MTsS AL HUSNA (diusulkan menjadi MTS Negeri 2 Penukal Abab Lematang Ilir)
Nama Madrasah | MTsS AL HUSNA (diusulkan menjadi MTS Negeri 2 Penukal Abab Lematang Ilir) |
---|---|
Jenjang | MTsN |
Alamat | JL. LINTAS KABUPATEN (PURUN-TANAH ABANG) DESA PURUN, Kel. PURUN, Kec. PENUKAL PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR SUMATERA SELATAN 31316 |
Kabupaten/Kota | Penukal Abab Lematang Ilir |
Provinsi | SUMATERA SELATAN |
Kategori | Madrasah Penegerian (Masyarakat) |
Alasan Urgensitas |
Latar Belakang[edit]
Secara geografis Penukal merupakan kecamatan yang berlokasi di bagian selatan Kabupaten Penukal Abab lematang Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Luas wilayahnya mencapai 91.592 km2 yang terdiri dari 4 negeri/kelurahan. Di tengah wilayah Kecamatan penukal terbentang Sungai ako seribu, sehingga hanya ada satu jalur darat untuk menghubungkan ke empat nagari yang ada. Jumlah penduduk Kecamatan penukal berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2020 mencapai 13.144 jiwa yang terdiri dari 6.653 laki-laki dan 6491 perempuan. Jumlah sekolah tingkat dasar ada 21 SD Negeri dan 1 MI Swasta, sekolah menengah pertama ada 7 SMP Negeri dan 2 MTsS Swasta, sedangkan sekolah menengah akhir ada 5 SMA/SMK Negeri.
Jika dilihat dari jumlah sekolah dasar dengan sekolah menengah pertama yang ada di Kecamatan penukal yaitu 13:2, hal ini menunjukkan bahwa jumlah sekolah menengah pertama yang ada tidak ideal untuk menampung jumlah lulusan siswa SD yang ada. Tetapi karena letak negeri yang menyebar, maka pada beberapa negeri seperti desa Purun, panta dewa dan desa babat siswa lulusan SD-nya lebih banyak yang melanjutkan sekolah ke luar wilayah kecamatan penukal.
Permasalahan berikutnya adalah kualitas pendidikan MTsS dan SMP yang ada di Kecamatan penukal. Pendidikan yang dilaksanakan di MTsS maupun di SMP belum menunjukkan program unggulan terutama pada bidang keagamaan. Oleh karena itu, banyak siswa lulusan SD yang meneruskan ke pondok pesantren yang ada di luar Kecamatan penukal. Apalagi mayoritas penghasilan masyarakat adalah perkebunan karet, sehingga masyarakat tidak masalah jika menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan yang lebih mahal.
Berdasarkan permasalahan di atas dapat disusun beberapa rumusan permasalahan berikut: (1) kebutuhan pendidikan apa yang dapat segera diidentifikasi dan dapat dicarikan solusi efektif atas problematik pendidikan di kecamatan penukal? dan (2) Apakah penegerian MTsS Al Husna dapat meningkatkan kualitas pendidikan di kecamatan penukal?
Bentuk dan Nama Madrasah[edit]
Pada Tahun 2019 para perintis Penukal mendirikan Madrasah Tsanawiyah yang bernama MTsS Al Husna. Setelah berjalan selama 4 tahun, para pendiri MTsS Al Husna merasa perlu dibentuk suatu wadah atau lembaga yang menaungi madrasah tersebut. Akhirnya pada tahun 2019 didirikanlah Madrasah Tsanawiyah Al Husna dengan Akta Notaris nomor : 24 DENDY NATAZA PUTRA, SH., M.KN tanggal 6 September 2019. Dengan berdirinya Madrasah Tsanawiyah Al husna akhirnya pengurus madrasah memutuskan untuk mengubah nomenklatur madrasah yang sebelumnya MTsS Al Husna dengan nama daerah sebagai identitas madrasah menjadi MTs N 2 Penukal Abab Lematang Ilir. Secara bahasa Mts Al Husna memiliki arti Indah yang diadaptasi dari 99 Nama Allah SWT yakni Asmaul Husna. Hal inilah yang menjadi harapan dan cita-cita para pendiri madrasah agar lulusan madrasah ini bisa berperan dalam kemajuan umat dengan menjadikan nama Allah sebagai pedoman.
Gambaran dan Tata Ruang Madrasah[edit]
MTs Al Husna terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk dan lokasinya bergandengan dengan berbagai fasilitas umum seperti masjid dan pusat kesehatan terpadu. Adapun akses jalan menuju madrasah juga sudah aspal. Dengan luas tanah ±10.000 M² penataan ruang di MTs Al Husna dibagi menjadi 4 bagian, yaitu bangunan (ruang kelas, kantor, perpustakaan, dll), halaman upacara, lapangan olahraga, dan ruang terbuka hijau. Dari segi keamanan lingkungan, lokasi MTs Al Husna telah dipagar, tetapi memang belum seluruhnya, yaitu tinggal sisi sebelah timur yang belum dipagar.
Gambaran Kondisi Geografis dan Demografis[edit]
Penukal merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir wilayah mencapai 91.592 km2 yang terdiri dari 386 Kelurahan. Selain untuk pemukiman, wilayah kecamatan Penukal digunakan untuk perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet dan irigasi, serta fasilitas umum. Matapencaharian penduduk Penukal mayoritas adalah sebagai petani dan sebagian sebagai pegawai/karyawan. Komoditas pertanian/perkebunan terbesar adalah perkebunan karet, dan terakhir perkebunan sawit. Keadaan ekonomi masyarakat Penukal umumnya relatif baik, hal ini dapat dilihat dari >50% warganya adalah warga ekstransmigrasi yang memiliki lahan perkebunan. Setiap rumah memiliki motor dan banyak rumah tangga yang sudah memiliki mobil.
Keadaan infrastuktur Kecamatan Penukal secara umum relatif baik. Antar perdesaan dihubungkan dengan jalan beraspal, jalan kon- blok, serta jalan tanah yang kondisinya masih baik. Sarana transportasiadalah motor dan mobil milik pribadi masing-masing. Di Kecamatan Penukal memang tidak ada kendaraan umum karena seluruh masyarakatnya memiliki kendaraan pribadi. Ketersediaan air bersih, sarana komunikasi, drainase, penerangan dan prasarana pemerintahan relatif baik.
MTs Al Husna terletak di daerah dataran rendah dengan elevasi 80 mdpl yang jauh dari gunung berapi dan jauh dari pantai. Secara lokasi, desa dimana madrasah ini berada dilalui oleh sungai Batang Hari dan berbagai sungai kecil sehingga system drainase di lingkungan MTs Al Husna cukup memadahi sehingga jauh dari resiko banjir.
Gambaran Analisis SWOT[edit]
Berdasarkan hasil analisis dapat diidentifikasi berbagai kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan tantangan (traith). Sejumlah kekuatan yang dapat diidentifikasi, yaitu: (1) Penukal memiliki infrastruktur yang baik, (2) secara geografis mudah dijangkau, (3) keadaan ekonomi masyarakat relatif baik, dan (4) Jiwa kegotong royongan sangat baik.
Sedangkan sejumlah kelemahan yang dapat diidentifikasi, yaitu: (1) karena mayoritas ekonomi keluarga baik sehingga anak usai sekolah kebanyakan manja dan motivasi belajarnya rendah, (2) belum ada sarana dan prasarana rumah pintar serta perpustakaan desa, sehingga daya baca serta motivasi membaca masih rendah di kalangan masyarakati, (3) layanan program pendidikan nonformal seperti MDA masih terbatas daya jangkauannya, dinamika dan mutu layanannya juga masih belum baik, dan (4) organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang pembangunan, khususnya pendidikan masih sedikit, dinamika organisasi kepemudaan umumnya lebih berkembang di bidang keolahragaan.
Sejumlah peluang juga dapat diidenti- fikasi, antara lain: (1) rencana penegerian MTsS Al Husna sebagai sarana pengembangan pendidikan keagamaan yang lebih berkualitas, (3) madrasah dapat bekerjasama dengan pondok pesantren yang ada sehingga siswa dapat sekolah formal di MTsS dan mengikuti program pesantren di pondok tersebut. (4) masuknya sarana komunikasi dan informasi dapat menjadi pemicu dalam mengakses berbagai perkembangan di dunia luar, (5) makin membaiknya kesejahteraan guru dapat meningkatkan motivasi dalam berperan serta terhadap pembangunan pendidikan di kalangan masyarakat, dan (6) makin berkembangnya sarana transportasi makin memudahkan warga untuk melakukan pelbagai kegiatan ekonomi.
Tantangan yang dapat diidentifikasi yaitu: (1) perubahan sikap-mental masyarakat dari yang semula religius menjadi liberal dan egaliter, (2) nilai tanah yang makin mahal menyebabkan warga masyarakat lebih berorientasi pada aspek materiil; (4) arus informasi dan komunikasi yang amat cepat dapat menyebabkan hilangnya orientasi nilai- nilai sosial yang dimiliki; dan (5) tingginya faktor-faktor produksi pertanian akan mem- pengaruhi motivasi dan etos kerja masyarakat.
Berdasarkan analisis SWOT kiranya dapat ditentukan kebutuhan-kebutuhan masyarakat Penukal, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan dalam bidang pendidikan, yaitu: (1) perlunya peningkatan mutu pendidikan formal dibidang keagamaan (madrasah) dengan melakukan penegerian terhadap MTsS yang sudah ada, (2) orangtua dan masyarakat perlu terus dimotivasi agar supaya punya kepedulian dan kesadaran yang baik terhadap pendidikan, (3) peningkatan pengetahuan dan keterampilan di kalangan guru dan siswa masih sangat diperlukan supaya kemampuanya tak jauh beda dengan sekolah yang terdapat di pusat-pusat kota, (4) pembinaan organisasi di kalangan pemuda masih terus dibutuhkan, mengingat penduduk yang berusia muda relatif banyak, akan tetapi dinamika organisasi yang ada belum optimal, dan (5) perlunya optimalisasi fungsi rumah pintar dan perpustakaan yang dimiliki oleh pemerintah Kecamatan Penukal.
Gambaran Ekologis Madrasah[edit]
MTsS Al Husna memiliki luas lahan sertifikat hak pakai 10.000 m2. Penataan ruang di MTsS Al Husna dibagi menjadi 4 bagian, yaitu bangunan (ruang kelas, kantor, perpustakaan, dll), halaman upacara, lapangan olahraga, dan ruang terbuka. Berikut ini gambar lahan MTsS Al Husna Dario google maps terlampir.
Berdasarkan gambar tersebut tampak bahwa lokasi untuk menambah bangunan cukup memadahi dan memiliki lapangan kosong luas untuk menunjasng kegiatan siswa.
Gambaran Prospek Potensi Siswa[edit]
Gambaran Kebutuhan Masyarakat akan Lulusan[edit]
Berdasar analisis kebutuhan mendesak yang dirasakan oleh warga masyarakat Penukal, maka dipilihlah prioritasi program pemecahannya. Program yang dimaksud adalah Penegerian MTs Al Husna sebagai lembaga pendidikan formal yang bergerak di bidang keagamaan. Penegerian MTs Al Husna ini dipilih karena salah satu solusi untuk meningkatkan mutu madrasah adalah dengan mengalihkan pengelola madrasah dari masyarakat ke pemerintah.
Tujuan utama penegerian madrasah adalah untuk meningkatkan mutu dan daya saing madrasah. Ada beberapa kelebihan sekolah negeri dibandingkan sekolah swasta, yaitu:
- Biaya
Pada umumnya, sekolah negeri memerlukan biaya sekolah yang lebih terjangkau. Bahkan saat ini, di beberapa daerah telah diterapkan sekolah bebas SPP. Sekolah mendapat bantuan dana dari pemerintah sehingga pelajar dapat menuntut ilmu tanpa perlu mencemaskan tentang biaya. On the other hand, school fee is unnegotiable at private schools. Semakin baik kualitas sekolah swasta, biasanya biaya sekolah atau SPP-nya juga semakin tinggi. Bahkan ada uang pangkal atau uang bangunan diawal masuk, maupun biaya-biaya lain pada tiap awal tahun jaran baru yang harus dibayarkan.
- Fasilitas
Biaya sekolah terkait erat dengan fasilitas. Pada sekolah-sekolah negeri, fasilitas antar sekolah takkan terlalu jauh berbeda – entah selama ini menjadi sekolah favorit atau bukan. Pasalnya, setiap fasilitas yang ada di sekolah sangat tergantung pada bantuan dana pendidikan dari pemerintah.
Di sekolah swasta, fasilitas tergantung pada besarnya biaya yang dibebankan kepada orang tua siswa. Multimedia rooms and tennis courts may be available at international schools. Namun sekolah swasta biasa dengan biaya sekolah yang lebih rendah tentunya tak memiliki fasilitas seluar biasa sekolah internasional.
- Kurikulum
Kurikulum sekolah negeri harus mengikuti kurikulum yang telah ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama. Seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah tergantung dari kurikulum nasional yang dijadikan acuan.
Sementara itu, sekolah swasta memiliki keleluasaan dalam menentukan kurikulum yang digunakan. Sekolah swasta yang menerapkan kurikulum Cambridge, misalnya, tentu memiliki kegiatan belajar mengajar yang berbeda dari kurikulum nasional.
- Guru dan Siswa
Pengajaran guru di tiap sekolah negeri cenderung memiliki kesamaan karena diseragamkan oleh Dinas Pendidikan. Dalam setiap kelas biasanya jumlah siswa mencapai 30 hingga 40 orang dari latar belakang yang sangat beragam. Perbandingan jumlah guru dan siswa tersebut biasanya berdampak pada kegiatan belajar mengajar satu arah.
Sekolah swasta cenderung memiliki jumlah siswa yang sedikit di setiap kelas, biasanya tak lebih dari 20 orang. Boleh jadi, guru yang mengajar juga lebih dari satu orang pada setiap kelas – tergantung pada kurikulum yang digunakan. Maka, interaksi antara guru dan siswa pun cenderung lebih dinamis.
- Pergaulan
Sudah disebutkan tentang keberagaman siswa sekolah negeri. Siswa di sekolah negeri biasanya berasal dari kelas sosial yang berbeda, hingga ras dan agama yang tak sama. Seluruhnya berbaur di sekolah, baik dalam kegiatan akademis maupun ekstrakurikuler.
Sebaliknya, siswa sekolah swasta cenderung homogen. Misalnya, ada sekolah swasta yang menggunakan agama tertentu sebagai acuan dasar pendidikannya, sehingga siswa yang masuk kesekolah tersebut pun cenderung menganut agama yang sama.
Penutup (dan harapan)[edit]
- Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan analisis kebutuhan masyarakat dapat dirumuskan simpulan sebagai berikut: (1) Ada sejumlah fakta dan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat Kecamatan Penukal, yaitu: (a) kesadaran orangtua dan masyarakat Penukal akan pendidikan masih rendah, dan (b) dinami- ka organisasi kepemudaan belum tumbuh dan berkembang secara optimal, dan (2) Melalui pelbagai pertimbangan dan analisis kebutuhan yang matang ditetapkan program: (a) penegerian MTs AL-Husna; dan (b) membangkitkan semangat dan motivasi warga belajar dalam mengikuti kegiatan belajar. Prosedur pelaksanaan program mulai dari: penelitian pendahuluan, analisis kebutuhan, sosialisasi dan penguatan, sampai pada: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil capaian.
- Saran
Berdasarkan simpulan diatas, dapat dirumuskan saran-saran sebagai berikut: (1) penguatan Masyarakat khususnya dibidang Pendidikan membutuhkan penegerian MTs Al husna. (2) bagi progam berikutnya perlu Tindakan yang berkesinambungan, sehingga tidak terjadi tumpang tindi penanganan ditingkat madrasah atau masyarakat.
Pelaksanaan Kurikulum[edit]
Pada tahun ajaran 2023-2024 MTs Al-Husna menyelenggarakan pendidikan dengan kurikulum. Siswa kelas VII,VIII dan XI menggunakan Kurikulum 2013. Struktur Kurikulum 2013 terdiri atas 2 kelompok, yakni Mata pelajaran kelompok A dan mata pelajaran kelompok B. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat sedangkan mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.Jumlah alokasi waktu jam pelajaran perminggu merupakan jumlah minimal yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik untuk setiap mata pelajaran.
Struktur kurikulum Madrasah meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun, yakni mulai kelas VII sampai dengan kelas IX Struktur kurikulum disusun berdasarkan SKL, KI dan KD mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
- Kurikulum Madrasah memuat 15 Mata Pelajaran, dan pengembangan diri berdasarkan KMA Nomer 184 tahun 2019 seperti tertera pada Tabel Struktur Kurikulum.
- Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi MTs Al-Husna Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
- Pendekatan pembelajaran pada kelas VII dan VIII dilaksanakan dengan pendekatan scientific, integratif dan untuk kelas IX tiap mata pelajaran menggunakan pendekatan yang berbeda.
- Alokasi satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
- Proses pembelajaran menekankan keterlibatan peserta didik dengan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran scientific dan pendekatan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Pembelajaran kontekstual dengan mengembangkan budaya baca, keteladanan, integratif dan situasional
Kurikulum MTs Al-Husna dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut.
- Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
- Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
- Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
- Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
- Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
- Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Jumlah Peserta Didik[edit]
Jumlah peserta didik 5 tahun terakhir berdasarkan jenis kelamin dan kelasnya
NO |
TAHUN |
KELA VII |
KELAS VIII |
KELAS IX |
JUMLAH |
||||||
LK |
PR |
Jumlah |
LK |
PR |
Jumlah |
LK |
PR |
Jumlah |
|||
1 |
2019/2020 |
7 |
10 |
17 |
|
|
|
|
|
|
17 |
2 |
2020/2021 |
23 |
20 |
43 |
7 |
10 |
17 |
|
|
|
60 |
3 |
2021/2022 |
13 |
13 |
26 |
23 |
20 |
43 |
7 |
10 |
17 |
86 |
4 |
2022/2023 |
7 |
9 |
16 |
13 |
13 |
26 |
23 |
20 |
43 |
85 |
5 |
2023/2024 |
21 |
11 |
32 |
7 |
9 |
16 |
13 |
13 |
26 |
74 |
Jumlah siswa selama 4 tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Adapun berdasarkan hasil PPDB tahun 2023 MTs Al-Husna memperoleh siswa baru 32 siswa. Jumlah siswa pada tahun 2023/2024 diperkirakan mencapai 74 siswa. Artinya peningkatan jumlah siswa dari tahun 2019 s.d tahun 2023 hampir mencapai 100%.
Jumlah dan kualifikasi GTK[edit]
No |
Nama |
Tanggal lahir |
L/P |
Jenjang Lulusan |
Guru Kelas /Mata Pelajaran |
1 |
KEMIRAN, S.Pd.I |
13 Jan 1966 |
L |
S1 |
Pend. Agama & Budi Pekerti |
2 |
ASTIN TARADIPA, S.Pd |
8 Mei 1998 |
P |
S1 |
Bahasa Inggris |
3 |
Cupiter Permatasari,S.Pd |
29 Okt 2021 |
P |
S1 |
Ilmu Peng. Alam |
4 |
ITHA MERDEKAWATI, S.Pd |
27 Agust 1994 |
P |
S1 |
Seni Budaya |
5 |
Linda desu pranita, S.Pd |
8 Agust 1992 |
P |
S1 |
Bahasa Indonesia |
6 |
ELVIRA, S.Pd |
22 Sep 1997 |
P |
S1 |
Pend. Agama & Budi Pekerti |
7 |
Witri puja juniarti,S.M |
14 Jun 2000 |
P |
S1 |
Prakarya |
8 |
Soyan Pratiwi,S.Pd |
18 Jun 1996 |
P |
S1 |
Fiqih |
9 |
RUSLAN ABINATA, S.Pd |
4 Sep 1991 |
P |
S1 |
Pendidikan Sejarah |
10 |
DESI EKA DESANTI, S.Pd |
26 Des 1991 |
P |
S1 |
Ilmu Pengetahuan sosial |
11 |
AL SINGGIH UDIPURO, S.Pd |
30 Jul 1992 |
L |
S1 |
Pend. Jasmani, Olah Raga & Kesehatan |
12 |
ANI PRATAMA, S.Pd |
23 Agust 1992 |
P |
S1 |
Geografi |
13 |
NILNA FARIDA, S.Pd |
12 Des 1999 |
P |
S1 |
Pend. Agama & Budi Pekerti |
14 |
SENJA, S.Pd |
9 Agust 1997 |
P |
S1 |
Ilmu Peng. Alam |
15 |
DEDEK KURNIAWAN, S.Pd |
30 Agust 1996 |
L |
S1 |
Bahasa Inggris |
16 |
SOLEHA, S.Pd |
15 Des 1999 |
P |
S1 |
Pend. Agama & Budi Pekerti |
17 |
ITA PURNAMA SARI, S.I.P |
8 Sep 1994 |
P |
S1 |
Pendidikan Kewarganegaraan |
18 |
prengki suwito,S.Pd |
10 Feb 1995 |
L |
S1 |
Bahasa Arab |
19 |
Idil Fitri |
22 Jun 1998 |
L |
SMA |
Seni Budaya |
Sarana dan Prasarana pendidikan[edit]
1.pengisian data sarpras sebagai sarat penegrian/pendirian negri filial
NO |
Kualifikasi |
Pada PMA 14 tahun 2014 |
Pada madrasah |
Gambar/poto |
|
1 |
Luas tanah/lahan |
10.000 M² |
|
|
|
2 |
Gedung |
|
|||
2a |
Jumlah ruang kelas |
4 Unit |
|
|
|
|
|||||
|
|
|
|
|
|
2b |
Jumlah ruang perpustakaan |
1 unit |
|
|
|
|
Jumlah ruang kepala madrasah |
1 unit |
|
||
2e |
Jumlah rung guru |
1 unit |
|
|
|
2f |
Jumlah ruang tata usaha |
1 unit |
|
|
|
2g |
Jumlah tempat beribadah |
1 unit |
|
||
2h
|
Jumlah toilet GTK dan siswa |
3 unit |
|
|
|
2I |
Jumlah sarana olaraga |
1000 M² |
|
||
|
|||||
3 |
Koleksi buku pepustakaan/ajar |
|
|||
3a |
Buku bahan ajar |
1 Set |
|
|
|
3b |
Jumlah buku pengayaan dan reprensi |
80 judul pengayaan |
|
|
|
4 |
Jumlah peralatan belajar/lab |
10 set |
|
|
|
Rencana pembiayaan pendidikan[edit]
Proses pembelajaran[edit]
MTs Al-Husna menetapkan beban belajar sebanyak 56 jam/minggu. Hal ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
- Beban belajar Mata Pelajaran (kurikulum Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Agama) sebanyak 56 jam/minggu.
- Beban belajar Muatan Lokal (Takhosush) sebanyak 2 jam/minggu.
- Mata pelajaran B.Arab hanya 3 jam/minggu,
- Mata pelajaran B.Indonesia, B. Inggris, MTK, IPS dan IPA masing-masing 3, 4, 6, 4, 6 jam pelajaran/minggu.
- Selain empat mata pelajaran di atas (B.Indonesia, B. Inggris, MTK, dan IPA), semuanya terdiri dari 2 dan 3 jam pelajaran/minggu.
Rincian pengaturan jam pelajaran tatap muka seperti tabel di bawah ini :
RINCIAN BEBAN BELAJAR
Kurikulum Pendidikan Nasional Dan Kementerian Agama |
Kelas dan Alokasi Waktu |
||
VII |
VIII |
IX |
|
KELOMPOK A. |
|
|
|
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
2. PendidikanKewarganegaraan |
3 |
3 |
3 |
3. Bahasa Indonesia |
6 |
6 |
6 |
4. Bahasa Arab |
4 |
4 |
4 |
5. Bahasa Inggris |
4 |
4 |
4 |
6. Matematika |
6 |
6 |
6 |
|
6 |
6 |
6 |
|
4 |
4 |
4 |
KELOMPOK B |
|
|
|
|
3 |
3 |
3 |
|
3 |
3 |
3 |
a. Prakarya |
2 |
2 |
2 |
Jumlah |
53 |
53 |
53 |
Pengaturan jam Pelajaran
Jam ke- |
Waktu |
Hari |
Keterangan |
I |
07.40-08-20 |
Sabtu-Kamis |
|
II |
08.20-09.00 |
|
|
III |
09.00-09.40 |
|
|
IV |
09.40-10.20 |
|
|
Istirahat |
10.20-10.35 |
|
|
V |
10.35-11.15 |
|
|
VI |
11.15-11.55 |
|
|
VII |
11.55-12.35 |
|
|
VIII |
12.35-13.15 |
|
Rincian :
- 07.25-07.40 Apel Pagi
- 07.40-13.15 Kegiatan Pembelajaran
Rekapitulasi Beban Belajar MTs Al-Husna
Kelas |
Satu jam pembelajaran tatap muka/menit |
Jumlah jam pembelajaran per minggu |
Minggu efektif per tahun ajaran |
Waktu pembelajaran /jam per tahun |
VII |
40 menit/jam |
53 |
39 |
1.318 |
VIII |
40 menit/jam |
53 |
39 |
1.318 |
IX |
40 menit/jam |
53 |
39 |
1.318 |
Sistem evaluasi pembelajaran dan program[edit]
Penilaian hasil belajar yang dilaksanakan di MTs Al-Husna adalah :
- Penilaian Harian
Pelaksanaan dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan koordinasi Madrasah. Hasil Penilaian Harian sudah harus dilaporkan ke madrasah dan diserahkan hasilnya pada siswa paling lambat seminggu setelah dilaksanakan.
- Penilaian Tengan Semester
Penilaian Tengah Semester dilaksanakan oleh Madrasah dengan naskah soal dari guru. Penilaian ini dilaksanakan pada bulan Desember.
- Penilaian Akhir Semester
Penilaian Akhir Semester dilaksanakan oleh Madrasah dengan naskah soal dari
K3MA / K3MTs. Dilaksanakan sesuai dengan kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Kanwil Kementerian Agama .
- Penilaian akhir Tahun
- Ujian Madrasah
Berdasarkan SK Dirjen Pendis Nomor 5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar bahwa penilaian oleh Pendidik, Satuan Pendidikan dan Pemerintah pada Madrasah dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Tabel. 13 : Penilaian Oleh Pendidik MTs Al-Husna
Komponen |
Penilaian |
||
|
Pendidikan |
Satuan Pendidikan |
Keteranggan |
Bentuk Penilaian |
|
|
|
Aspek yang dinilai |
Sikap pengetahuan dan keterampilan |
Pengetahuan dan Keterampilan |
|
Organisasi dan manajemen[edit]
Foto - Foto Madrasah
Surat Rekomendasi
Pemda Provinsi | Belum tersedia |
Kemenag Kab/Kota | Lihat |
Pemda Kab/Kota | Lihat |
Kemenag Provinsi | Lihat |
RTTPM
Pelaksanaan Kurikulum | Lihat |
Jumlah Peserta Didik | Lihat |
Jumlah dan kualifikasi GTK | Lihat |
Sarana dan Prasarana pendidikan | Lihat |
Rencana pembiayaan pendidikan | Lihat |
Proses pembelajaran | Lihat |
Sistem evaluasi pembelajaran dan program | Lihat |
Organisasi dan manajemen | Lihat |
Data Tanah
Data Tanah | Lihat |