MTS Al Falah Mahe
Nama Madrasah | MTS Al Falah Mahe |
---|---|
Jenjang | MTsN |
Alamat | Jl. Basuki Rahmat KM 16,38 Desa Mahe Pasar Rt. 04 Kec. Haruai Kab. Tabalong |
Kabupaten/Kota | Tabalong |
Provinsi | KALIMANTAN SELATAN |
Kategori | Madrasah Penegerian (Masyarakat) |
Alasan Urgensitas |
Latar Belakang[edit]
Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe merupakan lembaga pendıdikan formal berdıri sejak tahun 2004 dibawah naungan Yayasan Al Falah Mahe Pasar (YFMP)
Alhamdulillah MadrasahTsanawiyah Al Falah Mahe disetiap tahun selalu mengalami perkembangan yang dibuktikan dengan capaian akreditasi yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah Nomor: 758/BAN-SM/SK/2019, terakreditasi “B” dengan nilai 85.
Mendirikan, membina serta mengembangkan lembaga pendidikan formal yang efektif dan efisien, merupakan kewajiban kita bersama sesuai dengan cita-cita dan tujuan pendidikan Nasional yakni pembangunan pendidikan diarahkan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia serta meningkatkan pemerataan kesempatan dalam memperolah pendıdikan.
Desa Mahe Pasar Kec. Haruai Kabupaten Tabalong dimana letaknya madrasah kami yang sangat strategis untuk di jadikan madrasah yang lebih baik lagi untuk dilihat masyarakat agar lebih berminat lagi untuk memberikan arahan kepada anaknya agar melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe
Dengan memperhatikan animo masyarakat sekitaran Mahe Pasar yang cenderung mengikuti lembaga pendidıkan formal yang berstatus negeri, untuk itu besar harapan kami agar pemerintah dapat mempertimbangkan terwujudnya Lembaga pendidikan formal yakni Madrasah Tsanawiyah Negeri Al Falah Mahe.
Bentuk dan Nama Madrasah[edit]
Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe berdiri Tahun 1963 dan mendapatkan Izin Operasional pada Tahun 1978, seiring berjalannya waktu, kemudian pada tahun 2016 yang usulkan pertama kali Kepala Madrasah Almarhum H. Arbadiansyah, S. Ag. dimana tujuan awal pendirian Yayasan ini adalah agar MTsS Al Falah Mahe tidak di tutup Pemerinta, Karena pada saat itu ada peraturan Pemerintah apabila madrasah Swasta harus di bawah naungan Yayasan.
Maka pada saat itu dibuatlah keputusan berikut:
- Lembaga Pedidikkan Formal yang diberi nama Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe yang disingkat MTsS Al Falah Mahe yang di pimpin oleh H. Arbadiansyah, S. Ag.
- Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe berlokasi dibawah naungan Yayasan Al Falah Mahe Pasar(YFMP) Kec. Haruai Kab. Tabalong.
Logo dan Slogan Madrasah :
- Bendera
- Bola Dunia
- Rehal
- Bintang sembilan
- Pita bertulisan AL FALAH
Makna Logo Madrasah
- Bendera adalah lambang kebesaran, kewujudan, dan kedaulatan suatu wilayah atau negara. Maka dari itu, bendera negara tidak boleh digunakan dengan sembarangan. Arti bendera merah putih, yaitu merah berarti berani dan putih berarti suci. Arti lain, merah melambangkan tubuh manusia. Sementara putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan Indonesia..
- Bola dunia memiliki arti pagar nusa bersifat universal, maksudnya dapat berdri dan berkembang di seluruh dunia.
- Simbol rehal memiliki makna sebagai adab dalam meletakkan Alquran ketika akan membacanya. “Sehingga Alquran dimuliakan dan sebagai petunjuk bagi umat Islam.
- Sembilan Bintang. Sembilan bintang memilik arti jumlah walisongo yang ada 9. Satu bintang berada ditengah yang besar melambangkan derajat dan kewibawaan walisongo. Arti lain dari semmbilan bintang adalah satu bintang yang besar berada di tengah melambangkan Nabi Muhammad SAW, kemudian empat bintang yang berada di sebelah kanan melambangkan khulafaur rasyidin, dan empat bintang yang berada di sebelah kiri melambangkan jumlah mazhab yang ada 4.
Pita dengan tulisan Al Falah memiliki arti kebahagiaan, keberhasilan atau keselamatan yang baik. Bahkan tidak jarang diartikan dalam al-Qur'an sebagai makna kemenangan.
Gambaran dan Tata Ruang Madrasah[edit]
Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe sangat menjamin keamanan warga sekolah dari terjadinya ancaman bahaya dan kecelakaan. Keamanan Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe meliputi lingkungan madrasah yang kondusif (gedung sekolah, kelas, peralatan dan halaman), serta warga sekitar yang harmonis. Warga Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe sebisa mungkin selalu berusaha menciptakan keamanan dan menjaga sekolah dari segala kemungkinan buruk yang akan terjadi kepada fisik maupun psikis warga madrasah dengan membentuk tim keamanan Madrasah.
Keamanan Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe dilihat dari struktur bangunannya masih layak, jauh dari kemungkinan terjadinya insiden kecelakaan akibat bangunan rusak seperti benda-berda yang jatuh, termasuk bahan-bahan berbahaya, baik di dalam maupun di luar bangunan. Sarana dan prasarana yang baik yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan disekitarnya dari bahaya bencana. Desain ruangan madrasah memudahkan untuk mengevakuasi orang dalam keadaan darurat secara aman dari dalam bangunan ke tempat yang lebih aman (pintu cukup, mudah dibuka, jalan darurat).
Lingkungan Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe sangat bersih dengan menyediakan tempat pembuangan sampah berupa tong-tong sampah dan tempat pengumpulan sampah akhir yang dijaga petugas kebersihan Madrasah. Selain itu disediakan juga sistem sumur resapan air untuk mengaliri air hujan agar tidak menjadi genangan air yang dapat menjadikan kotor lingkungan Madrasah, atau bahkan membahayakan apabila didiami oleh jentik-jentik nyamuk.
Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe mempunyai lingkungan yang bersih, sehat serta indah dengan dihiasi tanaman-tanaman hias, yang menyejukkan. Adapun kriteria Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe sebagai berikut:
1. Kepadatan ruang kelas yang nyaman dan memberi ruang gerak yang cukup bagi siswa, kondisi kelas yang tidak padat sehingga memudahkan prosedur evakuasi saat keadaan darurat.
2. Tingkat kebisingan di lingkungan sekolah 45 desibel (setara dengan suara orang mengobrol dengan suara normal).
3. Memiliki lapangan olah raga.
4. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, rindang dan nyaman.
5. Memiliki sumber air bersih yang memadai.
6. Memiliki ventilasi kelas yang memadai.
7. Pencahayaan kelas yang memadai (cukup terang).
8. Memiliki kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehatan.
9. Memiliki toilet dan kamar mandi bersih.
Menerapkan kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah.
Gambaran Kondisi Geografis dan Demografis[edit]
Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe terletak di Wilayah yang mudah dijangkau dari segala penjuru, wilayah sekolah terletak pemukiman-pemukiman penduduk, dan sekitar 1.5 Km dari Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe berdiri sekolah SMPN 8 Tanjung dan berdiri pula MTsS Ar Rahman yang berjarak kurang lebih 8 Km.
Berikut gambaran kondisi geografis lokasi Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe .
Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe ini terletak di sebelah Utara Kecamatan Haruai dan berjarak kurang lebih 8 km dari POLSEK Haruai. Adapun batas-batas wilayah Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe adalah sebagai berikut:
- Sebelah Timur dari arah Madrasah berbatasan dengan kebun karet.
- Sebelah Selatan area jalan dan rumah penduduk
- Sebelah Barat area jalan rumah penduduk
- Sebelah Utara yaitu Kebun dan rumah penduduk
Melihat dari kondisi di atas, Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe memiliki wilayah yang kondusif untuk mengadakan kegiatan pembelajaran, karena jauh dari keramaian. Transportasi yang menghubungkan madrasah dengan daerah sekitarnya juga tidak sulit ditemui karena dekat dengan jalan raya, sehingga masih mudah dijangkau oleh semua siswa dari segala penjuru. Dengan dekatnya dari pemukiman penduduk yang dimana penduduk sekitar memiliki keramahan dengan latar belakan budaya, suku dan adat yang berbeda-beda diharapkan adanya kerja sama yang baik dan dapat memberikan dukungan dalam bermasyarakat di luar madrasah secara langsung.
Gambaran Analisis SWOT[edit]
Kekuatan (Strenght)
1. Lembaga pendidikan islam yang berada dibawah naungan YayasanAl Falah Mahe Pasar (YFMP) yang telah berpengalaman selama (60 tahun) mengelola pendidikan islam, Madrasah Tsanawiyah.
2. Letak sekolah atau lembaga pendidikan yang sangat strategis, karena berada ditengah tengah 3 Kecamatan, Yakni Kecamatan Haruai, Kecamatan Bintang Ara dan Kecamatan Tanjung.
3. Kualitas sumber daya manusia yang memadai, baik itu pendidik, ahli agama islam, ahli dalam organisasi, dan tenaga penunjang pendidikan lainya.
4. Dedikasi guru yang tinggi sebagai pendidik.
5. Salah Satu lembaga pendidikan islam tingkat Tsanawiyah yang berada terletak di Kecamatan Haruai.
6. Peran serta orang tua terhadap kesejahteraan lembaga pendidikan dan proses pendidikan yang tinggi.
7. Mempunyai calon peserta didik yang pasti, yaitu dari SDN 1 Mahe Pasar, SDN Mahe Seberang, MIN Kitang, SDN 1 Waling, SDN 2 Waling, SDN Sidorejo, SDN Garunggung, SDN Usih, SDN 1 Usih.
8. Kerjasama yang baik antara sekolah, komite, dan wali murid.
Kelemahan (Weakness)
1. Masih kurangnya tenaga pendidik yang berprofesi sebagai ASN.
2. Standar penggajian guru dan tenaga penunjang pendidikan lainya belum cukup memadai.
3. Masih ada beberapa siswa yang mempunyai kemampuan belajar yang lemah.
4. Kurangnya pensosialisasian terhadap masyarakat pengguna jasa pendidikan sekitar Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe.
5. Belum ada sistem seleksi rekrutmen guru tenaga pendidikan yang baku.
6. Masih kurangnya ruang kelas yang memadai sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
7. Beberapa fasilitas sekolah yang masih kurang memadai.
Peluang (Opportunity)
1. Bersama Komite Sekolah meningkatkan kesejahteraan guru untuk meningkatkan prestasi kerja.
2. Mencari sumber daya manusia yang berkualitas untuk berperan dalam proses pembelajaran.
3. Biaya sekolah pada lembaga pendidikan Madrsah Tsanawiyah Al falah Mahe relatif lebih murah dibandingkan dengan sekolah lainya.
4. Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe adalah Salah satu Madrasah Tsanawiyah yang berada di Kecamatan Haruai.
5. Lingkungan sekitar lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah mayoritas beragama Islam.
Ancaman (Threats)
1. Pengaruh kemajuan teknologi yang dapat menimbulkan gangguan terhadap proses pembelajaran.
2. Persaingan yang ketat antar lembaga pendidikan, baik itu tingkat dasar menengah dan tingkat atas.
3. Kebanyakan masyarakat lebih memilih sekolah umum dan Negri bukan sekolah Swasta.
4. Banyaknya orang tua wali siswa dari golongan menengah kebawah, sehingga menginginkan sekolah gratis.
5. Peminat yang semakin sedikit karena ketatnya persaingan dengan sekolah sekolah umum Negri yang memiliki berbagai fasilitas.
6. Sarana dan prasarana yang semakin sedikit, karena dimakan oleh waktu dan tidak adanya rehab
Gambaran Ekologis Madrasah[edit]
Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe berdiri di atas lahan 24.000 m2 jauh dari kebisingan kota begitupun pola hidup masyarakat sekītarnya tidak seperti pola hidup masyarakat kota. Pola hidup masyarakat di lokasi Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe sangat kurang dalam menggunakan sumber daya alam dan harta prıbadi. Mereka menggunakan sumber daya alam dan harta pribadi sekedar memenuhi kebutuhan mereka yang tidak banyak..
Lingkungan sekitar lokasi Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe sangat ramah lingkungan dilihat dari aktifitas penduduknya yang kesibukannya adalah sebagai petani, sehingga udara di sekitar Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe 90% bersih dari polusi, dan lingkungannya tidak tercemar limbah karena bukan daerah industri dan bukan daerah pertambangan yang mengganggu ekosistem lingkungan hidup dengan kegiatan penebangan pohon dan kebisingan alat-alat pertambangan yang digunakan. Dapat digambarkan kehidupan penduduk sekitar sekitar lokasi Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe 80% berjalan secara alami dengan maksud menjalaní kehidupan mereka dengan cara yang konsisten dengan keberlanjutan, keseimbangan alam dan menghargai hubungan simbiosis antara manusia dengan ekologi.
Dengan gambaran keadaan di atas diharapkan Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe dapat bersinergi dan bergerak bersama-sama antara Tenaga pendidik, Siswa dan penduduk sekitar saling menopang dan saling membantu menjaga alam serta memanfaatkannya dengan penuh tanggungjawab.
Berbicara tentang pemanfaatan alam yang penuh tanggung jawab Madrasah Memiliki kesadaran penuh untuk memnfaatkan lahan untuk kepentingan Madrsah. Jika dilihat potensi lahan yang termanfaatkan sangat terbuka peluang untuk pengembangannya yang akanbernilai ekonomis, terutama di bidang perikanan dan perkebunan.
Gambaran Prospek Potensi Siswa[edit]
Dilihat dari jumlah siswa pada jenjang pendidikan dibawahnya dan juga data ketersediaan anak usia sekolah maka dapat rincian Sebagai berikut.:
Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe adalah salah satu sekolah keagamaan Jenjang Madrasah Tsanawiyah yang berada di wilayah strategis tengah - tengah Kecamatan Haruai Berdasarkan dengan keadaan ini madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe setidaknya bisa mendapatkan siswa sebanyak lebih kurang 60-80 orang pertahun. Dengan penjelasan sebagai berikut:
- SMPN 8 Tanjung berjarak sangat dekat dengan Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe yakni lebih kurang 1,5 (satu koma lima) KM sebagian besar pelajar berasal dari, SDN Mahe Seberang, MIN Kitang, SDN Suriyan.
Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe Kami adalah siswa nya selalu banyak muridnya, Besar harapan kami kedepannya agar akan tetap lebih banyak pelajar yang bisa tertarik masuk di sekolah keagamaan terutama sekolah-sekolah yang berada di luar kecamatan Haruai, karna mengingat perkembangan zaman dimana orang tua sangat mengharapkan anak-anaknya bisa paham dan mengerti ilmu agama dan dapat berakhlakul karimah. Dan jika dilihat dari kemampuan ekonomi penduduk sekitar sekolah yang sebagian besar adalah petani, maka sangatlah pasti orang tua akan tertarik menyekolahkan anaknya di Madrsah Tsanawiyah Al Falah Mahe karena memiliki biaya sekolah yang sangat murah jika dibandingkan dengan Sekolah lain yang memiliki biaya sekolah yang tinggi
Dari data tersebut ketersediaan siswa yang akan mendaftar masuk ke Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe sangat mencukupi. Madrsah Tsanawiyah Al Falah Mahe akan menjadi tempat belajar bagi anak-anak yang akan melanjutkan Ke jenjang yang lebih tinggi karena Madrsah Tsanawiyah Al Falah Mahe telah Teraktreditasi B.
Gambaran Kebutuhan Masyarakat akan Lulusan[edit]
Kebutuhan kualitas lulusan Negeri, kebutuhan pemerintah dan stakeholder wilayah, potensi dukungan moral dan moril. Untuk memberikan jaminan bahwa setiap warga masyarakat dapat memperoleh pendidikan setinggi-tingginya, menampung lulusan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dengan demikian seluruh masyarakat akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan sesuai dengan cita-cita proklamasi yang dituangkan di dalam pembukaan UUD 45 yaitu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 5 ayat(1 ) menyatakan :"Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu".
Untuk terpenuhinya hak tersebut masyarakat memerlukan lembaga pendidikan yang bisa mendidik putra-putrinya dengan akses yang lebih cepat, mudah dan murah. Dengan demikian masyarakat sangat apresiatif terhadap penegerian Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe perlu adanya Pendidikan yang Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 . Masyarakat sekitar sangat membutuhkan madrasah yang dekat agar dapat meringankan biaya putra-putrinya dan tidak kesulitan untuk pergi sekolah. Adapun bentuk apreasi masyarakat sebagai berikut:
· Masyarakat menghadiri pertemuan undangan dari sekolah.
· Anggota madrasah menjadi pembicara di luar madrasah dengan masyarakat.
· Masyarakat menjadi pengurus organisasi di madrasah.
· Madrasah menjadikan orang tua sebagai partner pendidik.
· Menjalin komunikasi yang interaktif antara masyarakat dan madrasah.
Unsur-unsur masyarakat yang menjalin kerjasama dengan Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe diantaranya adalah orang tua siswa, warga, dan lembaga masyarakat sekitar madrasah, tokoh masyarakat, lembaga, agama, organisasi kemasyarakatan, pemerintah setempat, petugas keamanan dan ketertiban, sesama lembaga madrasah dan sekolah, pengusaha, pedagang dan industri. Oleh karena Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe berada di dalam masyarakat, maka Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe siap merespon masukan dan umpan balik dari masyarakat demi berlangsungnya pendirian Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe.
Keterlibatan orang tua sebagai bentuk peran serta masyarakat itu dibentuk dalam wadah komite. Salah satu cara memfungsikan masyarakat sebagai stakeholder tersebut adalah dengan menggunakan prinsip perwakilan, yaitu memilih sejumlah kecil dari seluruh anggota masyarakat untuk melaksanakan fungsi-fungsi kontrol, pemberi masukan, pemberi dukungan, serta fungsi mediator antara masyarakat dengan lembaga-lembaga pendidikan.
Penutup (dan harapan)[edit]
Dapat kami ambil kesimpulan Dalam beberapa hal yang menjadi alasan penegrian Madrasah Tsanawiyah Al Falah Mahe sangat dimungkinkan keberadaan Madrasah Negeri menjadi sebuah lembaga pendidikan yang keberadaannnya benar-benar mencerdaskan anak bangsa dan mencetak SDM yang kompeten serta memberi peluang sekaligus mewadahi bagi siswa-siswi lulusan SD dan MI atau yang sederajat dengan latar belakang ekonomi menengah kebawah yang nantinya bisa diharapkan menjadi siswa-siswi yang berimtaq dan beriptek yang siap bersaing dengan lulusan lembaga lain. Besar harapan kami dengan dukungan dan partisipasi semua pihak sangat kami harapkan demi kelancaran dan tercapainya rencana yang dimaksud. Atas perhatiannya disampaikan terima kasih.
Pelaksanaan Kurikulum[edit]
​
- STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH TSANAWIYAH AL FALAH MAHE
Komponen |
Kelas dan Alokasi Waktu |
||
VII |
VIII |
VIII |
|
A. Mata Pelajaran |
|
|
|
1. Alqur'an Hadits |
2 |
2 |
2 |
2. Akidah Akhlak |
2 |
2 |
2 |
3. fiqih |
2 |
2 |
2 |
4. SKI |
2 |
2 |
2 |
5. Bahasa Arab |
3 |
3 |
3 |
6. Pendidikan Kewarganegaraan |
3 |
3 |
3 |
7. Bahasa Indonesia |
5 |
5 |
5 |
8. Bahasa Inggris |
4 |
4 |
4 |
9. Matematika |
5 |
5 |
5 |
10. IPA |
5 |
5 |
5 |
11. IPS |
4 |
4 |
4 |
12. Penjaskes
|
2 |
2 |
2 |
13. Seni Budaya |
2 |
2 |
2 |
14. Prakarya |
2 |
2 |
2 |
Jumlah |
43 |
43 |
43 |
- PENDIDIKAN NILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Rumusan tujuan pendidikan secara jelas dengan mengutip dari UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yaitu bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (pasal 3).
Dari makna rumusan tujuan pendidikan tersebut di atas jika kita sederhanakan bahwa tujuan pokok pendidikan adalah agar anak dapat menjadi pribadi yang pandai (cerdas) dan baik (perilakunya). Masyarakat pada umumnya mudah menyebutnya serta setuju bahwa pandai atau cerdas dan baik atau berperilaku baik adalah tujuan pokok pendidikan Bertitik tolak dari tujuan pendidikan di atas, jika di kaitkan dengan dengan sambutan dan pengarahan Presiden Republik Indonesia pada puncak peringatan Hardiknas, Selasa 11 Mei 2010 antara lain hal-hal yang mendasar dalam dunia pendidikan misalnya tentang infrastruktur fisik pendidikan, tentang kurikulum metodologi dan sistem evaluasi tentang sasaran yang perlu dicapai oleh dunia pendidikan baik dalam memengembangan ilmu pengetahuan maupun di dalam membentuk watak dan nilai pada anak didik, tentu termasuk dalam kesejahteraan pendidik.
Rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Untuk mendapatkan wawasan mengenai arti pendidikan budaya dan karakter bangsa perlu pemahaman pengertian istilah budaya, karakter bangsa dan pendidikan.
A. Pengertian Budaya, Karakter dan Pendidikan.
Budaya diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat tertentu. Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan tersebut digunakan dalam kehidupan manusia dan menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistem keparcayaan, sistem pengetahuan, tehnologi, seni dan sebagainya Manusia sebagai mahkluk sosial menjadi penghasil sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan yang telah dihasilkannya. Ketika kehidupan manusia berkembang, maka yang berkembang sesungguhnya adalah sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, ilmu, teknologi serta sem. Pendidikan merupakan upaya terencana dalam mengembangkan potensi peserta didik, sehingga mereka memiliki sistem berpikir, nilai, moral dan keyakinan yang diwariskan masyarakatnya dan mengembangkan warisan tersebut kearah yang sesuai untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang.
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak tau kepribadian seseorang yang terbentuk dan internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral dan norma seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya dan hormat kepada orang lain. Interaksi seseorang dengan orang lain menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka pengembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan. Artinya, pengembangan budaya dan karakter bangsa hanya dapat dilakukan dalam suatu proses Pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial, budaya masyarakat dan budaya bangsa. Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila, jadi pendidikan budaya dan karakter bangsa haruslah berdasarkan nilai- nilai Pancasila. Dengan kata lain, mendidik budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peserta didik melalui pendidikan hati, otak dan fisik.
Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan adalah juga suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan adalah proses pewarisan budaya karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses pengembangan budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses internalisana dan penghayatan nilai-nilai menjdi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.
Berdasarkan pengertian budaya, karakter bang dan pendidikan yang telah dikemukakan di atas maka pendidikan budaya dan karakter bangsa dimaknar sebagai hamesa pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta dulik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehuhpun dirinya, sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang relignis, nasionalis, produktf dan kreatif.
Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Fungsi pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah :
- pengembangan pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi berperilaku baik, ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa.
- perbaikan memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat, dan
- penyaring, untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karaktur bangsa yang bermartabat.
Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah :
- mengembangkan potensi kalbu nurani afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
- mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius,
- menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
- mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan, dan
- mengembangkan lingkungan kehidupan Madrasah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan serta dengan kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).
B. Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini :
- Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
- Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Artinya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik. yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan dan menerapkan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.
- Budaya sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat tersebut. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
- Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Berdasarkan keempat sumber nilai tersebut di atas, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut:
Tabel I Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
NILAI |
DESKRIPSI |
1. Religius |
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain |
2. Jujur |
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan |
3. Toleransi |
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang yang berbeda dari dirinya |
4. Disiplin |
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan |
5. Kerja Keras |
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya |
6. Kreatif |
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. |
7. Mandiri |
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas |
8. Demokratis |
Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain |
9. Rasa Ingin Tahu |
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar |
10.Semangat Kebangsaan |
Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya |
11. Cinta Tanah Air |
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik. sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa |
12. Menghargai Prestasi |
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain |
13. Bersahabat/Komunikatif |
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara bergaul dan bekerja sama dengan orang lain |
14. Cintai Damai |
Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya |
15. Gemar Membaca |
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan dirinya |
16. Peduli Lingkungan |
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi |
17. Peduli Sosial |
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan |
18. Tanggung jawab |
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya. yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa |
Catatan:
Madrasah dan guru dapat menambah atau pun mengurangi nilai-nilai tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani Madrasah dan hakikat materi SK/KD dan materi bahasan suatu mata pelajaran. Meskipun demikian, ada 5 nilai yang diharapkan menjadi nilai minimal yang dikembangkan di setiap Madrasah yaitu nyaman, jujur, peduli, cerdas dan tangguh/kerjakeras.
Dari rujukan di atas pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa melalu integrasi mata pelajaran, pengembangan dan budaya Madrasah perlu di sosalisasi tidak untuk semua Madrasah termasuk untuk Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia.
Bagaimana prinsip dan pendekatan pengembangan pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dilaksanakan
Pada prinsipnya, pengembangan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya Madrasah. Oleh karena itu, guru dan Madrasah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang sudah ada.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan menentukan pendirian dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap dan berbuat. Ketiga proses tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial dan mendorong pserta didik untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk sosial.
Prinsip-prinsip apa sajakah yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa
- Berkelanjutan mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang, dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Selanjutnya, proses tersebut dimulai dari kelas 1 SD atau tahun pertama dan berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas akhir SMP.
- Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya Madrasah; mensyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.
- PROGRAM UNGGULAN
Visi MTSs Al-Falah Mahe Mewujudkan Madrasah sukses danpencapaian prestasi dan mampu menyiapkanserta mengembangkan sumber daya insani yangberkualitas. Berakhlakul karimahdi bidangIPTEK dan IMTAQ
Dengan pencapaian misi tersebut maka MTsS Al Falah Mahe memiliki kebiasaan yang dilakukan siswa-siswi Madrasah, yakni :
1. Berinteraksi dengan Al-Qur’an dalam Keseharian
Sebagai lembaga pendidikan Islam, Yayasan Al- Falah Mahe Pasar memiliki program-program yang bertujuan membiasakan peserta didik untuk dekat dengan Al-Qur’an dalam keseharian. Hal ini di antaranya tertuang dalam program tadarus harian sebelum memulai Pelajaran membaca Surah Yasin, Al Waqiah dan Al Mulk dengan hari yang bergantian.
2. Pembiasaan dan Bimbingan Ibadah
Keilmuan dan kesadaran untuk melaksanakan ibadah bagi seorang muslim sangatlah penting. Oleh karena itu, Yayasan Al-Falah Mahe menyelenggarakan program yang berorientasi pada hal tersebut. Di antaranya shalat zuhur berjama’ah yang dirangkai dengan dzikir, ibadah shalat dhuha dan kultum, hafalan doa harian, dan kegiatan keputrian. Selain itu, peserta didik dibiasakan mengikuti kegiatan pembacaan Akidatul Awam, Maulid, serta bershadaqah dan melaksanakan puasa sunnah.
Jumlah Peserta Didik[edit]
DATA SISWA
- Jumlah siswa 3 tahun terakhir dan Gender Siswa
|
TAHUN 2020/2021 |
TAHUN 2021/2022 |
TAHUN 2022/2023 |
TAHUN 2023/2024 |
||||
JUMLAH SISWA |
JUMLAH PEMINAT PPDB |
JUMLAH SISWA |
JUMLAH PEMINAT PPDB |
JUMLAH SISWA |
JUMLAH PEMINAT PPDB |
JUMLAH SISWA |
JUMLAH PEMINAT PPDB |
|
Jumlah Siswa laki laki |
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah Siswa Perempuan |
|
|
|
|
|
|
|
|
TOTAL |
|
|
|
|
|
|
|
|
- Jumlah madrasah/sekolah yang menjadi potensi siswa.
Jenis Potensi |
|
Dalam radius |
Madrasah jenjang sama |
1. MTsN 5 Tabalong Haruai 2. MTsS Ar Rahman Bintang Ara |
|
Sekolah jenjang sama |
1. SMPN 8 Tanjung |
0,5 km / kecamatan Tanjung |
Potensi Siswa |
|
0,5 km kecamatan Haruai 3,5 km Kecamatan Bintang Ara 3 km Kecamatan Bintang Ara 6 km Kecamatan Bintang Ara 8 km Kecamatan Bintang Ara 10 km Kecamatan Bintang Ara 0,5 km Kecamatan Tanjung 2 km Kecamatan Tanjung 3 km Kecamatan Tanjung 4 km Kecamatan Tanjung 5 km Kecamatan Tanjung |
Jumlah Potensi Siswa |
59 siswa (SD) 5 Siswa (Madrasah) |
- Jumlah Rombel
|
|
|
|
|
Jumlah Rombel tingkat kelas 7 |
2 rombel |
2 rombel |
3 rombel |
2 rombel |
Jumlah Rombel tingkat kelas 8 |
3 rombel |
3 rombel |
3 rombel |
3 rombel |
Jumlah Rombel tingkat kelas 9 |
3 rombel |
3 rombel |
3 rombel |
3 rombel |
Jumlah dan kualifikasi GTK[edit]
Data Guru dan Tenaga Kependidikan
- Jumlah guru laki laki dan perempuan,
TAHUN |
|
|
|
|
Jumlah GTK |
|
|
|
|
Jumlah GTK laki laki |
|
|
|
|
Jumlah GTK Perempuan |
|
|
|
|
- Status kepegawaian, sertifikasi, TPG , inpasing, kamad, guru, dan tenaga kependidikan
No |
Nama / Ijazah Tertinggi |
Mata Pelajaran |
Mengajar Kejas |
Jmlh Jam Mengajar Per Minggu |
Domisili Tugas |
Tanggal Mulai Tugas |
Lama Masa Kerja |
TUGAS – TUGAS Lainnya |
|
H. Murhansyah, s. Pd, M.M NIP.196910122005011005 STIEP Banjarmasin |
|
|
|
MTsS Al Falah |
1 Juli 2019 |
04 Tahun |
Kepala Madrasah |
|
Miftahurrasyid, S. Pd. I NIP. 19720830 200501 1 002 STAI FT Jur. PAI 2008 |
Aqidah Akhlak |
7,8,9 |
18 |
MTsS Al Falah |
1 Juli 2006 |
17 Tahun
|
Wakamad Kurikulum |
|
Aida Yunita, S. Hut NIP. – Fak. Hut UNLAM 2005 |
IPA Terpadu |
7, 9 |
25 |
MTsS Al-Falah |
14 Juli 2005 |
16 Tahun |
Wali kelas 9B |
|
Salmawati, S. Pd. I NIP. – STAI RAKHA Jur. PAI 2005 |
Seni Budaya |
7, 8, 9
|
27 |
MTsS Al-Falah |
14 Juli 2005 |
16 Tahun |
Wali kelas 8A |
|
Hj. Masniah, S. Ag NIP. – IAIN FT Jur. PAI 2001 |
Fiqih Al Qur’an H
|
7,8,9 8c, 9
|
27 |
MTsS Al-Falah |
21 Juli 2003 |
20 Tahun |
Wali Kelas 8C |
|
Isnani, S. Ag NIP. – STAI RAKHA Jur. PAI 2001 |
SKI IPS Terpadu |
7,8,9 7 |
26 |
MTsS Al-Falah |
16 Juli 2008 |
15 tahun |
WALI KELAS 9A |
|
Rusita Fitriani, S. Pd. NIP. – FKIP UNLAM BJM Jur. Pend. Bhs Inggris 2014 |
Bahasa Inggris Prakarya |
7a 7,8,9
|
22 |
MTsS Al-Falah |
13 Juli 2020 |
3 Tahun |
Wakamad Kesiswaan |
|
Ermawati, S. Pd NIP. – FKIP UAD Jogja Jur. Fisika 2012 |
IPA Terpadu Matematika |
8 7a,7b |
25 |
MTsS Al-Falah |
2 Juli 2012 |
11 Tahun
|
Wali Kelas 8B |
|
Syamsul Fitriansyah, S. Pd NIP.- UNLAM BJB Fak PJOK 2018 |
Penjaskes |
7-8-9 |
18 |
MTsSAl-Falah |
1 Juli 2018 |
05 Tahun |
|
|
Ummul Husna, S. Pd NIP. – STKIP PGRI BJM Jur. MTK 2013 |
Matematika |
8b.8c, 9 |
25 |
MTsS Al-Falah |
1 Juli 2013 |
10 Tahun |
Wali Kelas 9C |
|
Abdul Latif, S.Hi NIP.- IAI DARUSSALAM MTP Jur. Fak. Hukum Islam 2018 |
Mulok Qur’an Hadits |
8b,8c,9 7,8a,8b |
20 |
MtsS Al-Falah |
20 Juli 2019 |
04 Tahun |
|
|
Aidi Royansyah, S. EI. NIP. – IAIN BJM Fak.Syariah 2015 |
PKn
Matematika |
8b,9
7c,8a |
25 |
MTsS Al-Falah |
20 Juli 2019 |
04 Tahun |
Wali Kelas 9B |
|
Adidtia Arianto, S. Pd NIP. – STKIP PGRI BJM Jur. B. Indonesia 2015 |
B. Indonesia
IPA Terpadu |
7,8a
7c |
25 |
MTsS Al-Falah |
1 Juli 2022 |
01 Tahun |
Wali Kelas 7C Pembina Pramuka |
|
Karmida Sari, S. Pd NIP. – FKIP Unlam BJM Jur. B. Ing 2014 |
B. Inggris |
8,9 |
24 |
MTsS Al-Falah |
1 Juli 2014 |
09 Tahun |
|
|
Rabiatul Adawiyah,S.Pd.I NIP.- STIQ Amuntai Fak.Tar.Jur.Bahasa Arab 2015 |
Bahasa Arab
|
7,8 |
18 |
MTsS Al-Falah |
1 Juli 2016 |
7 Tahun |
Wali Kelas 7B |
|
Anita Hesnida, S. Pd NIP. – FKIP Unlam BJM Jur. Eko 2014 |
IPS Terpadu |
8b,8c,9 |
20 |
MTsS Al-Falah |
1 Juli 2014 |
09 Tahun
|
|
|
Sri Wahidah,S.Pd NIP- STKIP PGRI BJM Jur.B.Indonesia |
B.indonesia |
8b,8c,9 |
25 |
MTsS Al Falah |
1 Juli 2015 |
08 Tahun |
Wali Kelas 7a |
|
Agustin Pratiwi, S. Pd NIP. IAIN ANTASARI BJM |
Bahasa Inggris IPS
|
7b,7c 7c,8a |
16 |
MTsS Al Falah |
1 Juli 2021 |
02 Tahun |
|
|
Abdi Budiman, S. Pd.I NIP. IAIN Bjm Jur. Manajemen Pendidikan Tahun 2013 |
PKN |
7,8a |
12 |
MTsS Al Falah |
4 Januari 2019 |
04 Tahun |
|
|
Misran NIP. Ponpes |
Bahasa Arab |
9 |
9 |
MTsS Al Falah |
14 Juli 2005 |
15 Tahun |
TU |
|
ARFATUZZAKIAH, S. AP NIK. 6309046509910001
|
|
|
|
MTsS Al Falah |
1 Juli 2010 |
13 Tahun |
TU/Operator |
Sarana dan Prasarana pendidikan[edit]
Data Sapras
- PENGISIAN DATA SARPRAS SEBAGAI SYARAT PENEGERIAN/PENDIRIAN NEGERI FILIAL.
Nomor |
Kualifikasi |
Pada PMA 14 th 2014 |
Pada Madrasah |
Gambar/Foto |
|
Luas Tanah/Lahan |
|
3450 m2 |
|
|
gedung |
|||
|
Jumlah ruang kelas |
6 unit |
8 unit |
|
|
Jumlah ruang perpustakaan |
1 unit |
1 unit |
Foto label ruang perpustakaan (ruang sendiri) dan foto meja-kursinya, |
|
Jumlah ruang laboratorium |
unit |
unit |
Foto ruang Lab (ruang sendiri) |
|
Jumlah ruang kepala madrasah |
1 unit |
1 unit |
Foto ruang Kamad (ruang sendiri berlabel) |
|
Jumlah ruang guru |
1 unit |
1 unit |
Foto Ruang guru (ruang sendiri berlabel) |
|
Jumlah ruang Tata Usaha |
1 unit |
1 unit |
Foto Ruang TU |
|
Jumlah tempat beribadah |
1 unit |
1 unit |
Foto musala/masjid/ruang ibadah
|
|
Jumlah toilet GTK dan Siswa |
3 unit |
3 unit |
Foto Toilet keseluruhan
|
|
Jumlah sarana olahraga |
|
18x36 CM 648 m2
|
Foto lapangan, (tambahkan tempat parkir).
|
|
Koleksi Buku Perpustakaan /Ajar |
|||
|
Buku Bahan Ajar |
1set / siswa |
…. set |
Foto buku atau rak rak perpustakaan yangterlihat buku bahan ajarnya
|
|
Jumlah Buku Pengayaan & Refrensi |
100 judul pengayaan dan 10 judul refrensi, 200 judul pengayaan dan 20 judul refrensi |
…. Dan … judul |
Foto buku atau rak rak perpustakaan yang lebih terlihat buku2nya
|
2. STRATEGI RENCANA PENGEMBANGANN DAN PEMBANGUNAN
Sarana dan prasarana pendidikan adalah semua benda yang bergerak maupun yang tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar-mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sarana prasarana merupakan keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan sarana prasarana dan peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien. Sarana dana prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, sebagai seorang personal pendidikan kita dituntut untuk menguasai dan memahami administrasi sarana dan prasarana, untuk meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu menghargai etika kerja sesama personal pendidikan, sehingga tercipta keserasian, kenyamanan yang dapat menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki baik dari warga sekolah maupun warga masyarakat sekitarnya. sarana prasaranaadalah komponen penting yang harus ada dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dan berpengaruh dalam pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan.Berlandaskan dari pemaparandi atas MTs Al Falah Mahe sangat antusias dalam hal pengadaan sarana da prasarana penunjang PBM. Seperti yang dilakukan sebelumnya MTs Al Falah Mahe telah menyelesaikan pembangunan Ruang Kelas Baru yang mengoptimalkan dana dari bantuan Pemda. Karena sekolah kami tidak memungut biaya apapun, jadi dana pembangunan di dapat dari hasil pembuatan proposal ke Pemda dan mendapatkan persetujuan.
Rencana pembiayaan pendidikan[edit]
Proses pembelajaran[edit]
Sistem evaluasi pembelajaran dan program[edit]
Organisasi dan manajemen[edit]
Foto - Foto Madrasah
Surat Rekomendasi
Pemda Provinsi | Belum tersedia |
Kemenag Kab/Kota | Lihat |
Pemda Kab/Kota | Belum tersedia |
Kemenag Provinsi | Belum tersedia |
RTTPM
Pelaksanaan Kurikulum | Lihat |
Jumlah Peserta Didik | Lihat |
Jumlah dan kualifikasi GTK | Lihat |
Sarana dan Prasarana pendidikan | Lihat |
Rencana pembiayaan pendidikan | Lihat |
Proses pembelajaran | Lihat |
Sistem evaluasi pembelajaran dan program | Lihat |
Organisasi dan manajemen | Lihat |
Data Tanah
Data Tanah | Belum tersedia |