MTS PERSIAPAN NEGERI KEEROM
Nama Madrasah | MTS PERSIAPAN NEGERI KEEROM |
---|---|
Jenjang | MTsN |
Alamat | Jl. Poros Kampung Yatu Raharja Arso X Kecamatan Arso Barat Kabupaten Keerom |
Kabupaten/Kota | Keerom |
Provinsi | PAPUA |
Kategori | Madrasah Penegerian (Masyarakat) |
Alasan Urgensitas |
Latar Belakang[edit]
LATAR BELAKANG
Ditengah lajunya pembangunan di era reformasi dan globalisasi yang sangat maju saat ini, ada sejumlah pembaharuan dalam bidang pendidikan baik yang sedang direncanakan maupun yang sudah terlaksana dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Fokus pembaharuan Pendidikan Nasional diletakkan pada tingkat sekolah sebagai sasarannya, karena disadari bahwa sekolah merupakan garda terdepan dalam peningkatan mutu pendidikan.
Di dalam Al Qur’an, Allah SWT telah memberikan peringatan kepada manusia untuk bertaqwa dan senantiasa memperhatikan masa depannya. Jika Allah SWT sang Maha Pencipta menyatakan demikian , maka hal ini menjadi suatu kewajiban bagi umat Islam untuk menjadi umat terbaik melalui proses pendidikan.
Apabila menengok perjalanan sejarah bangsa-bangsa lain yang telah maju, kita dapat menyaksikan bahwa keberhasilan mereka dalam mengatasi pembangunan terletak pada kwalitas Sumber Daya Manusianya yang mampu mengembangkan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Sedangkan kwalitas SDM bangsa kita pada umumnya masih relatif rendah hal ini tebukuti dari kemampuan membaca, menulis, dan berhitung berdasakan data PISA Indonesia masih rendah.
Salah satu unsur yang terpenting dalam meningkatkan SDM adalah menyiapkan dan menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Pendidikan merupakan institusi primer yang telah mengalami proses perkembangan yang panjang sejalan degan perkembangan sosial budaya masyarakat. Pendidikan juga membebaskan manusia dari kebodohan dan sekaligus meningkatkan harkat dan martabat manusia, Sehingga dengan keahlian dan keterampilan yang mereka miliki mampu mengembangkan amanah sebagai khalifah atau utusan di muka bumi.
Namun demikian, sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia pada umumnya belum memadai, baik dari segi kwalitas maupun kwantitas. Untuk itu Yayasan Pondok Pesantren Nurut Taqwa tergugah untuk melanjutkan proses penegerian MTs Persiapan Negeri Keerom dalam upaya turut mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga dapat melahirkan madrasah negeri pertama di kabupaten Keerom yang sangat dinanti-nantikan kehadirannya oleh masyarakat muslim agar pembentukan budi pekerti luhur dapat mulai dibangun mulai dari tingkat dasar.
Undung-undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa strategi pertama dalam melaksanakan pembaharuan sistem Pendidikan Nasional adalah “Pelaksanaan pendidikan Agama dan akhlak mulia. Undang-umdang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 18 ayat 4 tentang bentuk pendidikan keagamaan, peraturan Pemerintah RI Nomor 55 Tahun 2007 pasal 10 ayat 1 tentang pendidikan keagamaan menyelenggarakan pendidikan yang bersumber dari ajaran Agama, peraturan Pemerintah RI Nomor 55 Tahun 2007 pasal 10 ayat 1 tentang penyelenggara pendidikan yang memadukan ilmu Agama dan ilmu umum, peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan, dan peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang organisasi dan tata kerja Kementerian Agama, Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam nomor 1385 tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Pendirian Madrasah yang diselenggarakan oleh masyarakat. Dengan peraturan pemerintah tersebut di atas dapat memberikan peluang kepada setiap Agama untuk mengelola pendidikan khususnya Pendidikan Agama dan pendidikan keagamaan.
Pendidikan Agama dan pendidikan keagamaan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Agama untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta bertujuan untuk membentuk mental peserta didik yang dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran Agamanya dan atau menjadi Agamawan yang berwawasan luas, kritis, kreatif, inovatif, dan dinamis dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia.
Sejalan dengan tujuan pendidikan Agama dan pendidikan keagamaan tersebut di atas, maka pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan di sekolah-sekolah, baik Negeri maupun Swasta saat ini belum mampu menjawab persoalan yang dihadapi oleh peserta didik yang dalam kurikulum hanya memuat dua jam perminggu.
Kabupaten Keerom merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Papua yang letak geografisnya berbatasan langsung dengan Negara tetangga Papua New Guine, dimana masyarakatnya multikultur. Selain itu Keerom terkhusus wilayah Arso merupakan daerah basis transmigrasi yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Madrasah-madrasah berbasis Islam belum tersebar merata di Kabupaten Keerom. Dan hampir sebagian besar berstatus swasta. Di wilayah Skanto terdapat paling banyak madrasah baik MI, MTs maupun MA. Diantara beberapa Madrasah yang ada di distrik Skanto berstatus Negeri yaitu MIN Keerom dan MAN Keerom.
Sedangkan untuk tingkat MTs belum ada satupun Madrasah Tsanawiyah yang berstatus Negeri di Kabupaten Keerom termasuk di Distrik Arso Barat dimana terdapat MTsS Persiapan Neeri Keerom berada.. Selain itu kerinduan masyarakat dan sesepuh yang ada di Arso Barat menjadi pendorong cikal bakal lahirnya MTs Negeri Pertama di kabupaten Keerom. Mengapa masyarakat di Kabupaten Keerom terkhusus di distrik Arso Barat mengharapkan lahirnya sekolah negeri? Bukankah sekolah swasta lebih leluasa dalam mengatur rumah tangganya sendiri? Tak dipungkiri dari berbagai fakta yang terlihat sekolah berstatus negeri lebih terjamin baik dari segi pembiayaan, fasilitas sarana dan prasarana, ketenagaaan dan berbagai kebijakan yang menguntungkan personil dalam sekolah negeri, terutama pemerataan tenaga ASN. Bagi madrasah negeri, tidak akan kebingungan dengan masalah gaji guru karena apabila sudah berstatus negeri selalu ada ASN yang ditugaskan disana dan sudah barang tentu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menggajinya. Dan kalaupun ada guru honor maka madrasah negeri mempunyai DIPA atau anggaran sendiri untuk mengatur rumah tangganya.
Sangat berbeda dengan madrasah-madrasah yang berstatus swasta terkhusus di kabupaten Keerom, banyak mengalami kendala yang pertama yaitu tidak tersedia anggaran sekolah sehingga tidak mampu membiayai tenaga honorer, sarana prasarana yang tidak memadai dan tidak adanya ASN Kementerian Agama yang memang ditempatkan langsung dalam SK tugas di madrasah swasta. Seandainya ada itulah kebijakan-kebijakan yang diambil oleh para pengambil kebijakan agar proses pelayanan anak bangsa ini dapat terlayani dengan baik. Disamping itu pandangan masyarakat yang sudah terlanjur mengakar bahwa sekolah di madrasah negeri gratis sedang sekolah di madrasah swasta berbayar, karena untuk saat ini lembaga penaung sekolah-sekolah swasta di kabupaten Keerom belum mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan madrasah. Bantuan masdrasah Swasta hanya bersumber dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Saat ini MTs Persiapan Negeri Keerom telah memiliki lahan Sendiri atas hibah salah seorang sesepuh sekaligus komite Madrasah yang sudah bersertifikat atas nama Kementerian Agama RI. Belajar sehari-hari masih dilakukan menumpang di belakang masjid Arso X karena dilahan MTsPN Keerom sendiri baru terdapat satu gedung bantuan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, dan 4 lokal pondasi masing2 ukuran 64 m2 yang sudah ditimbun atas swadaya masyarakat. Madrasah tidak dapat menerima murid melebihi kapasitas ruangan yang ada karena ukurannya hanya maksimal menampung 15 peserta didik. Oleh karena itu masyarakat merindukan madrasah yang dibangun oleh pemerintah lengkap dengan segala sarana dan prasaranya sehingga madrasah ini akan menjadi madrasah tujuan dan pilihan di distrik Arso Barat.
MTsS Persiapan Negeri telah meluluskan 2 angkatan yaitu angkatan pertama sebanyak 11 peserta didik dengan rincian 2 putra dan 9 putri. Angkatan ke dua baru diluluskan pada tanggal 8 Juni 2023 lalu sebanyak 11 orang dengan rincian 6 putra dan 5 putri. Lulusan atau para alumni MTs Persiapan Negeri Keerom telah diterima di beberapa sekolah menengah atas di seluruh wilayah NKRI baik di Papua maupun di luar Papua. Bahkan 3 dari peserta didik MTSSPN Keerom telah diterima di salah satu SMK unggulan di Propinsi Jawa Barat yaitu SMK Wikrama 1 Garut dengan program Beasiswa dan Mandiri.
MTsSPN Keerom telah melaksanakan Akreditasi Madrasah pada tahun 2022 dengan predikat C (76) karena minimnya sarpras yang dimiliki. Untuk meningkatkan mutu dan pelayanan terhadap peserta didik maka pihak yayasan bermaksud mengajukan proses penegerian ini agar masa depan MTSSPN lebih terjamin dan terpenuhinya 8 SNP.
Berdasarkan berbagai argumen dan persoalan – persoalan di atas, maka langkah penegerianlah yang menjadi solusi terbaik untuk memecahkan masalah tersebut saat ini. Dan terkhusus di wilayah Papua sekolah Negeri justru menjadi pilihan utama bagi anak-anak dalam mengenyam pendidikan.
Berdasarkan berita acara penyerahan Asset dari penyelenggara Ustad Moh. Dimyati , S.Pd., M.Pd. kepada Kementerian Agama RI melalui Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Keerom yang ditandatangani pada hari Selasa 20 Agustus 2020 yang lalu di depan Notaris di Kabupaten Keerom, dalam pelepasan dan penyerahan Asset, menjelaskan bahwa kelembagaan MTs Persiapan Negeri Keerom dan segala Asset tersebut sah menjadi milik Kementerian Agama dalam hal ini Ditjen Pendis. Jadi sudah kurang lebih 2 tahun menanti hingga meluluskan 2 angkatan perintis dan telah mengikuti Akreditasi Madrasah. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka kami mengajukan proposal untuk melanjutkan proses Penegerian MTs Persiapan Negeri Keerom ini kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Keerom untuk dilanjutkan ke Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua dan selanjutnya diajukan ke Menteri Agama Cq Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI di Jakarta.
Bentuk dan Nama Madrasah[edit]
BENTUK DAN NAMA MADRASAH
1. BENTUK MADRASAH
- Madrasah Tsanawiyah yang selanjutnya disingkat MTs adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan Setara SMP kekhasan agama Islam yang terdiri dari 3 (tiga) tingkat pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari Sekolah Dasar, MI, atau bentuk lain yang sederajat, diakui sama atau setara Sekolah Dasar atau MI. Saat ini MTs Persiapan Negeri Keerom dinaungi oleh Yayasan Pondok Pesantren Nurut Taqwa Keerom dalam melanjutkan proses penegeriannya. dan bernaung di bawah Kementerian Agama Kabupaten Keerom. Pada awal berdiri MTsPN Keerom dinaungi oleh Yayasan Ma'arif Keerom. Berjalannya waktu Yayasan Maarif tidak berkenan mendampingi kami untuk lanjut ke penegerian sehingga Kepala Maarif Provinsi menyampaikan apabila ingin jadi sekolah negeri silahkan cari naungan lain. akhirnya pada tanggal 19 Juli 2020 kami bersepakat mengadakan pertemuan antar pengurus yang disitu juga dihadiri oleh semua pihak baik dari perwakilan Maarif maupun Nurut Taqwa. Sehingga mulai saat itu Yayasan penaung kami adalah Yayasan Pondok Pesantren Nurut Taqwa Keerom
- 2. Nama Madrasah
- Nama Madrasah yang akan di ajukan bernama Madrasah Tsanawiyah Persiapan Negeri Keerom karena dari awal masyarakat yang meminta hadirnya satu madrasah berstatus negeri di Kabupaten ini.. Perlu kami informasikan bahwa di wilayah Kabupaten Keerom belum ada satupun MTs yang berstatus negeri.
- madrasah tsanawiyah adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan Setara SMP kekhasan agama Islam yang terdiri dari 3 (tiga) tingkat pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari Sekolah Dasar, MI, atau bentuk lain yang sederajat, diakui sama atau setara Sekolah Dasar atau MI.
- Persiapan karena memang madrasah ini disiapkan untuk dinegerikan.
- Negeri adalah ststus suatu madrasah yang dibangun oleh pemerintaah.
- Keerom adalah salah satu Kabupaten yang berbatasa langsung dengan PNG
Gambaran dan Tata Ruang Madrasah[edit]
https://drive.google.com/file/d/1xcgUZbfnb4FpWZfvRcKIt6QYWlXxdoXT/view?usp=drive_link
Gambaran Kondisi Geografis dan Demografis[edit]
- Letak Geografis
1.1. Gambaran Tata Ruang Lokasi Madrasah
Lingkungan Madrasah Tsanawiyah Persiapan Negeri Keerom sangat bersih dengan menyediakan tempat pembuangan sampah dan tempat pengumpulan akhir sampah. Terdapat saluran irigasi sehinggatidak ada air yang menngenang yang memungkinkan jentik-jentik nyamuk berkembang.
Sedangkan secara umum Kabuapten Keerom terletak dengan batas-batas wilayah antara lain, sebagai berikut:
- Utara berbatasan dengan Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura
- Selatan berbatasab dengan Pegunungan Bintang
- Barat berbatasan dengan Kabupaten Jayapura
- Timur berbatasan dengan Negara Tetangga (Negara Papua New Guini)
Kabupaten Keerom memiliki luas kurang lebih 9.365 KM2, terletak antara 1400 15’00” – 1410 0’0” Lintang Selatan dan 20 37’ 0” – 40 0’ 00” Bujur Timur. Distrik Senggi merupakan daerah terluas yaitu 3.088 KM2 atau sebesar 32,98 % dari total luas Kabupaten Keerom. Sedangkan Distrik Waris merupakan daerah terkecil dengan luas 911,94 KM2 atau sebesar 9,74% dari total luas Kabupaten Keerom.
Distrik Towe memiliki jarak terjauh dari Ibukota Kabupaten yaitu ssejauh 200 KM dan hingga saat ini cara tercepat untuk mencapai Distrik tersebut masih harus ditempuh lewat jalur udara. Dari 7 (Tujuh) Distrik di Kabupaten Keerom, 5 (Lima) Distrik di antarannya berbatasan langsung dengan Papua New Guini. Kelima Distrik tersebut adalah Waris, Senggi, WEB, Arso Timur dan Towe.
Berdasarkan data Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Keerom, sebagian besar wilayah seluas 1.177.250 Ha adalah hutan yang sebgaian diperuntukkan sebagai Perkebunan Besar seluas 16.405 Ha, pertanian lahan kering seluas 4.055 dan kebun rakyat seluas 424 Ha. Untuk wilayah pemukiman, area yang digunakan adalah seluas 686 Ha. Ketinggian Kabupaten Keerom berkisar anatara 0-2000 M di atas permukaan Laut, dimana Distrik Arso, Arso Barat merupakan daerah terendah dengan ketinggian 0-1000 M di atas permukaan Laut. Sedangkan Distrik Waris, Senggi, Web dan Towe berada pada ketinggian 500-2000 M dari permukaan Laut. Berdasarkan catatan dari Balai Meteorlogi dan Geofisika, rata-rata suhu udara di Kabupaten Keerom pada tahun 2008 sebesar 27,3 Oc. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 33,0 Oc. Sedangkan suhu udara minimum terjadi pada bulan Juli dengan suhu 21,9 Oc.
- 2. Gambaran Kondisi Geografis Lokasi Madrasah
Madrasah TsanawiyahPersiapan Negeri Keerom terletak diantara Kampung Yatu Raharja Arso X dan Kampung Wulukubun Arso XIV, dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara: berbatasabn dengan H.507 Sadrak Rumayom
- Sebelah Timur: Berbatasabn dengan Jalan
- Sebelah Selatan: berbatasan dengan H.509 Ketut Karuna
- Sebelah Barat Berbatasab dengan H 440 Samudin
Melihat data di atas Madrasah Tsanawiyah Persiapan Negeri Keerom cukup kondusif untuk mengadakan kegiatan pembelajaran karena jauh dari keramaian, transportasi tidak sulit karena dekat jalan raya sehingga mudah dijankau oleh semua siswa dari segala penjuru. Selain itu sekat dengan pemukiman penduduk diharapkan adanya kerjasama yang baik dan dapat memberikan dukungan dalam bermasyarakat diluar sekolah secara langsung.
- 3. Keberadaan Madrasah dalam Perspektif Ekologis
Letak geografis Madrasah TsanawiyahPersiapan Negeri Keerom di dataransedang dan pedesaan yang memiliki sumber daya alam pertanian dan perkebunan dan kehutanyang di masa mendatang akan menjadi tumpuan penduduk. Pembanguna Madrasah TsanawiyahPersiapan Negeri Keerom bertujuan memberi kontribusi pembangunan budaya, skill dan ilmu pengetahuan melalui pendidikandemi terciptanya SDM yang berkualitas dan dapat memanfaatkan SDA (Sumber Daya Alam) dengan baik sehingga terjadi interaksi positif dan harmonis antara manusia dan alamnya.
Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Persiapan Negeri Keerom ini tidak menjadi gangguan dan menyebabkan perubahan fungsi komponen-komponen lainnya. Tanah lokasi sebelum dibangun gedung madrasah ini digunakan untuk lahan pertanian.
- 4. Prospek Pendaftaran
Madrasah Tsanawiyah Persiapan Negeri Keerom memiliki prospek pendaftaran yang baik karena terletak di dua desa yang jauh dari Sekolah Dasar dan begitupun sebaliknya. Yayasan Pondok Pesantren Nurut Taqwa akan menaungi madrasah tersebut dalam perjalanannya ke proses penegerian. Sebagian orang tua siswa ragu menyekolahkan anaknya jauh dari pemukiman penduduk. Diantara dua desa ini ada dua pendidikan dasar umum dan beberapa sekolah dasar swasta . sehingga MTs PN Keerom akan menjadi satu-satunya sekolah pilihan yang islami bagi orang tua peserta didik.
- 5. Kebutuhan Masyarakat terhadap Lulusan
Untuk memberikan jaminanbahwa setiap masyarakat kecamatan Arso Barat dapat memperoleh pendidikan yang setinggi-tingginyaperlua ada pendidikan yang menampung lulusan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dengan demikian seluruh masyarakayta kan memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pendidikan sesuai yang dicita-citakan sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan di dalam pembukaan UUD 1945 yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang dituangkan dalam Undang Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Pasal 5 ayat 1 menyatakan bahwa “ setiap warga negaramempunyai hak yang samauntuk memperoleh pendidikan yang bermutu.”
Untuk terpenuhinya hak tersebutmasyarakat sangat mendukung dinegerikannya MTsPN Keerom. Masyarakat sekitar sangat membutuhkanmadrasah yang dekat agar dapat meningkatkan pengawasan dan meminimalisir biayatransportasi.
Bentuk-bentuk apresiasi masyarakat antara lain: menghdiri undangan sekolah, anggota madrasah menjadi pembicara di luar madrsasah dengan masyarakat, masyarakat menjadi pengurus organisasi di madrasah, sesepuh dikampung tersebut sangat mendukung penegerian MTs Persiapan Negeri Keerom karena akan menjadi MTs Negeri pertama di Kabupaten Keerom yang akan mewadahai pendidikan bernafaskan islami yang berakhlakul karimah.
- Demografi Anak Usia Sekolah dengan Ketersediaan Lembaga Formal
Gambaran Perbandingan jumlah anak usia sekolahdi daerah sekitar madrasah dalam radius 3 sampai 10 kilometer terhadap kesediaan lembaga pendidikan formal sederajat di Kecamatan Arso Barat dan Kecamatan Skantountuk tahun pelajaran 2020/2021. Berdasarkan data yang diperolehdari narasumber bahwa pada tahun pelajaran 2020/2021 lulusan SD/MI yang tidak akan tertampung sebanyak kurang lebih 50 siswa dengan berbagai alasan dan latar belakang.
- Demografis Penduduk Kabupaten Keerom
Gambaran perbandingan jumlah anak usia sekolah di daerah sekitar lokasi Madrasah Tsanawiah Persiapan Negeri Keerom dalam radius 5 s/d 10 KM terhadap ketersediaan lembaga pendidikan formal sederajat di Kecamatan Skanto dan Kecamatan Arso Barat untuk tahun pelajaran 2019/2020. Berdasarkan data yang didapatkan dari nara sumber bahwa pada tahun pelajaran 2020/2021 lulusan SD/ MI yang tidak akan tertampung sebanyak kurang lebih 32 siswa dengan berbagai alasan dan latar belakangnya.
2.1. Persebaran dan Jumlah Penduduk, Serta Kepadatan Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Keerom tahun 2009 berdasarkan data dari BPS Kabupaten Keerom berjumlah 46.282 Jiwa (10.566 KK) yang terdiri dari 24.172 Jiwa (53.40%) penduduk laki-laki dan 22.110 Jiwa (46.60%) penduduk perempuan, dengan kepadatan penduduk rata-rata 5.28 Jiwa/Km2. Dimana 61.73% dari total penduduk Kabupaten Keerom atau 28.356 orang adalah usia produktif (15-64 Tahun), sedangkan sisanya 38.27% atau sekitar 17.926 jiwa adalah usia tidak produktif (0-14 dan 65 tahun ke atas).
Penduduk usia produktif di Kabupaten Keerom masih didominasi oleh kaum lelaki sekitar 53.47% dari total penduduk produktif, sedangkan penduduk perempuan sekitar 46.55%.
Sosial Budaya
Indeks pembangunan manusia Kabupoaten Keerom pada tahun 2009 mencapai 68.55. Dari pencapaian IPM Kabupaten Jayapura ini dapat diartikan bahwa keberhasilan program pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Keerom berada pada tingkatan status menengah dalam pencapaian kinerja pembangunan manusia.
2.2. Adat dan Kebudayaan
Hingga tahun 2009, adat dan budaya masih dilestarikan dari generasi ke generasi, melalui pesta-pesta adat yang masih ditampilkan pada upacara adat tertentu, kepemimpinan atau struktur adat dikampung masih digunakan hingga sekarang, dan tempat-tempat keramat lainnya berdasarkan budaya dari suku-suku yang terdapat di Kabupaten Keerom.
Kebudayaan di Kabupaten Keerom sangat beragam unsur-unsurnya yang dihayati dan diaktualisasi oleh setiap kelompok masyarakat pendukungnya. Adanya peningkatan pemahaman dalam keberagaman karena keterbukaan isolasi fisik, sosial, ekonomi dan derasnya arus informasi. Namun terdapat juga kecenderungan persaingan dalam mengaktualisasikan unsur-unsur kebudayaan local yang saling mendominasi, oleh karena itu peran pengembangan unsur-unsur kebudayaan perlu ditata dan dihargai pada ruang dan waktu yang tepat, saesuai dengan kebutuhan nyata komunitas pendukungnya.
2.3. Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB)
Guna meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat diperlukan pembangunan sarana dan prasaranan kesehatan secara continue. Salah satu cara Pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dibangunnya Rumah Sakit Umum (RSU) dan Daerah (RSUD), Puskesmas, dan balai pengobatan lainnya. Di tahun 2008, terdapat 34 Pustu di Kabupaten Keerom. Jumlah tersebut sama dengan jumlah Pustu tahun 2007.
Jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Kabupaten Keerom tahun 2008 secara umum mengalami penurunan. Jumlah dokter pada tahun 2008 sebanyak 12 orang atau berkurang 10 orang dibandingkan jumlahnya pada tahun 2007. Begitu juga dengan jumlah perawat dari 133 orang pada tahun 2007 menjadi 106 pada tahun 2008. Sedangkan jumlah tenaga non medis justru bertambah signifikan, dari 6 orang menjadi 42 orang.
Secara umum, realisasi semua jenis imunisasi mengalami sedikit penurunan. Realisasi jumlah penduduk yang mendapat vaksinasi BCG sebanyak 1.084 orang atau mencapai 93.1% dari jumlah yang ditargetkan. Adanya peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Keerom memberikan hasil positif yang ditunjukkan dari turunnya jumlah penderita berbagai penyakit yang dilaporkan kepada Dinas Kesehatan, yaitu dari 100.241 orang pada tahun 2007 menjadi 71.311 orang pada tahun 2008. Dari kasus yang dilaporkan, penyakit yang paling banyak di derita masyarakat adalah ISPA yang mencapai 22.906 penderita. Pada tahun 2008 terjadi peningkatan jumlah persalinan, yaitu dari 625 pada tahun 2007 menjadi 783 pada tahun 2008. Sebesar 99.36% dari jumlah persalinan tersebut (780 persalinan) merupakan bayi lahir hidup. Angka tersebut naik 27.66% dibandingkan angka tahun sebelumnya. Sementara angka bayi lahir matir turun cukup signifikan, dari 16 kasus pada tahun 2007 menjadi hanya 5 kasus pada 2008.
2.4. Produk Domestik Regional Bruto
Keadaan perekonomian suatu wilayah secara umum dapat dilihat dari berbagai indikator makro wilayah tersebut. Salah satunya adalah PDRB atas harga konstan yang dapat digunakan untuk melihat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Pada tahun 2008, perekonomian Kabupaten Keerom tumbuh 11.41%. melambatnya laju pertumbuhan tersebut dipicu oleh melambatnya kinerja 4 sektor perekonomian, terutama sektor keuangan, persewaan dan Jasa perusahaan yang tumbuh hanya 12,72% atau jauh lebih lambat dibandingkan laju pertumbuhannya pada tahun 2007 YANG MENCAPAI 44.33%.
Penyumbang terbesar terhadap terbentuknya PDRB Kabupaten Keerom tahun 2008 adalah nilai-nilai tambah sektor pertanian dengan sumbangan mencapai 37.03% kemudian diikuti oleh sektor konstruksi sebesar 24.35%.Sedangkan kontribusi terendah adalah dari sektor Listrik dan Air bersih yang hanya menyumbang 0,13%.
- Pembangunan SDM
Besarnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kerom tahun 2009 adalah 68.55. IPM tersebut mengalami kenaikan dibandingkan IPM Keerom tahun sebelumnya yang hanya 68.0. kenaikan IPM tersebut dipicu oleh kenaikan 2 komponen IPM, yaitu angka Harapan Hidup naik dari 66.69 tahun menjadi 66.8 tahun, dan pengeluaran riil yang disesuaikan naik dari Rp 609.4 ribu menjadi Rp 615.84 ribu. Kenaikan kedua komponen tersebut menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Keerom. Sedangkan besarnya 2 komponen IPM lainnya tidak mengalami perubahan, yaitu angka Melek Huruf sebesar 91.1% dan lama sekolah 7,3 tahun.
2.5. Agama
Berdasarkan data dari Kementerian Agama (Kemenag), sebanyak 63.734 penduduk Keerom 45.61% merupakan pemeluk agama Islam. Sementara jumlah penduduk pemeluk Agama Kristen sebanyak 18,483 929,00%, Pemeluk Agama Katolik 15.849 orang (24.87%) ,Pemeluk Agama Hindu 316 orang (0,50%). dan pemeluk agama Budha,15 orang (0,02%) dan pemeluk Agama Konghucu) belum ada ( 0% ).
Tabel 1.1 Jumlah Tempat Ibadah dan Pemeluk Agama Kabupaten Keerom Propinsi Papua
AGAMA |
JUMLAH TEMPAT IBADAH |
JUMLAH PEMELUK |
||
Kab. Keerom |
Prov. Papua |
Kab. Keerom |
Prov. Papua |
|
Kristen Protestan (KP) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sumber : BPS dan Dukcapil Kab Kerom 2019
- Pendidikan
Dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, maka aspek pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan bersifat strategis. Mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) telah dilakukan melalui peningkatan mutu pendidikan.
Salah satu indicator keberhasilan pencapaian program pembangunan pendidikan adalah Angka Pertisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) pada masing-masing jenjang pendidikan menunjukkan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan semakin kecil APK maupun APM penduduk Kabupaten Keerom.
Dalam rangka meningkatkan partisipasi penduduk usia sekolah terhadap pendidika adalah tersedianya sarana fisik pendidikan berupa tenaga guru dan sekolah yang memadai. Pada tahun 2012, jumlah TK, SD, dan SMP mengalami penambahan dibandingkan jumlahnya di tahun 2007. Jumlah TK dan SMP masing-masing bertambah 2 sekolah menjadi 34 dan 14 unit. Jumlah SD bertambah 3 unit menjadi 60 sekolah. Sedangkan jumlah SMA dan SMK masih sama dengan tahun sebelumnya, yaitu 6 unit dan 1 unit. Jumlah murid SD di Kabupaten Keerom tahun 2008 tercatat sebanyak 7.903 siswa. Sedangkan jumlah murid SLTP dan SLTA masing-masing sebanyak 2.379 dan 1.208 siswa. Sementara jumlah murid SMK hanya sebanyak 196 siswa.
Rasio murid SD terhadap jumlah SD di Keerom tahun 2008 adalah 130 yang berarti bahwa tiap SD rata-rata menampung 130 siswa didik. Sedangkan rasio murid SD terhadap ruang belajar dan guru adalah 24 jam dan 13. Ini berarti bahwa tiap kelas rata-rata menampung 24 siswa dan tiap guru mendidik 13 siswa.
Pada tingkat SLTP, rasio murid terhadap sekolah, ruang belajar, dan guru masding-masing adalah sebesar 152, 28, dan 8. Sedangkan rasio murid terhadap sekolah, ruang belajar, dan guru pada tingkat SLTA adalah 234, 29, 8.
Meskipun secara umum rasio murid terhadap sekolah, ruang belajar, dan guru mengalami penurunan dibandingkan rasio tahun sebelumnya, namun penurunan tersebut bukan disebabkan oleh turunnya angka partispasi penduduk usia sekolah terhadap pendidikan. Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya penambahan jumlah sekolah, ruang kelas, dan guru di tahun 2008. Hal n bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan fasilitas belajar-mengajar yang memadai di Kabupaten Keerom.
Tabel 1.2 Jumlah sekolah semua tingkat di Kabupaten Keerom Propinsi Papua
SEKOLAH (LEVEL) |
JUMLAH SEKOLAH |
JUMLAH GURU |
JUMLAH MURID |
|
|
|
|||
|
|
|
|
|
SD NEGERI |
|
|
|
|
SD SWASTA |
|
|
|
|
SLTP NEGERI |
|
|
|
|
SLTP SWASTA |
|
|
|
|
SMU NEGERI |
|
|
|
|
SMU SWASTA |
|
|
|
|
SMK NEGERI |
|
|
|
|
Sumber : Dikdas Kabupaten Keerom 2019
Sedangkan jumlah sekolah mulai dari TK, SD, SMP, SMU dan SMK baik swasta maupun Negeri yang ada di seluruh Provinsi Papua seperti terlihat pada gambar 1.3 di bawah ini.
Tabel 1.3 Jumlah sekolah semua tingkat di Provinsi Papua
SEKOLAH (LEVEL) |
JUMLAH SEKOLAH |
JUMLAH GURU |
JUMLAH MURID |
|
|
|
|||
|
|
|
|
|
SD NEGERI |
|
|
|
|
SD SWASTA |
|
|
|
|
SLTP NEGERI |
|
|
|
|
SLTP SWASTA |
|
|
|
|
SMU NEGERI |
|
|
|
|
SMU SWASTA |
|
|
|
|
SMK NEGERI |
|
|
|
|
SMK SWASTA |
|
|
|
|
Sumber : Papua dalam angka 2010 by BPS dan Bappeda Papua
Gambaran Analisis SWOT[edit]
https://drive.google.com/file/d/1LRl8BES74VbfsTEiMHgJXgxxGMhIG5bw/view?usp=drive_link
Gambaran Ekologis Madrasah[edit]
Keberadaan Madrasah dalam Perspektif Ekologis
Letak geografis Madrasah Tsanawiyah Persiapan Negeri Keerom di dataran sedang dan pedesaan yang memiliki sumber daya alam pertanian dan perkebunan dan kehutan yang di masa mendatang akan menjadi tumpuan penduduk. Pembanguna Madrasah Tsanawiyah Persiapan Negeri Keerom bertujuan memberi kontribusi pembangunan budaya, skill dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan demi terciptanya SDM yang berkualitas dan dapat memanfaatkan SDA (Sumber Daya Alam) dengan baik sehingga terjadi interaksi positif dan harmonis antara manusia dan alamnya.
Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Persiapan Negeri Keerom ini tidak menjadi gangguan dan menyebabkan perubahan fungsi komponen-komponen lainnya. Tanah lokasi sebelum dibangun gedung madrasah ini digunakan untuk lahan pertanian.
Gambaran Prospek Potensi Siswa[edit]
Pertanian
Gambaran Kebutuhan Masyarakat akan Lulusan[edit]
Kebutuhan Masyarakat terhadap Lulusan
Untuk memberikan jaminan bahwa setiap masyarakat kecamatan Arso Barat dapat memperoleh pendidikan yang setinggi-tingginya perlua ada pendidikan yang menampung lulusan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dengan demikian seluruh masyarakayta kan memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pendidikan sesuai yang dicita-citakan sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan di dalam pembukaan UUD 1945 yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang dituangkan dalam Undang Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Pasal 5 ayat 1 menyatakan bahwa “ setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.
Untuk terpenuhinya hak tersebut masyarakat sangat mendukung dinegerikannya MTsPN Keerom. Masyarakat sekitar sangat membutuhkan madrasah yang dekat agar dapat meningkatkan pengawasan dan meminimalisir biaya transportasi.
Bentuk-bentuk apresiasi masyarakat antara lain: menghdiri undangan sekolah, anggota madrasah menjadi pembicara di luar madrsasah dengan masyarakat, masyarakat menjadi pengurus organisasi di madrasah, sesepuh dikampung tersebut sangat mendukung penegerian MTs Persiapan Negeri Keerom karena akan menjadi MTs Negeri pertama di Kabupaten Keerom yang akan mewadahai pendidikan bernafaskan islami yang berakhlakul karimah.
Penutup (dan harapan)[edit]
Penutup
Demikian uraian terkait keberadaan MTsPN Keerom Papua. Harapam Kami permohonan ini dapat terkabul agar siar Islam di Negeri Tapal batas ini terus berkembang pesat.
Pelaksanaan Kurikulum[edit]
IMPLEMENTASI KURIKULUM MADRASAH
Dalam rangka mencapai tujuan akhir pembelajaran di MTs Persipaan Negeri Keerom , salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar adalah muatan-muatan kurikulum yang diimplementasikan dalam Kurikulum Madrasah adalah sebagai berikut:
Struktur Muatan Kurikulum MTs
Struktur Muatan Kurikulum MTs. Meliputi:
Mata Pelajaran |
Alokasi Waktu Per Pekan |
|||
Kelompok A |
|
|
|
|
|
Pendidikan Agama Islam |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
|
|
|
|
Bahasa Indonesia |
|
|
|
|
Bahasa Arab |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Ilmu Pengetahuan Alam |
|
|
|
|
Ilmu Pengetahuan Sosial |
|
|
|
|
Bahasa Inggris |
|
|
|
Kelompok B |
|
|
|
|
|
Seni Budaya |
|
|
|
|
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan |
|
|
|
|
Prakarya dan /atau Informatika |
|
|
|
|
Muatan Lokal |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
- Mata Pelajaran Kelompok A merupakan kelompok Mata pelajaran yang muatan dan acuannya ditentukan oleh pusat.
- Mata Pelajaran Kelompok A merupakan kelompok Mata pelajaran yang muatan dan acuannya ditentukan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatam/konten lokal
- Mata Pelajaran Kelompok B dapat berupa pelajaran muatan lolal yang berdiri sendiri.
Jumlah Peserta Didik[edit]
Data siswa
Jumlah siswa 3 tahun terakhir dan Gender Siswa
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah Siswa |
|
|
|
|
37 |
|
Jumlah Siswa laki laki |
|
|
|
|
24 |
|
Jumlah Siswa Perempuan |
|
|
|
|
13 |
- Jumlah madrasah/sekolah yang menjadi potensi siswa.
Jenis Potensi |
|
Dalam radius |
Madrasah jenjang sama |
1 Madrasah |
8 km |
Sekolah jenjang sama |
2 Sekolah |
3 km |
|
1 madrasah 7 sekolah |
6 km |
- Jumlah Rombel
uraian |
|
|
|
|
|
Jumlah Rombel tingkat kelas 7 |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
Jumlah Rombel tingkat kelas 8 |
0 rombel |
1rombel |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
Jumlah Rombel tingkat kelas 9 |
0 rombel |
0 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
Jumlah dan kualifikasi GTK[edit]
Data Guru dan Tenaga Kependidikan
- Jumlah guru laki laki dan perempuan,
Tahun |
|
|
|
|
Jumlah GTK |
|
|
|
|
Jumlah GTK laki laki |
|
|
|
|
Jumlah GTK Perempuan |
|
|
|
|
- Status kepegawaian, sertifikasi, TPG , inpasing, kamad, guru, dan tenaga kependidikan
NAMA |
Mata pelajaran/Penugasan |
Kualifikasi Pendidikan |
Status kepegawaian |
Sertifikasi/INpassing
|
Minarsih, M.Pd |
Bahasa Inggris |
S2 |
ASN Kemenag |
Sertifiakasi |
Septi Nuryanti, S.Pd. |
Matematika |
S1 |
Honorer |
belum |
Susi Susanti, S.Pd. |
Fiqih, Akidah Akhlaq |
S1 |
Honorer |
belum |
Siti Sumarni, S.Pd. |
PPKN, SKI |
S1 |
Honorer |
belum |
Siti Fatimah, S.Pd. |
IPA |
S1 |
Honorer |
belum |
Megan Rizky K.P., S.Pd. |
Bahasa Indonesia |
S1 |
Honorer |
belum |
Priyonggo, ST |
PJOK, Prakarya/TU |
S1 |
Honorer |
belum |
Aziz Zainuddin Faqih, SE,SH. Andi Nurul Yulianti |
Al Qu’rán Hadist IPA |
S! S1 |
Honorer Honorer |
belum |
Sarana dan Prasarana pendidikan[edit]
DATA TANAH
- Status tanah yang diajukan.
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Keerom Nomor : 1/HP/BPN-25.17/V/2022 bahwa Status tanah yang diajukan MTs Swasta Persiapan Negeri Keerom adalah berstatus Hak Pakai atas nama Kementerian Agama RI. Pada saat pemeriksaan lapangan tidak terdapat keberatan, sengketa, konflik atau perkara dengan pihak lain sehingga dapat dipertimbangkan untuk diberikan Hak Pakai kepada Pemerintah RI seluas 7.500 m@ karena telah memenuhi persyaratan teknis, yuridis dan administrative.
- Luas tanah yang diajukan
Tanah hibah tersebut berasal dari Hak Milik yang dimiliki Oleh Bapak Supriyadi (Ketua Komite Madrasah) yang terletak di Kampung Yatu raharja, distrik Arso Baratdimana tanah yang telah dihibahkan seluas 7.500 m2 kepada Minarsih selaku Kepala Madrasah yang bertindak atas nama Pemerintah Republik Indonesia Cq. Kementerian Agama RI berdasarkan surat Keterangan Hibah tanggal 13 November 2020 dan Akta Pelepasan Nomor 12, tanggal 28 September 2021.
- Geografis tanah yang diajukan :
- Batas tanah
Batas – Batas Tanah Hibah MTs Persiapan Negeri Keerom antara lain sebagai Berikut:
Utara : H.507 Sadrak Rumayom
Timur : Jalan
Selatan : H.509 Ketut Karuna
Barat : H.440 Samudin
Tanah yang dimohonkan telahdilakukan pemeriksaandan pengukuran kadastral oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Keerom seluas 7.500 m2, terletak di Jalan Poros Kampung Yatu Raharja Distrik Arso Barat , Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, sebagaimana diuraikan dalam Peta Bidang TanahTanggal 04 April 2022 Nomor 32/2022.
- Kontur tanah
Kontur tanah yang dihibahkan berada di dataran rendah. Rencana Penggunaan tanah yang dimohon untuk pembangunan MTs Persiapan Negeri Keerom yang berada pada Areal Penggunaan Lain (APL) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor SK. 782/Menhut-II.2012 tanggal 27 Desemner 2012 dan berada dalam Kawasan Peruntukan Pertanian Tanaman Pangan berdasarkan Perda Kabupaten Keerom Nomor: 16 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Keerom tahun 2013-2033
- Akses menuju tanah
Akses menuju tanah sangat mudah, hanya berjarak 75 m dari jalan raya, berada di areal pertanian warga. Jalan masuk sudah ditimbun karang jadi apabila hujan tiba jalanan tidak becek. Parit dan saluran irigasipun telah dibuat sehingga lahan tidak banjir saat musim hujan tiba.
Selain Tanah sarana prasarana yang dimiliki MTs yang terletak di lahan MTSPN Keerom sendiri antara lainantara lain: 1 RKB, listrik, sumur, mesin pompa
Rencana pembiayaan pendidikan[edit]
https://drive.google.com/file/d/1h6ShXN0Kg1JJKvbP03bvqQlx95AATtkn/view?usp=share_link
Proses pembelajaran[edit]
https://drive.google.com/file/d/1PKY922XVG5yRqGMwQmN4fzTaHEsC_1Cn/view?usp=share_link
Sistem evaluasi pembelajaran dan program[edit]
SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN DAN PROGRAM
DATA SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN DAN PROGRAM
-
KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR
-
Kriteria Ketuntasan Mata Pelajaran
MTS PERSIAPAN NEGERI KEEROM menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan minimal.
Pelaporan hasil belajar (Raport) peserta didik diserahkan pada satuan pendidikan dengan memperhatikan rambu-rambu yang disusun oleh direktorat teknis terkait
-
Pelaksanaan Konsep Ketuntasan Belajar.
-
Kriteria ketuntasan belajar tiap indikator, kompetensi dasar atau mata pelajaran berkisar antara 0% - 100%, idealnya kriteria masing-masing diatas 70%. Tetapi sekolah dapat menetapkan sendiri kriteria tersebut sesuai dengan kondisi masing-masing. Harapannya, sekolah makin lama akan meningkatkan kriteria ketuntasan mendekati sempurna (100%)
-
Jika semua indikator dalam satu kompetensi dasar telah memenuhi kriteria, Peserta Didik dianggap telah menguasai Kompetensi Dasar dan pada akhirnya menguasai standar kompetensi dan mata pelajaran.
-
Pelaksanaan Remidial.
-
Remedial dilakukan pada Peserta Didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar pada indikator tertentu.
-
Remidial dapat dilaksanakan setiap saat, baik pada jam efektif maupun diluar jam efektif.
-
Penilaian kegiatan remedial dapat berupa tes maupun penugasan yang lain.
-
Nilai kegiatan remedial tidak melebihi nilai standar ketuntasan belajar.
-
-
Pelaksanaan Pengayaan
-
Pengayaan dilakukan terhadap Peserta Didik yang telah mencapai ketuntansan belajar ketika sebagian besar Peserta Didik yang lain belum.
-
Pengayaan dapat berbentuk tugas-tugas individual yang bertujuan untuk mengoptimalkan pencapaian hasil belajar Peserta Didik.
-
Pengayaan dapat dilaksanakan setiap saat baik pada jam efektif maupun diluar jam efektif.
-
Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat menambah nilai Peserta Didik pada mata pelajaran yang bersangkutan.
-
Pengayaan dilakukan terhadap Peserta Didik yang telah mencapai ketuntasan belajar ketika sebagian Peserta Didik yang lain belum
-
Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran sebagai berikut :
-
Kelas VII, VIII dan IX
Mata Pelajaran |
Kriteria Ketuntasan Minimal |
|
---|---|---|
Pengetahuan |
Sikap |
|
1. AL QUR’AN HADIST |
70 |
B |
|
70 |
B |
|
70 |
B |
|
70 |
B |
|
70 |
B |
|
70 |
B |
|
70 |
B |
|
70 |
B |
|
70 |
B |
|
70 |
B |
|
70 |
B |
|
70 |
B |
|
70 |
B |
|
70 |
B |
|
|
B |
|
|
B |
-
Penentuan Nilai Rapor Midsemester Dan Akhir Semester
Penentuan Nilai Rapor Midsemester Dan Akhir Semester pada MTs Persiapan Negeri Keerom berdasarkan rambu-rambu kurikulum yang diberlakukan pada MTs PN Keerom. Untuk K13 maka kami tidak melaksanakan ujian Mid Semester. Ujian akhir semester dilaksanakan berasarkan kalender pendidikan.
-
Kriteria Kenaikan Kelas Dan Kelulusan)
Peserta didik MTs Persiapan Negeri Keerom dinyatakan Naik kelas apabila:
-
Menyelesaikan seluruh program pembelajatran pada tahun berjalan
-
Memperoleh nilai sikap minimal B
-
Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan belajar maksimal 2 mata pelajaran.
-
Kehadiran minimal 75%
-
Telah menyelesaikan seluruh administrasi madrasah
Penetapan Kenaikan Kelas dihitung berdsarkan pencapaian hasil belajar semester ganjil dan genap pada satu tahunpelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
-
Jika capaian belajar pada semester ganjil dan genap nilai suatu pelajaran tuntas, maka untuk pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.
-
Jika capaian belajar pada semester ganjil dan genap nilai suatu pelajaran tidak tuntas, maka untuk pelajaran tersebut dinyatakan tidak tuntas.
-
JIka nilai rata-rata capaian semester ganjil dan genap mata pelajaran sama atau lebih besar dari rata-rata KKM, maka mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas dan sebaliknya.
-
Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari MTs Persiapan Negeri Keerom dengan kriteria sebagai berikut:
-
menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
-
memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
-
lulus ujian sekolah/madrasah
Organisasi dan manajemen[edit]
https://drive.google.com/file/d/1amxRXJcPTq801EmV0qx6K74DkNR-jJac/view?usp=share_link
Foto - Foto Madrasah
Surat Rekomendasi
Pemda Provinsi | Lihat |
Kemenag Kab/Kota | Lihat |
Pemda Kab/Kota | Lihat |
Kemenag Provinsi | Lihat |
RTTPM
Pelaksanaan Kurikulum | Lihat |
Jumlah Peserta Didik | Lihat |
Jumlah dan kualifikasi GTK | Lihat |
Sarana dan Prasarana pendidikan | Lihat |
Rencana pembiayaan pendidikan | Lihat |
Proses pembelajaran | Lihat |
Sistem evaluasi pembelajaran dan program | Lihat |
Organisasi dan manajemen | Lihat |
Data Tanah
Data Tanah | Lihat |