Diusulkan Menjadi MTsN 3 Batam (Filial MTsN 1 Batam)
Nama Madrasah | Diusulkan Menjadi MTsN 3 Batam (Filial MTsN 1 Batam) |
---|---|
Jenjang | MTSN |
Alamat | Jl. Brigjen Katamso no.11 Sagulung Batam dan Batu Aji Kampung Becek KSB (Logam Mulia) Kel Sungai Lekop Kec. Sagulung Batam |
Kabupaten/Kota | Batam |
Provinsi | Kepulauan Riau |
Kategori | Madrasah Filial (Pemerintah) |
Alasan Urgensitas | 1. sudah mendapatkan rekomendasi pemerintah daerah 2. bangunan sarpras sudah SBSN 3. peningkatan mutu kualitas madrasah dengan status negeri dan kepala madrasah baru 4. sudah terbangun tata kelola dan manajerial 5. sudah menyerahkan surat pernyataan dengan materai tidak menuntut di angkat menjadi PNS ketika madrasahnya sudah di negeri kan. 6. Peminat pada madrasah fililal terus meningkat dari tahun ke tahun 7. setelah di negerikan, GTK yang bukan PNS tetap direkrut dengan mekanisme belanja jasa lainnya. |
Latar Belakang[edit]
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Satuan pendidikan dapat mencapai tujuan pendidikan tersebut melalui layanan pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan yang terdiri dari standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Kedelapan standar yang mendukung layanan pendidikan pada satuan pendidikan perlu memenuhi standar minimal bahkan dikembangkan agar mutu pendidikan meningkat dan berkontribusi pada peningkatan mutu kehidupan sesuai dengan tujuan pembangunan nasional. Ketimpangan pada salah satu standar berpengaruh pada upaya dan program yang dilakukan.
Terdapat dua sistem pendidikan yang selama ini telah berjalan di lingkungan Kementerian Agama, yaitu sistem persekolahan (madrasah) dan sistem pendidikan berasrama (Pondok Pesantren). Madrasah yang merupakan sekolah umum berciri khas Islam berusaha menghadirkan layanan pendidikan yang berimbang antara kurikulum pendidikan umum dan kurikulum Pendidikan Agama Islam sehingga dapat terwujud generasi yang cerdas dan berakhlak mulia. Masyarakat saat ini telah menyadari betapa pentingnya pendidikan agama bagi anak-anaknya dan sayangnya hal ini sulit untuk mereka dapatkan di sekolah-sekolah umum. Karena alasan inilah yang kemudian membuat masyarakat saat ini berbondong - bondong mendatangi madrasah-madrasah untuk mendaftarkan sekolah bagi anak-anaknya. Dunia madrasah tentu harus dapat menangkap peluang ini dengan baik. Pembenahan sarana prasarana di madrasah tentu harus dilakukan agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat baik dari segi kualitas layanan maupun peningkatan akses layanannya.
Ditinjau dari aspek kuantitas Madrasah Tsanawiyah di Kepulauan Riau berjumlah 67. Berkaitan dengan hal tersebut terdapat permasalahan yang menonjol yaitu kecilnya jumlah MTs Negeri. Kenyataan ini juga dialami oleh MTs yang ada di kota Batam, dari 24 Jumlah MTs yang ada di Kota batam hanya 2 MTs yang bersetatus negeri, yaitu MTs N1 Batam dan MTs N 2 Batam. Hal ini berarti jumlah siswa yang bersekolah di MTs swasta dan di SMP jauh lebih banyak dibandingka dengan jumlah siswa yang bersekolah di MTs Negeri. Jumlah siswa yang sangat besar itu merupakan asset berharga bagi generasi penerus bangsa Negara, agama dan terutama sekali generasi penerus daerah Kepulauan Riau terkhusus Kota Batam. Corak atau pola pelaksanaan pendidikan saat ini akan sangat mewarnai masa depan bangsa, karena pendidikan merupakan sesuatu yang sangat esensial , bahkan merupakan salah satu elemen terpenting dalam kehidupan manusia.
Bentuk dan Nama Madrasah[edit]
Madrasah Tsanawiyah Unit Sekolah Baru Filial MTsN 1 Batam dari masa ke masa telah menunjukkan eksistensinya kearah yang lebih baik dalam partisipasinya mendidik anak bangsa. Madrasah ini berdiri dalam rangka untuk mengembangkan prospek pendidikan madrasah yang lebih luas di setiap tingkatan pendidikan.
Di daerah Batu Aji, Sagulung dan sekitarnya saat itu belum ada Madrasah Tsanawiyah Negeri yang dibangun sementara di daerah ini telah ada lembaga pendidikan madrasah negeri yang didirikan oleh Kementrian Agama (dahulu Departemen Agama) yaitu MIN 2 Batam dan MAN Batam dalam wilayah yang cukup berdekatan. Masyarakat mengendaki adanya Madrasah Tsanawiyah Negeri di daerah tersebut sehingga siswa MIN 2 Batam dapat melanjutkan pendidikannya di MTs Negeri. Begitu juga siswa lulusan Madrasah Tsanawiyah dapat melanjutkan ke MAN Batam. Maka untuk memenuhi harapan masyarakat tersebut, Departemen Agama (sekarang Kementrian Agama) mendirikan Madrasah Tsanawiyah Unit Sekolah Baru (USB) Sagulung sebagai persiapan madrasah negeri yang di awal berdirinya dikelola oleh MAN Batam di bawah penanggung jawab Dra. Hj. DAHNIARTI, N. M.Si.
Jumlah siswa yang diterima pada awal tahun pelajaran 2007/2008 adalah sebanyak 2 (dua) kelas atau 77 (tujuh puluh tujuh) siswa. Untuk memaksimalkan kinerja Kepala Madrasah yang saat itu masih dirangkap oleh Dra. Hj. DAHNIARTI, N. M.Si, selaku Kepala MAN Batam maka Departemen Agama menunjuk Drs. SYAHYUDI (Almarhum) untuk memimpin Madrasah ini pada awal tahun 2009 sampai akhir tahun 2009. Sepeninggal Drs. SYAHYUDI di akhir tahun 2009 selanjutnya kepemimpinan madrasah diteruskan oleh RUDY HARTONO, S.Ag.
Usaha untuk meningkatkan status madrasah negeri terus dilakukan agar madrasah ini secepatnya mendapatkan pengakuan dari Pemerintah Pusat sebagai madrasah negeri, maka Kementrian Agama membentuk sebuah yayasan untuk mengelola dan mengembangkan MTs USB yaitu "Yayasan Pendidikan Islam Belia Nusantara Batam" dengan SK MENKUHAM Nomor 01 Tanggal 02 Desember 2013, dan dalam rangka pengurusan menjadi Madrasah Negeri atau persiapan menjadi Madrasah Negeri maka MTs USB menginduk ke MTsN 1 Batam dengan nama Madrasah Tsanawiyah Unit Sekolah Baru Filial Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batam disingkat dengan MTs USB MTsN 1 Batam dengan kepala Madrasah Rudi Hartono, S.Ag sampai dengan 12 Maret 2017. Namun demikian MTs USB Filial MTsN 1 Batam telah mengatur manajemen madrasah secara mandiri dalam mengembangkan proses pendidikan dan pengajaran dengan tetap berkoordinasi dengan MTsN 1 Batam dalam hal-hal tertentu. Selanjutnya mulai dari tanggal 13 Maret 2017 kepala MTs USB Filial MTsN 1 Batam dipimpin oleh Dra. Hj. SUMIYARSIH, M.Sc sampai dengan sekarang.
Gambaran dan Tata Ruang Madrasah[edit]
Madrasah Tsanawiyah USB Filial MTs N 1 Batama sangat menjamin keamanan warga sekolah dari terjadinya ancaman bahaya dan kecelakaan. Keamanan MTs USB Filial MTs N 1 Batam meliputi lingkungan madrasah yang kondusif (gedung sekolah, kelas, peralatan dan halaman), serta warga sekitar yang harmonis. Warga MTs USB Filial MTs N 1 Batam sebisa mungkin selalu berusaha menciptakan keamanan dan menjaga sekolah dari segala kemungkinan buruk yang akan terjadi kepada fisik maupun psikis warga madrasah dengan membentuk tim keamanan Madrasah.
Keamanan MTs USB Filial MTs N 1 Batam dilihat dari struktur bangunannya kuat dan kokoh, jauh dari kemungkinan terjadinya insiden kecelakaan akibat bangunan rusak seperti benda-benda yang jatuh, termasuk bahan-bahan berbahaya, baik di dalam maupun di luar bangunan. Sarana dan prasarana yang baik yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan disekitarnya dari bahaya bencana. Desain ruangan madrasah memudahkan untuk mengevakuasi orang dalam keadaan darurat secara aman dari dalam bangunan ke tempat yang lebih aman (pintu cukup, mudah dibuka, jalan darurat).
Lingkungan MTs USB Filial MTs N 1 Batam sangat bersih dengan menyediakan tempat pembuangan sampah berupa tong-tong sampah dan tempat pengumpulan sampah akhir yang dijaga petugas kebersihan Madrasah. Selain itu disediakan juga sistem sumur resapan air untuk mengaliri air hujan agar tidak menjadi genangan air yang dapat menjadikan kotor lingkungan Madrasah, atau bahkan membahayakan apabila didiami oleh jentik-jentik nyamuk.
MTs USB Filial MTs N 1 Batam mempunyai lingkungan yang bersih, sehat serta indah dengan dihiasi tanaman-tanaman hias, dan pohon-pohon rindang yang menyejukkan. Adapun kriteria MTs USB Filial MTs N 1 Batam sebagai berikut:
a. Kepadatan ruang kelas yang nyaman dan memberi ruang gerak yang cukup bagi siswa, kondisi kelas yang tidak padat sehingga memudahkan prosedur evakuasi saat keadaan darurat.
b. Tingkat kebisingan di lingkungan sekolah 45 desibel (setara dengan suara orang mengobrol dengan suara normal)
c. Memiliki lapangan olah raga.
d. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, rindang dan nyaman.
e. Memiliki sumber air bersih yang memadai.
f. Memiliki ventilasi kelas yang memadai.
g. Pencahayaan kelas yang memadai (harus cukup terang).
h. Memiliki kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehatan.
i. Memiliki toilet dan kamar mandi bersih.
j. Menerapkan kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah.
Gambaran Kondisi Geografis dan Demografis[edit]
MTs USB Filial MTs N 1 Batam terletak di jalan utama Sei Binti Kecamatan Sagulung Kelurahan Sei Lekop, berjarak kurang dari 3 km dari Masjid Agung Sultan Mahmud Riayat Syah yang merupakan Masjid Terbesar dan merupakan pusat wisata religi yang ada di Kota Batam . Secara georafis MTs USB Filial MTs N 1 berbatasan :
a. Sebelah Utara pemukiman penduduk RT 02 Sei Lekop
b. Sebelah Selatan Pemukiman penduduk RT 10 Sei Lekop
c. Sebelah Barat PT Dinamika Logamu Mulia
d. Sebelah Timur pemukiman Penduduk RT 07 Sei Lekop.
Keadaan penduduk di lingkungan MTs USB Filial MTs N 1 Batam sangat heterogen terdiri dari berbagai suku bangsa, karena memang penduduk Kota batam secara umum merupakan pendatang, hal ini mengakibatkan keadaan budaya di lingkungan MTs USB Filial MTs N 1 batam sangat beragam, begitu juga agama berbeda-beda walaupun mayoritas adalah agama Islam, Toleransi penduduk di sekitar MTs USB Filial MTs N 1 Batam sangat baik, hidup berdampingan walaupun berbeda. secara ekonomi pada umumnya merupakan pekerja di bidang Industri karena sekitar MTs USB Filial MTs N 1 Batam terdapat beberapa kawasan industry seperti kawasan Industri Bintang Tanjung Uncang ataupun beberapa kawasasan indutri yang bergerak di bidang perkapalan dan offshore. Dilihat dari segi pendidikan sebagian besar orang tua siswa berpendidikan minimal setingkat SMA,
Gambaran Analisis SWOT[edit]
Kekuatan Faktor Internal
• Sarana Prasarana memadai ( Ruang Kelas, sara multimedia, lab. Komputer)
• Komunikasi Lancar ( Sound system central, akses internet wifi)
• Kualitas Guru dan karyawan beragam • Budaya sekolah ( azas kekluargaan dan gotong royong)
• Prestasi akademik ( Aktif dalam kegiatan perlombaan)
Kelemahan
• Sarana Ibadah/ Masjid belum ada
• Minimnya Penhijauan
• Disiplin guru dan karyawan kurang
• Penggunaan sarana prasarana multimedia kurang maksimal
• Tenaga kebersihan dan taman kurang
Faktor Eksternal
Peluang
• Dukungan Orang Tua
• Lokasi madrasah strategis
• Kerjasama Dengan Pihal luar
• Dukungan Kemenag dan Pemerintah Kota batam
Tantangan
• Tuntutan masyarakat terhadap output yang dihasilkan madrasah
• Tuntutan kurikulum
• Persaingan Ketat
• Media Massa
Strategi So
• Memaksimalkan penggunaan Ruangan kelas
• Membuat program pembelajaran berbasis internet
• Mengadakan pelatihan bagi guru dan karyawan
• Aktif bersosialisasi dengan Kemenag dan Pemko Batam
Strategi Wo
• Meminta bantuan orangtua dalam rangka pembuatan sarana ibadah, taman-aman penghijauan
• Memberikan teguran kepada guru/ karyawan yang kurang disiplin
• Memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada. • Menambah tenaga dan anggaran kebersihan.
Strategi ST
• Memaksimalkan Pembelajaran
• Meningkatkan terus komunikasi dengan guru dan karyawan
• Mengikuti perkembangan kurikulum yang ada
• Bekerjasama dengan media massa
Strategi WT
• Membuat program priritas pembangunan sarana ibada berupa mushola dan program penghijauan
• Adanya Budaya malu
• Meningkatkan kualitas guru dan karyawan dalam melaksanakan tugasnya
• Mencari informasi tentang pentingnya hidup bersih
Gambaran Ekologis Madrasah[edit]
- Penjelasan tentang lokasi madrasah tidak mengganggu lingkungan. Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa lokasi MTs USB Filial MTs N 1 Batam jauh dari kebisingan kota begitupun pola hidup masyarakat sekitarnya tidak seperti pola hidup masyarakat kota. Pola hidup masyarakat di lokasi MTs USB Filial MTs N 1 Batam sangat kurang dalam menggunakan sumber daya alam dan harta pribadi. Mereka menggunakan sumber daya alam dan harta pribadi sekedar memenuhi kebutuhan mereka yang tidak banyak. Lingkungan sekitar lokasi MTs USB Filial MTs N 1 Batam sangat ramah lingkungan dilihat dari aktifitas penduduknya yang jauh dari kesibukan penggunaan transportasi bermotor, sehingga udara di sekitar MTs USB Filial MTs N 1 Batam bersih dari polusi, dan lingkungannya tidak tercemar limbah karena bukan daerah industri dan bukan daerah pertambangan yang mengganggu ekosistem lingkungan hidup dengan kegiatan penebangan pohon dan kebisingan alat-alat pertambangan yang digunakan. Penggunaan energi di sekitar lokasi MTs USB Filial MTs N 1 Batam hanya dalam sektor transportasi dan rumah tangga. Energi yang digunakan dalam rumah tangga masih rendah dilihat dari peralatan rumah tangga yang tidak banyak menggunakan energi elektronik yang butuh listrik, gas dan batu bara. Dapat digambarkan kehidupan penduduk sekitar sekitar lokasi MTs USB Filial MTs N 1 Batam berjalan secara alami dengan maksud menjalani kehidupan mereka dengan cara yang konsisten dengan keberlanjutan, keseimbangan alam dan menghargai hubungan simbiosis antara manusia dengan ekologi dan siklus alam.
- Apakah madrasah berada pada daerah resapan air misalnya berada pada hutan lindung. Keberadaan MTs USB Filial MTs N 1 Batam Dalam perspektif ekologis MTs USB Filial MTs N 1 Batam di bangun dengan memperhatikan ekosistem lingkungan sekitar agar terjadi interaksi konstruktif dan saling mempengaruhi demi kebaikan satu sama lain. Pendirian MTs USB Filial MTs N 1 Batam tidak menjadi gangguan fungsi satu atau beberapa unsur dalam sistem yang akan memberi dampak negatif terhadap fungsi sub sistem yang lain. MTs USB Filial MTs N 1 Batam dan alam sekitar sebagai suatu sistem yang membentuk suatu jaringan kehidupan. Posisi MTs USB Filial MTs N 1 Batam tidak mengabaikan peran makhluk lainnya, juga tidak memandang MTs USB Filial MTs N 1 Batam berada di luar sistem, tetapi bagian dari suatu ekosistem. Keserasian hubungan antara MTs USB Filial MTs N 1 Batam dan lingkungannya dipelihara untuk mempertahankan sistem ekologis. Pembangunan MTs USB Filial MTs N 1 Batam bertujuan memberikan kontribusi pembangunan budaya, skill, dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas yang bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan baik sehingga terjadi interaksi positif dan harmonis antara manusia dan alamnya. Berdirinya MTs USB Filial MTs N 1 Batam tidak menjadi gangguan yang menyebabkan perubahan fungsi komponen-komponen linkungan hidup dan sumber daya alam lainnya. MTs USB Filial MTs N 1 Batam memelihara proses ekologis yang esensial sebagai bagian dari upaya keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan. MTs USB Filial MTs N 1 Batam berkomitmen untuk memelihara dan melestarikan potensi kekayaan sumber daya alam dan lingkungan dari berbagai macam ancaman.
Gambaran Prospek Potensi Siswa[edit]
Tabel 1 . Angka Partisipasi Kasar (APK) Kota Batam
Jenjang Pendidikan |
Angka Partisipasi Kasar (APK) |
||
2018 |
2019 |
2020 |
|
SD/MI |
105.84 |
106.96 |
105.10 |
SMP/MTs |
94.63 |
93.87 |
96.64 |
SMA/SMK/MA |
88.54 |
83.88 |
85.30 |
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa angka partisipasi kasar (APK) jenjang pendidikan SD/MI memilki angka yang paling tinggi dan meningkat dari tahun 2018 ke 2019, mengalami penurunan sedikit dari tahun 2019 ke 2020, banyak factor yang mempengaruhi diantaranya adalah adanya covid-19.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Kota Batam Dalam Kolompok Umur ( Laki-laki dan Perempuan)
Kelompok Umur Penduduk |
Jumlah Penduduk - Kelompok Umur (Laki- Laki + Perempuan) (Jiwa) |
||
2018 |
2019 |
2020 |
|
0-4 |
150556 |
151003 |
150996 |
5-9 |
140282 |
144090 |
146596 |
10-14 |
112701 |
117088 |
121771 |
15-19 |
95383 |
105237 |
114218 |
20-24 |
102260 |
105195 |
110877 |
25-29 |
133555 |
127387 |
122023 |
30-34 |
158797 |
159170 |
158441 |
35-39 |
149926 |
155145 |
158650 |
40-44 |
114306 |
122270 |
130254 |
45-49 |
70031 |
76935 |
84040 |
50-54 |
41777 |
46271 |
51230 |
55-59 |
26249 |
28803 |
31698 |
60-64 |
16406 |
18028 |
19720 |
65-69 |
8884 |
9880 |
10967 |
70-74 |
4869 |
5392 |
5993 |
75+ |
3791 |
4115 |
4487 |
Jumlah |
- |
- |
- |
Sumber batamkota.bps.go.id
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk pada kelompok usia sekolah tingkat MTs sangat tinggi, hal ini mengambarkan bahwa potensi anak untuk masuk MTs itu cukup besar ditambah dengan perubahan pola piker oaring tua yang berkeingina anak-anaknya bersekolah pada sekolah-sekolah yang berbasis agama. Hal ini menyebabkan setiap tahun ajaran baru pada saat PPDB banyak siswa yang terkpaksa tidak bisa diterima di madrasah, karena keterbatasan jumlah madrasah.
Dalam hal kemampuan ekonomi penduduk yang ada disekitar MTs USB filial MTs N 1 Batam bergerak pada sektor industry dan jasa, penduduk sekitar memiliki kemampuan untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya di Madrasah mereka tida menjadikan keadaan ekonomi sebagai hambatan untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya di Madrasah. Berikut adalah jumlah MTs yang ada di kota Batam.
Tabel 3. Jumlah MTs di Kota Batam Per Kecamatan
Kecamatan |
Jumlah Madrasah Tsanawiyah (MTs) menurut Status Sekolah |
|||||
Negeri |
Swasta |
Jumlah |
||||
2019 |
2020 |
2019 |
2020 |
2019 |
2020 |
|
Belakang Padang |
1 |
1 |
1 |
1 |
2 |
2 |
Bulang |
- |
- |
2 |
2 |
2 |
2 |
Galang |
- |
- |
1 |
1 |
1 |
1 |
Sungai Beduk |
- |
- |
3 |
3 |
3 |
3 |
Sagulung |
- |
- |
1 |
2 |
1 |
2 |
Nongsa |
- |
1 |
2 |
2 |
2 |
3 |
Batam Kota |
- |
- |
2 |
2 |
2 |
2 |
Sekupang |
- |
- |
4 |
4 |
4 |
4 |
Batu Aji |
- |
- |
2 |
2 |
2 |
2 |
Lubuk Baja |
- |
- |
1 |
1 |
1 |
1 |
Batu Ampar |
- |
- |
1 |
1 |
1 |
1 |
Bengkong |
1 |
1 |
1 |
1 |
2 |
2 |
KOTA BATAM |
2 |
3 |
21 |
22 |
23 |
25 |
Sumber batamkota.bps.go.id
Dapat dilihat dari table diatas bahwa jumlah MTs di kota batam masih sangat tidak sebanding dengan APK dan jumlah penduduk pada kelompok usia MTs. Bahkan MTs yang berstatus negeri hanya 2 Madrasah, dan itu tidak mewakili penduduka yang tersebar di 12 kecamatan.
Gambaran Kebutuhan Masyarakat akan Lulusan[edit]
Masyarakat saat ini telah menyadari betapa pentingnya pendidikan agama bagi anak- anaknya dan sayangnya hal ini sulit untuk mereka dapatkan di sekolah-sekolah umum. Karena alasan inilah yang kemudian membuat masyarakat saat ini berbondong - bondong mendatangi madrasah-madrasah untuk mendaftarkan sekolah bagi anak-anaknya. Dunia madrasah tentu harus dapat menangkap peluang ini dengan baik. Pembenahan sarana prasarana di madrasah tentu harus dilakukan agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat baik dari segi kualitas layanan maupun peningkatan akses layanannya
Ditinjau dari aspek kuantitas Madrasah Tsanawiyah di Kepulauan Riauberjumlah 67. Berkaitan dengan hal tersebut terdapat permasalahan yang menonjol yaitu kecilnya jumlah MTs Negeri. Kenyataan ini juga dialami oleh MTs yang ada di kota Batam, dari 24 Jumlah MTs yang ada di Kota batam hanya 2 MTs yang bersetatus negeri, yaitu MTs N1 Batam dan MTs N 2 Batam. Hal ini berarti jumlah siswa yang bersekolah di MTs swasta dan di SMP jauh lebih banyak dibandingka dengan jumlah siswa yang bersekolah di MTs Negeri. Jumlah siswa yang sangat besar itu merupakan asset berharga bagi generasi penerus bangsa Negara, agama dan terutama sekali generasi penerus daerah Kepulauan Riau terkhusus Kota Batam. Corak atau pola pelaksanaan pendidikan saat ini akan sangat mewarnai masa depan bangsa, karena pendidikan merupakan sesuatu yang sangat esensial , bahkan merupakan salah satu elemen terpenting dalam kehidupan manusia.
Penutup (dan harapan)[edit]
Demikian analisis kebutuhan masyarakat dalam proses pengajuan penegerian MTs USB Filial MTs N 1 menjadi MTs N 3 Kota Batam. kami sampaikan dengan harapan berkenan untuk mengabulkan permohonan kami ini, atas segala bantuan dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih. Amiin.
Pelaksanaan Kurikulum[edit]
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Struktur kurikulum 2013 meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan KI.1; KI.2; KI3 dan KI.4 dengan ketentuan sebagai berikut :
- Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut :
- Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
- Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
- Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untukmengembangkan kemampuan intelektual dan6 kecemerlangan akademik.
- Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
- Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standardbased education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas- luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut : (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learnedcurriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
A.Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum 2013 yang meli puti substansi pembelajaran yang akan ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan KI.1; KI.2; KI3 dan KI.4. Kompetensi Inti sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMP/MTs pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
- Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
- Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
- Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
- Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMP/MTs dapat dilihat pada Tabel Berikut :
KOMPETENSI INTI KELAS VII |
KOMPETENSI INTI KELAS VIII |
KOMPETENSI INTI KELAS IX |
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya |
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya |
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya |
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya |
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya |
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya |
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata |
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian |
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian |
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lainyang sama dalam sudut pandang/teori |
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori |
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori |
B.Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SMP/MTs terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan mata pelajaran umum kelompok B. Khusus untuk MTs, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama.
Struktur kurikulum jenjang MTs. USB Sagulung adalah sebagai berikut :
Mata Pelajaran |
Kelas dan Alokasi Waktu |
||
VII |
VIII |
IX |
|
KELOMPOK A : |
2 |
2 |
2 |
a. Qur’an Hadits |
|||
b. Akidah Akhlak |
2 |
2 |
2 |
c. Fikih |
2 |
2 |
2 |
d. SKI |
2 |
2 |
2 |
2. Pendidikan Kewarganegaraan |
2 |
2 |
2 |
3. Bahasa Indonesia |
4 |
4 |
4 |
4. Bahasa Arab |
3 |
2 |
2 |
5. Matematika |
5 |
4 |
4 |
6. Ilmu Pengetahuan Alam |
5 |
4 |
4 |
7. Ilmu Pengetahuan Sosial |
4 |
4 |
4 |
8. Bahasa Inggris |
4 |
4 |
4 |
KELOMPOK B : |
2 |
2 |
2 |
1. Seni Budaya |
|||
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan |
3 |
2 |
2 |
3. Prakarya |
2 |
2 |
2 |
4. Conversation |
- |
2 |
2 |
2. Tahsin Al Qur’an |
- |
2 |
2 |
3. Tahfidz Al Qur’an |
- |
2 |
2 |
4. Praktek Ibadah |
- |
2 |
2 |
C. Pengembangan Diri |
2*) |
2*) |
2*) |
Jumlah |
46 |
46 |
46 |
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran (di luar jam)
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak sesuai apabila menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan / atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Muatan lokal yang akan dilaksanakan di MTs. USB Sagulung adalah :
- Prakarya 2 jam pelajaran, diberikan kepada peserta didik kelas VII semester 1 dan 2
- Praktek ibadah 2 jam pelajaran, diberikan kepada peserta didik kelas VIII, dan IX semester 1 dan 2.
- Tahsin Al Qur’an 2 jam pelajaran, diberikan kepada peserta didik kelas VIII, dan IX semester 1 dan 2.
- Hafalan Juz Amma 2 jam pelajaran, diberikan kepada peserta didik kelas VIII, dan IX semester 1 dan 2.
3. Kegiatan Pengembangan Diri
Bidang kegiatan pengembangan diri yang direncanakan sebagai pengembangan diri bagi peserta didik adalah :
PENGEMBANGAN DIRI MASAL :
- Upacara Bendera setiap hari Senin.
- Peringatan Hari-hari Besar Nasional dan Keagamaan.
- Senam Kesegaran Jasmani
- Gotong Royong
- Sholat Jum’at
- Dholat Dhuhur berjama’ah
- Sholat Dhuha bersama-sama
4. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal terintegrasi pada pendidikan ekstrakurikuler, sedangkan pendidikan keunggulan global pada MTs. USB Sagulung terintegrasi pada kegiatan yang meliputi program penguasaan IPTEK siswa melalui melalui pelajaran TIK. Untuk mendukung program ini sekolah telah telah dilengkapi dengan adanya jaringan internet yang memadai. yang dapat di akses dari setiap sudut sekolah.
5 .Pendidikan Kecakapan Hidup dan Kegiatan Pembiasaan
1. Pembiasaan Rutin
Merupakan proses pembentukan akhlaq dan penanaman/pengamalan ajaran agama Islam, Adapun kegiatan pembiasaan terintegrasi dalam 2013 2013 yang dikembangkan terdiri dari :
Karakter Religius
- Berangkat sekolah ijin, bersalaman dengan orang tua dan guru di sekolah.
- Berdoa sebelum dan sesudah belajar atau melakukan sesuatu.
- Hapalan surat pendek.
- Tidak menyontek saat ulangan dan mengerjakan tugas rumah di sekolah.
- Sholat dhuha saat istirahat
- Sholat dzuhur berjama’ah.
- Pengumpulan shodaqoh atau infaq.
- Merayakan dan menghormati hari-hari besar agama.
- Senyum, sapa, salam, sopan dan santun dalam bertutur kata.
Karakter Peduli Lingkungan
- Selalu merapikan tempat tidurnya, sendiri.
- Membuang sampah pada tempatnya.
- Sarapan pagi sebelum berangkat sekolah.
- Tidak mencoret, menulis di dinding dan bangku.
- Disiplin memakai seragam sekolah.
- Berpakaian rapi ke sekolah : baju dimasukkan, dasi dipakai dan rapi dipasang, warna baju dijaga selalu putih-biru, sepatu sesuai dengan aturan ditetapkan, dan sepatu selalu bersih.
- Masuk dan pulang sekolah tepat waktu.
- Menggunakan bahasa yang sopan dan santun.
- Mengucapkan maaf, tolong dan terima kasih kepada siapa saja yang memberikan sesuatu atau suatu bantuan.
- Menjaga kebersihan kelasnya.
Karakter Peduli Kesehatan
- Sabtu Sehat ( Senam Pagi )
- Membuang Sampah Pada Tempatnya.
- Pemberantasan Sarang Nyamuk di Sekolah (PSN)
- Sikat Gigi minimal 2 kali sehari.
- Jajan di Kantin Sehat
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas pakai sabun.
- Penyuluhan P3K
2. Pembiasaan Terprogram
- Lomba kebersihan kelas
- Program Daur Ulang kertas dan sampah
- Pesantren Kilat
- Pelaksanaan Peringatan Hari Besar Agama Islam
- Pelaksanaan Peringatan Hari Besar Nasional.
- Pelaksanaan PORSENI
- Pelaksanaan Olimpiade
- Pelaksanaan Upacara Bendera Rutin
3. Kegiatan Keteladanan
- Pembinaan Ketertiban Pakaian Anak Sekolah.
- Pembinaan Sopan Santun, Sapa, Salam dan Jujur
- Kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
- Hidup Sederhana, Disiplin, Kasih Sayang, Tanggung Jawab, Adil dan Bijaksana
4. Pengembangan Budaya dan Lingkungan Sekolah
- Peningkatan kebersihan, pencahayaan, sirkulasi udara ruang kelas
- Peningkatan kebersihan, pencahayaan, sirkulasi udara ruang lainnya
- Penambahan jumlah kamar kecil untuk guru dan kepala sekolah
- Pengembangan budaya bersih
- Penciptaan lingkungan sehat, asri, indah, rindang, sejuk, dll (tamanisasi)
- Pemenuhan sistem sanitasi/drainase
- Penciptaan budaya tata krama “in action”
- Peningkatan kerjasama dengan lembaga lain relevan
- Pengembangan lomba-lomba kebersihan dan kesehatan
Jumlah Peserta Didik[edit]
DATA SISWA
1. Jumlah siswa 3 tahun terakhir dan Gender Siswa
|
2019-2020 |
2020-2021 |
2021-2022 |
2022-2023 |
||||
Jumlah |
PPDB |
Jumlah |
PPDB |
Jumlah |
PPDB |
Jumlah |
PPDB |
|
Jumlah Siswa |
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah Siswa laki laki |
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah Siswa Perempuan |
|
|
|
|
|
|
|
|
Jenis Potensi |
Jumlah |
Dalam radius |
Madrasah jenjang sama |
1 Madrasah Swasta |
10 km / Kecamatan Sagulung |
|
2 Madrasah Swasta |
5 Km/Kecamatan Batu Aji |
|
|
7 Km/ Kecamatan Batu Aji |
Sekolah jenjang sama |
11 SMP negeri dan swasta |
5-10 km / kecamatan Sagulung |
|
12 SMP negeri dan swasta |
7-10/Kecamatan Batu Aji |
Potensi Siswa |
1. MI Negeri dan 5 MI swasta/ 30 SDN dan SDS |
1-10 km /kec amatan Sagulung |
|
1. MI S / 20 SDN dan SDS |
1-10 km/Kecamatan Batu aji |
3. Jumlah Rombel
Tahun |
|
|
|
|
Jumlah Rombel tingkat kelas 7 |
|
|
|
|
Jumlah Rombel tingkat kelas 8 |
|
|
|
|
Jumlah Rombel tingkat kelas 9 |
|
|
5 rombel |
|
Jumlah dan kualifikasi GTK[edit]
DATA GTK DAN
SURAT PERNYATAAN TIDAK MENUNTUT PNS
- Jumlah guru dan tenaga pendidik
No. |
Status |
Tingkat Pendidikan |
Total |
|||||||
SD |
SLTP |
SLTA |
D2 |
D3 |
S.1 |
S.2 |
S.3 |
|||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
11 |
1 |
Guru PNS |
- |
- |
- |
- |
- |
11 |
1 |
- |
12 |
2 |
Guru Honorer |
- |
- |
- |
- |
- |
11 |
- |
- |
11 |
3 |
Pegawai PNS |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
4 |
Pegawai Honorer |
1 |
- |
3 |
- |
- |
2 |
- |
- |
6 |
|
JUMLAH |
1 |
- |
4 |
- |
- |
23 |
1 |
- |
29 |
- Jumlah guru laki-laki dan perempuan
No. |
Status |
Jenis Kelamin |
Tingkat Pendidikan |
Total |
|||||||
SD |
SLTP |
SLTA |
D2 |
D3 |
S.1 |
S.2 |
S.3 |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
11 |
12 |
1 |
Guru PNS |
Pria |
- |
- |
- |
- |
- |
3 |
- |
- |
3 |
Wanita |
- |
- |
- |
- |
- |
8 |
1 |
- |
9 |
||
2 |
Guru Honorer |
Pria |
- |
- |
- |
- |
- |
5 |
- |
- |
5 |
Wanita |
- |
- |
- |
- |
- |
6 |
- |
- |
6 |
||
3 |
Pegawai PNS |
Pria |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
Wanita |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
||
4 |
Pegawai Honorer |
Pria |
1 |
- |
3 |
- |
- |
- |
- |
- |
4 |
Wanita |
- |
- |
1 |
- |
- |
1 |
- |
- |
2 |
||
JUMLAH |
1 |
- |
4 |
- |
- |
23 |
1 |
- |
29 |
- Jumlah guru yang sertifikasi, tpg, inpassing
No. |
Status |
Jenis Kelamin |
Sertifikasi |
Jumlah |
|
TPG |
Inpassing |
||||
1 |
PNS |
Pria |
1 |
0 |
1 |
Wanita |
6 |
0 |
6 |
||
2 |
Honorer |
Pria |
0 |
0 |
0 |
Wanita |
1 |
1 |
2 |
||
Total |
9 |
Sarana dan Prasarana pendidikan[edit]
DATA SAPRAS MTs USB FILIAL PADA MTs N 1 BATAM
1. PENGISIAN DATA SARPRAS SEBAGAI SYARAT PENEGERIAN/PENDIRIAN NEGERI FILIAL.
1). Jenis Gedung, Jumlah lantai dan Jumlah Bidang
MTs USB Filial MTs N 1 Batam berdiri pada lahan yang sudah bersertifikat seluas 8000 . Jenis gedung merupakan bangunan permanen yang terdiri dari 3 lantai dan merupakan bangunan yang dibiayai dana SBSN pada tahun anggaran 2021melalui DIPA MTs N 1 Batam.
Jumlah bidang gedung terdiri satu bidang gedung yang terdiri dari 23 ruangan dan dipungsikan sebagai ruang kelas, ruang kepala madrasah, ruang TU, Ruang UKS Perpustakaan labor IPA, Laboratorium Komputer dan mushola.
2). Jumlah Ruang kelas
MTs USB memliki 18 kelas dengan rincian
- Kelas 7 sebanyak 6 kelas
- Kelas 8 sebanyak 6 kelas
- Kelas 9 sebanyak 6 kelas
Setaiap ruangan kelas sudah dilengkapi dengan sarana meja kursi siswa dan guru, lemari, mading dan sarana multimedia berupa satu unit computer dan TV 65 inch guna mendukung program madrasah digital.
3). Ruang Kepala Madrasah
Terdiri dari satu unit kepala madrasah dengan segala kelengkapannya.
4). Ruang Guru dan Ruang Tata Usaha
MTs USB Filial MTs N 1 batam memiliki satu rauang guru dan satu ruang tata usaha
Guna menunjang pembelajaran siswa MTs USB Filial MTs N 1 Batam terdapat juga pasilitas sarana prasarana lainnya seperti 1 ruang perpustakaan, 1 ruang aboratorium IPA , 1 ruang UKS walaupun , sededangkan untuk menunjang kegiatan pengembangan siswa di bidang Olaha raga MTS USB memiliki lapangan tenis meja, lapangan volley, lapangan takraw dan badminton serta lapangan putsal. Selain itu untuk menunjang kegiatan ujian berbasis computer MTs USB Filial MTs N 1 Batam juga memiliki satu ruang Laboratorium computer dengan jumlah computer sebanyak 50 unit.
5). Jumlah Sanitasi
Setiap lantai gedung MTs USB Filial MTs N 1 Batam sudah dilengkapi dengan toilet yang dipisahkan antara toilet laki-laki dan perempuan. Setiap lantai memiliki 8 toilet yang terdiri dari 4 toilet laki-laki dan 4 toilet perempuan sehingga jumlah keseluruhan toilet adalah 24, ditambah dengan 1 toilet untuk disbelitas di lantai satu, sehingga jumlah keseluruhan 25 toilet.
2. STRATEGI RENCANA PENGEMBANGANN DAN PEMBANGUNAN
Dalam hal pengembangan dan pembangunan MTs USB Filial MTs N 1 Batam memiliki beberapa rencana strategi diantaranya .
- Pada tahun 2024 MTs USB Filial MTs N 1 Batam akan melakukan penambahan sarana prasarana penunjang penyelenggaraan madrasah, pengadaan dan penambahan kelengkapan kelas, pengadaan dan penambahan kelengkapan olah raga dan seni, pengadaan dan penambahan kelengkapan UKS dan Pramuka. Anggaran yang digunakan bersumber pada angaran BOS tahun 2024.
- Untuk melengkapi/ menambah sarana prasarana yang menjadi inventaris MTs USB Filial MTs N 1 Batam akan melakukan pengadaan dan penambahan buku perpustakaan , pengadaan dan menambah peralatan mesin seperti printer, laptop, computer, lemari perpustakaan, Ac dan kipas angin dengan angraran yang bersumber dari anggaran BOS tahun 2024.
Untuk pemeliharaan dan penambahan Gedung dan halaman MTs USB Filial MTs N 1 Batam bekerjasama dengan orang tua siswa (Komite) tahun 2024 merencakan penambahan kanopi gedung, penambahan tempat parkir melakukan penghijauan dan pemeliharaan taman , dan terakhir rencana panjang yang akan di mulai tahun 2024 adalah pembangunan sarana ibadah berupa masjid. Untuk pembangunan masjid MTs USB filial MTs N 1 Batam bersama-sama komite akan berusaha untuk meminta dukungan dari pemerintah kota Batam.
Untuk mengatasi kekurangan ruanganbelajar dan ruang laboratorium pada tahun 2024 MTs USB melalui Kantor kemenag Kota Batam dan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kepulauan Riau mengajukan akan permohonan penambahan ruang kelas baru melalui SBSN
- Untuk meningkatkan value atau nilai lebih MTs USB memiliki program unggulan berupa Pembinaan tahfiz intensif strategi pembangunan yang dilakukan adalah melalui Kantor kemenag Kota Batam dan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kepulauan Riau mengajukan permohonan pembangunan Asrama melalui SBSN pada tahun 2025
DATA TANAH MTs USB FILIAL MTS N 1 BATAM
1. Status Tanah
Tanah MTs USB Filial MTs N 1 Batam merupakan tanah bersertifikat dengan pemegang hak adalah Pemerintah Republik Indonesia Cq Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkedudukan di Batam.
2. Luas Tanah
Luas tanah sebesar 8000 (Delapan ribu meter persegi)
3. Geografis Tanah
Tanah MTs USB Filial MTs N 1 Batam terletak di Kelurahan Sei Lekop Kecematan Sagulung kota Batam Kepulauan Riau. Sebelah Utara brebatasan dengan jalan Sei Lekop, sebelah Barat berbatasan dengan jalan raya Sei binti dan PT logamu Mulia, seblah Selatan berbatasan dengan jalan penduduk si lekop begitu juga sebelah Timur berbatsan dengan jalan penduduk Sei lekop.
Keadaan Kontur Tanah merupakan dataran dan sebagian merupakan rawa-rawa, sehingga perlu penimbunan.
Untuk menuju lokasi tanah sangat mudah karena akses jalan raya cukup terbuka dan lebar. Tanah berada di pinggir jalan raya Sei Binti, lokasi tanah hanya sekitar 3 km ke arah selatan dari jalan Raya Bigjen Katamso.
Rencana pembiayaan pendidikan[edit]
SOTK/DIPA/ RENCANA KEBUTUHAN ANGGARAN MTs USB FILIAL MTs N 1 BATAM TAHUN 2023
Untuk kebutuhan anggran MTs USB Filial MTsN 1 Batam masih bergabung dengan DIPA MTs N 1 Batam ( anggaran BOS ada di DIPA MTs N 1 Batam). berikut adalah rencana kebutuhan anggaran (SOTK) MTs USB Filial MTs N 1 Batam Tahun 2023.
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGRAN MTs USB TAHUN 2023
Penerimaan |
Pengeluaran |
||||||
No Urut |
No. Kode |
Uraian |
Jumlah |
No Urut |
No. |
Uraian |
Jumlah |
|
|
|
|
|
|
|
|
I |
1 |
AWAL TAHUN |
|
I |
1 |
PROGRAM MADRASAH |
|
|
|
|
- |
|
1.1 |
Standar Isi/Pengelolaan Kurikulum |
17.956.000 |
II |
2 |
PENDAPATAN RUTIN |
- |
|
1.2 |
Standar Proses |
59.513.000 |
|
|
|
- |
|
1.3 |
Standar Kopentensi Lulusan |
1.170.000 |
III |
3 |
BANTUAN OPERASIONAL MADRASAH |
- |
|
1.4 |
Standara Pendididik dan tenaga kependidikan |
7.250.000 |
|
3.1 |
BOS Pusat |
717.870.000 |
|
1.5 |
Standara Sarana dan Prasarana |
142.950.000 |
|
3.2 |
BOS Provinsi |
|
|
1.6 |
Standara Pengelolaan/ |
333.623.000 |
|
3.3 |
BOS Kabupaten/Kota |
|
|
1.7 |
Standar Pembiayaan |
110.490.000 |
IV |
4 |
BANTUAN |
|
|
1.8 |
Standar penilaian |
44.918.000 |
Proses pembelajaran[edit]
DATA PROSES PEMBELAJARAN
1. Pengaturan Beban Belajar Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan system Paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SMP/MTs/SMPLB adalah antara 0% - 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
c. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
2. Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan / atau Menteri Agama. Terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen tandar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.
6. Jumlah hari efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 225 hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
7. Jam pembelajaran efektif adalah jam belajar yang digunakan untuk proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah pembelajaran efektif setiap minggu untuk kelas VII, VIII, dan IX masing-masing adalah 1440 jam pembelajaran.
Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau, Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam, maka MTs USB Filial MTs Negeri 1 Kota Batam menetapkan Kalender Pendidikan
3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat , dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,guru,atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik. Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :
1. Encouragement, memberikan motivasi untuk menumbuhkan minat para peserta didik yang telah memilih salah satu bidang kegiatan Pengembangan Diri.
2. Melakukan pemanduan bakat yang dilaksanakan selama proses, bersikap fair dan proporsional bagi seluruh peserta didik.
3. Meningkatkan kemampuan (kompetensi) peserta didik secara bertahap dan berjenjang hingga mencapai kemahiran (master) pada bidang yang diminati,dilakukan melalui proses latihan berulang-ulang.
4. Melakukan Assasment and Measurment (penilaian dan pengukuran) terhadap kemampuan dasar pada tiap bidang masing-masing.
5. Menunjukan kemampuan (kompetensi) optimal dalam suatu karya (performance) pada bidang yang ditekuni dan mendapat pengakuan, penghargaan dari masyarakat setempat, regional dan nasional atau internasional.
6. Menyusun rencana pengembangan bagi peserta didik dalam kurun waktu tertentu (3 tahun), menetapkan sasaran tertinggi yang ingin dicapai, melaksanakan latihan secara sistematis yang tertuang dalam program makro, messo dan mikro serta unit training yang tepat sasaran.
a. Tujuan pengembangan diri
Tujuan kegiatan pengembangan diri adalah agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya, bakat, minat dan keunikan pribadinya untuk mandiri dan bertanggung jawab. Selain itu agar peserta didik dapat mencapai jabatan karier yang dicita-citakan di masa depan dan meraih bahagia dalam kehidupannya.
b. Pelaksanaan pengembangan diri Kegiatan pengembangan diri dapat dilaksanakan secara rutin, spontan dan terprogram. Pengembangan diri secara rutin dan terprogram dapat direncanakan dan dilaksanakan oleh guru bimbingan konseling, guru mata pelajaran dan tenaga pendidik lainnya. Pengembangan diri secara spontan dapat dilakukan oleh warga sekolah . Alternatif pengembangan diri dapat dilakukan melalui :
1. Bimbingan Konseling.
2. Pengembangan kreatifitas
3. Pendidikan mental spiritual
4. Pengembangan bakat dan minat melalui kegiatan nonformal
c. Program pengembangan diri Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program (Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar). • Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan ) • Monitoring Pelaksanan • Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif ) • Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid, transparan dan akuntable) • Pelaporan : Umum dalam format rapor, Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
d. Pengembangan Keprofesian Berelanjutan (PKB) :
1. MGMP
2. KKM
Sistem evaluasi pembelajaran dan program[edit]
Sistem Evaluasi Pembelajaran
a. Pengertian dan Pendekatan Penilaian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pengumpulan informasi tersebut ditempuh melalui berbagai teknik penilaian, menggunakan berbagai instrumen, dan berasal dari berbagai sumber. Penilaian harus dilakukan secara efektif. Pemanfaatan penilaian bukan sekadar mengetahui pencapaian hasil belajar, justru yang lebih penting adalah bagaimana penilaian mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam proses belajar. Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran), assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran).
b. Penilaian Dalam Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Hal penting yang harus diperhatikan ketika melaksanakan penilaian dalam Kurikulum 2013 adalah KKM, remedial, dan pengayaan
c. Penilaian Oleh Pendidik
a) Penilaian Sikap
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur proses dan hasil pencapaian kompetensi peserta didik yang berupa kombinasi penguasaan proses kognitif (kecakapan berpikir) mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi dengan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, maupun metakognitif.
Teknik Penilaian
1. Tes Tertulis
2. Tes Lisan
3. Penugasan Perancangan Penilaian
1. Perencanaan Penilaian
2. Penyusunan Kisi-Kisi
3. Menulis soal berdasarkan kisi•kisi dan kaidah penulisan soal
4. Menyusun pedoman penskoran.
Pelaksanaan Penilaian Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi atas perencanaan dan penyusunan instrumen penilaian. Waktu dan frekuensi pelaksanaan penilaian dilakukan berdasarkan pemetaan dan perencanaan yang dilakukan oleh pendidik sebagaimana yang tercantum dalam program semester dan program tahunan. Berdasarkan bentuknya, pelaksanaan penilaian terdiri dari:
1. penilaian harian (PH) ; Penilaian harian dilaksanakan setelah serangkaian kegiatan pembelajaran berlangsung sebagaimana yang direncanakan dalam RPP
2. penilaian tengah semester (PTS); Penilaian tengah semester (PTS) merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran setelah kegiatan pembelajaran berlangsung 8•9 minggu.
Pengolahan Hasil penilaian Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian (PH), penilaian tengah semester (PTS), dan penilaian akhir semester (PAS) yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian sesuai tuntutan kompetensi dasar (KD). Penulisan capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
1. Hasil Penilaian Harian (HPH)
2. Hasil Penilaian tengah semester (HPTS)
3. Hasil Penilaian akhir semester (HPAS)
4. Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang diperoleh dari penilaian akhir semester (PAS) melalui tes tertulis dengan materi yang diujikan terdiri atas semua KD dalam satu semester.
5. Hasil Penilaian akhir (HPA) Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari HPH, HPTS, dan HPAS. Pemanfaatan dan Tindak lanjut Hasil Penilaian Penilaian Keterampilan Hasil penilaian dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan peserta didik. Di samping itu hasil penilaian dapat juga memberi gambaran tingkat keberhasilan pendidikan pada satuan pendidikan. Berdasarkan hasil penilaian, kita dapat menentukan langkah atau upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar oleh pendidik, satuan pendidikan, orang tua, peserta didik, maupun pemerintah.
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Teknik Penilaian
1. Penilaian unjuk kerja
2. Penilaian Produk
3. Penilaian Projek
4. Penilaian Portofolio
Perencanaan Penilaian
Pelaksanaan Penilaian Pengolahan Hasil Penilaian keterampilan
d. Penilaian Oleh Satuan Pendidikan Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun, dan ujian sekolah.
a. Penilaian akhir Semester
b. Penilaian akhir Tahun
c. Ujian Sekolah
e. Kriteria Kenaikan Kelas, Dan Kriteria Kelulusan Dari Satuan Pendidikan Kriteria Kenaikan Kelas Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di satuan pendidikan tersebut.
Peserta didik SMP dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
b. Deskripsi sikap BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
d. Tidak memiliki LEBIH DARI 2 (dua) mata pelajaran yang masing•masing nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah KKM atau belum tuntas. Kriteria Kelulusan Kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah setelah memenuhi syarat berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal Baik;
c. Lulus Ujian Sekolah, Madrasah, dan Pendidikan Kesetaraan; dan
d. Mengikuti Ujian Nasional seluruh mata pelajaran sesuai jadwal.
e. Hafal minimal 1 Juz yaitu juz 30 Pengolahan Nilai Rapor Laporan hasil penilaian dalam bentuk rapor ditetapkan dalam rapat dewan guru. Hasil penilaian aspek pengetahuan dan aspek keterampilan dilaporkan dalam bentuk nilai, predikat, dan deskripsi. Hasil penilaian aspek sikap dilaporkan dalam bentuk predikat dan deskripsi. Hasil pengolahan nilai rapor digunakan sebagai dasar penetapan kenaikan kelas dan program tindak lanjut. Mekanisme Pengisian Rapor
Mekanisme yang dilakukan oleh wali kelas ketika akan mengisi rapor pada akhir semester dan akhir tahun pelajaran adalah:
a. Merumuskan deskripsi sikap spiritual dan sikap sosial yang diambil dari catatan perkembangan sikap peserta didik yang diberikan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas.
b. Menuliskan capaian penilaian peserta didik pada aspek pengetahuan dan aspek keterampilan dalam bentuk angka, predikat, dan disertai deskripsi untuk masing-masing mata pelajaran.
Organisasi dan manajemen[edit]
ORGANISASI DAN MANAJEMEN MTs USB FILIAL MTsN 1 BATAM
BAB I PENDAHULUAN
Madrasah adalah satu lembaga tempat berlangsungnya usaha yang dilakukan secara sadar oleh manusia dewasa upaya membentuk pertumbuhan jasmani dan rohani anak didik sebagai bangsa di masa yang akan datang. Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan sangat diperlukan suatu kondisi (iklim) yang sehat, kondusif, harmonis dan serasi antara siswa, guru, kepala madrasah, orang tua (wali) siswa dan seluruh aparat (stakeholder) pendidikan lainnya.Selanjutnya seluruh komponen pendidikan di madrasah merupakan satu kesatuan di mana antara satu dengan lainnya terjalin hubungan yang baik, serasi secara timbal balik dan berkesinambungan dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.Oleh karena itu organisasi dan manajemen madrasah ini kami susun secara sederhana, hal ini tentunya tidak luput dari kekurangan dan keterbatasan kemampuan kami. Namun yang sangat penting bagi kami, yakni kebersamaan untuk terus berusaha semaksimal mungkin dalam menentukan jalannya pembinaan di MTs USB Filial MTsN 1 Batam.
A.Dasar
Yang menjadi dasar pedoman dalam pelaksanaan dan manajemen madrasah ini adalah sebagai berikut: Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
- PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
- PP No. 32 tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 Tahun 2005;
- PP No. 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
- PP No. 19 Tahun 2005 PP No. 74 Th 2008 tentang guru;
- PP No. 19 tentang perubahan atas PP No. 74 Th 2008 Permendikbud No. 58 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah;
- Permendikbud No. 35 Tahun 2018 tentang Perubahan
- Permendikbud No. 58 Tahun 2014
- Permendikbud No. 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstra Kurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
- Permendikbud No. 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidiakn Dasar dan Menengah
- Permendikbud No. 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada pendidikan Menengah
- Permendikbud No. 68 tahun 2014 tentang Peran Guru TIK dan Guru Keterampilan Komputer dan pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013; Permendikbud No. 45 tahun 2015 tentang Perubahan Permen No. 68 Tahun 2014
- Permendikbud No. 79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
- Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang BK Permendikbud No. 23 tahun 2015 tentang Gerakan Penumbuhan Budi pekerti
- Permendikbud No 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
- Permendikbud No 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
- Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
- Permendikbud No 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
- Permendikbud No 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar; Permendikbud No. 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Permendikbud No. 24 Tahun 2016
- Perpres No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan pendidikan karakter (PPK)
- Permendikbud No. 4 Tahun 2018 tentang Penilaian oleh Satuan Pendidikan dan Pemerintah
- Permendikbud Nomor 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal
- Permendikbud Nomor 22 Tahun 2018 Tentang Pedoman Upacara Bendera di Sekolah
- KMA No. 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan B. Arab
- KMA No. 184 Tahun 2019 tentang Implementasi Kurikulum Pada Madrasah
- Dirjen Pendis No. 6981 tahun 2019 tentang Juknis Penyusunan Pengembangan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah
- Dirjen Pendis No. 6989 tahun 2019 tentang Juknis Pengelolaan pembelajaran Riset di Madrasah 26">Dirjen Pendis No. 6990 tahun 2019 tentang Juknis Supervisi Pembelajaran di Madrasah
- SK Dirjen Pensis No. 2971 tentang Kurikulum Darurat Pada Madrasah
- Keputusan Dirjen Pendis No. 2491 Tahun 2020 tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun pelajaran 2020/2021
- SK Dirjen Pendis No. 5162 Tahun 2019 tentang Juknis penilaian Hasil Belajar MTs
A. Maksud, Tujuan, Gambaran Umum, Target dan Sasaran yang Ingin Dicapai
1. Maksud
Manajemen Kepala madrasah ini dimaksudkan sebagai pedoman kerja Kepala madrasah dalam melasanaan tugas dan tanggungjawabnya selama tahun pelajaran 2020-2022
2. Tujuan
2.2 Tujuan Umum
Secara umum tujuan disusunnya manajemen madrasah ini adalah untuk memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh mengenai tugas dan tanggung jawab Kepala madrasah dalam upaya pelaksanaan tugas dan tanggung jawab secara efektif dan efisien.
- Agar Kepala Madrasah dapat melaksanakan tugasnya untuk mencapai sasaran secara optimal;
- Agar Kepala dapat Madrasah mengidentifikasikan dan menjadwalkan kegiatan pada awal tahun pelajaran;
- Agar Kepala dapat Madrasah mengidentifikasikan dan menjadwalkan kegiatan rutin harian;
- Agar Kepala Madrasah dapat mengidentifikasikan dan menjadwalkan kegiatan rutin mingguan;
- Agar Kepala Madrasah dapat mengidentifikasikan dan menjadwalkan kegiatan rutin bulanan;
- Agar Kepala Madrasah dapat mengidentifikasikan dan menjadwalkan kegiatan rutin semester;
- Agar Kepala Madrasah dapat mengidentifikasikan dan menjadwalkan kegiatan rutin akhir tahun pelajaran;
- Agar Kepala Madrasah dapat mengidentifikasikan dan menjadwalkan kegiatan rutin khusu 2. 3 Tujuan KhususSecara khusus tujuan yang ingin dicapai adalah:
3. Gambaran Umum, Target, Sasaran Yang Ingin Dicapai
a. Gambaran Umum
Jenis kegiatan secara umum yaitu kegiatan awal Tahun Pelajaran, kegiatan harian, mingguan, bulanan, semester dan akhir Tahun Pelajaran
b. Target Semua kegiatan yang dijadwalkan dapat dilaksanakan dengan tertib, aman dan lancar.
c. Sasaran Yang Ingin Dicapai
Semua kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan bertanggung jawab agar fungsi madrasah sebagai lembaga pendidikan formal dapat tercapai sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah ditetapkan
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH
1. Visi Madrasah
Visi merupakan gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu dan menjadi sebuah cita-cita yang ingin dicapai keberhasilannya di masa yang akan datang. Visi madrasah merupakan kunci keberhasilan sebuah lembaga yang dikelola secara profesional. Di lingkungan lembaga madrasah, visi ditetapkan oleh pimpinan lembaga formal tersebut, meski proses penetapannya umumnya dilakukan secara bersama-sama oleh guru-guru yang ada atau oleh satuan tugas yang dibentuk untuk melaksanakan hal tersebut. Selain itu, dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan dan tantangan yang akan terjadi di masa depan.
Adapun Visi dari MTs USB Filial MTsN 1 Batam, yaitu:
1. Terwujudnya generasi yang cerdas, berakhlak mulia, terampil, mandiri, dan berdaya saing yang berwawasan IMTAQ dan IPTEK.
2. Misi Madrasah
Misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Misi dikembangkan dari kegiatan utama sekolah/madrasah dengan memerhatikan visi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, misi harus terhubung dengan visi. Adapun Misi dari MTs USB Filial MTsN 1 Batam, yaitu:
a) Melaksanakan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien. b) Melaksanakan pembinaan keagamaan.
c) Melatih dan mengembangkan keterampilan kemandirian sesuai dengan bakat dan minat siswa melalui kegiatan pengembangan diri dan ekstrakurikuler.
d) Mengikutsertakan siswa dalam berbagai ajang kompetisi didalam dan diluar Madrasah untuk mengukir prestasi.
e) Membiasakan budaya agamis bagi seluruh warga Madrasah.
3. Tujuan
Tujuan madrasah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan hidup mandiri dan mengikuti Pendidikan lebih lanjut. Adapun tujuan dari MTs USB Filial MTsN 1 Batam, yaitu:
a. Aspek Pemerataan Pendidikan dan Perluasan Akses.
a) Memenuhi system rekrutmen yang bermutu, adil, dan transparan.
b) Memberikan pelayanan pendidikan secara adil dan transparan.
c) Menjadi lembaga yang mampu menekan angka disparitas di seluruh aspek perkembangan peserta didik.
d) Menciptakan sistem komunikasi, data, dan informasi di dalam lingkungan internal madrasah.
e) Mewujudkan sistem kerja sama yang efektif dengan lingkungan luar madrasah.
f) Berperan membangun masyarakat yang Islami.
b. Aspek Kualitas, Efisiensi, dan Relevansi.
a) Madrasah mengembangkan pemetaan SK, KD, Indikator, dan aspek untuk kelas 7, 8, dan 9 semua mata pelajaran.
b) Madrasah mengembangkan sistem penilaian untuk kelas 7, 8, dan 9 seluruh mata pelajaran.
c) Madrasah memiliki standar proses untuk melakukan metode pembelajaran CTL dan pendekataan belajar tuntas untuk mata pelajaran IPA, Matematika dan Bahasa.
d) Madrasah mengembangkan sarana prasarana, bahan ajaran, dan sumber belajar sesuai dengan standar nasional pendidikan.
e) Madrasah mengembangkan program kreativitas guru.
f) Madrasah menjalankan aministrasi dengan baik.
g) Madrasah melaksanakan pengelolaan laboratorium dan perpustakaan. h) Madrasah dapat melahirkan siswa yang mampu berkomunikasi dalam 3 bahasa dengan baik.
i) Madrasah dapat melahirkan siswa yang mempunyai pertambahan hafalan 1 juz per tahun.
j) Madrasah memiliki kelulusan 100%.
k) Madrasah mampu bersaing dengan sekolah yang lain dalam segala bidang.
l) Madrasah memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi standar nasional pendidikan.
c. Aspek Manajemen, Governance, dan Pencitraan Publik.
a) Menjadi madrasah yang menjalakan Sistem Manajemen Mutu Terpadu.
b) Menjadi madrasah yang memiliki sistem kepemimpinan yang kuat.
c) Menjadi madrasah yang memiliki sistem Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang efektif. d) Menjadi madrasah yang memiliki team work yang handal.
e) Memiliki sistem transparansi manajemen yang baik.
f) Menjadi madrasah yang memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang baik terhadap semua aspek pendukung sekolah. g) Menjadi madrasah yang akuntabel.
h) Mewujudkan madrasah yang mampu melahirkan siswa berprestasi pada bidang akademik dan non akademik di tingkat nasional, regional, dan internasional.
i) Menjadi madrasah yang memiliki sistem administrasi yang baik.
j) Menjadi madrasah yang memiliki media komunikasi yang efektif.
k) Menjadi madrasah yang memiliki lingkungan madrasah yang aman dan tertib.
BAB III MANAJEMEN KOMPONEN MADRASAH
Hal yang paling penting dalam implementasi manajemen berbasis madrasah (MBB) adalah manajemen terhadap komponen-komponen madrasah itu sendiri. Sedikitnya terdapat tujuh komponen madrasah yang harus dikelola dengan baik dalam rangka MBB, yaitu kurikulum dan program pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan madrasah dan masyarakat, serta manajemen pelayanan khusus lembaga.
Adapun tujuh manajemen komponen–komponen madrasah tersebut sebagai berikut:
1. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan perencanan, pelaksanaan, dan penilaian. Kurikulum, perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh Dapertement Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Pengembangan kurikulum muatan lokal telah dilaksanakan sejak digunakannya kurikulum 1984, khususnya di Sekolah Dasar. Muatan lokal lebih diintensifkan pelaksanaannya lagi pada kurikulum 1994, yang menggunakan pendekatan monolitik berupa bidang studi, baik bidang studi wajib maupun pilihan. Tujuan dari kurikulum muatan lokal ini dimaksudkan untuk mengimbangi kelemahan-kelemahan pengembangan kurikulum sentralisasi, dan bertujuan agar peserta didik mencintai dan mengenal lingkungannya, serta mau dan mampu melestarikan dan mengembangkan sumber daya alam, kualitas sosial, dan kebudayaan yang mendukung pembangunan nasional, pembangunan ragional maupun pembangunan lokal sehingga peserta didik tidak terlepas dari akar sosial budaya lingkungannya. Penjabaran harus memperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut:
a) Tujuan yang dikehendaki harus jelas, makin operasional tujuan, makin mudah terlihat dan makin tepat program-program yang dikembangkan untuk mencapai tujuan.
b) Program tersebut harus sederhana dan fleksibel.
c) Program-program yang disusun dan dikembangkan harus sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
d) Program yang dikembangkan harus menyeluruh dan harus jelas pencapaiannya.
e) Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program dimadrasah. Selain itu, tugas dari kurikulum adalah membantu dan
bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah dalam:
a) Menyusun program pengajaran.
b) Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.
c) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.
d) Menysuun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir.
e) Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan.
f) Mengatur jadwal penerimaan apor dan pmbagian ijazah.
g) Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penysusunan kelengkapan mengajar.
h) Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan.
i) Mengatur pengembangan MGMP dan koordinatir mata pelajaran.
j) Melakukan supervisi administrasi akademis.
k) Melakukan pengarsipan program kurikulum.
l) Penyusun laporan secara berkala.
2. Manajemen Tenaga Kependidikan
Keberhasilan manajemen berbasis madrasah sangat ditentukan oleh keberhasilan pimpinan dalam mengelola tenaga kependidikannya. Dalam hal ini, peningkatan produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan perilaku manusia di tempat kerja melalui aplikasi konsep dan teknik manajemen personalia modern. Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia pendidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif fan efisien untuk mencapai hasil yang optimal namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Sehubungan dengan itu, fungsi personalia yang harus dilaksanakan pimpinan adalah menarik, mengembangkan, menggaji, dan memotivasi personil guna mencapai tujuan sistem, membantu anggota mencapai posisi dan standar perilaku, memaksimalkan perkembangan karier tenaga kependidikan, serta menyelaraskan tujuan individu dan organisasi. Berikut manajemen tenaga kependidikan (guru dan personil) mencakup:
a) Perencanaan pegawai.
b) Pengadaan pegawai.
c) Pembinaan dan pengembangan pegawai.
d) Promosi dan mutasi.
e) Pemberhentian pegawai.
f) Kompensasi.
g) Penilaian pegawai. '
3. Manajemen Kesiswaaan Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai keluarnya peserta didik tersebut dari madrasah. Manajemen kesiswaan bertujuan mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di madrasah dapat berjalan lancar, tertib, dan teratur serta mencapai tujuan pendidikan di madrasah . Untuk mewujudkan tujuan tersebut bidang manajemen kesiswaan memiliki tiga tugas utama yang harus diperhatikan, yaitu:
a) Penerimaan peserta didik baru (PPDB).
b) Kegiatan kemajuan belajar.
c) Bimbingan dan pembinaan disiplin.
Selain itu, tugas dari kesiswaan adalah membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah dalam:
a) Menyusun program pembinaan kesiswaan madrasah (OSIM), meliputi Kepramukaan, PMR, UKS, PKS, Paskibraka, dan Pesantren Kilat.
b) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan madrasah/OSIM dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib madrasah serta pemilihan pengurus OSIM.
c) Membina pengurus OSIM dalam berorganisasi.
d) Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan insidental.
e) Membina dan melaksanakan koordinasi 9 K.
f) Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima bea siswa.
g) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili madrasah dalam kegiatan di luar madrasah.
h) Mengatur mutasi siswa.
i) Menyusun dan membuat kepanitiaan PPDB dan pelaksanaan MOS.
j) Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun.
k) Menyelenggarakan cerdas cermat dan olah raga prestasi.
l) Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.
4. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Dalam penyelenggaran pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang dapat menentukan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan, karena hal tersebut merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan-kegiatan proses belajar- mengajar di madrasah bersama komponen-komponen lain. Sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat dikelompokkan atas tiga sumber: '
a) Pemerintah (baik pemerintah pusat maupun daerah).
b) Orang tua atau peserta didik.
c) Masyarakat.
Adapun bentuk dari implementasi manajemen keuangan madrasah, meliputi:
a) Prosedur anggaran.
b) Prosedur akuntansi keuangan.
c) Pembelajaran, pergudangan dan prosedur pendistribusian.
d) Prosedur investasi.
e) Prosedur pemeriksaan.
Selain itu, bentuk kerangka kerja dari manajemen keuangan di madrasah, meliputi:
a) Pembukuan yang cermat dan akurat.
b) Pertanggung jawaban dan luwes.
c) Pertukaran pengeluaran.
d) Kemudahan membelanjakan uang bagi kepala madrasah, apabila tidak menghambat kebebasan dalam bertransaksi yang dibutuhkan.
e) Alokasi dana yang tepat. Inti dari komponen manajemen keuangan madrasah adalah kepala madrasah perlu memahami praktik-praktik pemanfaatan jasa perbankan dan jenis-jenis rekeningnya. Selain itu, kepala madrasah juga perlu memahami cara untuk pengamanan dana selama bertransaski dengan baik, penarikan dana dan cara mencegah pemalsuan. Kepala madrasah hendaknya memahami dan dapat menjelaskan fungsi tujuan manfaat pembukuan kepada staf keuangan.
5. Manajemen Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting dalam menunjang proses pembelajaran di madrasah. Keberhasilan program pendidikan di madrasah sangat dipengaruhi oleh kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki madrasah dan oleh optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatannya. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, inventarisasi, dan penghapusan serta penataan. Biasanya kepala madrasah yang membuat daftar alat-alat yang diperlukan di madrasah nya sesuai dengan kebutuhan dengan daftar alat yang distandarisasi. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan yang baik diharapkan dapat menciptakan madrasah yang bersih, rapi, dan indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada di madrasah. Disamping itu diharapkan alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran. Selain itu, tugas dari sarana dan prasarana adalah membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah dalam:
a) Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana.
b) Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana.
c) Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran.
d) Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana.
e) Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana secara rutin.
f) Menyusun laporan secara berkala.
6. Manajemen Hubungan Madrasah dan Masyarakat (HUMAS) Madrasah dan masyarakat memiliki hubungan yang erat dalam mencapai tujuan madrasah. Sebaliknya, madrasah juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan. Oleh karena itu, madrasah berkewajiban memberikan penerangan tentang tujuan-tujuan, program-program, kebutuhan serta keadaan masyarakat. Sebaliknya madrasah juga harus mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan, dan tuntutan masyarakat, terutama terhadap madrasah. Ditinjau dari tujuan dari kepentingan madrasah :
a) Memelihara kelangsungan hidup madrasah.
b) Meningkatkan mutu pendidikan di madrasah yang bersangkutan.
c) Melancarkan proses belajar mengajar.
d) Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program madrasah.
Ditinjau dari kebutuhan masyarakat:
a) Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang mental spiritual.
b) Memperoleh bantuan madrasah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
c) Menjamin relevansi program madrasah dengan kebutuhan masyarakat.
d) Mempereoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang semakin meningkat kemampuannya.
Manfaat yang diperoleh, antara lain yaitu:
a) Terjadinya saling pengertian antara madrasah dan masyarakat, sehingga masyarakat dapat membantu kebutuhan-kebutuhan madrasah. b) Melalui kegiatan humas, para siswa dapat mengetahui kondisi masyarakat sekitarnya.
c) Adanya kegiatan di madrasah, sekaligus dapat dilakukan promosi program dan menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan putra-putri mereka.
7. Manajemen Layanan Khusus Manajemen layanan khusus adalah suatu proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien. Hal tersebut meliputi : a) Manajemen layanan perpustakaan peserta didik.
b) Manajemen kesehatan peserta didik.
c) Manajemen bimbingan dan konseling.
d) Manajemen kafetaria dan koperasi peserta didik.
e) Manajemen layanan laboratorium peserta didik.
f) Manajemen koperasi peserta didik.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang sudah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Keberhasilan dan kelancaran suatu kegiatan diperlukan sarana penunjang yang lengkap, perencanaan yang matang dan pembagian tugas yang jelas.
b. Agar semua hambatan yang mungkin timbul dapat dikurangi semaksimal mungkin diperlukan pengawasan dan pembinaan yang baik disertai rasa tanggungjawab dan dedikasi yang tinggi dari seluruh aparat pelaksana.
c. Pengumpulan data yang akurat dan ketelitian dalam melaksanakan tugas sangat diperluan guna penyusunan laporan yang cepat dan tepat.
B. Saran Adapun saran-saran yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a. Diharapan dengan adanya manajemen kerja ini dapat mewujudkan suatu mekanisme kerja yang harmonis, efektif dan efisien sehingga dapat menunjang ketercapaian sasaran yang diharapkan.
b. Apabila setiap pelaksana yang terkait dalam kegiatan ini memahami aturan yang telah ditetapkan. Insyaallah manajemen yang telah diprogramkan akan tercapai dengan baik.
Foto - Foto Madrasah
Surat Rekomendasi
Pemda Provinsi | Lihat |
Kemenag Kab/Kota | Lihat |
Pemda Kab/Kota | Lihat |
Kemenag Provinsi | Lihat |
RTTPM
Pelaksanaan Kurikulum | Lihat |
Jumlah Peserta Didik | Lihat |
Jumlah dan kualifikasi GTK | Lihat |
Sarana dan Prasarana pendidikan | Lihat |
Rencana pembiayaan pendidikan | Lihat |
Proses pembelajaran | Lihat |
Sistem evaluasi pembelajaran dan program | Lihat |
Organisasi dan manajemen | Lihat |
Data Tanah
Data Tanah | Lihat |