MIS AT TAQWA
Nama Madrasah | MIS AT TAQWA |
---|---|
Jenjang | MIN |
Alamat | Jl.Lintas Ekonomi Desa Wawonduru Kecamatan Woja |
Kabupaten/Kota | Dompu |
Provinsi | NUSA TENGGARA BARAT |
Kategori | Madrasah Penegerian (Masyarakat) |
Alasan Urgensitas |
Latar Belakang[edit]
Salah satu penyebab merosotnya kwalitas Masyarakat Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan, yang dalam hal ini dapat diartikan sebagai kurang efektivitasnya proses pembelajaran yang dikembangkan di sebuah lembaga. Penyebabnya adalah berasal dari siswa itu sendiri, metode yang diterapkan, lingkungan belajar dan faktor lainnya. Minat motivasi siswa yang rendah kemudian keterbatasan sarana dan prasarana akan menyebabkan proses pembelajaran kurang efektif dan efesien yang endingnya akan memberikan dampak negatif bagi output lembaga yang bersangkutan.
Berangkat dari permasalahan ini. MIS AT-TAQWA Berinisiatif untuk Menjadikan madrasah swasta ini Menjadi status MIN di Mis At-taqwa yang beralamat di Desa wawonduru Kecamatan woja Kabupaten Dompu.
Bentuk dan Nama Madrasah[edit]
Bentuk dari Madrasah ini berbentuk sekolah Agama yang mana muatan Pembelajaran Agama Seperti Fiqih, Al-Qur’an Hadits, SKI, Aqidah Akhlak dan Bahasa Arab mencapai 40 % dan pelajaran Umum Mencapai 60% .
Sangat berbeda dari Sekolah Dasar (SD) yang umumnya berdiri yaitu dengan muatan Pelajaran Agama Islamnya Hanya 2 Jam Pelajaran (2x35 Menit) per Minggu, sehingga peserta didik sangat kurang mendapatkan Pendidikan Agama Sehingga akan berpengaruh Kepada Generasi Muda yang akan datang.
Jenjang madrasah ini setingkat dengan Sekolah Dasar (SD) yang umumnya Peserta Didik yang Masuk Kesekoah ini Berumur 6,5 Tahun sampai 9 tahun untuk Kelas I sesui dengan peraturan Pemerintah.
Lembaga pendidikan formal yang diberi nama Madrasah Ibtidaiyah AT-TAQWA. Madrasah Ibtidaiyah berlokasi di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Dompu Desa Wawonduru Kecamatan Woja Kabupaten Dompu.
Nama Madrasah Ibtidaiyah (MI) kami beri nama Dalam Bahasa Arabnya “AT-TAQWA. “ yang artinya Ta’at dan Takut Kepada Allah, karena harapan kami nantinya MI akan menjadi sumber Ketaatan Kepada Allah dalam memperoleh ilmu pengetahuan, dan sangat diminati sehingga akan menjadi yang terdepan dlam proses pembelajaran dan kualitas peserta didik.
Membina dan mengantarkan rakyat Indonesia pada umumnya dan masyarakat sekitar pada khususnya pada jenjang pendidikan yang lebih bermutu, berwawasan luas, berakhlaqul karimah dalam rangka usaha mencerdaskan kehidupan anak bangsa dan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Gambaran dan Tata Ruang Madrasah[edit]
Madrasah Ibtidaiyah AT-Taqwa sangat menjamin keamanan warga sekolah dari terjadinya ancaman bahaya dan kecelakaan. Keamanan Madrasah Ibtidaiyah AT-Taqwa meliputi lingkungan madrasah yang kondusif (gedung sekolah, kelas, peralatan dan halaman), serta warga sekitar yang harmonis. Warga Madrasah Ibtidaiyah AT-Taqwa sebisa mungkin selalu berusaha menciptakan keamanan dan menjaga sekolah dari segala kemungkinan buruk yang akan terjadi kepada fisik maupun psikis warga madrasah dengan membentuk tim keamanan Madrasah.
Keamanan Madrasah Ibtidaiyah AT-Taqwa dilihat dari struktur bangunannya masih kuat dan kokoh, jauh dari kemungkinan terjadinya insiden kecelakaan akibat bangunan rusak seperti benda-benda yang jatuh, termasuk bahan-bahan berbahaya, baik di dalam maupun di luar bangunan. Sarana dan prasarana yang baik yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan disekitarnya dari bahaya bencana. Desain ruangan madrasah memudahkan untuk mengevakua
Madrasah Ibtidaiyah AT-Taqwa memiliki tata ruang yang aman karena terdapat pagar besi dan tembok di tiap sisi bangunannya dan menjadikan keamanan siswa terjamin baik dari pihak luar ataupun dari dalam. Dari segi kesehatan Madrasah Ibtidaiyah AT-Taqwa memiliki kebersihan yang cukup dan letak kelas dan pembuangan sampah yang jauh sehingga aman bagi siswa dan juga Madrasah Ibtidaiyah AT-Taqwa memiliki tanaman untuk memperindah madrasah sehingga terlihat bersih dan indah. Dari segi akses sangat dekat karena jarak antar ruangan tidak terlalu jauh sehingga memudahkan guru dan siswa melaksanakan proses pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah AT-Taqwa juga memiliki kualitas struktur bangunan yang baik
Gambaran Kondisi Geografis dan Demografis[edit]
Madrasah Ibtidaiyah AT-Taqwa ini terletak disebelah utara Desa Wawonduru Kecamatan Woja Kabupaten Dompu dan berjarak kurang lebih 6 meter dari Desa Wawonduru . adapun batas-batas wilayah madrasah Mis AT-Taqwa adalah sebagai berikut
- Sebelah Utara : Gang Kecil
- Sebelah Barat : Rumah Warga
- Sebelah Selatan : Gang Kantor Desa Wawonduru
- Sebelah Timur : Gang Kecil
Melihat dari data di atas, madrasah mis AT-Taqwa cukup kondusif untuk mengadakan kegiatan pembelajaran, karena jauh dari keramaian , transportasi yang menghubungkan madrasah dengan daerah sekitarnya juga tidak sulit ditemui karena dekat dengan jalan raya , sehingga masih bisa dijangkau oleh semua siswa dari segala arah, dengan dekat dari pemukiman penduduk diharapkan adanya kerja sama yang baik dan dapat memberikan dukungan dalam bermasyarakat diluar sekolah secara langsung
Gambaran Analisis SWOT[edit]
Madrasah sama halnya dengan sekolah dibawah kemendikbud melaksanakan tugasnya mendidik peserta didik. Cuma kelebihan madrasah adalah pada madrasah disamping melaksanakan semua kurikulum yang sudah ditentukan oleh kemendikbud juga menambahkan mata pelajaran yang berhubungan dengan keagamaan. Dan ini menjadi salah satu kelebihan yang menjadi curi pandang massysrakat untuk saat ini. Dan ini sudah diakui dengan dibuktikan banyaknya animo masysrakat yang ingin menyekolahkan anak mereka kepada madarasah.
Dengan kelebihan ini menjadi salah satu nilai jual bagi madarasah. Cuma kalau kita lihat diindonesia bukan hanya ada satu madrasah tapi cukup banyak ada madarasah bersifat negeri ada madarasah yang bersifat didirikan oleh masysrakat. Artinya antar madrasah sudah menjadi saingan satru sama lain belum lagi diantara mereka masih ada sekolah-sekolah dibawah naaungan kemndikbud baik yang negeri maupun yang swasta ditambah lagi sekarang sudah ada sekolah dibawah naungan kemendikbud menambahkan inovasi dengan penambahan keagamaan atau yang bernuasa keagamaan yaitu sekolah SDIT, SMPIT dan SMAIT yang mengedepankan keagamaan dan ini menjadi suatu kendala untuk kemajuan madarasah karena itu madarasah harus dapat mempertahakan dan meningkatkan kualitas mereka salah satunya dengan mengembangkan strategi mutu madarasah dengan menggunakan analaisis SWOT
Gambaran Ekologis Madrasah[edit]
Keberadaan madrasah ibtidaiyah AT-Taqwa Dalam perspektif ekologis Madrasah Ibtidaiyah AT-Taqwa di bangun dengan memperhatikan ekosistem lingkungan sekitar agar terjadi interaksi konstruktif dan saling mempengaruhi demi kebaikan satu sama lain. Pendirian Madrasah Ibtidaiyah AT-Taqwa tidak menjadi gangguan fungsi satu atau beberapa unsur dalam sistem yang akan memberi dampak negatif terhadap fungsi sub sistem yang lain. Madrasah Ibtidaiyah AT-Taqwa dan alam sekitar sebagai suatu sistem yang membentuk suatu jaringan kehidupan. Posisi Madrasah Ibtidaiyah AT-Taqwa tidak mengabaikan peran makhluk lainnya, juga tidak memandang Madrasah Ibtidaiyah AT-Taqwa berada di luar sistem, tetapi bagian dari suatu ekosistem. Keserasian hubungan antara Madrasah Ibtidaiyah AT-Taqwa dan lingkungannya dipelihara untuk mempertahankan sistem ekologis.
Gambaran Prospek Potensi Siswa[edit]
Pertanian
Gambaran Kebutuhan Masyarakat akan Lulusan[edit]
- Kebutuhan masyarakat terhadap lulusan madrasah.
Untuk memberikan jaminan bahwa setiap warga masyarakat Kertagena Daya dapat memperoleh pendidikan setinggi-tingginya, perlu adanya pendidikan yang menampung lulusan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dengan demikian seluruh masyarakat akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan sesuai dengan cita-cita proklamasi yang dituangkan di dalam pembukaan UUD 45 yaitu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 5 ayat(1) menyatakan : “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”.
Untuk terpenuhinya hak tersebut masyarakat memerlukan lembaga pendidikan yang bisa mendidik putra-putrinya dengan akses yang lebih cepat, mudah dan murah. Dengan demikian masyarakat sangat apresiatif terhadap didirikannya Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Madarasah At-Taqwa wawonduru. Adapun bentuk apreasi masyarakat sebagai berikut:
- Masyarakat menghadiri pertemuan undangan dari Madrasah.
- Anggota madrasah menjadi pembicara di luar madrasah dengan masyarakat.
- Masyarakat menjadi pengurus organisasi di madrasah.
- Madrasah menjadikan orang tua sebagai partner pendidik.
- Menjalin komunikasi yang interaktif antara masyarakat dan madrasah.
- Dukungan masyarakat sekitar keberadaan lokasi madrasah
Unsur-unsur masyarakat yang menjalin kerjasama dengan Madrasah Ibtidaiyah At-Taqwa wawonduru diantaranya adalah orang tua siswa, warga, dan lembaga masyarakat sekitar madrasah, tokoh masyarakat, lembaga agama, organisasi kemasyarakatan, pemerintah setempat, petugas keamanan dan ketertiban, sesama lembaga madrasah. Oleh karena Madrasah Ibtidaiyah At-taqwa berada di dalam masyarakat, maka Madrasah Ibtidaiyah At-Taqwa siap merespon masukan dan umpan balik dari masyarakat demi berlangsungnya pendirian Madrasah Negeri dilingkungan madrasah at-taqwa untuk merubah status menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN).
Keterlibatan orang tua sebagai bentuk peran serta masyarakat itu dibentuk dalam wadah komite. Salah satu cara memfungsikan masyarakat sebagai stakeholder tersebut adalah dengan menggunakan prinsip perwakilan, yaitu memilih sejumlah kecil dari seluruh anggota masyarakat untuk melaksanakan fungsi-fungsi kontrol, pemberi masukan, pemberi dukungan, serta fungsi mediator antara masyarakat dengan lembaga-lembaga pendidikan.
Penutup (dan harapan)[edit]
Dengan kami ambil kesimpulan Dalam beberapa hal yang menjadi latar belakang berdirinya MI AT-Taqwa ini maka sangat dimungkinkan keberadaannya menjadi sebuah lembaga pendidikan yang benar-benar mencerdaskan anak bangsa dan mencetak SDM yang kompeten serta memberi peluang sekaligus mewadahi bagi siswa-siswi lulusan TK atau yang sederajat dengan latar belakang ekonomi menengah kebawah yang nantinya bisa diharapkan menjadi siswa-siswi yang berimtaq dan beriptek yang siap bersaing dengan lulusan lembaga lain.
Pelaksanaan Kurikulum[edit]
Data Pelaksanaan Kurikulum
- STRUKTUR KURIKULUM
STRUKTUR KURIKULUM 2013 MADRASAAH IBTIDAIYAH DAN PENJELASANYA
MATA PELAJARAN |
ALOKASI WAKTU BELAJAR PER-MINGGU |
||||||
I |
II |
III |
IV |
V |
VI |
||
KELOMPOK A |
|
|
|
|
|
|
|
1. |
Pendidikan Agama Islam |
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
|
|
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
|
|
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
|
|
|
|
2 |
2 |
2 |
2 |
2. |
Pendidikan Pancasila dan Kewarga negaraan |
5 |
5 |
6 |
5 |
5 |
5 |
3. |
Bahasa Indonesia |
8 |
9 |
10 |
7 |
7 |
7 |
4. |
Bahasa Arab |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
5. |
Matematika |
5 |
6 |
6 |
6 |
6 |
6 |
6. |
Ilmu Pengetahuan Alam |
|
|
|
3 |
3 |
3 |
7. |
Ilmu Pengetahuan Sosial |
|
|
|
3 |
3 |
3 |
|
KELOMPOK B |
|
|
|
|
|
|
1. |
Seni Budaya Dan Prakarya |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
5 |
2. |
Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU |
34 |
36 |
40 |
43 |
43 |
43 |
Catatan :
Durasi Waktu setiap satu jam Pelajaran adalah :35 Menit
Struktur Kurikulum merupakan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata Pelajaran, posisi mata Pelajaran dalam kurikulum, distribusi mata Pelajaran dalam setiap semester atau setiap tahun, beban belajar untuk mata Pelajaran dan beban belajar perminggu untuk setiap peserta didik.
Sturktur kurikulum juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistim belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sisitim pembelajaran. Pengorganisasian dalam konten dalam sistim belajar yang digunakan untuk kurikulum K13 adalah sistim semester, sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistim pembelajaran berdasarkan jam Pelajaran persemester.
Struktur kurikulum juga dapat digambarkan sebagai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran disuatu satuan atau jenjang Pendidikan.Struktur kurikulum juga menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar peserta didik.
Sruktur kurikulum Madrasah Ibtidayah yang belum menerapkan kurikulum Merdeka maka harus tetap mengacu pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini sesuai dengan isi Surat Keputusan Dirjen Pendais Nomor. 6980 tahun 2019 tentang juknis penyusunan dan pengembangan kurikulum 2013.
Metode pembelajaran yang sering diterapkan oleh Guru Madrasah Ibtidaiyah diantaranya adalah Metode ceramah, diskusi, tanya jawab, metode demonstrasi dan experiment.
- PENDIDIKAN NILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
(Penerapan moderasi beragama dan pendidikan nasionalisme di madrasah) Indonesia merupakan sebuah bangsa yang kaya akan nilai budaya, baik itu budaya lokal maupun budaya asing yang sudah mengakar kuat di tengah masyarakat indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan, budaya yang di maksudkan bukan hanya satu atau dua budaya akan tetapi ratusan budaya yang di miliki memberikan nilai tersendiri dalam pembentukan karakter anak bangsa.
Keragaman budaya dan agama yang di miliki oleh bangsa indonesia sekaligus kekayaan yang harus di jaga oleh setiap warga negara, juga tidak diperkenankan bagi siapapun untuk menganggap remeh budaya dan suku, serta agama tertentu
Masyarakat indonesia di tuntut harus mengadirkan sifat toleran atas perbedaan suku, agama serta budaya yang ada agar tercipta suasana kehidupan yang damai dan harmonis. Penanaman sifat toleransi kepada anak bangsa untuk saling memahami dapat dilakukan dengan cara menanamkan konsep moderasi beragama (sikap pertengahan), tidak ekstrim kiri juga tidak ekstrim kanan, selain itu juga menanamkan sifat mencintai bangsa dengan segala keragaan yang ada didalamnya dengan konsep pendidikan nasionalisme,
Konsep Moderasi beragama yaitu menghadirkan keyakinan sepenuhnya terhadap agama dan kepercayaan masing masing kemudian menghargai dan menghormati penganut agama lain. Dengan demikian terciptalah suasana beragama yang proporsional dan berkeadilan dalam kehidupan sosial masyarakat indonesia. Menolak segala bentuk kekerasan atas nama agama karena tidak dibenarkan dalam kehidupan bangsa dan melawn konstitusi.
Pancasila sebagai dasar negara menjadi panduan dalam menjunjung moderasi beragama. Sila pertama, "Ketuhanan yang Maha Esa", mencerminkan komitmen kebangsaan untuk menghargai keberagaman agama dan kepercayaan. Masyarakat perlu membangun sikap saling menghormati dan menghargai keyakinan orang lain, sehingga tidak ada pihak yang merasa dianaktirikan atau dikesampingkan.
Komitmen kebangsaan dalam konteks moderasi beragama mencakup upaya untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi berbagai agama dan kepercayaan untuk berkembang dan berdampingan secara damai. Pendidikan kebangsaan yang inklusif, misalnya, menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan nilai-nilai moderasi beragama sejak dini. Melalui pendidikan, generasi muda diajarkan untuk saling menghargai perbedaan dan menjaga kerukunan antar umat beragama.
Komitmen kebangsaan dalam moderasi beragama juga tercermin dalam perlindungan terhadap kelompok minoritas dan kepercayaan yang kurang dikenal. Pemerintah dan masyarakat diharapkan memberikan ruang yang cukup bagi kelompok-kelompok ini untuk menjalankan keyakinan dan kepercayaan mereka tanpa diskriminasi. Pendidikan dan sosialisasi mengenai keberagaman agama dan kepercayaan menjadi penting untuk menghindari kesalahpahaman dan konflik.
Pendidikan moderasi beragama dan karakter bangsa di madrasah menjadi sangat penting, karena basis pendidikan agama yang paling kuat adalah di madrasah baik di tingkat terrendah seperti RA sampai perguruan tinggi, ketika asupan pengetahuan agama yang diberikan keliru, maka akan melahirkan sikap ekstim yang membahayakan keharmonisan kehidupan bangsa, karena kerapkali ketidakharmonisan itu terjadi karena sentiman beragama yang di luar batas.
Begitu juga pendidikan Nasionalisme, seolah olah ada pemisahan antara beragama dan mencintai bangsa (Nasionalisme), bahkan muncul anggapan kalau mencintai bangsa dapat membahayakan agama, anggapan ini sangat salah, justru mencintai bangsa merupakan bagian terpenting dalam keyakinan agama, sehingga mencintai agama dan negara adalah kewajiban setiap warga negara, khususnya untuk warga madrasah.
Jumlah Peserta Didik[edit]
175
Jumlah dan kualifikasi GTK[edit]
18 GTK
Sarana dan Prasarana pendidikan[edit]
Data Sarpras
- PENGISIAN DATA SARPRAS SEBAGAI SYARAT PENEGERIAN/PENDIRIAN NEGERI FILIAL.
No. |
Kualifikasi |
Pada PMA 14 th 2014 |
Pada Madrasah |
Gambar/Foto |
|
|
Luas Tanah/Lahan |
|
1.856 m2 |
Foto Denah tanah, luasan tanah madrasah, dsb. |
|
|
|
||||
2a |
Jumlah ruang kelas |
6 unit |
5 unit |
Foto barisan ruang kelas |
|
2b |
Jumlah ruang perpustakaan |
1 unit |
0 unit |
Foto label ruang perpustakaan (ruang sendiri) dan foto meja-kursinya, |
|
2c |
Jumlah ruang laboratorium |
1 unit |
0 unit |
Foto ruang Lab (ruang sendiri) |
|
2d |
Jumlah ruang kepala madrasah |
1 unit |
1 unit |
Foto ruang Kamad (ruang sendiri berlabel) |
|
2e |
Jumlah ruang guru |
1 unit |
1 unit |
Foto Ruang guru (ruang sendiri berlabel) |
|
2f |
Jumlah ruang Tata Usaha |
1 unit |
1 unit |
Foto Ruang TU |
|
2g |
Jumlah tempat beribadah |
1 unit |
1 unit |
Foto musala/masjid/ruang ibadah |
|
2h |
Jumlah toilet GTK dan Siswa |
3 unit |
3 unit |
Foto Toilet keseluruhan |
|
2i |
Jumlah sarana olahraga |
400m2 , 500m2 |
500 m2 |
Foto lapangan, (tambahkan tempat parkir). Jelaskan disini jika lapangan berada dilokasi lain yg berizin. |
|
|
Koleksi Buku Perpustakaan /Ajar |
||||
3a |
Buku Bahan Ajar |
1set / siswa |
1 set |
Foto buku atau rak rak perpustakaan yangterlihat buku bahan ajarnya |
|
3b |
Jumlah Buku Pengayaan & Refrensi |
100 judul pengayaan dan 10 judul refrensi, 200 judul pengayaan dan 20 judul refrensi |
250 Dan … judul |
Foto buku atau rak rak perpustakaan yang lebih terlihat buku2nya |
|
|
Jumlah Peralatan Belajar/Lab |
1 set peraga IPA dan Bahan 1 Set Laboratorium. |
2 set peraga atau … set laboratorium |
Foto benda2 peraga atau foto isi lab |
|
- STRATEGI RENCANA PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN
- Strategi rencana pengembangan kedepan
- Mengembangkan minat dan bakat siswa didik untuk menekuni salah satu bidang olah raga yang di gemari seperti bola basket, bela diri, dan lain sebagainya
- Mengembangkan minat dan bakat anak di bidang literasi dengan memberikan pemahaman tentang arti penting literasi dala kehidupan.
- Mengembangkan Usman (Usaha Mandiri) sekolah dengan menghidupkan koperasi sekolah yang di kelola secara kolektif oleh unsur sekolah.
- Mengembangkan dan menghidupkan kesadaran menanam obat tradisional di lingkungan sekolah.
- Strategi pembangunan madrasah
Cara Membangun:
- Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang di bidang olah raga
- Menyediakan sarana dan pra sarana bacaan yang memadai dengan meng upgrade buku buku baru.
- Membangun tempat usaha yang memadai untuk menstimulasi perputran ekonomi sekolah
- Membangun dan menyediakan sarana penanaman obat rumahan di lingkup Madrasah
- Menambah sarana dan sumber Dana
- Pada tahun 2024 bulan januari sampai dengan bulan desember madrasah ibtidaiyah at-taqwa, akan melengkapi dan menambah sarana dan prasarana habis pakai , berupa spidol tinta, kertas , buku buku pola, fulpen dan sejenisnya sebagai saran penunjang dalam proses KBM.
- Adapun sumber dana yang menunjang kegiatan tersebut berasal dari bentuk oerasional sekolah untuk waktu pengerjaanya dilakukan pada satu kali persemester
Rencana pembiayaan pendidikan[edit]
SOTK DIPA
Proses pembelajaran[edit]
Data Proses Pembelajaran
- Pengaturan Beban Belajar
- Untuk Kelas 1 dan 4
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di MIS AT-TAQWA WAWONDURU kelas 1 adalah 34 jam, kelas 2 adalah 36 jam, kelas 3 adalah 40 jam, kelas 4 adalah 4- kls 6 43 jam setiap minggu. Jam belajar MI adalah 35 menit. Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi/menalar, mencobadan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi
- Untuk Kelas 2, 3, 5, dan 6
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan sistem paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut:
- Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
- Alokasi waktu untuk penugasan struktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SD/MI adalah antara 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mecapai kompetensi.
- Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
Tabel 1: Beban Belajar Kelas 1 dan 4 MIS AT-TAQWA WAWONDURU
Kelas |
Satu Jam Pembelajaran Tatap Muka (menit) |
Jumlah Jam Pembelajaran Per Minggu |
Minggu Efektif Per Tahun Pelajaran |
Waktu Pembelajaran Per Tahun |
1 |
35 |
34 |
47 |
55.930 |
4 |
35 |
43 |
47 |
70.735 |
Tabel 2: Beban Belajar Kelas 2, 3, 5 dan 6 MIS AT-TAQWA WAWONDURU
Kelas |
Satu Jam Pembelajaran Tatap Muka (menit) |
Jumlah Jam Pembelajaran Per Minggu |
Minggu Efektif Per Tahun Pelajaran |
Waktu Pembelajaran Per Tahun |
2 |
35 |
36 |
47 |
59.220 |
3 |
35 |
40 |
47 |
65.800 |
5 |
35 |
43 |
47 |
70.735 |
6 |
35 |
43 |
47 |
70.735 |
Sistem evaluasi pembelajaran dan program[edit]
Data Sistem Evaluasi Pembelajaran dan Program
- Kriteria ketuntasan Belajar
KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR (kriteria ketuntasan matapelajaran)
KKM ( Kriteria ketuntasan minimal) di tentukan oleh satuan Pendidikan yang mengacu pada SKL.Setelah itu di putuskan Bersama antara kepala sekolah,dewan guru dan juga tenaga kependidikan.Sebelumnya tenaga pendidik harus tahu tiga aspek yang di jadikan pertimbangan dalam Menyusun KKM.
Ketiga aspek tersebut adalah :
- Karakteristik siswa
- Karajktristik matapelajaran (kompeksitas modul/kompetensi )
- Kondisi unit Pendidikan( daya dukung )
Adapun Langkah Langkah dalam penentuan KKM mata Pelajaran pada satuan pembelajaran adalah sebagai berikut :
- Menghitung jumlah KD masing0masing mata Pelajaran di tiap-tiap tingkatan kelas dalam satu tahun Pelajaran
- Menentukan nilai intake,kompleksitas dan daya dukung yang di miliki oleh siswa maupun sekolah.
Untuk memastikan KKM wajib memikirkan tingkatan keahlian rata-rata partisipasi
Peserta didik itu sendiri dan juga keahlian daya dukung,misalnya fasilitas sarana dan
Dan prasarana dan sebagainya.biasanya masing-masing mata Pelajaran memiliki nilai
KKM yang berbeda-beda,tergantung dari tingkatan kesulitan,anjuran dan sebagainya.
Cara menghitung KKM :
- Hitunglah jumlan KD (Kompetensi Dasar) setiap mata Pelajaran tiap kelas
- Tentukan kekuatan atau nilai untuk setiap aspek/komponen yang cocok dengan keahlian masing-masing aspek
- Aspek kompleksitas.Semakin kompleks (sukar ) KD maka nilainya semakin rendah dan terus semakin gampang KD maka nilainya semakin besar
- Aspek daya dukung ( fasilitas ).semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya akan semakin tinggi
- Aspek intake.semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake ) maka nilainya akan semakin tinggi pula
- Jumlah nilai setiap komponen,kemudian di pecah 3 untuk memastikan KKM setiap KD
- Jumlah semua KKM KD,lalu di pecah dengan jumlah KD untuk memastikan KKM mata Pelajaran
Contoh table penilaian KKM yang sering di gunakan :
Aspek yang dianalisis |
Kriteria skala penilaian |
|
|
Kompleksitas |
Tinggi <65 |
Sedang 65-79 |
Rendah 80-100 |
Daya dukung |
Tinggi 80-100 |
Sedang 65-79 |
Rendah <65 |
Sedangkan cara untuk mencri KKM berdasarkan kompetensi dasar ( KD ) menggunakan
Rumus yaitu :
Bobot soal : 3 misalnya :
- 70 + 90 + 80 – 3 = 80
- 65 + 70 + 75 – 3 = 70
- 90 + 90 + 90 – 3 = 90
Untuk menghitung KKM dari mata Pelajaran menggunakan rumus yang berbeda-beda.
Berikut rumusnya :
KKM KD :KD /Indikator
Untuk emlakukan penilaian KKM mata Pelajaran harus menggunakan angka bulat. Jadi hasil yang di dapatkan di atas juga di blatkan menjadi 75. Itulah informasi tentang cara menghitung KKM yang benar dan mudah di lakukan. Di harapkan dengan cara yang di jelaskan di atas bisa membantu tenaga Pendidikan dalam menghitung KKM
MI At-taqwa merupakan salah satu Madrasah swasta yang terletak di kecamatan woja kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat.Madrasah ini memiliki akreditasi B dan menerapkan kurikulum k13.
- Penentuan nilai raport mid semester
Hasil penilaian Tengah semester [PTS] ganjil tahun Pelajaran 2022-2023 telah dibagikan pada tanggal 30 oktober 2022 kepada peserta didik MIS AT.TAQWA. dari hsil PTS tersebut ada berberapa orang tua siswa yang menanyakan tentang mekanisme deskripsi pada rapot anaknya, ini merupakan hal positif yang patut kita apreasiasi sebagai bentuk kemitraan wali murid dengan sekolah terjalin baik. Menindak lanjuti hal tersebut, berikut kami sampaikan sekilas mekanisme pengolahan nilai PTS kurikulum 2013 di MIS AT.TAQWA.
Organisasi dan manajemen[edit]
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN SOSIAL
“AT-TAQWA”
MADRASAH IBTIDAIYAH AT TAQWA WAWONDURU
Jl. Ekonomi No.01 Desa Wawonduru Kecamatan Woja Kab. Dompu
VISI DAN MISI
MIS AT-TAQWA
VISI :
TERBENTUKNYA GENERASI MUSLIM YANG BERILMU, BERAMAL SOLEH, BERAKHLAKUL KARIMAH, TERAMPIL , KREATIF , MANDIRI DAN BARTANGGUNGJAWAB DALAM BERAGAMA, BERBANGSA DAN BERNEGARA.
MISI:
- MENGEMBANGKAN MENGAMALKAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH YANG SESUAI DENGAN AJARAN ISLAM DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
- MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN POTENSI SISWA.
- MEGEDEPANKAN PENINGKATAN KUALITAS GURU DAN SISWA DALAM BIDANG IPTEK DAN IMTAQ
Foto - Foto Madrasah
Surat Rekomendasi
Pemda Provinsi | Lihat |
Kemenag Kab/Kota | Lihat |
Pemda Kab/Kota | Lihat |
Kemenag Provinsi | Lihat |
RTTPM
Pelaksanaan Kurikulum | Lihat |
Jumlah Peserta Didik | Lihat |
Jumlah dan kualifikasi GTK | Lihat |
Sarana dan Prasarana pendidikan | Lihat |
Rencana pembiayaan pendidikan | Lihat |
Proses pembelajaran | Lihat |
Sistem evaluasi pembelajaran dan program | Lihat |
Organisasi dan manajemen | Lihat |
Data Tanah
Data Tanah | Lihat |