MA Persiapan Negeri Koya Barat (diusulkan menjadi MAN 1 Kota Jayapura)

Nama Madrasah MA Persiapan Negeri Koya Barat (diusulkan menjadi MAN 1 Kota Jayapura)
Jenjang MAN
Alamat Jl. Abepura 2, Desa Koya Barat, Kecamatan Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua
Kabupaten/Kota Kota Jayapura
Provinsi Papua
Kategori Madrasah Penegerian (Masyarakat)
Alasan Urgensitas 1. Pencegahan paham paham Radikalisme 2. penguatan pemahaman ideologi pada UUD 1945, Pancasila, dan moderasi beragama 3. penguatan pemahaman Pluralisme dan Bhineka Tunggal Ika pada madrasah 4. wilayah yang populasi penduduk usia belajar besar sehingga memerlukan akses madrasah negeri yang mencukupi 6. sudah menyertakan surat penyerahan aset ke Negara, tidak menuntut PNS bagi GTK, 7. wilayah yang membutuhkan madrasah negeri sebagai wujud afirmasi pemerintah pusat.

Latar Belakang[edit]

Madrasah merupakan lembaga pendidikan Islam yang dalam sejarah telah melahirkan intelektual-intelektual bermoral karena nilai-nilai keagamaan sangat kental dalam sistem pendidikannya. Selain itu, madrasah juga menjadi media perjuangan untuk mempertahankan kelestarian ajaran-ajaran Islam. Untuk itulah, seharusnya, proses pembelajaran dan pendidikan di madrasah harus terus dilestarikan dan dikembangkan dengan memberikan porsi perhatian yang seimbang mengingat peran krusial yang diemban oleh madrasah. Posisi madrasah tidak dapat digantikan oleh lembaga-lembaga lain, sebab kelahiran madrasah merupakan upaya menjawab kebutuhan masyarakat akan pendidikan agama. Lembaga pendidikan ini menawarkan konsep pendidikan yang berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Ciri khas madrasah lebih dari hanya sekadar penyajian mata pelajaran agama saja. Artinya, ciri khas tersebut bukan hanya sekadar menyajikan mata pelajaran agama Islam di dalam lembaga madrasah tetapi yang lebih penting ialah perwujudan dari nilai-nilai keislaman di dalam totalitas kehidupan madrasah. Suasana madrasah yang demikian dapat melahirkan budaya madrasah yang merupakan identitas lembaga pendidikan madrasah. Otonomi lembaga pendidikan madrasah hanya dapat dipertahankan apabila madrasah tetap mempertahankan dirinya sebagai pendidikan yang berbasis masyarakat (community-based education).

Keberadaan madrasah sebagai sub-sistem pendidikan nasional perlu dipertahankan dan dikembangkan. Pendidikan madrasah mampu memberikan sumbangan yang signifikan jika disertai dengan metodologi modern dan Islami. Untuk itu diperlukan guru yang mampu mendidik dan mengajar dengan metodologi yang sesuai dengan tantangan zaman peserta didik. Upaya peningkatan mutu madrasah harus terus menerus dilakukan karena madrasah masih memiliki banyak ketertinggalan terutama jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah umum. Masuknya madrasah sebagai sub-sistem pendidikan

nasional mempunyai berbagai konsekuensi antara lain dimulainya suatu pola pembinaan mengikuti ukuran yang mengacu pada sekolah pemerintah. Banyak madrasah yang saat ini sudah mencapai, bahkan melebihi, standar yang telah ditetapkan pemerintah. Namun lebih banyak lagi madrasah yang masih jauh di bawah standar pemerintah. Saat ini madrasah sedang berbenah untuk mengejar ketertinggalan. Kehadiran Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan patut disyukuri karena dapat berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang berkualitas. Kualitas pendidikan dapat dilihat dari isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.

Dalam rangka mencapai kualitas tersebut, sebagaimana ditentukan dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku, hendaknya dimulai dengan upaya membangun komitmen bersama dan diorientasikan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya. Tantangan yang dihadapi madrasah dalam menjalankan misinya tidaklah kecil. Pertama, perubahan orientasi pendidikan masyarakat. Persiapan menuju era industrialisasi telah menyebabkan orientasi pendidikan masyarakat berubah dari ”belajar untuk mencari ilmu” menjadi ”belajar sebagai persiapan memperoleh pekerjaan”. Perubahan orientasi ini membuat sekolah umum, yang memberikan pendidikan umum lebih banyak, lebih menarik minat orang tua daripada pesantren atau madrasah. Kedua, pendidikan umum di mata masyarakat pada umumnya lebih diutamakan daripada pendidikan keagamaan. Madrasah yang semula mengutamakan pelajaran agama daripada pelajaran umum, sering menjadi pontang panting mengejar ketertinggalan mereka dari sekolah umum di bidang pelajaran umum. Ketiga, kualitas layanan yang diberikan oleh mayoritas madrasah masih dinilai lebih rendah daripada layanan pendidikan yang diberikan oleh sekolah umum.

Penyebab rendahnya kualitas tersebut bermacam-macam seperti manajemen pendidikan yang kurang bagus, minimnya sarana dan prasarana, kualitas pendidik yang kurang baik, dan kurangnya dukungan dana operasional. Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam yang hidup dari, oleh, dan untuk masyarakat belum mendapat sentuhan pikiran dan tangan kita semua. Peningkatan kualitas tidak akan terealisir tanpa andil semua pihak.

Untuk itu, demi peningkatan kualitas maka madrasah perlu dibantu, dibela, dan diperjuangkan. Prioritas utama pembangunan madrasah adalah menciptakan citra di masyarakat bahwa madrasah memiliki kualitas pendidikan yang cukup baik. Hal ini penting karena citra akan memengaruhi pilihan masyarakat apakah akan mengirimkan anaknya ke madrasah tersebut atau tidak. Rasanya tidak adil jika pemerintah sebagai pemangku kebijakan pendidikan Islam menuntut lebih banyak peran masyarakat khususnya dari segi sumber daya finansial. Justru lebih adil kalau masyarakat menuntut peran serta yang lebih banyak dari pemerintah. Apalagi kesan masyarakat terhadap pemerintah cenderung melihat pemerintah ”menganaktirikan” madrasah, khususnya dari segi anggaran dan pembinaan.

Salah satu wilayah yang sering disebut-sebut sebagai wilayah yang memiliki keterbatasan dalam hampir semua bidang, adalah wilayah perbatasan. Keterbatasan dalam bidang pendidikan merupakan salah satu masalah yang dihadapi wilayah perbatasan. Dalam hubungannya dengan madrasah, wilayah perbatasan tidak memiliki kualitas yang memadai dalam menyelenggarakan madrasah. Hal ini dapat dilihat dari indikator

  1. kualitas pendidik dan tenaga kependidikan,
  2. kurikulum,
  3. proses,
  4. penilaian,
  5. sarana dan prasarana,
  6. pengelolaan,
  7. kompetensi lulusan, dan
  8. pembiayaan.

Sebagai salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga ( Papua New Nuginea “PNG” ), Muara Tamiadalah wilayah perbatasan yang hanya memiliki Tiga madrasah pada jenjang pendidikan Menengah Atas yaitu Madrasah Aliyah Persiapan Negeri Koya Barat, MA Integral Hidayatullah dan MA Yapni . MA Persiapan Negeri Koya Barat yang berada di Di Desa Koya Barat Distrik Muara Tami Kota Jayapura Provinsi Papua.

Melihat kondisi permintaan dari beberapa warga muara tami untuk dapat mendirikan Madrasah Aliyah yang tepat satu lingkup terdapat madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jayapura dan Madrasah Tsanawiyah Persiapan Negeri Koya Barat agar setelah lulusan MTs bisa melanjutkan ke jenjang yang sama yaitu Madrasah Aliyah mengingat jarak Madrasah Aliyah cukup jauh untuk dijangkau, maka pada tahun 2014 pemuka agama dan para sesepuh warga Koya barat mengajukan surat ke MIN Kota Jayapura ( sebagai Induk dari Madrasah satu Atap tersebut ) , maka Kepala Madrasah MIN Kota Jayapura Hj. Nur Wachidhha,S.Pd.I,M.M Mengangkat sementara Puji Hartini,S.Pd yang menjabat guru di MIN Kota Jayapura untuk mengurus atau menjadi Kepala Madrasah Sementara Madrasah Aliyah Persiapan Negeri Koya Barat sebelum ditetapkannya Kepala Madrasah yang Paten.

Karena terkendala mutasi maka pada tahun 2015 Kepala Madrasah digantikan oleh Dra.Hj.Andi Fenawati Dahlan juga selaku Guru MIN Kota Jayapura sampai sekarang. Pada awal pergantian sampai sekarang beliau melakukan pembenahan- pembenahan terutama sarana dan prasarana, menganti kepengurusan atau manajemen madrasah juga salah satu upaya yang dilakukan beliau adalah dengan membangun ruang kelas tambahan. Madrasah ini bekerja sama dengan MIN Kota Jayapura dimana guru guru 50% mengambil dari MIN Kota Jayapura sesuai dengan bidangnya masing – masing atau lulusan masing – masing dan 50% dari luar.

Madrasah Aliyah Persiapan Negeri Koya Barat merupakan madrasah tingkat SLTA/SMA yang berstatus swasta yang berada di kota jayapura. Sebagai wadah pendidikan Islam, perjuangan dan kiprah Madrasah Aliyah Persiapan Negeri Koya Barat cukup signifikan di Kota Jayapura dalam turut serta mencerdaskan anak-anak bangsa, serta menanamkan aqidah Islam dan akhlak mulia. 

Sebagai madrasah swasta, tuntutan dan harapan kepada seluruh civitas akademika madrasah cukup besar terutama dalam peningkatan mutu pendidikan dan status madrasah.Selain menuntut peningkatan mutu pendidikan madrasah, tuntutan lain terhadap Madrasah Aliyah Persiapan Negeri Koya Barat ini adalah tentang peningkatan status madrasah.

Secara umum dapat dikatakan bahwa Madrasah Aliyah Persiapan Negeri Koya Barat termasuk madrasah yang diperhitungkan di Kota jayapura Dukungan dari Kementerian Agama kabupaten cukup kuat. Karena itu, tuntutan terhadap peningkatan kualitas dan program pengembangan madrasah senantiasa dilakukan.

Untuk meningkatkan kualitas madrasah, Madrasah Aliyah Persiapan Negeri Koya Barat memperhatikan tiga kebijakan kepentingan berikut ini:

  1. Bagaimana kebijakan itu pada dasarnya harus memberi ruang tumbuh yang wajar bagi aspirasi utama umat Islam. Menghadirkan sistem madrasah dalam pentas pendidikan di Indonesia merupakan wahana untuk membina ruh atau praktik hidup keislaman. Madrasah didirikan untuk menanamkan akidah Islamiah putra-putri umat dan bangsa. Lebih dari itu, diharapkan agar madrasah dapat melahirkan golongan terpelajar (learner society) yang bisa menjalankan peran tafaqquh fid-din.
  2. Bagaimana kebijakan itu memperjelas dan memperkukuh keberadaan madrasah sederajat dengan sistem sekolah, sebagai ajang membina warga negara yang cerdas, berpengetahuan, berkepribadian, serta produktif.
  3. Bagaimana kebijakan itu bisa menjadikan madrasah mampu merespons tuntutan-tuntutan masa depan. Untuk ini, madrasah perlu diarahkan menjadi lembaga yang sanggup melahirkan SDM yang memiliki kesiapan memasuki era globalisasi, era industrialisasi, ataupun era informasi.

    Untuk mengakomodir pendidikan formal, Madrasah Aliyah Persiapan Negeri Koya Barat menyelenggarakan pendidikan dengan memakai kurikulum Kementerian Agama dan dinas pendidikan, Kurikulum pembelajaran yang digunakan merangkum kurikulum nasional, terdapat dua bagian pendidikan, yakni pendidikan formal mengikuti kurikulum nasional dan . Untuk menunjang terciptamya pendidikan yang berkualitas, Madrasah Aliyah Persiapan Negeri Koya Barat menerapkan Kurikulum 13 dan kurikulum merdeka pada kelas X MIPA 1 beserta sistem pembelajaran yang didukung oleh berbagai sarana prasarana dan fasilitas pendidikan yang selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

    Sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan dan acuan operasional penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, maka kurikulum Madrasah Aliyah Persiapan Negeri Koya Barat disusun  untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah. MA. Al Ma’arif Plus sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu misalnya menyangkut: (1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, (3) era informasi,  (4) pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, (5) berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, (6) dan era perdagangan bebas.

 

Bentuk dan Nama Madrasah[edit]

Nama Madrasah / Profil 

  1. Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Persiapan Negri Koya Barat 
  2. Status Madrasah : Swasta 
  3. Akreditasi : B
  4. Nomor Statistik Madrasah : 131291710007
  5. NPSN : 69955809
  6. Waktu Belajar : Pagi 
  7. Alamat : Jalan Abepura 2 , Kelurahan Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota jayapura, Provinsi papua, Kode Pos 99351
  8. Kategori Geografis Wilayah : Pesisir Pantai, berbatasan dengan negara lain  ± 15 km ( PNG ; Papua New Guinea ) 
  9. Tahuh Operasional : 2014
  10. Status Tanah : Milik Kementerian Agama Kota jayapura 
  11. Luas : 20.000  m2

VISI MADRASAH

“TERWUJUDNYA GENERASI ISLAM YANG TERAMPIL, TEKUN BERIBADAH, BERAKHLAK KARIMAH, UNGGUL DALAM PRESTASI dan PEDULI LINGKUNGAN” 

MISI

  • Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari Al Quran dan menjalankan ajaran agama islam. 
  • Mewujudkan pembentukan karakter islami yang mampu mengaktualisasikan diri dalam masyarakat
  • Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik.
  • Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
  • Menyelenggarakan tata kelola Madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
  • Menumbungkembangkan sikap peduli atau sadar lingkungan.

Gambaran dan Tata Ruang Madrasah[edit]


Kehadiran MA Persiapan Negeri Koya Barat Distrik Muara Tami sangat dibutuhkan  dalam upaya mengisi tata ruang dibidang pendidikan,  kususnya pendidikan keagamaan, dalam upaya menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tentram dalam dinamika kehidupan. Hal ini mengingat karena mayoritas penduduknya yang relegius dan seratus persen beragama Islam.

Kondisi gedung MA Persiapan Negeri Koya Barat Distrik Muara Tami dilihat dari struktur bangunannya yang masih kuat dan kokoh, diharapkan mampu bertahan bila kemungkinan terjadi insiden kecelakaan yang disebabkan oleh kondisi cuaca dan bencana. Desain ruangan madrasah juga memudahkan untuk mengevakuasi orang dalam keadaan darurat secara aman dari dalam bangunan ke tempat yang lebih aman.

Lingkungan MA Persiapan Negeri Koya Barat Distrik Muara Tami dibangun sara dan prasarana untuk menjaga kebersihan dengan menyediakan tempat pembuangan sampah berupa tong-tong sampah dan tempat pengumpulan sampah akhir yang dijaga petugas kebersihan Madrasah. Selain itu disediakan juga sistem sumur resapan air untuk mengaliri air hujan agar tidak menjadi genangan air yang dapat menjadikan lingkungan madrasah menjadi kotor, atau bahkan membahayakan apabila menjadi sarang  nyamuk.

MA Persiapan Negeri Koya Barat Distrik Muara Tami dibangun dengan konsep ramah lingkungan yang bersih, sehat, nyaman, serta indah dengan dihiasi tanaman-tanaman hias, dan pohon-pohon rindang yang menyejukkan. Adapun sarana dan prasaran lain yang dibangun di MA Persiapan Negeri Koya Barat Distrik Muara Tami sebagai berikut:

tersedianya ruang kelas yang nyaman dan memberi ruang gerak yang cukup bagi siswa  dalam proses pembelajaran, serta memudahkan prosedur evakuasi apabila terjadi keadaan darurat.

Tingkat kebisingan di lingkungan sekolah 45 desibel (setara dengan suara orang mengobrol dengan suara normal)

  1. Lapangan olah raga menumpang MIN Kota Jayapura
  2. Memiliki lingkungan madrasah yang bersih, rindang dan nyaman.
  3. Memiliki sumber air bersih yang memadai.
  4. Memiliki ventilasi ruang kelas yang memadai.
  5. Pencahayaan kelas yang memadai.
  6. Memiliki kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehatan.
  7. Memiliki toilet dan kamar mandi bersih.
  8. Menerapkan kawasan tanpa rokok di lingkungan madrasah

 

Gambaran Kondisi Geografis dan Demografis[edit]

 

  1. Kondisi Sosial-Budaya, Ekonomi, dan Agama Masyarakat
    Koya Barat merupakan kota kecamatan yang berada di Kota Jayapura Provinsi Papua. Wilayahnya berbatasan langsung dengan Negera PNG. Dalam UU No. 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan Kawasan Perbatasan adalah bagian dari Wilayah Negara yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain, dalam hal Batas Wilayah Negara di darat, Kawasan Perbatasan berada di kecamatan. Ini berarti Koya Barat menjadi salah satu daratan yang membatasi Indonesia dengan negara lain. DistrikMuara Tami di Desa Koya Barat memiliki luas 3.885.019 ha terdiri dari 7 dengan kepadatan penduduk bruto adalah 25 jiwa/km2. Secara administratif KecaRukun Warga dan 37 Rukun Tetangga, Distrik ini berjarak kurang lebih 100 km dari Kota Jayapura. Kurang Dari 50km dari Kemenag Provinsi dan Kurang Dari 40km dari kemenag kota Jayapura.

  2. Kondisi Ekonomi
    Daerah perbatasan Muara Tami relatif lebih maju ketimbang daerah perbatasan daratan lain yang berada di Papua. Daerah Muara Tami sudah dilengkapi oleh berbagai fasilitas untuk mendukung tumbuhnya sebuah kota, Masyarakat perbatasan tidak saja terdiri dari masyarakat lokal, tetapi juga masyarakat pendatang yang sudah bertempat tinggal di daerah tersebut, ataupun mereka yang sekedar mencari nafkah di daerah perbatasan.
    Aktivitas ekonomi masyarakat perbatasan tidak homogen. Selain usaha di bidang pertanian ladang, sawah, perkebunan, kehutanan, dan peternakan, masyarakat perbatasan di Muara Tami banyak melakukan aktivitas perdagangan, jasa, dan kegiatan di sektor informal lain. Masyarakat lokal lebih banyak bekerja sebagai petani, karena mereka memiliki lahan pertanian. Pekerjaan sambilan yang dilakukan oleh masyarakat lokal adalah menjadi kuli angkat barang bawaan pelintas, dan bongkar muat barang dari/ke dalamtruk. Penduduk pendatang umumnya memiliki lahan pertanian. Karena itu, mereka lebih banyak bergerak di bidang pertanian.Secara garis besar, ada tiga kegiatan ekonomi yang mendatangkan berkah; yakni kegiatan di sektor pertanian, sektor perdagangan, dan sektor informal lainnya. Sektor pertanian Sebagian besar masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan hidup dari hasil pertanian. Lahan pertanian yang mereka miliki relatif luas.Aktivitas perdagangan masyarakat Muara Tami dilakukan di dua tempat, yaitu „pasar kaget‟ dan pusat pertokoan Muara Tami.

  3. Kondisi Keberagamaan
    Sebagaimana telah disinggung di muka, penduduk yang mendiami wilayah Distrik Muara Tami sangat heterogen, terdiri dari berbagai macam orang dari berbagai wilayah di Indonesia seperti orang Jawa, Makassar, Ambon, Ternate dan lain sebagainya. Mereka ini tepatnya berada di Desa Muara Tami dan umumnya penganut agama Islam. Banyak dari mereka sudah lama menetap dan tidak berniat untuk kembali ke daerah asalnya. Awalnya mereka pendatang yang mempunyai keterangan surat pindah dan telah menetap lebih dari setahun.
    Meskipun heterogennya penduduk di Kecamatan Muara Tami, yakni terdiri dari komunitas pendatang berbagai daerah asal dan komunitas lokal yang relatif jumlahnya lebih besarmencerminkan kehidupan yang rukun. Antar mereka sesama pendatang atau dengan komunitas lokal belum pernah terjadi konflik atau perpecahan.

  4. Kondisi Kependidikan
    Pendidikan termasuk salah satu program yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia. Guna menunjang dan mencapai tujuan tersebut, pemerintah menyediakan gedung sekolah dan tenaga pendidik/guru. Secara umum, kondisi sarana prasarana pendidikan di Kota Jayapura menghadapi keterbatasan. Lembaga pendidikan yang sudah berdiri, baik yang berada di bawah Dinas Pendidikan Kota Jayapura maupun yang berada di bawah Kementerian Agama Kota Jayapura memiliki keterbatasan. Gedung-gedung yang mereka miliki sudah banyak yang mengalami kerusakan.Lembaga pendidikan yang berada di bawah Kementerian Agama memiliki jumlah yang sedikit. Di distrik muara tami sendiri, 2 madrasah Ibtidaiyah (MI). 3 madrasah Tsanawiyah dan 3 Madrasah Aliyah.

Gambaran Analisis SWOT[edit]

PENDAHULUAN
Usaha peningkatan mutu pendidikan merupakan tujuan yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. Pada sebuah lembaga pendidikan peningkatan mutu sangat berkaitan dengan fasilitas yang memadai, motivasi, kinerja, dan pembiayaan yang tersedia.

Sebuah Madrasah yang berusaha meningkatkan mutu pendidikan selalu dikaitkan dengan sumber daya manusia (SDM) dan sarana pendukung yang menyertainya. Kondisi ini berkaitan langsung dengan proses yang akan berlangsung untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Peningkatan mutu pendidikan hendaknya dilakukan secara menyeluruh dan komprehensif. Semua bidang dilakukan upaya peningkatan baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Salah satu cara yang dilakukan untuk peningkatan mutu pendidikan antara lain adalah menyediakan sarana dan prasarana belajar yang memadai. Upaya peningkatan mutu pendidikan dapat terlaksana bila semua stakeholder dapat berperan penuh dalam upaya tersebut.

Di dalam kamus online Wikipedia, analisis SWOT diartikan sebagai  metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

  Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Oleh karena itu, dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, kita perlu membahas analisis SWOT sebelum melakukan strategi apa yang harus di lakukan. Di dalam makalah ini akan dibahas analisis SWOT, visi, misi, dan tujuan dari MA Persiapan Negeri Koya Barat .

VISI MA PERSIAPAN NEGERI KOYA BARAT

Ma persiapan negeri kota Jayapura sebagai lembaga pendidikan berciri Islam perlu mempertimbangkan harapan peserta didik lembaga lulusan Madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya Ma persiapan negeri kota Jayapura juga diharapkan merespon perkembangan dan jangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dan globalisasi yang sangat cepat beriman bertakwa berakhlak mulia cerdas terampil Mandiri dan berwawasan Global Ma persiapan negeri kota Jayapura ingin mewujudkan harapan dalam visi berikut

" terwujudnya generasi Islam yang terampil, tekun beribadah, berakhlak karimah Unggul, dalam prestasi dan peduli lingkungan"

  1. Terwujudnya peserta didik yang mampu membaca Alquran dan baik dan benar
  2. Terwujudnya peserta didik yang tekun melaksanakan ibadah wajib maupun sunnah
  3. Terwujudnya peserta didik yang santun dalam bertutur dan berperilaku
  4. Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam prestasi akademik dan non akademik sebagai bekal melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan atau hidup mandiri
  5. Terwujudnya peserta didik yang menumbuhkembangkan kesadaran terhadap lingkungan hidup

MISI MAPENJA

1. Wujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari Alquran dan menjalankan ajaran agama Islam
2. Mewujudkan pembentukan karakter Islami yang mampu mengaktualisasikan diri dalam masyarakat
3. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik
4. Pengetahuan dan profesionalisme tenaga pendidikan Sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan
5. Menumbuhkembangkan Sikap peduli terhadap lingkungan

TUJUAN PENDIDIKAN MA PERSIAPAN NEGERI KOYA BARAT
Secara umum tujuan pendidikan Madrasah Aliyah persiapan negeri kota Jayapura adalah Meletakkan dasar kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan Mengikuti pendidikan lebih lanjut bertolak dari tujuan umum pendidikan tersebut madrasah Aliyah persiapan Negeri Kroya barat mempunyai tujuan sebagai berikut proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran aktif

  1. Kembangkan Potensi Akademik minat dan bakat siswa melalui layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler
  2. Membiasakan perilaku Islami di Madrasah
  3. Menunjukkan kemampuan berpikir logis kritis dan inovatif
  4. Sebagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari pendidikan karakter bangsa
  5. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai potensi yang dimilikinya
  6. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
  7. Nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia
  8. Meningkatkan prestasi akademik siswa di bidang seni dan olahraga lewat kejuaraan dan kompetisI


     
  1. KEPEMIMPINAN MADRASAH

    Kepemimpinan sebuah lembaga pendidikan merupakan komponen yang essensial dalam proses perkembangan yang dinamis mengarah kepada selalu meningkatnya kualitas proses aktivitas system dan produk (outcome) secara bertahap. MA Persiapan Negeri Koya Barat  sejak awal berdirinya (berstatus swasta) hingga saat ini telah  mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan sebagai berikut:

    No

    Periode

    Nama

    Masa Jabatan

    Ket.

    1

    Periode I

    Puji  Harrtini,S.Pd

    2014 – 2016

     

    2

    Periode II

    Dra. Hj. Andi Fenawati Dahlan

    2016 – Sekarang

     

    Dari seluruh pergiliran kepemimpinan ini, mereka semua telah menjadi MA Persiapan Negeri Koya Barat  sebagai salah satu lembaga pendidikan yang merupakan pilihan utama (meningkatkan kepercayaan publik terhadap madrasah) dan juga telah mengahantar MA Persiapan Negeri Koya Barat  dalam meraih berbagai prestasi baik secara kelembagaan, akademik, maupun non akademis.

  2. ANALISIS KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG DAN TANTANGAN DI MA PERSIAPAN NEGERI KOYA BARAT

    a). Analisis Faktor Internal

    Elemen SWOT

    Bobot

    Skor

    Total (Bobot x Skor)

    Comment

    Kekuatan (strength)

     

     

     

     

    Ruang pembelajaran cukup lengkap

    0.15

    4

    0.6

    Ruang lab komputer, lab IPA, lab bahasa, lab kesenian, perpustakaan, Aula, dll.

    Komunikasi lancer dan efektif

    0.1

    3

    0.3

    sound system central, akses internet wifi 

    Kualitas Guru dan karyawan beragam

    0.1

    3

    0.3

     Pendidikan S1 dan S2

    Budaya Madrasah

    0.1

    2

    0.2

    Azaz kekeluargaan dan gotong-royong

    Prestasi akademik dan non akademik sampai tingkat nasional

    0.15

    4

    0.6

    Aktif dalam setiap perlombaan

    Total strength

    0.6

     

    2

     

    Kelemahan (weakness)

         

     

    Minimnya area penghijauan

    0.05

    2

    0.1

    Halaman madrasah tidak memadai untuk menanam pohon

    Disiplin guru dan karyawan kurang

    0.1

    3

    0.3

    Masuk ke kelas tidak ontime dan tidak seragamnya kostum dalam mengajar

    Penggunaan sarana dan prasarana belum maksimal

    0.1

    2

    0.2

    Kurangnya pengetahuan dalam pemakaian alat dan media pembelajaran

    Tenaga kebersihan kurang

    0.1

    2

    0.2

    Masih banyaknya sampah yang berserakan

    Penerapan bahasa Inggris dan bahasa Arab belum maksimal

    0.05

    1

    0.05

    Kurang pahamnya dalam berbahasa Inggris dan bahasa Arab.

    Total weakness

    0.4

     

    0.85

     

    Total faktor internal

    1

     

    2.85

     

     

    b). Analisis Faktor Eksternal

    Elemen SWOT

    Bobot

    Skor

    Total (bobot x skor)

    Comment

    Peluang (opportunity)

     

     

     

     

    Dukungan orang tua siswa tinggi

    0.15

    4

    0.6

    Para orang tua atau wali memberikan support yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran

    Lokasi madrasah yang strategis

    0.15

    3

    0.45

    Sebagai pusat pariwisata, dan warga mayoritas muslim

    Kerjasama dengan pihak luar

    0.1

    2

    0.2

    Melibatkan Madrasah, lembaga, dan perusahaan dalam KBM

    Koperasi Madrasah

    0.05

    2

    0.1

    Perekonomian sistem simpan pinjam

    Dukungan Kemenag dan Kemendikbud

    0.05

    3

    0.15

    Melibatkan instansi kemenag dan kemendikbud dalam setiap kegiatan berlangsung

    Total opportunity

    0.5

     

    1.5

     

    Ancaman (threat)

         

     

    Tuntutan masyarakat terhadap output yang dihasilkan madrasah

    0.05

    3

    0.15

    Lulusan madrasah dapat menguasai bidang agama dan IPTEKS

    Persaingan ketat

    0.15

    3

    0.45

    Bersaing dengan madrasah unggulan dan sekolah menengah Atas (SMA) yang setingkat

    Tuntutan nilai UN dan UAMBN

    0.1

    3

    0.3

    Adanya jam tambahan pada kelas XII

    Media masa

    0.1

    2

    0.2

    Seringnya diliput dalam berbagai media

    Tuntutan kurikulum

    0.1

    1

    0.1

    Menerapkan sistem pembelajaran yang berkarakter

    Total threat

    0.5

     

    1.2

     

    Total faktor eksternal

    1

     

    2.7

     

     

    Dari data analisis faktor internal dan analisis faktor eksternal di atas, maka peroleh data sebagai berikut:

  3. Selisih antara Kekuatan dan Kelemahan (sebagai sumbu X dalam kuadran strategi) =  S – W = 2 - 0,85 = 1,15 = 1,2
  4. Selisih antara Peluang dan Tantangan (sebagai sumbu Y dalam kuadran strategi) = O – T = 1,5 - 1,2 = 0,3
  5. Grafiknya dapat digambarkan sebagai berikut:

     
  6. Kesimpulan
    Dari grafik tersebut dapat kita lihat posisinya berada di kuadran I (positif, positif). Artinya posisi ini menandakan bahwa MA Persiapan Negeri Koya Barat  yang masih kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah  Progresif, artinya Madrasah dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
  7. Strategi Dari Hasil Analisis SWOT
    Matrik Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan
  8.                        

     

     

    INTERNAL    

    FACTOR

     

     

     

     

    EKSTERNAL          FACTOR

    KEKUATAN

    1. Ruang pembelajaran cukup lengkap
    2. Komunikasi lancar dan efektif
    3. Kualitas Guru dan karyawan beragam
    4. Budaya Madrasah
    5. Prestasi akademik dan non akademik sampai tingkat nasional

    KELEMAHAN

    1. Minimnya area penghijauan
    2. Disiplin guru dan karyawan kurang
    3. Penggunaan sarana dan prasarana belum maksimal
    4. Tenaga kebersihan kurang
    5. Penerapan bahasa Inggris dan bahasa Arab belum maksimal

     

    PELUANG

    1. Dukungan orang tua siswa
    2. Lokasi madrasah yang strategis
    3. Kerjasama dengan pihak luar
    4. Koperasi Madrasah
    5. Dukungan Kemenag dan Kemendikbud

    STRATEGI SO

    1. Memaksimalkan penggunaan ruang pembelajaran
    2. Membuat program pembelajaran berbasis internet.
    3. Mengandakan pelatihan guru dan karyawan
    4. Meningkatkan usaha mandiri untuk guru, karyawan dan masyarakat melalui koperasi
    5. Aktif bersosialisasi dan komunikasi dengan instansi Kemenag dan Kemendikbud

    STRATEGY WO

    1. Meminta bantuan orang tua dalam rangka pembuatan taman-taman penghijauan
    2. Memberikan teguran kepada guru/ karyawan yang kurang disiplin
    3. Memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada.
    4. Menambah tenaga dan anggaran kebersihan di tahun ajaran berikutnya
    5. Mengaktifkan kursus bahasa Inggris dan bahasa Arab di madrasah

    TANTANGAN

    1. Tuntutan masyarakat terhadap output yang dihasilkan madrasah
    2. Persaingan ketat
    3. Tuntutan nilai UN dan UAMBN
    4. Media masa
    5. Tuntutan kurikulum

     

    STRATEGI ST

    1. Memaksimalkan kegiatan pembelajaran di tahun berikutnya
    2. Meningkatkan terus komunikasi guru dan karyawan
    3. Memaksimalkan latihan pembahasan soal-soal.
    4. Bekerjasama dengan media masa
    5. Mengikuti perkembangan kurikulum yang ada

     

    STRATEGI WT

    1. Membuat program penghijauan madrasah
    2. Adanya budaya malu
    3. Meningkatkan kualitas guru dalam mengajar
    4. Mencari informasi seputar pentingnya budaya hidup bersih
    5. Menerapkan percakapan bahasa Inggris dan bahasa Arab di dalam lingkungan madrasah
     

    Analisis SWOT dapat diartikan sebagai  metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).

    Dari analisi SWOT, kita lihat posisi kuadran MA Persiapan Negeri Koya Barat  berada di kuadran I (positif, positif). Artinya posisi ini menandakan bahwa MA Persiapan Negeri Koya Barat  yang masih kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah  Progresif, artinya Madrasah dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

    Setelah melakukan analisis SWOT diharapakan dapat menentukan perumusan strategi yang tepat, visi, misi dan tujuan. Sehingga dapat diharapkan dapat meningkatkan mutu atau kualitas madrasah yang sesuai dengan perencanaan yang dilakukan.

 

 

Gambaran Ekologis Madrasah[edit]

Wilayah perbatasan merupakan wilayah yang dipandang memiliki banyak masalah dan keterbatasan-keterbatasan. Wilayah Kelurahan Koya Barat di Distrik Muara Tami Kota Jayapura merupakan salah watu wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara Papua New Guinea (PNG) Sebagai wilayah perbatasan, Muara Tami memegang peranan yang sangat penting dan strategis karena Mauar Tami menjadi satu-satunya pintu gerbang darat resmi yang menghubungkan wilayah RI dengan wilayah Papua New Guninea. Dengan kondisi ini, seharusnya wilayah Muara Tami menjadi wilayah yang perlu diperkokoh kapasitas dan kemampuannya dalam menjamin akses publik kepada fasilitas-fasilitas umum.

Salah satu masalah dan keterbatasan yang terdapat di wilayah ini yaitu masalah yang berkaitan dengan pendidikan. Di wilayah Kecamatan muara tami telah banyak berdiri sekolah dari mulai jenjang TK,RA,SD,MI,SMP,MTs,SMK,SMA dan MA Melihat kondisi itu keberadaan MA Persiapan Negeri Koya Barat menjadi sangat vital. Hal ini disebabkan karena masyarakat beragama Islam adalah masyarakat mayoritas dan mereka membutuhkan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pembelajaran dan pendidikan Islam.

MA Persiapan Negeri Koya Barat  di bangun dengan memperhatikan ekosistem lingkungan sekitar agar terjadi interaksi konstruktif dan saling mempengaruhi demi kebaikan satu sama lain. Pendirian MA Persiapan Negeri Koya Barat  tidak menjadi gangguan fungsi satu atau beberapa unsur dalam sistem yang akan memberi dampak negatif terhadap fungsi sub sistem yang lain. MA Persiapan Negeri Koya Barat  dan alam sekitar sebagai suatu sistem yang membentuk suatu jaringan kehidupan. Posisi MA Persiapan Negeri Koya Barat  tidak mengabaikan peran makhluk lainnya, juga tidak memandang MA Persiapan Negeri Koya Barat  berada di luar sistem, tetapi bagian dari suatu ekosistem karena berada pada satu lingkup madrasah yaitu ( MIN Kota Jayapura dan MTs Negeri Kota Jayapura). Keserasian hubungan antara MA Persiapan Negeri Koya Barat  dan lingkungannya dipelihara untuk mempertahankan sistem ekologis.

             MA Persiapan Negeri Koya Barat  yang letak giografisnya di dataran pesisir pantai  dan pedesaan memiliki sumber daya alam pertanian dan perkebunan serta kehutanan saat ini dan mendatang menjadi tumpuan harapan penduduk dimana perkembangan disitrik muara tami sangat pesat terlihat 60% penduduk kota berpindah ke area Muara tami karena akses menuju muara tami sangat dekat dengan pembangunan jembatan merah ( jembatan Youtefa) yang dibangun oleh presiden Jokowi . Pembangunan MA Persiapan Negeri Koya Barat  bertujuan memberikan kontribusi pembangunan budaya, skill, dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas yang bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan baik sehingga terjadi interaksi positif dan harmonis antara manusia dan alamnya.

            Berdirinya MA Persiapan Negeri Koya Barat  tidak menjadi gangguan yang menyebabkan perubahan fungsi komponen-komponen linkungan hidup dan sumber daya alam lainnya. MA Persiapan Negeri Koya Barat  memelihara proses ekologis yang esensial sebagai bagian dari upaya keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan. MA Persiapan Negeri Koya Barat  berkomitmen untuk memelihara dan melestarikan potensi kekayaan sumber daya alam dan lingkungan dari berbagai macam ancaman.

Tanah lokasi Sebelum  di bangun gedung MA Persiapan Negeri Koya Barat  digunakan untuk pertanian. Kemudian dibangun MA Persiapan Negeri Koya Barat  yang terletak di antara area pemukiman penduduk, dapat di gambarkan batas-batas lokasi sebagai berikut:

1.      Sebelah utara di batasi jalan raya yang bersebelahan dengan pemukiman penduduk

2.      Sebelah timur di batasi pemakaman Lahan persawahan

3.      Sebelah selatan di batasi pemukiman penduduk

4.      Sebelah barat di batasi pemukiman penduduk

Gambaran Prospek Potensi Siswa[edit]

Potensi peserta didik yang menjadi gerapa tentunya adalah lulusan SMP/Mts ( Negeri dan swasta ) yang berada diwilayah Distrik Muara Tami , yang rata - rata tiap tahunnya meluluskan sekitar 30an siswa dimana rata rata lanjutan 40% melanjutkan ke Lembaga lebih tinggai ( Universitas ), 30% menjadi Snggota POLRI , TNI dan sisanya bekerja 
Jika ditinjau  berdasarkan data diatas, maka kami berkesimpulan bahwa banyaknya siswa yang harus melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi yakni tingkat SLTA/MA. Saat ini kami hadir sebagai pilihan para peserta didik yang baru saja lulus dari SMP/MTs untuk dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang Madrasah Aliyah.

MA Persiapan Negeri Koya Barat  pendidikan berbenah diri. Dalam menghadapi persaingan dalam dunia pendidikan, madrasah dituntut dapat mengembangkan lembaganya.

Terutama persaingan dalam hal memperoleh peserta didik. Karena pada madrasah di kota Jayapura belum mempunyai Madrasah Aliyah Negeri Sehingga untuk menghadapi nya . Dalam pengambilan keputusan, pendidikan mulai lebih teliti dengan cara lebih memilih dan menuntut mana lembaga pendidikan yang benar-benar sesuai. Hal ini menjadi proses pengambilan keputusan dari pendidikan yang dipengaruhi oleh faktor luar. Sehingga mengarahkan pendidikan untuk memilih sesuai dengan keinginannya. Maka dari itu dengan adanya masalah tersebut sebuah lembaga pendidikan harus mengetahui proses pengambilan keputusan dalam memilih lembaga pendidikan. Hal ini dapat diketahui dengan cara mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku terkait dengan keputusan pendidikan. Buchari Alma dalam bukunya yang berjudul manajemen pemasaran dan pemasaran jasa mengungkapkan bahwa terdapat 4 faktor yang mempengaruhi perilaku . Keempat faktor tersebut diantaranya adalah faktor kultur, sosial, pribadi, dan psikologi. Kemudian teori Kotler dan Keller mengungkapkan bahwa perilaku hanya dipengaruhi oleh 3 faktor saja, yakni faktor budaya, sosial, dan Budaya memberikan pengaruh paling luas dan mendalam pada tingkah laku .

Dapat dikatakan budaya merupakan faktor yang paling dasar untuk menentukan keinginan dan perilaku individu. Budaya memberikan norma bagi individu sehingga setiap individu memiliki ciri khas yang berbeda dalam aturan hidupnya. Ciri khas itulah yang menjadi dasar untuk menentukan keputusan.

Budaya kaitannya dengan keputusan dalam pemilihan sekolah adalah menyesuaikan antara budaya sekolah dengan kehidupannya. Sehingga dari budaya sekolah yang sesuai dengan dirinya terbentuk sebuah keputusan.

Sedangkan sosial juga memiliki peran penting dalam perilaku kaitannya dengan keputusan calon peserta didik dalam memilih sebuah lembaga pendidikan. Dapat dilihat bahwa untuk menetapkan sebuah keputusan tentu tidak lepas dari pengaruhpengaruh di luar dirinya. Hal ini dikarenakan manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari interaksi sosial. Sehingga menciptakan suatu hubungan antar individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Dengan keadaan tersebut.

Gambaran Kebutuhan Masyarakat akan Lulusan[edit]

Berkembangnya ilmu dan teknologi pada masa sekarang ini bukan saja memberikan peluang untuk lebih berkembangnya pengetahuan di kalangan anak muda khususnya para pelajar namun disisi lain akan menimbulkan banyak dampak yang terkadang membuat semua orang tercengang. Degradasi moralpun sudah tidak dapat dihindari lagi, anak-anak lebih cenderung untuk berlama-lama dihadapan media elektronik dibanding harus belajar, Hp menjadi pegangan wajib dan bermain bagi mereka menjadi pengisi waktu luang yang mengasikkan.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, sehingga mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan di masyarakat, baik menyangkut ekonomi, sosial maupun budaya. Tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan, sebenarnya merupakan tantangan bagi institusi pendidikan untuk memberikan jawaban atau solusi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat.

Atas dasar itu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan termasuk yang diselenggarakan oleh madrasah secara komprehensip yaitu mncakup pengembangan dimensi manusia indonesia seutuhnya, terkait dengan aspek moral, akhlak, budi pekerti, periaku, pengetahuan, kesehatan, keterampilan dan seni. Kompetensi lulusan MA, sebagai berikut :

  1. Menjadikan Madrasah sebagai sarana untuk membina dan membimbing peserta didik agar terampil dalam menjalankan Agamanya serta berguna bagi dirinya, Agama, Nusa dan Bangsa yang kelak akan mencetak generasi anak Bangsa yang berkualitas, beriman, berilmu dan bertakwa.
  2. Memberikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat ketika rumah dan sekolah anaknya berjarak dekat.
  3. Masyarakat akan terbantu mendidik anaknya menjadi anak yang berkualitas dengan adanya MA Negeri yang bermutu.
  4. Membuka lapangan kerja dan usaha bagi masyarakat sekitar dengan adanya MA Negeri.

Penutup (dan harapan)[edit]

Al-hamdulillah dengan rahmat dan karunia Allah SWT kami dapat menyelesaikan penyusunan Analisis Kebutuhan Masyarakat ini. Ini merupakan sebuah cita-cita dan komitmen untuk melakukan yang terbaik dalam melaksanakan tugas-tugas kami. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada pada kami. Oleh sebab itu kritik dan saran dari berbagai pihak kami harapkan untuk menambah pengetahuan dan wawasan kami, agar cita-cita kami bisa dikabulkan. Aamiiin

Harapan

Semoga doa dan harapan-harapan kami diijabah dan diberi kemudahan :

  1. Tercapainya legalitas Penegerian MA Persiapan Negeri Koya Barat menjadi MAN 1 Kota Jayapura
  2. Menyelenggarakan madrasah yang berstandar Nasional dan menciptakan lulusan yang berkualitas .
  3. Mengembangkan model pembelajaran berbasis Teknologi Informasi & Digitalisasi dan perkembangan kurikulum.

Dengan kondisi banyaknya siswa-siswi lulusan SMP dan MTS yang berada di wilayah Distrik Muara tami dimana yang terpenting adalah satu lingkup dengan MIN Kota Jayapura dan MTsN Kota Jayapura, yang  tidak melanjutkan sekolah ketingkat lanjutan atas, baik SMK, SMA ataupun Madrasah Aliyah dengan alasan ekonomi dan jarak yang jauh, sehingga untuk hal tersebut, kami memandang perlu dirintis sebuah lembaga pendidikan tingkat atas yang berbasis agama yaitu Madrasah Aliyah Persiapan Negeri Koya Barat . Dengan alasan mendasar sungguh sangat disayangkan bila generasi muda wilayah Distrik Muara Tami terutama di perbatasan Indonesia – PNG  terbelakang dalam pendidikan terutama pendidikan Agama.

Dengan mempertimbangan kondisi yang obyektif maka kami merasa terketuk hati bila seandainya kami dapat membangun dan mengembangkan lembaga pendidikan untuk mereka-mereka yang berada di daerah Distrik Muara Tami  yang belum tersentuh secara maksimal oleh promosi lembaga pendidikan yang ada supaya dapat melanjutkan pendidikannya di sekolah tingkat lanjutan atas, kami secara sukarela membangun daerah kami sendiri walaupun dengan kekuatan yang dimiliki begitu terbatas, semoga niat baik kami mendapat Ridho Allah Subhanahu Wata’ala dan dimudahkan segala urusan kedepannya.

 

Pelaksanaan Kurikulum[edit]

Jumlah Peserta Didik[edit]

Jumlah dan kualifikasi GTK[edit]

Sarana dan Prasarana pendidikan[edit]

Rencana pembiayaan pendidikan[edit]

Proses pembelajaran[edit]

Sistem evaluasi pembelajaran dan program[edit]

Organisasi dan manajemen[edit]

Foto - Foto Madrasah

Surat Rekomendasi

Pemda Provinsi Lihat
Kemenag Kab/Kota Lihat
Pemda Kab/Kota Lihat
Kemenag Provinsi Lihat

RTTPM

Pelaksanaan Kurikulum Lihat
Jumlah Peserta Didik Lihat
Jumlah dan kualifikasi GTK Lihat
Sarana dan Prasarana pendidikan Lihat
Rencana pembiayaan pendidikan Lihat
Proses pembelajaran Lihat
Sistem evaluasi pembelajaran dan program Lihat
Organisasi dan manajemen Lihat

Data Tanah

Data Tanah Lihat