan yang digunakan. Dapat digambarkan kehidupan penduduk sekitar sekitar lokasi Madrsah Aliyah Al-mu’minin Ladongi 80% berjalan secara alami dengan maksud menjalaní kehidupan mereka dengan cara yang konsisten dengan keberlanjutan, keseimbangan alam dan menghargai hubungan simbiosis antara manusia dengan ekologi.
Dengan gambaran keadaan di atas diharapkan Madrasah Aliyah Al-Mu’minin Ladongi dapat bersinergi dan bergerak bersama-sama antara Tenaga pendidik, Siswa dan penduduk sekitar saling menopang dan saling membantu menjaga alam serta memanfaatkannya dengan penuh tanggungjawab.
Berbicara tentang pemanfaatan alam yang penuh tanggung jawab Madrasah Memiliki kesadaran penuh untuk memnfaatkan lahan untuk kepentingan Madrsah. Jika dilihat potensi lahan yang termanfaatkan sangat terbuka peluang untuk pengembangannya yang akanbernilai ekonomis, terutama di bidang perikanan dan perkebunan.
Gambaran Prospek Potensi Siswa[edit]
Dilihat dari jumlah siswa pada jenjang pendidikan dibawahnya dan juga data ketersediaan anak usia sekolah maka dapat rincian Sebagai berikut.:
Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi adalah satu-satunya sekolah keagamaan Jenjang Madrasah Aliyah yang berada di wilayah Kecamatan Ladongi. . Berdasarkan dengan keadaan ini madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi setidaknya bisa mendapatkan siswa sebanyak lebih kurang 50 orang pertahun. Dengan penjelasan sebagai berikut:
- SMPN 2 Ladongi berjarak sangat dekat dengan Madrsah Aliyah Al-mu’minin Ladongi yakni lebih kurang 1 (satu) KM sebagian besar pelajar berasal dari SMP N 2 Ladongi.
- MTs AI-Mu’minin Ladongi berjarak ± 2 KM yang penamatan setiap tahun berjumlah 80 orang.
- SMP N 1 Ladongi berjarak ± 4 KM, diamana sebagian siswa dan siswi kami adalah tamatan dari SMP N 1 Ladongi meskipun jarak tempuhnya agak jauh dari Madrsah.
Besar harapan kami kedepannya akan lebih banyak pelajar yang bisa tertarik masuk di sekolah keagamaan terutama sekolah-sekolah yang berada di luar kecamatan Ladongi, karna mengingat perkembangan zaman dimana orang tua sangat mengharapkan anak-anaknya bisa paham dan mengerti ilmu agama dan dapat berakhlakul karimah. Dan jika dilihat dari kemampuan ekonomi penduduk sekitar sekolah yang sebagian besar adalah petani, maka sangatlah pasti orang tua akan tertarik menyekolahkan anaknya di Madrsah Aliyah Al-mu’minin Ladongi karena memiliki biaya sekolah yang sangat murah jika dibandingkan dengan SMA N 1 Ladongi yang memiliki biaya sekolah yang tinggi. Dan memang sebagian besar lulusan SMP N dan MTS memilih untuk bersekolah di SMA N 1 Ladongi karena adanya berbagai fasilitas dan berstatus Negeri walaupun memiliki biaya sekolah yang mahal dibandingkan dengan Madrsah Aliyah Al-mu’minin Ladongi yang masih berstatus swasta dan biaya sekolah yang rendah.
Dari data tersebut ketersediaan siswa yang akan mendaftar masuk ke Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi sangat mencukupi. Madrsah Aliyah Al-mu’minin Ladongi akan menjadi tempat belajar bagi anak-anak yang akan melanjutkan Ke jenjang yang lebih tinggi karena Madrsah Aliyah Al-mu’minin Ladongi telah Teraktreditasi B.
Gambaran Kebutuhan Masyarakat akan Lulusan[edit]
Kebutuhan kualitas lulusan Negeri, kebutuhan pemerintah dan stakeholder wilayah, potensi dukungan moral dan moril. Untuk memberikan jaminan bahwa setiap warga masyarakat dapat memperoleh pendidikan setinggi-tingginya, menampung lulusan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dengan demikian seluruh masyarakat akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan sesuai dengan cita-cita proklamasi yang dituangkan di dalam pembukaan UUD 45 yaitu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 5 ayat(1 ) menyatakan :"Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu".
Untuk terpenuhinya hak tersebut masyarakat memerlukan lembaga pendidikan yang bisa mendidik putra-putrinya dengan akses yang lebih cepat, mudah dan murah. Dengan demikian masyarakat sangat apresiatif terhadap penegerian Madrasah Aliyah Al-mu’ minin perlu adanya Pendidikan yang Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 Ladong. Masyarakat sekitar sangat membutuhkan madrasah yang dekat agar dapat meringankan biaya putra-putrinya dan tidak kesulitan untuk pergi sekolah. Adapun bentuk apreasi masyarakat sebagai berikut:
- Masyarakat menghadiri pertemuan undangan dari sekolah.
- Anggota madrasah menjadi pembicara di luar madrasah dengan masyarakat.
- Masyarakat menjadi pengurus organisasi di madrasah.
- Madrasah menjadikan orang tua sebagai partner pendidik.
- Menjalin komunikasi yang interaktif antara masyarakat dan madrasah.
Unsur-unsur masyarakat yang menjalin kerjasama dengan Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi diantaranya adalah orang tua siswa, warga, dan lembaga masyarakat sekitar madrasah, tokoh masyarakat, lembaga, agama, organisasi kemasyarakatan, pemerintah setempat, petugas keamanan dan ketertiban, sesama lembaga madrasah dan sekolah, pengusaha, pedagang dan industri. Oleh karena Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi berada di dalam masyarakat, maka Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi siap merespon masukan dan umpan balik dari masyarakat demi berlangsungnya pendirian Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi.
Keterlibatan orang tua sebagai bentuk peran serta masyarakat itu dibentuk dalam wadah komite. Salah satu cara memfungsikan masyarakat sebagai stakeholder tersebut adalah dengan menggunakan prinsip perwakilan, yaitu memilih sejumlah kecil dari seluruh anggota masyarakat untuk melaksanakan fungsi-fungsi kontrol, pemberi masukan, pemberi dukungan, serta fungsi mediator antara masyarakat dengan lembaga-lembaga pendidikan.
Penutup (dan harapan)[edit]
Dapat kami ambil kesimpulan Dalam beberapa hal yang menjadi alasan penegrian Madrasah Aliyah Al-mu’minin Ladongi sangat dimungkinkan keberadaan Madrasah Negeri menjadi sebuah lembaga pendidikan yang keberadaannnya benar-benar mencerdaskan anak bangsa dan mencetak SDM yang kompeten serta memberi peluang sekaligus mewadahi bagi siswa-siswi lulusan SMP dan MTs atau yang sederajat dengan latar belakang ekonomi menengah kebawah yang nantinya bisa diharapkan menjadi siswa-siswi yang berimtaq dan beriptek yang siap bersaing dengan lulusan lembaga lain. Besar harapan kami dengan dukungan dan partisipasi semua pihak sangat kami harapkan demi kelancaran dan tercapainya rencana yang dimaksud. Atas perhatiannya disampaikan terima kasih.
Pelaksanaan Kurikulum[edit]
- STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH ALIYAH AL-MU’MININ LADONGI
|
* Alokasi waktu kegiatan pengembangan diri ekuivalen 2 jam Pelajaran, yang dilaksanakan sesuai dengan bakat, minat dan kebutuhan siswa.
INSTRUMEN VERIFIKASI DAN VALIDASI SUPLEMEN KURIKULUM DARURAT
Nama Madrash : MA.Al-Mu'minin Ladongi
Alamat Madrasah : Blok H Kelurahan Raraa Kecamatan Ladongi
Nama Kepala Madrasah : Dra. Hj St. Nadjemiah
NIP : 19630609199032001
Tahun Pelajaran : 2021/2022
|
SARAN/CATATAN/REKOMENDASI:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..........................................................................................................................
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA MELALUI INTEGRASI MATA PELAJARAN, PENGEMBANGAN DAN BUDAYA MADRASAH ALIYAH AL-MU'MININ LADONGI
Rumusan tujuan pendidikan secara jelas dengan mengutip dari UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yaitu bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (pasal 3).
Dari makna rumusan tujuan pendidikan tersebut di atas jika kita sederhanakan bahwa tujuan pokok pendidikan adalah agar anak dapat menjadi pribadi yang pandai (cerdas) dan baik (perilakunya). Masyarakat pada umumnya mudah menyebutnya serta setuju bahwa pandai atau cerdas dan baik atau berperilaku baik adalah tujuan pokok pendidikan Bertitik tolak dari tujuan pendidikan di atas, jika di kaitkan dengan dengan sambutan dan pengarahan Presiden Republik Indonesia pada puncak peringatan Hardiknas, Selasa 11 Mei 2010 antara lain hal-hal yang mendasar dalam dunia pendidikan misalnya tentang infrastruktur fisik pendidikan, tentang kurikulum metodologi dan sistem evaluasi tentang sasaran yang perlu dicapai oleh dunia pendidikan baik dalam memengembangan ilmu pengetahuan maupun di dalam membentuk watak dan nilai pada anak didik, tentu termasuk dalam kesejahteraan pendidik.
Rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Untuk mendapatkan wawasan mengenai arti pendidikan budaya dan karakter bangsa perlu pemahaman pengertian istilah budaya, karakter bangsa dan pendidikan.
A. Pengertian Budaya, Karakter dan Pendidikan.
Budaya diartikan keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan tersebut adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan lingkungan alamnya. Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan tersebut diguakan dalam kehidupan manusia dan menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistem keparcayaan, sistem pengetahuan, tehnologi, seni dan sebagainya Manusia sebagai mahkluk sosial menjadi penghasil sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan yang telah dihasilkannya. Ketika kehidupan manusia berkembang, maka yang berkembang sesungguhnya adalah sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, ilmu, teknologi serta sem. Pendidikan merupakan upaya terencana dalam mengembangkan potensi peserta didik, sehingga mereka memiliki sistem berpikir, nilai, moral dan keyakinan yang diwariskan masyarakatnya dan mengembangkan warisan tersebut kearah yang sesuai untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang.
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak tau kepribadian seseorang yang terbentuk dan internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral dan norma seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya dan hormat kepada orang lain. Interaksi seseorang dengan orang lain menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka pengembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan. Artinya, pengembangan budaya dan karakter bangsa hanya dapat dilakukan dalam suatu proses Pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial, budaya masyarakat dan budaya bangsa. Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila, jadi pendidikan budaya dan karakter bangsa haruslah berdasarkan nilai- nilai Pancasila. Dengan kata lain, mendidik budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peserta didik melalui pendidikan hati, otak dan fisik.
Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan adalah juga suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan adalah proses pewarisan budaya karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses pengembangan budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses internalisana dan penghayatan nilai-nilai menjdi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.
Berdasarkan pengertian budaya, karakter bang dan pendidikan yang telah dikemukakan di atas maka pendidikan budaya dan karakter bangsa dimaknar sebagai hamesa pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta dulik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehuhpun dirinya, sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang relignis, nasionalis, produktf dan kreatif.
Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Fungsi pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah :
- pengembangan pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi berperilaku baik, ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa.
- perbaikan memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat, dan
- penyaring, untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karaktur bangsa yang bermartabat.
Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah :
- mengembangkan potensi kalbu nurani afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
- mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius,
- menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
- mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan, dan
- mengembangkan lingkungan kehidupan Madrasah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan serta dengan kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).
B. Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini :
- Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
- Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Artinya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik. yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan dan menerapkan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.
- Budaya sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat tersebut. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
- Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Berdasarkan keempat sumber nilai tersebut di atas, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut:
Tabel I Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
|
Catatan:
Madrasah dan guru dapat menambah atau pun mengurangi nilai-nilai tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani Madrasah dan hakikat materi SK/KD dan materi bahasan suatu mata pelajaran. Meskipun demikian, ada 5 nilai yang diharapkan menjadi nilai minimal yang dikembangkan di setiap Madrasah yaitu nyaman, jujur, peduli, cerdas dan tangguh/kerjakeras.
Dari rujukan di atas pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa melalu integrasi mata pelajaran, pengembangan dan budaya Madrasah perlu di sosalisasi tidak untuk semua Madrasah termasuk untuk Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia.
Bagaimana prinsip dan pendekatan pengembangan pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dilaksanakan
Pada prinsipnya, pengembangan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya Madrasah. Oleh karena itu, guru dan Madrasah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang sudah ada.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan menentukan pendirian dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap dan berbuat. Ketiga proses tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial dan mendorong pserta didik untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk sosial.
Prinsip-prinsip apa sajakah yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa
- Berkelanjutan mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang, dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Selanjutnya, proses tersebut dimulai dari kelas 1 SD atau tahun pertama dan berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas akhir SMP.
- Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya Madrasah; mensyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.
Jumlah Peserta Didik[edit]
Data Siswa
|
2. Jumlah madrasah/sekolah yang menjadi potensi siswa.
Jenis Potensi | Jumlah | Dalam radius |
Madrasah jenjang sama | 1 Madrasah (MTs. Al-Mu’minin Ladongi) | 2 km |
Sekolah jenjang sama |
|
1 Km 3 Km |
Potensi Siswa | 80 Siswa ( madrasah) 120 siwa (sekolah) |
3. Jumlah Rombel
Tahun | 2019 | 2020 | 2021 | 2022 |
Jumlah Rombel tingkat kelas X | 1 rombel | 1 rombel | 2 rombel | 2 rombel |
Jumlah Rombel tingkat kelas XI | 1 rombel | 1 rombel | 2 rombel | 2 rombel |
Jumlah Rombel tingkat kelas XII | 1 rombel | 1 rombel | 1 rombel | 2 rombel |
Jumlah dan kualifikasi GTK[edit]
Sarana dan Prasarana pendidikan[edit]
Data Sapras
1. PENGISIAN DATA SARPRAS SEBAGAI SYARAT PENEGERIAN/PENDIRIAN NEGERI FILIAL.
|
RENCANA STRATEGI PEMBANGUNAN MA AL-MUMININ LADONGI
Sarana dan prasarana pendidikan adalah semua benda yang bergerak maupun yang tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar-mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sarana prasarana merupakan keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan sarana prasarana dan peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien.
Sarana dana prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, sebagai seorang personal pendidikan kita dituntut untuk menguasai dan memahami administrasi sarana dan prasarana, untuk meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu menghargai etika kerja sesama personal pendidikan, sehingga tercipta keserasian, kenyamanan yang dapat menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki baik dari warga sekolah maupun warga masyarakat sekitarnya. sarana prasarana adalah komponen penting yang harus ada dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dan berpengaruh dalam pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Berlandaskan dari pemaparan di atas MA Al-Muminin Ladongi sangat antusias dalam hal pengadaan sarana dan prasana penunjang PBM. Seperti yang dilakukan sebelumnya MA Al-Mu’minin Ladongi telah menyelesaikan pembangunan Mushola yang mengoptimalkan dana dari :
Yang Pertama paling dekat adalah Masyarakat itu sendiri. Di lokasi tempat berdirinya MA Al-Mu’minin Ladongi, ada masyarakat yang bersedia memberikan sumbangan material bangunan dan bahan bangunan lainnya yang terkait dengan pengerjaan mushola Madrasah, yang saat ini telah digunkan oleh warga madrasah dan penduduk sekitar dan masih lanjut untuk tahapan finishing.
Kedua adalah alumni. Mengelola alumni sehingga menjadi kekuatan besar, tentu akan berdampak pada kebaikan madrasah. Hal ini harus diseriusi oleh pengelola pendidikan madrasah agar mereka dapat diajak untuk membantu peningkatan sarana dan prasarana. Dan MA Al-Mu’minin Ladongi Memiliki Ikatan Alumni Tersebut.
Foto mushola yang pengerjaannya bersumber dari dana Masyarakat dan ikatan alumni serta proses pengerjaannya masih ditahap fisihing.
Untuk perencaan berikutnya MA Al-Mu’minin Ladongi memprioritaskan untuk rehab:
- Lapangan Volly ball
- lapangan Takraw
- Tempat Parkir
Ket. : Lapangan Volly Ball dan Lapangan Takraw.
Ket.: Tempat Parkir
URAIAN PEMAKAIAN BAHAN MATERIAL BANGUNAN
REHAB:
- Lapangan Volly Ball
- Lapangan Takraw
- Tempat parkir
|
TIME LINE PENGERJAAN REHAB
- LAPANGAN BOLA VOLLY
- LAPANGAN TAKRAW
- TEMPAT PARKIR
|
Rencana pembiayaan pendidikan[edit]
|
Proses pembelajaran[edit]
Sistem evaluasi pembelajaran dan program[edit]
Organisasi dan manajemen[edit]
Foto - Foto Madrasah
Surat Rekomendasi
Pemda Provinsi | Lihat |
Kemenag Kab/Kota | Lihat |
Pemda Kab/Kota | Lihat |
Kemenag Provinsi | Lihat |
RTTPM
Pelaksanaan Kurikulum | Lihat |
Jumlah Peserta Didik | Lihat |
Jumlah dan kualifikasi GTK | Lihat |
Sarana dan Prasarana pendidikan | Lihat |
Rencana pembiayaan pendidikan | Lihat |
Proses pembelajaran | Lihat |
Sistem evaluasi pembelajaran dan program | Lihat |
Organisasi dan manajemen | Lihat |
Data Tanah
Data Tanah | Lihat |