MI Ikhlas Ombolu (diusulkan menjadi MIN 5 Banggai)

Nama Madrasah MI Ikhlas Ombolu (diusulkan menjadi MIN 5 Banggai)
Jenjang MIN
Alamat Jl. Diponegoro, Desa Ombolu, Kec. Batui Selatan, Kab. Banggai
Kabupaten/Kota Banggai
Provinsi Sulawesi Tengah
Kategori Madrasah Penegerian (Masyarakat)
Alasan Urgensitas 1. Pencegahan paham paham Radikalisme 2. penguatan pemahaman ideologi pada UUD 1945, Pancasila, dan moderasi beragama 3. penguatan pemahaman Pluralisme dan Bhineka Tunggal Ika pada madrasah 4. wilayah yang populasi penduduk usia belajar besar sehingga memerlukan akses madrasah negeri yang mencukupi

Latar Belakang[edit]

Nama Madrasah                      : MIS IKHLAS OMBOLU

Alamat Madrasah                    : Jl. Diponegoro Desa Ombolu Kec. Batui Selatan Kab. Banggai

Yayasan Penyelenggara          : IKHLAS MENGABDI

Alamat Yayasan                      : Desa Ombolu Kec. Batui Selatan Kab. Banggai

 

 

  1. LATAR BELAKANG

Madrasah Ibtidaiyah Swasta Ikhlas Ombolu (MIS IKHLAS OMBOLU) pertama kali di bentuk pada tanggal 03 Januari 2010. Pada saat awal berdiri MIS Ikhlas Ombolu memiliki 4 orang guru dan 22 murid. Di tahun ke 10 berdirinya jumlah gurunya menjadi 10 orang dengan jumlah siswa 86 orang. Sedangkan pada tahun ajaran baru 2022-2023 jumlah siswa MIS Ikhlas Ombolu sebanyak 90 Siswa. Minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di MIS Ikhlas Ombolu yang semakin meningkat ini dimungkinkan karena jaraknya yang cukup strategis dekat dengan wilayah penduduk, dan perpaduan pelajaran umum dan agama Islam dimana pelajaran umum jauh lebih banyak.

Data jumlah siswa 5 tahun terakhir terjadi naik turun. Di tahun ajaran 2018-2019 berumlah 93 orang. Kemudian tahun ajaran 2019-2020 menjadi 95 orang, selanjutnya pada tahun ajaran 2020-2021 turun lagi menjadi 93 orang dan pada tahun ajaran 2022-2023 menjadi 90 orang. Hal ini terjadi karena masih ada warga yang berpindah2 tempat tinggal/nomaden sehingga berdampak pada jumlah siswa yang naik turun. Namun untuk siswa baru di tahun ajaran 2022 -2023 secara keseluruhan merupakan lulusan TK karena di tahun-tahun sebelumnya sebagian siswa baru tidak mengikuti jenjang TK.

Kondisi yang ada saat ini adalah dari 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Banggai dari Kec. Nambo, Kec. Kintom, Kec. Batui, Kec. Batui Selatan, dengan jarak kurang lebih 100 km belum ada satupun Madrasah Negeri. Kemudian warga sekitar juga berasumsi bahwa Madrasah Negeri lebih baik, berpotensi dan berkwalitas di banding dengan Madrasah Swasta.

Adapun harapan Masyarakat sekitar terhadap MIS Ikhlas Ombolu kedepannya :

  1. Kesiswaan
  1. Adanya pelayanan penerimaan siswa baru dan terpenuhuinya semua kebutuhan yang diperlukan.
  2. Adanya tambahan buku pelajaran dengan rasio 1 ; 1 untuk semua jenis buku pelajaran di semua jenjang kelas.
  3. Adanya perlakuan khusus terhadap minat dan bakat siswa dalam seni lukis, kaligrafi, berbicara dan puisi.
  4. Adanya bimbingan khusus berupa belajar tambahan bagi anak tinggal kelas akibat lemahnya dalam hal membaca, menulis, dan berhitung.
  5. Dapat meraih juara tingkat nasional dalam Kompetisi Sains Madrasah maupun kompetisi-kompetisi lain.

 

  1. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran.
  1. Adanya strategi belajar mengajar yang bervariatif dalam menggunakan metode dan bahan ajar
  2. Dapat menaikkan nilai ujian rata-rata pada UM menjadi 7,50 terutama pada Matematika.
  3. Dapat menaikkan nilai raport kelas I - V terutama pada mata pelajaran Matematika.
  4. Kelulusan dapat dipertahankan 100% dengan nilai rata-rata 7,50
  1. Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
    1. Sumber Daya Pendidik

            Kondisi Guru

Semua guru memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan bidang yang     diajarkan pada siswa.

                  b.  Kondisi Kepala Madrasah

Memiliki wawasan manajemen berbasis madrasah yang aktif, kreatif, dan berjiwa kewirausahaan serta memilliki keterampilan memonitoring, evaluasi dan supervise

  1. Sarana Prasarana
  1. Termilikinya semua perabotan madrasah dalam kondisi baik dan layak dipergunakan.
  2. Tersedianya buku pelajaran untuk semua bidang studi bagi siswa.
  3. Tersedianya WC untuk siswa, tempat bermain yang baik.
  4. Madrasah memiliki peralatan multimedia yang lengkap.
  5. Madrasah memiliki  sarana olah raga yang lengkap.
  1. Keuangan dan Pembiayaan

Adanya bantuan dari pemerintah Daerah dan Pusat untuk percepatan pembagunan peningkatan mutu dan fisik madrasah.

  1. Budaya dan Lingkungan Madrasah

Terciptanya kondisi lingkungan madrasah yang Islami serta tumbuhnya rasa kepemilikan terhadap madrasah dan terwujudnya lingkungan madrasah yang bersih, sehat , dan indah.

  1. Peran serta masyarakat dan kemitraan

Lebih terjalin dengan baik sehingga mampu membantu dalam hal peningkatan kualitas madrasah dan kuantitas peserta didik.

Bentuk dan Nama Madrasah[edit]

  1. BENTUK DAN NAMA MADRASAH

 

  1. Sejarah Madrasah

Madrasah Ibtida’iyah Swasta Ikhlas Ombolu pertama kali di bentuk pada tanggal 03 Januari 2010. Pada saat awal berdiri MIS Ikhlas Ombolu memiliki 4 orang guru dan 22 murid. Di tahun ke 13 berdirinya MIS Ikhlas Ombolu sekarang jumlah gurunya menjadi 10 orang dengan jumlah siswa 95 orang.

 

  1. Profil Madrasah

      

  1.  

Nama Madrasah

MIS IKHLAS OMBOLU

  1.  

Nomor Statistik Madrasah

111272010023

  1.  

NPSN Lama                               

60723376

  1.  

NPSN Baru

60723376

  1.  

Akreditasi Madrasah

C

  1.  

Tahun Berdiri

  1.  
  1.  

Alamat Lengkap Madrasah

Jalan Diponegoro Desa Ombolu Kec. Batui Selatan Kab. Banggai Prop. Sulawesi Tengah 94762

  1.  

NPWP Madrasah

02.860.234.4-832.000

  1.  

No. Rekening Bank

7576-01-000005-56-3

  1.  

Nama Kepala Madrasah

RISMA DUMA SIREGAR, S.KM

  1.  

Nomor Telp./HP

085796417300

  1.  

Nama Yayasan

IKHLAS MENGABDI

  1.  

Alamat Yayasan

Desa Ombolu Kec. Batui Selatan Kab. Banggai Prop. Sulawesi Tengah

  1.  

Telp. Yayasan

085796417300

  1.  

No. Akte Pendirian Yayasan

Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indoensia nomor AHU-00490945.AH.01.04.Tahun 2016 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Yayasan Ikhlas Mengabdi

  1.  

Kepemilikan Tanah

Hak Milik Pemerintah Republik Indonesia Cq. Kementerian Agama Republik Indonesia

  1.  

Luas Bangunan

459 m⊃2;

 

    c. Data Siswa dalam 5 tahun terakhir

Tahun Ajaran

Kelas I

Kelas II

Kelas III

Kelas IV

Kelas V

Kelas VI

Jumlah

Siswa

 Rombel

Siswa

 Rombel

Siswa

 Rombel

Siswa

 Rombel

Siswa

 Rombel

Siswa

 Rombel

Siswa

 Rombel

2018/2019

16

1

15

1

18

1

18

1

12

1

14

1

93

6

2019/2020

15

1

19

1

17

1

12

1

14

1

18

1

95

6

2020/2021

15

1

19

1

17

1

12

1

18

1

12

1

93

6

2021/2022

14

1

14

1

17

1

15

1

15

1

11

1

86

6

2022/2023

17

1

14

1

14

1

14

1

15

1

16

1

90

6

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

d. Data Sarana dan Prasarana

No

Jenis Prasarana

Jml

ruang

Jml. R

Kondisi baik

Jml.R Kondisi Rusak

Katagori Kerusakan

Rusak ringan

Rusak sedang

Rusak berat

1

Ruang Kelas

6

4

-

2

-

-

2

Perpustakaan

1

-

-

-

-

-

3

R. Lab. IPA

-

-

-

-

-

-

4

R. Lab. Biologi

-

-

-

-

-

-

5

R. Lab. Fisika

-

-

-

-

-

-

6

R. Lab. Kimia

-

-

-

-

-

-

7

R. Lab. Komputer

-

-

-

-

-

-

8

R. Lab. Bahasa

-

-

-

-

-

-

9

R. Pimpinan

-

-

-

-

-

-

10

R. Guru

1

1

-

-

-

-

11

R. Tata Usaha

1

            1

-

-

-

-

12

R. Konseling

-

-

-

-

-

-

13

Tempat Ibadah

1

1

-

-

-

-

14

R. UKS

1

1

-

-

-

-

15

Jamban

3

3

-

-

-

-

16

Gudang

1

1

-

-

-

-

17

R. Sirkulasi

-

-

-

-

-

-

18

Tempat Olah Raga

1

1

-

-

-

-

19

R. OSIS

-

-

-

-

-

-

20

R. Lainnya

-

-

-

-

-

-

 

e. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

 

No

Keterangan

Jumlah

Pendidik

1.

Guru PNS yang diperbantukan Tetap

-

 

Guru Tetap Yayasan

9

 

Guru Honorer

-

 

Guru Tidak Tetap

-

Tenaga Kependidikan

1.

Tata Usaha

1

 

 

 

 

f. Asal usul nama dan filosofi

          Awal mula di gunakan nama IKHLAS pada Madrasah kami sangat sederhana sekali yaitu dengan harapan seluruh warga MIS Ikhlas Ombolu mau melakukan segala sesuatu dengan Ikhlas, semata-mata hanya karena Allah. Walaupun susah dalam kenyataannya namun kami terus mencoba agar selalu Ikhlas. Selain itu filosofi lainnya adalah seluruh Pembina dan Pengawas juga telah IKHLAS menyerahkan seluruh tanah beserta asset yang ada di dalamnya untuk menjadi Hak Milik Pemerintah Republik Indonesia Cq. Kementerian Agama Republik Indonesia.

 

 

 

 

Gambaran dan Tata Ruang Madrasah[edit]

 

  1. GAMBARAN DAN TATA RUANG MADRASAH

 

MIS Ikhlas Ombolu memiliki tata ruang yang indah karena berada di sekitar lahan persawahan. Sehingga siswa dan guru yang berada di Gedung MIS Ikhlas Ombolu merasa tenang melihat pemandangan perswahan yang hijau. Walaupun demikian, masih ada dua ruangan kelas yang masih berbentuk semi permanen. Semi permanen yang di maksud adalah berlantai beton tetapi masih berdinding papan dan ber atapkan seng tanpa plafon. Sehingga Murid merasa gerah saat siang hari.

 

Dari segi kebersihan Madrasah kami memiliki kebersihan yang cukup, di setiap ruangan tersedia tempat sampah dan letak kelas dengan pembuangan sampah jauh sehingga aman bagi siswa. Selain itu di halaman madrasah di tanami bunga-bunga berwarna warni sehingga menambah keindahan Madrasah. Dampak lingkungan dari adanya pembangunan Madrasah sejauh ini tidak ada, bahkan justru menambah keindahan lingkungan sekitar karena ada Madrasah yang berdiri di sekitar lahan persawahan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambaran Kondisi Geografis dan Demografis[edit]

 

 

  1. GAMBARAN KONDISI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS

 

Lokasi MIS Ikhlas Ombolu berda di pinggir jalan poros beraspal (jalan menuju ke Desa Maleo Jaya) dan juga berada disekitar lahan persawahan serta dekat dengan perumahan warga. Warga di sekitar MIS Ikhlas Ombolu Sebagian besar adalah suku Jawa dan Sebagian lainnya suku bugis dan tak.

 

Adapun batas-batas tanahnya adalah:

  1. Sebelah Utara berbatasan dengan jalan raya
  2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sukamaju
  3. Sebelah Selatan berbatasan dengan perkebunan warga
  4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Maleo Jaya

 

Melihat dari data di atas, MIS Ikhlas Ombolu cukup kondusif untuk mengadakan kegiatan pembelajaran, karena jauh dari keramaian, transportasi yang menghubungkan madrasah dengan daerah sekitarnya juga tidak sulit ditemui karena dekat dengan jalan raya, sehingga masih mudah dijangkau oleh semua siswa dari segala penjuru. Dengan dekat dari pemukiman penduduk diharapkan adanya Kerjasama yang baik dan dapat memberikan dukungan dalam bermasyarakat di luar secara langsung.

 

 

Gambaran Analisis SWOT[edit]

 

 

  1. GAMBARAN ANALISIS SWOT (STRENGTH, WEAKNESS, OPORTUNITY, TREATNESS)

Madrasah Ibtida’iyah Swasta Ikhlas Ombolu memiliki beberapa kelebihan, diantaranya yaitu:

  1. Guru berbasis Sarjana Pendidikan Islam
  2. Memiliki Guru yang seorang Fasilitator Daerah/Kabupaten
  3. Guru mengajar dengan metode yang menarik dan kreatif
  4. Pelaksaaan KBM dilakukan hari senin-sabtu
  5. Tidak hanya menekankan pada penyampaian materi saja tetapi juga ada prakteknya, misalnya praktek ibadah,do’a harian, sholat dhuha dan dhuhur berjama’ah
  6. Program unggulan kami adalah Tahfidz Qur’an dimana target lulusan kami minimal hafal 2 Juz

Selain memiliki kelebihan ataupun keunggulan madrasah ini pun memiliki beberapa kelemahan diantaranya:

  1. SDM masih terbatas
  2. SDM seluruhnya masih berstatus guru tetap Yayasan
  3. Masih ada ruang kelas yang belum permanen/semi permanen
  4. Asumsi masyarakat bahwa siswa MIS Ikhlas Ombolu bandel ataupun nakal
  5. Tata tertib pembelajaran yang kurang ketat, masih ada yanng terlambat.

 

Adapun peluang bagi MIS IKhlas Ombolu

  1. Mayoritas penduduk di sekitar Madrasah adalah muslim sehingga kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan ilmu agama masih tinggi
  2. Sudah adanya perhatian dari pemerintah, misalnya dalam hal operasional, Pemerintah telah memberikan support training untuk tenaga pendidik
  3. Membuat kegiatan yang melibatkan orsng tua murid sehingga terjalin komunikasi yang baik.

Selain itu MIS Ikhlas Ombolu juga memiliki ancaman, antara lain yaitu:

  1. Siswa pindah ke tempat lain karena beberapa orang tua murid masih berpindah-pindah tempat tinggal/nomaden.
  2. Masih banyak warga yang dengan sengaja menjatuhkan nama Madrasah dengan alasan bahwa SDM tidak berkwalitas

 

 

 

 

Gambaran Ekologis Madrasah[edit]

 

 

  1. GAMBARAN EKOLOGIS MADRASAH

Luas lahan keseluruhan di MIS IKhlas Ombolu adalah 8.000 m⊃2;, sedangkan luas gedung ± 459 m⊃2;. lahan yang belum terpakai masih sangat luas sehingga bisa digunakan untuk penambahan ruang kelas baru, ruang guru, musholla yang lebih memadai, laboratorium bahkan koperasi.

Gambaran Prospek Potensi Siswa[edit]

 

 

  1. GAMBARAN PROSPEK POTENSI SISWA

 

Potensi siswa untuk masuk di MIS Ikhlas Ombolu sangat besar yaitu dari 4 Desa, Desa Ombolu, Desa Sukamaju 1, Dasa Sukamaju dan Desa Sinorang. Jumlah KK beragama Islam ± 800 KK, karena Masyarakat di Desa tersebut berasal dari Pulau Jawa yang orang tuanya dekat dengan Pendidikan bernuansa Pesantren.

Jumlah TK yang berpotensi menjadi sumber siswa di MIS Ikhlas Ombolu berasal dari 3 TK yaitu TK Pertiwi SPC dan TK Pertiwi SPB yang juga satu Yayasan dengan MIS Ikhlas Ombolu serta TK Kartini.

Selanjutnya mata pencaharian untuk penduduk sekitar adalah bekerja di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan. Rata- rata masyarakat memiliki lahan sekitar 2 hektar, memiliki hewan ternak seperti sapi kambing. Sehingga potensi untuk memasukkan anaknya ke MIS Ikhlas Ombolu sangat tinggi.

 

 

Gambaran Kebutuhan Masyarakat akan Lulusan[edit]

 

 

GAMBARAN KEBUTUHAN MASYRAKAT AKAN LULUSAN

 

Selama ini lulusan MIS Ikhlas Ombolu sudah terbiasa sholat dhuha dan dhuhur berjama’ah serta menghafal Alqur’an minimal 2 juz sebagai modal ke jenjang pendidikan berikutnya. Alumni MIN di harapakan siapkan untuk melanjutkan ke MTs atau Pondok Pesantren. Selama ini dukungan moral dari tokoh Masyarakat agar anaknya di masukkan di Lembaga pendidikan ini sebagai dasar bekal kahidupan beribadah di masa depan, dari pemerintah setempat juga selalu mendapat dukungan secara administrasi yang dibutuhkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penutup (dan harapan)[edit]

 

 

PENUTUP

Besar harapan kami setelah resmi menjadi Madrasah Negeri minat orang tua untuk memasukkan ke  Lembaga Pendidikan MIN akan lebih meningkat. Selama merah putih masih berkibar ke Ikhlasan Beramal masih tersebar dan Lembaga Pendidikan MIN ini akan lestari. Menjadi sebuah Lembaga Pendidikan yang benar-benar mencerdaskan anak bangsa dan mencetak SDM yang kompeten serta memberi peluang sekaligus mewadahi bagi siswa siswi MIN dengan latar belakang ekonomi menengah kebawah yang nantinya bisa diharapkan menjadi siswa siswi yang beriman dan beriptek yang siap bersaing dengan lulusan Lembaga lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pelaksanaan Kurikulum[edit]

 

 

PELAKSANAAN KURIKULUM

 

A. Struktur Kurikulum

Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Ikhlas Ombolu organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan       melalui                      pendekatan terintegrasi                           (integrated       curriculum).      Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Berbek menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar.

 

Tabel 1 Struktur Kurikulum

Mata pelajaran kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat. Muatan pelajaran kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal. Satu jam pelajaran tatap muka adalah 35 (tiga puluh lima) menit. Mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dapat memuat konten lokal.

Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antar mata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik.

Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.

B. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum 2013 Madrasah Ibtidaiyah Ikhlas Ombolu meliputi sejumlah mata pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan. Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam kompensi inti.

1. Mata Pelajaran

Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setiap satuan pendidikan.

1.        Pendidikan Agama Islam

Tujuan :

  •  Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
  •  Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

2.      Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan:

  • Berpikir     secara      kritis,     rasional,      dan     kreatif     dalam      menanggapi       isu kewarganegaraan Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
  • Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
  • Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Standar     Kompetensi      dan      Kompetensi      Dasar      mata      pelajaran       Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2013.

3.      Bahasa Indonesia

         Tujuan

·        Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.

·        Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

·        Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.

·        Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

·        Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan            pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2013.

4.        Matematika

            Tujuan :

  •  Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau  alogaritma,  secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
  • Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
  •  Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
  • Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
  • Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2013.

5.      Ilmu Pengetahuan Alam

Tujuan:

  • Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-Nya.
  • Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
  • Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memacahkan masalah dan membuat keputusan.
  • Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
  • Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
  • Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2013.

6.      Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan:

  • Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
  • Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
  • Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
  • Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2013.

7.      Seni Budaya dan Prakarya

Tujuan :

  • Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
  • Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
  • Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
  • Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat lokal, regional, maupun global.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2013.

8.      Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan

Tujuan :

  •  Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpili
  • Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
  •  Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
  • Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
  • Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri dan demokratis.
  • Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
  • Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2013

 

C. Beban Belajar

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Berbek kelas I, II, dan III masing-masing 36, 38, 44 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 48 jam setiap minggu. Jam belajar Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Berbek adalah 35 menit. Kompetensi Dasar Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan  penilaian proses dan hasil belajar

Tabel 2 :

Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan Madrasah Ibtidaiyah Ikhlas Ombolu

1. Penilaian

Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah,

2. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing idikator adalah 75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk  mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.

 

PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Dalam menumbuhkan karakter dan kebudayaan bangsa maka perlu ditumbuhkan kemampuan masyarakat untuk memahami dan mengamalkan nilai budaya daerah yang luhur dan beradab sera menyerap nilai budaya asing yang positif untuk memperkaya budaya bangsa.

Pada bangunan budaya nasional perlu diciptakan suasana yang mendorong tumbuh dan berkembangsa sikap kerja keras, disiplin, sikap menghargai prestasi, berani bersaing, serta mampu menyesuaikan diri dan kreatif.

Juga perlu terus ditumbuhkan budaya menghormati dan menghargai orang yang lebih tua, budaya belajar, ingin maju, dan budaya ilmu pengetahuan serta teknologi.

Alhasil, dapat dikatakan bahwasannya lingkungan pendidikan juga berperan penting dalam menumbuhkan karakter dan kebudayaan bangsa, yaitu dengan menanamkan nilai-nilai karakter dan budaya kepada siswa terutama dalam proses belajar-mengajar di kelas.

Namun, tidak hanya terbatas hanya kepada penanaman saja, melainkan juga harus diciptakan suatu kondisi dimana siswa diminta untuk mengamalkan nilai-nilai tersebut, agar menjadi pengalaman dan paradigma yang baik dikalangan siswa.

Di samping itu orang juga mengkaitkan pemilihan konsep pendidikan yang tidak tepat, konsep yang dipilih justru anti kebudayaan sendiri. Yang dipilih justru konsep pendidikan liberal, rasionalistik-individualistik dan anti sosial.

Maka dari itu, perlu adanya perubahan alias revitalisasi indikator pembangunan yang lebih beriorientasi pada moral, sopan santun, budaya, dan koneksi sosial.

Sebagai siswa penerus generasi disamping memiliki intelektual dan wawasan yang luas, penting kiranya dilekatkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa kepadanya.

Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini:

Agama:

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya.

Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama.

Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.

Pancasila:

Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila.

Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 145.

Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni.

Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.

Budaya:

Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu.

Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu.

Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Tujuan Pendidikan Nasional:

Sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur.

Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia.

Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Berdasarkan keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini:

Religius

Yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Jujur

Yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Toleransi

Yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

Disiplin

Yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

Kerja Keras

Yaitu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Kreatif

Yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

Mandiri

Yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Demokratis

Yaitu cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

Rasa Ingin Tahu

Yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

Semangat Kebangsaan

Yaitu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Cinta Tanah Air

Yaitu cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Menghargai Prestasi

Yaitu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

Bersahabat/Komuniktif

Yaitu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

Cinta Damai

Yaitu sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

Gemar Membaca

Yaitu kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

Peduli Lingkungan

Yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

Peduli Sosial

Yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Tanggung-jawab

Yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Pada prinsipnya, pengembangan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah.

Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam Kurikulum, Silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang sudah ada.

Pengembangan Diri

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :

a. Identifikasi

  • ·Daya dukung dan potensi · Bakat dan minat siswa.

b. Pemetaan

  • ·Jenis layanan pengembangan diri
  •  Petugas yang melayani
  • Siswa yang dilayani

     c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program (Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang       dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).

  • Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
  • Monitoring Pelaksanan
  • Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
  • Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid, transparan dan akuntable)·
  • Pelaporan  : Umum        dalam  format  raport   rinci     dalam  buku    laporan pengembangan diri

Kegiatan Pembiasaan

Guna mengembangkan nilai religi, nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui :

a. Pembiasaan Rutin

Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di sekolah. Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Berbek adalah sebagai berikut:

  • Sholat berjamaah § Sholat Dhuha
  • Upacara bendera setiap hari senin
  • Berdoa sebelum dan sesudah belajar
  • Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas § Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar 

b. Terprogram

Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas maupun tingkat sekolah.

  • Pekan Kreatifitas dan olahraga § Peringatan Hari Besar Nasional
  • Bina Olimpiade, Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 

c. Spontan

Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, tanpa dibatasi oleh ruang.

  • Membiasakan memberi salam
  • Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
  • Membiasakan antri
  •  Membiasakan membantu teman yang kena musibah 

 

Kegiatan Keteladanan

Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain kepada siswanya.

a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah

b. Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah

c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih

        d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal e. Memberi contoh penampilan sederhana

f.  Menanamkan budaya membaca

         g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah h. Memuji hasil kerja siswa yang baik

Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme

a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI

b. Peringatan Hari Pahlawan

c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional

 

PROGRAM UNGGULAN

1). Kegiatan Ektrakurikuler Unggulan

Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi

beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa, terdiri atas:

a. Tahfidz Qur’an

b. Pramuka

 

2.) Lomba Akademik

a. Bina Olimpiade

b. Kompetisi Sains Madrasah (KSM)

Jumlah Peserta Didik[edit]

JUMLAH SISWA 3 TAHUN TERAKHIR

Tahun

2019

2020

2021

2022

Jumlah Siswa

87

83

85

92

Jumlah Siswa laki laki

53

50

49

51

Jumlah Siswa Perempuan

34

33

36

41

 

Jumlah dan kualifikasi GTK[edit]

DATA GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Jumlah Guru Laki Laki Dan Perempuan

Tahun

2019

2020

2021

2022

Jumlah GTK

11

11

11

10

Jumlah GTK laki laki

2

2

2

2

Jumlah GTK Perempuan

9

9

9

8

 

Status Kepegawaian, Sertifikasi, TPG , Inpasing, Kamad, Guru, Dan Tenaga Kependidikan

Nama 

Mata pelajaran/Penugasan

Kualifikasi Pendidikan

Status kepegawaian

Sertifikasi/TPG/Inpassing

 

  1. Risma Duma Siregar, S.KM

Kepala Madrasah

S1

Non PNS

-

  1. Suhartati, S.Pd

Guru Kelas

S1

Non PNS

-

  1. Sri Setyaningrum, S.Pd

Guru Kelas/Bendahara

S1

Non PNS

-

  1. Haerati, S.Pd

Guru Kelas

S1

Non PNS

-

  1. Nurul Badi’ah, S.pd.I

Guru Kelas

S1

Non PNS

-

  1. H. Djamil Tua Siregar

Guru Mapel

D3

Non PNS

-

  1. Harti

TU

SMEA

Non PNS

-

  1. Sukarmin

Guru Kelas

MA

Non PNS

-

  1. Inayati

Guru Kelas

MA

Non PNS

-

  1. Siti Mualifah

Guru Mapel

MA

Non PNS

-

 

Sarana dan Prasarana pendidikan[edit]

DATA SARANA DAN PRASARA

Luas Lahan, ruang kelas, Jumlah ruang kamad,Ruang guru, Ruang TU, Jumlah sanitasi, Jumlah lab, jumlah sarana olahraga.

Rencana pembiayaan pendidikan[edit]

RENCANA PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

 

 

 

Proses pembelajaran[edit]

PROSES PEMBELAJARAN

 

Sistem evaluasi pembelajaran dan program[edit]

SISTEM EVALUASI MIS IKHLAS OMBOLU

 

Kriteria Ketuntasan Mata Pelajaran

No

Mata Pelajaran

Kelas

I

II

III

IV

V

VI

1

Alquran Hadits

62

62

62

62

62

62

2

Akidah Akhlak

61

61

61

61

61

61

3

Fiqih

64

64

64

64

64

64

4

Sejarah Kebudayaan Islam

62

62

62

62

62

62

5

Bahasa Arab

60

60

60

60

60

60

6

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

64

64

64

64

64

64

7

Bahasa Indonesia

65

65

65

65

65

65

8

Matematka

66

66

66

66

66

66

9

Seni Budaya dan Prakarya

65

65

65

65

65

65

10

Pendiidkan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

64

64

64

64

64

64

11

Ilmu Pengetahuan Alam

65

65

65

65

65

65

12

Ilmu Pengetahuan Sosial

65

65

65

65

65

65

 

  1. Nilai raport merupakan hasil pengolahan dari nilai ulangan harian (UH), nilai Tugas ( tugas bisa berupa PR, laporan pengamatan, kerja kelompok, dll), nilai Ulangan Tengah Semester (UTS), dan nilai Ulangan Kenaikan Kelas (UKK). 4 komponen nilai yang menjadi dasar pengolahan raport siswa. Adapun rumus yang digunakan guru dalam mengolah nilai-nilai yang dihasilkan oleh siswa menjadi nilai raport, pada umumnya seperti di bawah ini.

              Nilai Rata-rata UH + Nilai Rata-rata Tugas + Nilai UTS + Nilai UKK

                                                          4

 

Penilaian Tengah Semester

Sebelumnya, Penilaian Tengah Semester atau PTS dikenal dengan istilah Ujian Tengah Semester (UTS). Dalam kurikulum terbaru, istilah diganti jadi PTS, namun inti kegiatannya tetap sama. PTS menguji seluruh materi pelajaran yang telah diberikan selama tiga bulan akademis pertama, baik di semester ganjil (PTS ganjil) maupun semester genap (PTS genap)

 

Penilaian Akhir Semester

PAS adalah singkatan dari Penilaian Akhir Semester. Sebelumnya, PAS dikenal dengan istilah Ujian Akhir Semester (UAS). PAS dilaksanakan tiap akhir semester ganjil. PAS bertujuan menguji capaian pembelajaran selama 6 bulan (satu semester)

  1. Kriteria kenaikan kelas
    1. Kenaikan kelas siswa melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakatioleh seluruh warga satuan pendidikan seperti minimal kehadiran ketaatan pada tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku. Siswa dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil belajar dari paling sedikit 3 mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan, keterampilan belum tuntas dan atau belum baik.
    2. Kelulusan peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru. Siswa dinyatakan lulus setelah memenuhi syarat berikut :
      1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
      2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
      3. Lulus ujian madrasah seluruh muatan mata pelajaran
      4. Bisa menghafal 2 Juz Alqur’an

Organisasi dan manajemen[edit]

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

 

 

Foto - Foto Madrasah

Surat Rekomendasi

Pemda Provinsi Lihat
Kemenag Kab/Kota Lihat
Pemda Kab/Kota Lihat
Kemenag Provinsi Lihat

RTTPM

Pelaksanaan Kurikulum Lihat
Jumlah Peserta Didik Lihat
Jumlah dan kualifikasi GTK Lihat
Sarana dan Prasarana pendidikan Lihat
Rencana pembiayaan pendidikan Lihat
Proses pembelajaran Lihat
Sistem evaluasi pembelajaran dan program Lihat
Organisasi dan manajemen Lihat

Data Tanah

Data Tanah Lihat