Diusulkan Menjadi MAN 23 Kepulauan Seribu (Fiilial MAN 1 Jakarta Utara)

Nama Madrasah Diusulkan Menjadi MAN 23 Kepulauan Seribu (Fiilial MAN 1 Jakarta Utara)
Jenjang MAN
Alamat Jl. Pulau Harapan RT 01 RW 01 Kel. Pulau Kelapa Kec. Pulau Seribu
Kabupaten/Kota Kab. Administrasi Kepulauan Seribu
Provinsi DKI Jakarta
Kategori Madrasah Filial (Pemerintah)
Alasan Urgensitas 1. sudah mendapatkan rekomendasi dan dukungan dari Gubernur DKI Jakarta 2. bangunan sarpras sudah SBSN 3. peningkatan mutu kualitas madrasah dengan status negeri dan kepala madrasah baru 4. sudah terbangun tata kelola dan manajerial 5. sudah menyerahkan surat pernyataan dengan materai tidak menuntut di angkat menjadi PNS ketika madrasahnya sudah di negeri kan. 6. Peminat pada madrasah fililal terus meningkat dari tahun ke tahun 7. setelah di negerikan, GTK yang bukan PNS tetap direkrut dengan mekanisme belanja jasa lainnya.

Latar Belakang[edit]

         Mendirikan, membina dan mengembangkan lembaga Pendidikan formal dan Non formal yang efektif dan efisien, merupakan kewajiban kita bersama sesuai dengan cita-cita dan tujuan Pendidikan Nasional yakni pembangunan pendidikan diarahkan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia serta meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan.

            Berawal dari kondisi banyaknya siswa-siswi lulusan SMP dan MTS yang berada di wilayah Kepulauan Seribu Pulau Kelapa dan Pulau Harapan yang  tidak melanjutkan sekolah ketingkat lanjutan atas, baik SMK, SMA ataupun Madrasah Aliyah dengan alasan ekonomi dan jarak yang jauh, sehingga untuk hal tersebut, kami memandang perlu dirintis sebuah lembaga pendidikan tingkat atas yang berbasis agama yaitu Madrasah Aliyah di Wilayah Pulau Kelapa dan Pulau Harapan. Dengan alasan mendasar sungguh sangat disayangkan bila generasi muda wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara terbelakang dalam pendidikan terutama pendidikan Agama.

         Dengan latar belakang dan pertimbangan kondisi yang obyektif maka kami merasa terketuk hati bila seandainya kami dapat membangun dan mengembangkan lembaga pendidikan untuk mereka-mereka yang berada di daerah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yang belum tersentuh secara maksimal oleh promosi lembaga pendidikan yang ada supaya dapat melanjutkan pendidikannya di sekolah tingkat lanjutan atas, kami secara sukarela membangun daerah kami sendiri walaupun dengan kekuatan yang dimiliki begitu terbatas, semoga niat baik kami mendapat Ridho Allah Subhanahu Wata’ala dan dimudahkan segala urusan kedepannya.  

Bentuk dan Nama Madrasah[edit]


Berawal dari  MA Al Falah yang berdiri pada Tanggal 18 Juli 2008, dengan status swasta milik yayasan Al Falah, jumlah murid pada saat itu hanya 7 orang siswa. Tampat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) masih menumpang di Madrasah Diniyah Al-Falah, kemudian pada tahun 2010-2011 mulai bergabung dengan MAN 1 Jakarta agar bisa melaksanakan ujian Nasional secara mandiri. Tahun 2011 mulai pembangunan gedung sendiri yg terletak di pulau harapan, pada tahun 2013 pindah ke gedung baru yang terletak di Pulau Harapan Kepulauan Seribu Letak geografis MAN 1 kampus berada di pulau harapan kepulauan seribu

Kondisi masyarakat di pulau kelapa dan harapan sebagian besar adalah nelayan, dikarenakan kondisi geografis lautan dan sekolah tingkat SLTA hanya ada 2 di pulau Pramuka dan pulau Tidung

Gambaran dan Tata Ruang Madrasah[edit]

       Gambaran dan Tata Ruang Madrasah

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar di Dunia, memiliki 17.508 pulau dan garis pantai sepanjang 92.181 km (terpanjang ke empat di Dunia) (World Resources Institute, 2001), serta wilayah laut teritorial seluas 5,1 Juta km2, ditambah dengan Zona Ekonomi Ekslusif seluas 2,7 km2. Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil kaya akan keanekaragaman sumberdaya alam, seperti perikanan, hutan mangrove, terumbu karang, minyak bumi, bahan tambang, dan gas serta mineral (Dahuri et al., 2001). Di samping memiliki jumlah yang banyak, pulau-pulau kecil pada  umumnya  terbatas  akan  sumberdaya  alam  daratan,  akan  tetapi  memiliki  sumberdaya kelautan yang sangat besar.

Undang-undang RI No. 1 tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil, menyatakan bahwa pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian sumberdaya di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil antar sektor, antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan pulau-pulau kecil yang berbasis konservasi dan sosial ekonomi adalah wujud nyata dalam upaya pengelolaan sumberdaya alam demi keberlanjutan pemanfaatan.

Kendala pembangunan di pulau kecil menurut Fauzi (2002) terdapat empat kendala khas pulau-pulau kecil yang harus dipertimbangkan didalam penilaian ekonomi sumberdaya pulau-pulau kecil, yaitu ukuran luasnya yang kecil (smallness), isolasi, ketergantungan (dependence) dan kerentanannya (vulnerability). Namun demikian pulau kecil jika dikelola secara baik juga dapat menjadi pulau kecil yang maju dan berkelanjutan.

Salah satu contoh gugusan pulau-pulau kecil yang memiliki potensi sumberdaya alam dan nilai ekonomi tinggi sebagaimana yang telah disebutkan diatas adalah Pulau Harapan dan Pulau Kelapa.

Secara administrasi gugusan pulau-pulau kecil ini masuk ke dalam Wilayah Administrasi Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Pulau Harapan dan Pulau Kelapa berada di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Uniknya, dari gugusan pulau-pulau kecil ini, kedua pulau tersebut memiliki wilayah administrasi yang berbeda sebagai Kelurahan/Desa, walaupun letaknya yang bersebelahan antara pulau dan jembatan yang dibangun sebagai akses penghubung antar kedua pulau tersebut. Kedua pulau ini adalah pulau berpenduduk dengan luasan Pulau Harapan seluas 12,35 Ha dan jumlah penduduk pada tahun 2017 sebanyak 1.824 jiwa. Luas Pulau Kelapa adalah seluas 26,58 Ha dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 sebanyak 6.240 jiwa (Kelurahan Pulau Harapan, 2017) (Kelurahan Pulau Kelapa, 2017).

Kehadiran Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu sangat dibutuhkan  dalam upaya mengisi tata ruang dibidang pendidikan,  kususnya pendidikan keagamaan, dalam upaya menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tentram dalam dinamika kehidupan. Hal ini mengingat karena mayoritas penduduknya yang relegius dan seratus persen beragama Islam. 

Kondisi gedung Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu dilihat dari struktur bangunannya yang masih kuat dan kokoh, diharapkan mampu bertahan bila kemungkinan terjadi insiden kecelakaan yang disebabkan oleh kondisi cuaca dan bencana. Desain ruangan madrasah juga memudahkan untuk mengevakuasi orang dalam keadaan darurat secara aman dari dalam bangunan ke tempat yang lebih aman.

Lingkungan Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu dibangun sara dan prasarana untuk menjaga kebersihan dengan menyediakan tempat pembuangan sampah berupa tong-tong sampah dan tempat pengumpulan sampah akhir yang dijaga petugas kebersihan Madrasah. Selain itu disediakan juga sistem sumur resapan air untuk mengaliri air hujan agar tidak menjadi genangan air yang dapat menjadikan lingkungan madrasah menjadi kotor, atau bahkan membahayakan apabila menjadi sarang  nyamuk.

Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu dibangun dengan konsep ramah lingkungan yang bersih, sehat, nyaman, serta indah dengan dihiasi tanaman-tanaman hias, dan pohon-pohon rindang yang menyejukkan. Adapun sarana dan prasaran lain yang dibangun di Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu sebagai berikut:

  1. tersedianya ruang kelas yang nyaman dan memberi ruang gerak yang cukup bagi siswa  dalam proses pembelajaran, serta memudahkan prosedur evakuasi apabila terjadi keadaan darurat.
  2. Tingkat kebisingan di lingkungan sekolah 45 desibel (setara dengan suara orang mengobrol dengan suara normal)
  3. Memiliki lapangan olah raga.
  4. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, rindang dan nyaman.
  5. Memiliki sumber air bersih yang memadai.
  6. Memiliki ventilasi ruang kelas yang memadai.
  7. Pencahayaan kelas yang memadai.
  8. Memiliki kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehatan.
  9. Memiliki toilet dan kamar mandi bersih.
  10. Menerapkan kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah.

Gambaran Kondisi Geografis dan Demografis[edit]

Gambaran Geografis

Pulau Harapan berjarak kurang lebih 60 km dari daratan Jakarta. Secara geografis terletak pada Geografis, pada koordinat 05o 39’ 10” LS dan 106o 34’ 41” BT. Pulau harapan merupakan pulau berpenduduk dan memiliki luas daratan 6,7 hektar dan dipadati oleh pemukiman penduduk.Untuk mempermudah transportasi darat antara Pulau Harapan dan Pulau Kelapa telah dihubungkan dengan jalan beton dan vaving blok hasil reklamasi. Status kawasan Pulau harapan termasuk dalam dalam Kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu.

Perjalanan menuju Pulau Harapan adalah 2-3 jam dengan kapal. Asal mula nama Pulau Harapan konon adalah dari penduduk yang melarikan diri dari penjajahan Belanda. Saat itu Pulau Harapan masih penuh semak belukar, sehingga para penduduk berharap dapat memulai kehidupan baru di pulau yang letaknya cukup jauh dari Batavia ini.

Pulau Harapan dikelilingi banyak pulau resort seperti Pulau Macan BesarPulau Macan Kecil, dan Pulau Genteng Kecil, serta pulau pribadi seperti Pulau Tongkeng.

 

Kelurahan Pulau Harapan sendiri membawahi 30 pulau yang berdasarkan peruntukannya pulau-pulau tersebut dibagi menjadi 4 peruntukan:

·     Pertama, pulau pemukiman yaitu Pulau Sabira dan Harapan.

·     Kedua, pulau wisata ( resort ) yakni Pulau Putri Timur, Pulau Sepa Barat dan Pulau Pelangi.

·     Ketiga, Pulau zona inti perlindungan yakni diantaranya Pulau Peteloran, Pulau Penjaliran, dan Pulau Belanda.

·     Keempat, pulau cagar alam yakni diantaranya Pulau Dua, Pulau Jagung dan Pulau Rengit.

 

Lokasi  Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu ini beralamatkan di Jl. Pulau Harapan Rt. 1 Rw.1 Kelurahan Pulau Harapan, Kec. Kepulauaun Seribu Utara Kab.Administrasi Kepulauan Seribu.

Kegiatan rutin sebagian besar masyarakat disana adalah melaut untuk mencari ikan. Kegiatan melaut tidak mereka lakukan pada setiap hari Jumat. Hal tersebut terkait dengan agama Islam yang dianut oleh mayoritas warga. Hari Jumat merupakan hari ibadah (sholat Jumat) sehingga mereka menghentikan kegiatan keseharian mereka pada hari Jumat. Di saat istirahat melaut, mereka melakukan interaksi sosial di masjid serta tempat-tempat tertentu sambil memperbaiki dan membuat jaring maupun memperbaiki perahu.

Melihat dari data di atas, Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu sangat mudah dijangkau oleh masyarakat Pulau Harapan dan sekitarnya, karena terletak di tepi jalan utama, dekat dengan pemukiman warga, dan berjarak hanya kurang lebih 500 meter dari garis pantai Dermaga Pulau Harapan. Hal ini juga yang menyebabkan MAN 1 Kampus B Pulau Harapan dibutuhkan kehadirannya dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa, khususnya pendidikan keagamaan yang moderen dan moderat.

Lokasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu sangat strategis dipandang dari sudut letak geografis, yaitu lingkungan yang representatif, aman, nyaman,  dan jauh dari kebisingan seperti halnya di wilayah daratan kota Jakarta.

Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu di bangun di atas struktur tanah yang kuat sehingga aman dari terjadinya banjir yang disebabkan rob akibat pasang air laut, karena terletak di tepi pantai yang dilindungi adanya parit tersier Pemda sehingga tidak memungkinkan air bertumpuk di satu lokasi.

Gambaran Demografis

Jumlah penduduk Pulau Harapan tersebut adalah 427  Kepala Keluarga dan 2.205 Jiwa sedangkan dari Pulau Kelapa berjumlah 5.795 jiwa, terdiri dari 1.543 Kepala Keluarga. Dan rata-rata dari  keluarga orang tua masih usia produktif.

Untuk menjaga kesinambungan pendidikan anak usia sekolah di Pulau Harapan dan sekitarnya ke jenjang tingkat Sekolah Lanjutan, dan masa yang akan datang maka Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu menjadi sangat penting bagi  masyarakat Pulau Harapan dan sekitarnya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui jalur pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B.

Letak Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu ada di Pulau Harapan dan berdampingan dengan Pulau Kelapa. hal ini memudahkan masyarakat dan orang tua yang memiliki anak usia sekolah  untuk jenjang SLTA  masuk ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu.

Gambaran Analisis SWOT[edit]

Analisis SWOT

Strength 

  1. Pengamalan keagamaan yang terus meningkat
  2. Kedudukan pendidikan agama yang semakin kokoh
  3. Meningkatnya peran madrasah dalam meningkatkan intelektualitas dan moral bangsa
  4. Singkronisasi kegiatan pendidikan di madrasah dengan peningkatan SDM
  5. Hubungan yang harmonis antara masyarakat dan madrasah 

Weakness

  1. Kurangnya keberagaman dalam siswa : Madrasah menghadapi tantangan dalam menciptakan lingkungan yang beragam dan inklusif
  2. Masih terbatasnya tenaga kependidikan yang profesional
  3. Kurangnya metodelogi bagi tenaga pendidikan
  4. Keterbatasan sumber daya : Madrasah menghadapi keterbatasan anggaraan, fasilitas, dan teknologi yang dapat mempengaruhui kualitas pendidikan
  5. Penggunaan teknologi yang terbatas : Keterbatasan akses dan penggunaan teknologi dapat mempengaruhi metode pengajaran dan pembelajaran

Opportunities

  1. Kehidupan beragama yang semarak
  2. Adanya UU No.2 tentang sistem pendidikan nasional yang mendukung peran masyarakat untuk menyelenggarakan madrasah
  3. Adanya peran masyarakat dalam penyelenggaraan madrasah
  4. Tersedianya sarana dan prasarana dikalangan masyarakat
  5. Adanya animo masyarakat yang gairah beragama untuk meningkatkan SDM melalui penyelenggaraan madrasah

Threats

  1. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
  2. Adanya hambatan birokrasi dalam penataan prosudur pengembangan madrasah
  3. Adanya ketidaksiapan pelaksanaan pendidikan di madrasah berkenaan dengan tuntunan kurikulum
  4. Adanya tuntutan sistem adinistrasi kependidikan yang menggunakan system komputerisasi
  5. Sistem kemitraan dalam penyelenggaraan madrasah yang belum terbina secara obtimal
  6. Latar belakang ekonomi masyarakat madrasah yang rendah 

 

Gambaran Ekologis Madrasah[edit]

EKOLOGIS MAN 1 KEPULAUAN SERIBU

Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu berada jauh dari kebisingan kota, polusi udara,  begitupun pola hidup masyarakat sekitarnya tidaklah seperti pola hidup masyarakat kota. Pola hidup masyarakat di Pulau Harapan Kepulauan Seribu  sangat menghargai tatanan lingkungan, dan alam sekitarnya dalam menjaga konservasi lingkungan darat dan lautnya.   Lingkungan sekitar lokasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu sangat ramah lingkungan dilihat dari aktifitas penduduknya yang jauh dari kesibukan penggunaan transportasi bermotor, sehingga udara di sekitar Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu 90% bersih dari polusi, dan lingkungannya tidak tercemar limbah karena bukan daerah industri dan bukan daerah pertambangan yang mengganggu ekosistem lingkungan hidup dengan kegiatan penebangan pohon dan kebisingan alat-alat pertambangan yang digunakan. Penggunaan energi di sekitar lokasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu hanya dalam sektor transportasi dan rumah tangga. Energi yang digunakan dalam rumah tangga masih rendah dilihat dari peralatan rumah tangga yang tidak banyak menggunakan energi elektronik yang butuh listrik, gas dan batu bara. Dapat digambarkan kehidupan penduduk sekitar sekitar lokasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu 80% berjalan secara alami dengan maksud menjalani kehidupan mereka dengan cara yang konsisten dengan keberlanjutan, keseimbangan alam dan menghargai hubungan simbiosis antara manusia dengan ekologi dan siklus alam.  Keberadaan Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu telah terbukti dalam kurun waktu sembilan tahun dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan Sumber Daya manusia (SDM) masyarakat sekitar karena terserapnya lulusan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Pulau Harapan dan sekitarnya. Dalam upaya menjaga sumber daya alam, Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu turut memelihara ekologis yang esensial sebagai bagian dari upaya keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan. Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu berkomitmen untuk memelihara dan melestarikan potensi kekayaan sumber daya alam dan lingkungan dari berbagai macam ancaman. 

Gambaran Prospek Potensi Siswa[edit]

Potensi peserta didik yang menjadi garapa tentunya adalah lulusan SMP/MTs (Negeri dan Swasta) yang berada di wilayah kecamatan Kepulauan Seribu Utara, yang rata-rata setiap tahunnya meluluskan siswa kurang lebih 300 siswa.

Jika ditinjau  berdasarkan data diatas, maka kami berkesimpulan bahwa banyaknya siswa yang harus melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi yakni tingkat SLTA/MA. Saat ini kami hadir sebagai pilihan para peserta didik yang baru saja lulus dari SMP/MTs untuk dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang Madrasah Aliyah.

Gambaran Kebutuhan Masyarakat akan Lulusan[edit]

Berawal dari kondisi banyaknya siswa-siswi lulusan SMP dan MTS yang berada di wilayah Kepulauan Seribu Pulau Kelapa dan Pulau Harapan yang  tidak melanjutkan sekolah ketingkat lanjutan atas, baik SMK, SMA ataupun Madrasah Aliyah dengan alasan ekonomi dan jarak yang jauh, sehingga untuk hal tersebut, kami memandang perlu dirintis sebuah lembaga pendidikan tingkat atas yang berbasis agama yaitu Madrasah Aliyah di Wilayah Pulau Kelapa dan Pulau Harapan. Dengan alasan mendasar sungguh sangat disayangkan bila generasi muda wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara terbelakang dalam pendidikan terutama pendidikan Agama.

Untuk menjaga kesinambungan pendidikan anak usia sekolah di Pulau Harapan dan sekitarnya ke jenjang tingkat Sekolah Lanjutan, dan masa yang akan datang maka Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu menjadi sangat penting bagi  masyarakat Pulau Harapan dan sekitarnya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui jalur pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B.

Letak Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu ada di Pulau Harapan dan berdampingan dengan Pulau Kelapa. hal ini memudahkan masyarakat dan orang tua yang memiliki anak usia sekolah  untuk jenjang SLTA  masuk ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Jakarta Kampus B Pulau Harapan Kepulauan Seribu.

Penutup (dan harapan)[edit]

Dengan kondisi banyaknya siswa-siswi lulusan SMP dan MTS yang berada di wilayah Kepulauan Seribu Pulau Kelapa dan Pulau Harapan yang  tidak melanjutkan sekolah ketingkat lanjutan atas, baik SMK, SMA ataupun Madrasah Aliyah dengan alasan ekonomi dan jarak yang jauh, sehingga untuk hal tersebut, kami memandang perlu dirintis sebuah lembaga pendidikan tingkat atas yang berbasis agama yaitu Madrasah Aliyah di Wilayah Pulau Kelapa dan Pulau Harapan. Dengan alasan mendasar sungguh sangat disayangkan bila generasi muda wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara terbelakang dalam pendidikan terutama pendidikan Agama.

Dengan mempertimbangan kondisi yang obyektif maka kami merasa terketuk hati bila seandainya kami dapat membangun dan mengembangkan lembaga pendidikan untuk mereka-mereka yang berada di daerah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yang belum tersentuh secara maksimal oleh promosi lembaga pendidikan yang ada supaya dapat melanjutkan pendidikannya di sekolah tingkat lanjutan atas, kami secara sukarela membangun daerah kami sendiri walaupun dengan kekuatan yang dimiliki begitu terbatas, semoga niat baik kami mendapat Ridho Allah Subhanahu Wata’ala dan dimudahkan segala urusan kedepannya.

Pelaksanaan Kurikulum[edit]

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

  1. Latar Belakang

1.  Kondisi Ideal suatu Madrasah sesuai SNP

Kurikulum Tingkat Sekolah (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing sekolah. KTSP ini dikembangkan sesuai dengan tuntutan otonomi pendidikan. Pengembangan KTSP oleh sekolah sesuai dengan situasi dan konteks yang dimilikinya. Akan tetapi, sekolah tetap harus mengacu pada lingkup standar nasional pendidikan yang ada, sesuai dengan PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang telah diubah dengan PP No 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan .

Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan terdiri dari delapan standar yaitu  standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Pengertian masing-masing standar tersebut adalah :

a.   Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

b.   Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

c.   Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

d.   Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

e.   Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

f.    Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

g.   Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

                 h.   Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan                                       instrumen     penilaian hasil belajar peserta didik.

2. Kondisi Nyata Madrasah

Jumlah peserta didik Tahun Pelajaran 2022-2023 seluruhnya berjumlah 636 orang. Siswa MAN 1 Kampus A (Grogol) = 407 orang dan MAN 1 Kampus B (Pulau Harapan) = 229 orang. Peserta didik kelas  X, XI dan XII ada 4 peminatan yaitu MIPA, IPS, IBB, dan IK.  Peserta didik pada program MIPA di kelas X, XI, XII ada 2 rombel. Peserta didik program IPS kelas X, XI, XII ada 2 rombongan belajar.  Peserta didik program IBB di kelas X, XI, XII ada 1 rombongan belajar. Peserta didik pada program IK di kelas X, XI, XII ada 1 rombongan belajar.

3. Potensi dan Karakteristik Penddikan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Juga pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

 

 

Karakteristik satuan pendidikan sebagai berikut:

1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;

6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

 

4. Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Kewenangan madrasah  dalam menyusun kurikulum memungkinkan madrasah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan kondisi daerah. Dengan demikian,daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan,pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar dan menilai keberhasilan belajar mengajar.

5. Tujuan Kurikulum 2013

Tujuan Kurikulum 2013 yang diterapkan oleh Kemendikbud tertuang pada Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah) yang tertulis:

“Tujuan Kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,bernegara, dan peradaban dunia.”

Dalam tujuan kurikulum 2013, siswa dituntut untuk berpikir lebih kreatif, inovatif, cepat dan tanggap dan selain itu dalam kurikulum 2013 siswa dilatih untuk menumbuhkan keberanian dalam dirinya. Siswa akan dilatih kemampuan berlogika dalam memecahkan suatu permasalahan. Dalam kurikulum 2013 ini juga diberikan atau dimasukkan unsur-unsur kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara serta unsur keagamaan untuk membentuk siswa yang berkarakter.

Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013, Kurikulum ini mempunyai empat kompetensi inti yang berisi tujuan dari proses pembelajaran. Rumusan kompetensi inti tersebut tertuang pada Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah:

- Kompetensi inti sikap spiritual;

- Untuk kompetensi inti sikap sosial;

- Kompetensi inti pengetahuan;

- Kompetensi inti keterampilan

Kurikulum 2013 dikembangkan dari kurikulum 2006 (KTSP) yang dilandasi pemikiran tentang tantangan masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, kompetensi masa depan, dan fenomena negatif yang mengemuka. MAN 1 Kampus B Pulau Harapan tahun pelajaran 2021 – 2022 sudah menggunakan Kurikulum 2013 untuk seluruh kelas.

 

6. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan.Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mempertimbangkan hal berikut, yaitu tuntutan kompetensi abad ke-21, pencapaian kompetensi berpikir tingkat tinggi (high order thinking skills), penciptaan kesempatan kerja, peserta didik, dan aspek akademik.

7. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.

Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Di samping itu, dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman, perlu adanya penyempurnaan pola pikir dan penguatan tata kelola kurikulum serta pendalaman dan perluasan materi. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah perlunya penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.

 

  1. Landasan Hukum

Pengembangan dokumen 1 Kurikulum Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kampus B Pulau Harapan ini  mengacu pada landasan Yuridis sebagai berikut :

  1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
  2. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
  3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana
  4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
  5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
  6. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Kelulusan
  7. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
  8. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD)
  9. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
  10. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
  11. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
  12. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Ekstrakurikuler
  13. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 Ekstrakurikuler Wajib Pramuka
  14. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal
  15. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran
  16. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah
  17. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
  18. Permendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah
  19. Keputusan Menteri Agama Nomor 184 tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah
  20. Keputusan Menteri Agama Nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab Pada Madrasah

 

BAB  II

VISI, MISI, DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

 

A. VISI MAN 1 JAKARTA

Terwujudnya MAN 1 Kampus B yang Mandiri, Berprestasi,   Berkepribadian, Berakhlakul karimah dan berwawasan lingkungan

Visi tersebut mencerminkan cita-cita MAN 1 Kampus B Pulau Harapan yang berwawasan ke Islaman, KeIndonesiaan sesuai dengan zaman era globalisasi yang syarat dengan kemajuan sains dan teknologi dengan berbagai keterampilannya agar kelak out come Madrasah menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlaqulkarimah, berpengetahuan luas, terampil yang ditandai dengan kemampuan hidup mandiri, bertanggung jawab serta mampu mengabdikan dirinya  untuk agama, bangsa dan negaranya. Kemudian untuk mewujudkan visi tersebut, MAN 1 Kampus B memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

  1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

         Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum di tingkat madrasahdisusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

b. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.

c. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat

            Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

h. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

e. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.

f. Tuntutan Dunia Kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

g. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

h. Agama

Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

i. Dinamika Perkembangan Global

Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

j. Memperkokoh Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

k. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

l. Kesetaraan Jender

Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.

Dengan demikian, visi MAN 1 Kampus B memberi inspirasi dan tantangan dalam meningkatkan prestasi secara berkelanjutan untuk mencapai keunggulan dan mendorong semangat serta komitman seluruh warga MAN 1 Kampus B untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan.

B. Misi Madrasah

  1. Untuk mewujudkan visi  tersebut dia atas, MAN 1 Kampus B menetapkan langkah-langkah strategi yang tertulis pada misi berikut:

  2. Meningkatkan jatidiri yang kuat dalambelajar dan berkarya
  3. Meningkatkan kualitas sumber daya Manusia yang dewasa dalam bermasyarakat
  4. Meningkatkan hasil belajarakademik dan non akademik yang unggul, mampu bersaing dalam pendidikantinggi dan dunia usaha
  5. Meningkatkan kualitas hidup berwawasan lingkungan, rindang, bersih, rapih, dan asri
  6. Meningkatkan budaya senyum, sapa, salam, sopan, dan santun dalam kehidupan bermasyarakat
  7. Meningkatkan kualitas idadah Mahdhoh (Hablumminallah)
  8. Meningkatkan keteladanan dalam kehidupan masyarakat madani (Hablumminannas)

​C. Tujuan Pendidikan Madrasah

  1. Tujuan pendidikan madrasah adalah Membangun dan mewujudkan lembaga pendidikan Islam yang berkualitas dalam persaingan global dengan prinsip:

  2. Menyelenggarakan bimbingan dalam peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan peserta didik
  3. Menyelenggarakan pelayanan pendidikan sesuai standar pendidikan yang berlaku melalui penyesuian kurikulum madrasah
  4. Meningkatkan capaian prestasi akademis dan non akaedmis sesuai kebutuhan dan potensi peserta didik
  5. Meningkatkan kompetensi lulusan yang terserap dalam seleksi masuk perguruan tinggi baik negeri maupun swasta
  6. Meningkatkan pencapaian nilai rata-rata kelulusan minimal 0,5 setiap tahun
  7. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam pegembangan madrasah berbasis industri jasa ( konveksi, kuliner, percetakan ).
  8. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam pengembangan madrasah yang berbasis IPTEK.
  9. Menjalin hubungan yang harmonis dengan berbagai pihak dalam maupun luar madarash

Tujuan Pendidikan Dasar dan Menengah

            Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlakul karimah, sehat , berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan menengah atas adalah meningkatkan kecerdasan,pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

 

INDIKATOR PENCAPAIAN MISI MADRASAH

AKADEMIK

1. Terlaksananya optimalisasi proses kegiatan belajar mengajar dan evaluasi materi pelajaran

2. Terlaksananya aplikasi ajaran agama Islam dalam kegiatan sehari-hari

3. Terlaksananya pencapaian penguasaan Informasi dan Teknologi

4. Terlaksananyapendidikandan pelatihan tingkat Wilayah, Nasional dan Internasional

5. Terlaksananya pelatihan dan pendalaman materi pelajaran dalam kegiatan MGMP lokal dan tingkat KKM

6. Terlaksananya program kegiatan Lesson Study dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas oleh guru Model dan beberapa guru Observer

7. Terlaksananya penggunaan dan pemanfaatan Perpustakaan, Laboratorium dan alat pembelajaran secara optimal

8. Terlaksananya penanaman pohon dan Laboratorium alam ( apotik hidup ) membuat taman di halaman madrasah

9.. Terlaksananya ulangan harian minimal 3 kali setiap semester, ujian semester 2 kali dan ujian Madrasah 1 kali

10. Terlaksananya bimbingan belajar dan asesmen nasional

11. Terlaksananyasholat wajib dan sholat sunah sehari-hari

12. Terlaksananya pembiasaan pagi (Tahfiz, Tahsin, Dhuha Atau TTD) (Kajian Salafi Safinatun Naja, Ta’lim Muta’alim, dan Hadits Arbain Nawawi)

 

INDIKATOR PENCAPAIAN MISI MADRASAH

NON AKADEMIK

  1. Terlaksananya Tadarus Al Qur’an sebelum proses kegiatan belajar mengajar
  2. Terlaksananya Shodaqoh harian, zakat fitrah, Qurban Idul Adha dan Zikir bersama
  3. Terlaksananya kegiatan ekstrakurikuler secara terjadwal, terprogram dan berkelanjutan
  4. Terciptanya hubungan yang  harmonis dalam aktifitas  sehari-hari
  5. Terlaksananya kunjungan kepada guru dan karyawan yang mendapat / mengalami sukacita maupun duka cita

MOTTO       

“Unggul, Trampil, Kreatif dan berakhlaqul Karimah”.  

 

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM, PROGRAM MUATAN LOKAL, KEGIATAN PNGEMBANGAN DIRI TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

                                                                    

  1. Struktur Dan Muatan Kurikulum

Berdasarkan  PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan , Permendiknas No. 64 Tahun 2013,KMANo.183 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab, dan KMA No.184 tahun 2019 Tentang Standar Isi atau Pedoman Implementasi Kurikulum, maka MAN 1 Jakarta membuat struktur kurikulumkelas X ,XI dan XII sebagai berikut :

Struktur Kurikulum 2013:Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ( MIPA ) Madrasah Aliyah

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU

 

PER MINGGU

 

X

XI

XII

 

 Kelompok A (Wajib)

 

 

 

 

1

Pendidikan Agama Islam

 

 

 

 

 

a.

Al-Qur’an Hadis

2

2

2

 

b.

Akidah Akhlak

2

2

2

 

c.

Fikih

2

2

2

 

d.

Sejarah Kebudayaan Islam

2

2

2

2

Pedidikan Pancasila dan Kewarga negaraan

2

2

2

 

3

Bahasa Indonesia

4

4

4

 

4

Bahasa Arab

3

3

3

 

5

Matematika

4

4

4

 

6

Sejarah Indonesia

2

2

2

 

7

Bahasa Inggris

2

2

2

 

Kelompok B (Wajib)

 

 

 

 

1

Seni Budaya

2

2

2

 

2

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2

2

2

 

3

Prakarya dan Kewirausahaan

2

2

2

 

Jumalah Jam Kelompok A dan B Per Minggu

33

31

31

 

Kelompok C (Peminatan)

 

 

 

 

Peminatan Matematika dan Ilmu Alam

 

 

 

 

1

Matematika

3

4

4

 

2

Biologi

3

4

4

 

3

Fisika

3

4

4

 

4

Kimia

3

4

4

 

Mata Pelajaran Pilihan:

 

 

 

 

Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat dan/atau Informatika

6

4

4

 

Jumlah Alokasi WaktuPer-Minggu

51

51

51

 

                   

 

Struktur kurikulum 2013: Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Madrasah Aliyah

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU

PER MINGGU

X

XI

XII

Kelompok A (Wajib)

 

 

 

1

Pendidikan Agama Islam 

 

 

 

 

a.

Al-Qur’an Hadis

2

2

2

 

b.

Akidah Akhlak

2

2

2

 

c.

Fikih

2

2

2

 

d.

Sejarah Kebudayaan Islam

2

2

2

2

Pedidikan Pancasila dan Kewarga negaraan 

2

2

2

3

Bahasa Indonesia 

4

4

4

4

Bahasa Arab 

3

3

3

5

Matematika 

4

4

4

6

Sejarah Indonesia 

2

2

2

7

Bahasa Inggris 

2

2

2

Kelompok B (Wajib) 

 

 

 

1

Seni Budaya 

2

2

2

2

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 

2

2

2

3

Prakarya dan Kewirausahaan 

2

2

2

Jumalah Jam Kelompok A dan B Per Minggu 

 33

31 

31 

Kelompok C (Peminatan) 

 

 

 

Peminatan Ilmu-ilmu Sosial 

 

 

 

1

Geografi

3

4

4

2

Sejarah

3

4

4

3

Sosiologi

3

4

4

 4

Ekonomi

3

4

4

Mata Pelajaran Pilihan:

 

 

 

Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat dan/atau Informatika

6

4

4

Jumlah Alokasi WaktuPer-Minggu

51

51

51

 

 

 

 

 

  1. Program Muatan Lokal

Di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik sebagai ciri khas di madrasah adalah hafalan alqur’an

Mata pelajaran Muatan Lokal MAN 1 tapel 2021-2022

No.

Mata Pelajaran Muatan Lokal

Alokasi Waktu (JP)

X

XI

XII

1

Tahfiz Qur’an

2

2

2

 

Jumlah

2

2

2

 

SILABUS MUATAN LOKAL HAFALAN AL-QUR’AN

 

NAMA MADRASAH                                : MAN 1 JAKARTA

KELAS/SEMESTER                   : X / Ganjil

KOMPETENSI INTI                  : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KD

MATERI

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR

PENILAIAN

WAKTU

SUMBER BELAJAR

JENIS TAGIHAN

BENTUK INSTRUMEN

CONTOH INSTRUMEN

Membaca QS. Al-Mujadilahdengan fasih dan benar

 

 

QS. Al-Mujadilah

 

  1. Apersepsi
  2. Peserta didik menyimak inti kandungan Surat Al-Mujadilah
  3. Peserta didik menirukan bacaan Surat Al-Mujadilah Pendidik atau peserta didik lainnya
  4. Peserta didik membaca Al-Mujadilah bersama-sama dengan berulang-ulang
  1. Peserta didik dapat mengetahui inti kandungan ayat surat  Al-Mujadilah
  2. Peserta didik dapat menirukan bacaanQS. Al-Mujadilah dari Pendidik atau peserta didik lainnya
  3. Peserta didik dapat  membaca Alquran Surat Al-Mujadilah

Individu

 

  1. Tes
  2. Non Tes

 

Terlampir

6 x 45 menit

  1. Alquran
  2. Buku Tajwid

Menulis beberapa ayat dari ayat-ayat Alquran pada QS. Al-Mujadilah dengan baik, benar dan lengkap

QS. Al-Mujadilah

 

Peserta didik menyalin sebagian dari ayat-ayat pada surat Al-Mujadilah dengan baik, benar dan lengkap.

Peserta didik dapat menyalin sebagian dari ayat-ayat pada surat Al-Mujadilah dengan baik, benar dan lengkap.

Individu

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

4 x 45 menit

Alquran

Menghafal QS. Al-Mujadilah dengan fasih dan lancar

QS. Al-Mujadilah

 

Peserta didik menghafal dan menyetorkan hafalan

Peserta didik menghafal dengan fasih dan lancar QS. Al-Mujadilah sesuai dengan hukum bacaan tajwid

Individu

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

22 x 45 menit)

 

Alquran

 

KELAS/SEMESTER                   : X / Genap

KOMPETENSI INTI                  : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KD

MATERI

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR

PENILAIAN

WAKTU

SUMBER BELAJAR

JENIS TAGIHAN

BENTUK INSTRUMENT

CONTOH INSTRUMEN

Membaca QS. Al-Hasyr dengan fasih dan benar

 

 

QS. Al- Hasyr 

 

  1. Apersepsi
  2. Peserta didik menyimak inti kandungan Surat Al- Hasyr
  3. Peserta didik menirukan bacaan Surat Al- Hasyr Pendidik atau peserta didik lainnya
  4. Peserta didik membaca Al- Hasyr bersama-sama dengan berulang-ulang
  1. Peserta didik dapat mengetahui inti kandungan ayat surat  Al- Hasyr dengan benar
  2. Peserta didik dapat menirukan bacaan QS. Al- Hasyr dari Pendidik atau peserta dengan fasih dan benar
  3. Peserta didik dapat  membaca Alquran Surat Al- Hasyr  dengan fasih dan benar

Individu

 

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

6 x 45 menit

  1. Alquran
  2. Buku Tajwid

Menulis beberapa ayat dari ayat-ayat Alquran pada QS. Al- Hasyr dengan baik, benar dan lengkap

QS. Al- Hasyr

 

Peserta didik menyalin sebagian dari ayat-ayat pada surat Al- Hasyr dengan baik, benar dan lengkap.

Peserta didik dapat menyalin sebagian dari ayat-ayat pada surat Al- Hasyr dengan baik, benar dan lengkap.

Individu

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

4 x 45 menit

Alquran

Menghafal QS. Al- Hasyr dengan fasih dan lancar

QS. Al- Hasyr

 

Peserta didik menghafal dan menyetorkan hafalan

Peserta didik menghafal dengan fasih dan lancar QS. Al- Hasyr sesuai dengan hukum bacaan tajwid

Individu

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

22 x 45 menit)

 

Alquran

 

KELAS/SEMESTER                   : XI / Ganjil

KOMPETENSI INTI                  : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KD

MATERI

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR

PENILAIAN

WAKTU

SUMBER BELAJAR

JENIS TAGIHAN

BENTUK INSTRUMENT

CONTOH INSTRUMEN

Membaca QS. Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah dengan fasih dan benar

 

 

QS. Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah

 

  1. Apersepsi
  2. Peserta didik menyimak inti kandungan Surat Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah
  3. Peserta didik menirukan bacaan Surat Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah Pendidik atau peserta didik lainnya
  4. Peserta didik membaca Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah bersama-sama dengan berulang-ulang
  1. Peserta didik dapat mengetahui inti kandungan ayat surat  Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah dengan benar
  2. Peserta didik dapat menirukan bacaan QS. Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah dari Pendidik atau peserta dengan fasih dan benar
  3. Peserta didik dapat  membaca Alquran Surat Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah dengan fasih dan benar

Individu

 

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

6 x 45 menit

  1. Alquran
  2. Buku Tajwid

Menulis beberapa ayat dari ayat-ayat Alquran pada QS. Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah dengan baik, benar dan lengkap

QS. Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah

 

 

Peserta didik menyalinsebagian dari ayat-ayat pada surat Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah dengan baik, benar dan lengkap.

Peserta didik dapat menyalinsebagian dari ayat-ayat pada surat Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah dengan baik, benar dan lengkap.

Individu

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

4 x 45 menit

Alquran

Menghafal QS. Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah dengan fasih dan lancar

QS. Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah

 

Peserta didik menghafal dan menyetorkan hafalan QS. Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah

Peserta didik menghafal dengan fasih dan lancar QS. Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, dan Al-Jumu’ah sesuai dengan hukum bacaan tajwid

Individu

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

22 x 45 menit)

 

Alquran

 

KELAS/SEMESTER                   : XI / Genap

KOMPETENSI INTI                  : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KD

MATERI

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR

PENILAIAN

WAKTU

SUMBER BELAJAR

JENIS TAGIHAN

BENTUK INSTRUMEN

CONTOH INSTRUMEN

Membaca QS. Al-Munafiqun dan ath-Thagabun dengan fasih dan benar

 

 

QS. Al-Munafiqun dan ath-Thagabun

 

  1. Apersepsi
  2. Peserta didik menyimak inti kandungan SuratAl-Munafiqun dan ath-Thagabun
  3. Peserta didik menirukan bacaan Surat Al-Munafiqun dan ath-Thagabun Pendidik atau peserta didik lainnya
  4. Peserta didik membaca Al-Munafiqun dan ath-Thagabun bersama-sama dengan berulang-ulang
  1. Peserta didik dapat mengetahui inti kandungan ayat Al-Munafiqun dan ath-Thagabun dengan benar
  2. Peserta didik dapat menirukan bacaan QS. Al-Munafiqun dan ath-Thagabun dari Pendidik atau peserta dengan fasih dan benar
  3. Peserta didik dapat  membaca QSAl-Munafiqun dan At-Thagabun dengan fasih dan benar

Individu

 

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

6 x 45 menit

  1. Alquran
  2. Buku Tajwid

Menulis beberapa ayat dari ayat-ayat Alquran pada QS. Al-Munafiqun dan ath-Thagabun dengan baik, benar dan lengkap

QS. Al-Munafiqun dan ath-Thagabun

 

 

Peserta didik menyalin sebagian dari ayat-ayat pada surat Al-Munafiqun dan ath-Thagabun dengan baik, benar dan lengkap.

Peserta didik dapat menyalin sebagian dari ayat-ayat pada surat Al-Munafiqun dan ath-Thagabun dengan baik, benar dan lengkap.

Individu

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

4 x 45 menit

Alquran

Menghafal QS. Al-Munafiqun dan ath-Thagabun dengan fasih dan lancar

QS. Al-Munafiqun dan ath-Thagabun

 

 

Peserta didik menghafal dan menyetorkan hafalan QS. Al-Munafiqun dan ath-Thagabun

Peserta didik menghafal dengan fasih dan lancar QS. Al-Munafiqun dan ath-Thagabun sesuai dengan hukum bacaan tajwid

Individu

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

22 x 45 menit)

 

Alquran

 

KELAS/SEMESTER                   : XII / Ganjil

KOMPETENSI INTI                  : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengeva-luasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanu-siaan, kebangsaan, kenega-raan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap kan pengetahuan prosedural pada kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KD

MATERI

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR

PENILAIAN

WAKTU

SUMBER BELAJAR

JENIS TAGIHAN

BENTUK INSTRUMENT

CONTOH INSTRUMEN

Membaca QS. Ath-Thalaq dengan fasih dan benar

 

 

QS. Ath-Thalaq

 

  1. Apersepsi
  2. Peserta didik menyimak inti kandungan SuratAth-Thalaq
  3. Peserta didik menirukan bacaan Surat Ath-Thalaq Pendidik atau peserta didik lainnya
  4. Peserta didik membaca Ath-Thalaq bersama-sama dengan berulang-ulang
  1. Peserta didik dapat mengetahui inti kandungan ayat Ath-Thalaq dengan benar
  2. Peserta didik dapat menirukan bacaan QS. Ath-Thalaq dari Pendidik atau peserta dengan fasih dan benar
  3. Peserta didik dapat  membaca QSAth-Thalaq dengan fasih dan benar

Individu

 

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

6 x 45 menit

  1. Alquran
  2. Buku Tajwid

Menulis beberapa ayat dari ayat-ayat Alquran pada QS. Ath-Thalaq dengan baik, benar dan lengkap

QS. Ath-Thalaq

 

 

Peserta didik menyalin sebagian dari ayat-ayat pada surat Ath-Thalaq dan Ath-Tahrim dengan baik, benar dan lengkap.

Peserta didik dapat menyalin sebagian dari ayat-ayat pada surat Ath-Thalaq dengan baik, benar dan lengkap.

Individu

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

4 x 45 menit

Alquran

Menghafal QS. Ath-Thalaq dengan fasih dan lancar

QS. Ath-Thalaq

 

Peserta didik menghafal dan menyetorkan hafalan QS. Ath-Thalaq dan Ath-Tahrim

Peserta didik menghafal dengan fasih dan lancar QS. Ath-Thalaq dan sesuai dengan hukum bacaan tajwid

Individu

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

22 x 45 menit)

 

Alquran

 

KELAS/SEMESTER                   : XII / Genap

KOMPETENSI INTI                  : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengeva-luasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanu-siaan, kebangsaan, kenega-raan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap kan pengetahuan prosedural pada kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KD

MATERI

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR

PENILAIAN

WAKTU

SUMBER BELAJAR

JENIS TAGIHAN

BENTUK INSTRUMEN

CONTOH INSTRUMEN

Membaca QS. At-Tahrim dengan fasih dan benar

 

 

QS. At-Tahrim

 

  1. Apersepsi
  2. Peserta didik menyimak inti kandungan SuratAt-Tahrim
  3. Peserta didik menirukan bacaan Surat At-Tahrim Pendidik atau peserta didik lainnya
  4. Peserta didik membaca At-Tahrim bersama-sama dengan berulang-ulang
  1. Peserta didik dapat mengetahui inti kandungan ayat At-Tahrim dengan benar
  2. Peserta didik dapat menirukan bacaan QS. At-Tahrim dari Pendidik atau peserta dengan fasih dan benar
  3. Peserta didik dapat  membaca QSAt-Tahrim dengan fasih dan benar

Individu

 

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

6 x 45 menit

  1. Alquran
  2. Buku Tajwid

Menulis beberapa ayat dari ayat-ayat Alquran pada QS. At-Tahrim dengan baik, benar dan lengkap

QS.At-Tahrim

 

 

Peserta didik menyalin sebagian dari ayat-ayat pada surat Ath-Thalaq dan Ath-Tahrim dengan baik, benar dan lengkap.

Peserta didik dapat menyalin sebagian dari ayat-ayat pada surat At-Tahrim dengan baik, benar dan lengkap.

Individu

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

4 x 45 menit

Alquran

Menghafal QS. At-Tahrim dengan fasih dan lancar

QS. At-Tahrim

 

Peserta didik menghafal dan menyetorkan hafalan QS. At-Tahrim dan Ath-Tahrim

Peserta didik menghafal dengan fasih dan lancar QS. At-Tahrim dan sesuai dengan hukum bacaan tajwid

Individu

  1. Tes
  2. Non Tes

Terlampir

22 x 45 menit)

 

Alquran

 

 

 

 

 

Standar Isi Mulok Tahfiz Al-Qur’an

Kelas X

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

  1.  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam

a. Berdoa sebelum dan sesudah belajar

b. Menghayati nilai-nilai yang terkandung  dalam Alquran sebagai  pedoman hidup

c. Melaksanakan ibadah sebagai cerminan dari pemahaman  surat yang dihafal

  1. Menghayati dan mengamal-kan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermin-an bangsa dalam pergaulan dunia.

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai ), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaan sesuai dengan surat yang dihafal

  1. Memahami, menerapkan, meng-analisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Memahami kandungan  Alquran surat Al-Mujadalah, Al-Hasyr, dan Al-Mumtahanah

  1. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di madrasah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

a. Membaca Alquran suratAl-Mujadilah, Al-Hasyr, dan Al-Mumtahanah dengan tartil

b. Menulis Alquran suratAl-Mujadilah, Al-Hasyr, dan Al-Mumtahanahdengan baik, benar dan lengkap

c. Menghafal  Alquran suratAl-Mujadilah, Al-Hasyr, dan Al-Mumtahanah dengan fasih dan lancar

 

Kelas XI

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

  1.  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam

a. Berdoa sebelum dan sesudah belajar

b. Menghayati nilai-nilai yang terkandung  dalam Alquran sebagai  pedoman hidup

c. Melaksanakan ibadah sebagai cerminan  dari pemahaman surat yang dihafal

  1. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai ), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaan sesuai dengan surat yang dihafal

  1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Memahami kandungan  Alquran surat  Ash-Shaf, Al-Jumuah, dan Al-Munafiqun

  1. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di madrasah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

a. Membaca Alquran suratAsh-Shaf, Al-Jumuah, dan Al-Munafiqundengan tartil     

b. Menulis Alquran surat Ash-Shaf, Al-Jumuah, dan Al-Munafiqundengan baik, benardan lengkap

c. Menghafalkan Alquran surat Ash-Shaf, Al-Jumuah, dan Al-Munafiqundengan fasih dan lancar

 

Kelas XII

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

  1. Menghargai dan menghayati ajaran agama Islam.

 

a. Berdoa sebelum dan sesudah belajar

b. Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran sebagai  pedoman hidup

c. Melaksanakan ibadah sebagai cerminan dari  pemahaman   surat yang dihafal

  1. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
  1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai ), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaan sesuai dengan surat yang dihafal
  1. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengeva-luasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
  1. Memahami kandungan  Alquran surat  Ath-Thagabun, Ath-Thalaq, dan At-Tahrim
  1. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di madrasah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

a. Membaca Alquran suratAth-Thagabun, Ath-Thalaq, dan At-Tahrim dengan tartil

b. Menulis Alquran suratAth-Thagabun, Ath-Thalaq, dan At-Tahrim dengan baik, benar dan lengkap

c. Menghafal Alquran suratAth-Thagabun, Ath-Thalaq, dan At-Tahrim dengan fasih dan lancar

 

 

 

C.  Kegiatan Pengembangan Diri

Jenis Layanan Konseling atau layanan akademik belajar, sosial dan pengembangan karir :

1. Pengembangan kehidupan pribadi

Meliputi pemahaman diri,mengenali potensi diri,bakat,minat serta penyalurannya melalui kegiatan yang kreatif dan produktif baik dalam  kehidupan sehari-hari atau masa yang akan datang

2.  Pengembangan kehidupan social

Meliputi penyesuaian diri,berkomunikasi dan berinteraksi baik secara lisan atau tulisan secara efektif,efisien dan produktif dengan temansebaya,lingkungan sekitar dan dalam kehidupan bersama.

3.  Pengembangan kemampuan belajar

Meliputi membantumenemukan kesulitan dalam belajar dan pemantapan sikap disiplin dalam belajar baik secara individu atau kelompok

4. Pengembangan Karir

Meliputi pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dipilih dan dikembangkan,pemantapan orientasi dan informasi karier terhadap kelanjutan study ke perguruan tinggi atau kedunia kerja.

 

b. Jenis Layanan Bimbingan Konseling

1. Layanan Orientasi

Membantu siswa memahami lingkungan yang baru  agar dapat mempermudah untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang baru

2. Layanan Informasi

Membantu siswa menerima dan memahami berbagai informasi diri,social,belajar,karier/jabatan dan pendidikan lanjutan dan memberi kemudahan dan kelancaran dalam proses kegiatan belajar mengajar

3. Layanan penguasaan konten

Membantu siswa menguasai konten tertentu,terutama kompetensi atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan sekolah,keluarga dan masyarakat.

4. Layanan penempatan dan penyaluran

Membantu siswa memperoleh tempat dan penyaluran dalam kelas,pilihanjurusan,pilihan kelanjutan studi  melalui UTBK atau SNMPTN atau SPAN PTKIN atau melalui ujian mandiri

5. Layanan konseling individu

Membantu pengentasan diri dari permasalahan yang dialami siswa/klien

6.Layanan konseling kelompok

Membantu pengembangan pribadi,kemampuan hubungan social, kegiatan balajar,karier dan pengambilan keputusan dalam kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok

7. Layanan bimbingan kelompok

Membantu pengembangan pribadi dan berbagai kemampuan siswa melalui pembahasan topik yang dipilih sesuai kebutuhan kelompok

8. Layanan Konsultasi

Membantu siswa atau fihak lain memperoleh wawasan,pemahaman dan cara-cara pemecahan masalah maupun hambatan yang ditemui sesuai kondisi lingkungan sekolah  sebagai mitra kerja.

9. Layanan Mediasi

Menyelesaikan permasalahan siswa dan memperbaiki hubungan antar personal ( baik teman sebaya,kakak kelas,adik kelas,orang tua,wali kelasdan guru).

C. Strategi Yang Dilakukan Untuk Mendukung Kegiatan Di atas adalah

1.Aplikasi Instrumentasi

Pengumpulan data kemampuan dan potensi siswa melalui instrument tes(tes  kemampuan,Bakat,minat)

2.Himpunan Data

Menghimpun data yang relevan dengan kebutuhan siswa dan latar belakang orang tua, yang diselenggarakan secarasistimatis,konperhensip, terpadu dan merupakan data terbaru

3. Konferensi Kasus

Membahas permasalahan  siswa yang memerlukan kehadiran berbagai  pihak, untuk memperoleh data yang dibutuhkan sesuai permasalahannya

4. Kunjungan Rumah

Menghimpun perolehan data siswa  dan latar belakang orang tua melaluipertemuan dengan orang tua dirumah siswa.

5. Alih tangan Kasus

Mengalih tangankan kasus atau permasalahan siswa kepada pihak lain sesuaikeahlian dan kewenangan (psikolog,Psikiater,Polisi atau padapihak yang relevan dengan permasalahannya)

6.Tampilan Kepustakaan

Menyediakan berbagai bahan kepustakaan yang dipergunakan siswa dalam pengembangan pribadi,kemampuan social, kegiatan belajar dankarir

Kegiatan pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengapresiasikan diri. Kegiatan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik. Kegiatan pengembangan diri di MAN 1 Kampus B di wujudkan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler (untuk kelas X dan kelas XI) yang di laksanakan pada sore hari dan di luar jam belajar dan pada hari sabtu pagi yang di fasilitasi oleh pembimbing ekstrakurikuler. Bentuk kegiatan pemgembangan diri dikeluarkan oleh pembina osis  yang di dasarkan pada penyebaran angket yang berupa pilihan kegiatan agar siswa dapat memilih kegiatan pengembangan diri tersebut sesuai dengan minat serts potensi diri siswa. adapun jenis Program Pengembangan Diri di MAN 1 Kampus B dan sasarannya adalah sebagai berikut :

NO

JENIS

PENGEMBANGAN

DIRI

TUJUAN

1

Pramuka

  • Terpelihara dan terkembangnya berbagai potensi dan kondisi siswa untuk menanamkan nasionlisme sebagai bekal menghadapai kehidupan nyata di masyarakat
  • Terpelihara dan terkembangnya berbagai potensi dan kondisi siswa dalam bidang pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup

2

Karya Ilmiah remaja (KIR)

  • Terpelihara dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi siswa dalam bidang karya ilmiah sebagai bekal menghadapai kehidupan nyata di masyarakat

 

3

Palang Merah Remaja (PMR)

  • Terpelihara dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi siswa dalam bidang kesehatan sebagai bekal menghadapai kehidupan nyata di masyarakat
  • Terpelihara dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi siswa dalam bidang kebersihan dan kesehatan lingkungan

4

Paskibra

  • Terpelihara dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi siswa untuk menanamkan nasionlisme sebagai bekal menghadapai kehidupan nyata di masyarakat
  • Terpelihara dan terkembangnya berbagai potensi dan kondisi siswa untuk menanamkan jiwa disiplin sebagai bekal menghadapi kehidupan nyata  di masyarakat

5

Olahraga

(futsal, Taekwondo, basket)

  • Terpelihara dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi siswa dalam bidang olah raga (futsal, basket dan taekwondo) sebagai bekal menghadapai kehidupan nyata di masyarakat

 

6

Seni

(tari, hadroh, marawis, paduan suara)

  • Terpelihara dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi siswa dalam bidang seni (tari, hadroh, marawis dan paduan suara) sebagai bekal menghadapai kehidupan nyata di masyarakat

 

7

Pembiasaan :

(Tadarus, Tahsin, Tahfiz, Shalat Dhuha, Shalat Berjamaah, Shalat Jum’at,  Muhadoroh, Jum’at Bersih, Jum’at Sehat, Gemas, Keputrian, Kajian Salafi, PHBI, PHBN dan tegur Salam Sapa)

  • Terciptanya kebiasaan baik yang religius untuk menanamkan nilai-nilai Islam sebagai bekal menghadapi kehidupan nyata di masyarakat

 

 

Program pembiasan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik  yang di lakukan secara rutin , spontan dan keteladanan sebagai berikut :

 

RUTIN

SPONTAN

KETELADANAN

 

  • Upacara
  • Tadarus
  • Sholat Dhuha
  • Shalat berjamaah
  • Muhadoroh
  • Jum’at bersih
  • Jum’at sehat
  • Gemas
  • Membiasakan salam
  • Membuang sampah

pada tempatnya

  • Musyawarah
  • Saling menolong
  • Berpakaian Rapi
  • Berpakaian sopan
  • Memberikan pujian
  • Tepat waktu
  • Murah senyum

 

            Kegiatan Pengembangan Diri dilaksanakan di luar jam pelajaran (ekstrakurikuler). Kegiatan ini dibina oleh Guru Pembina, para alumni yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan Surat keputuasa kepala Madrasah. Alokasi waktu untuk pengembangan diri sebanyak 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 X 45 menit, yang pelaksanaannya dapat di gabung dalam satu hari. Namun ada beberapa kegiatan esktrakurikuler yang berbeda hari. Untuk hari Jum’at Eskul  paduan suara, marawis, Pramuka, KIR, Paskibra, dan PMR, dan untuk Sabtu eskul Olahraga futsal, basket.

  1. Pembinaan Keputrian (Jum’at siang)
  2. Pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler meliputi :
  1. PRAMUKA

Kepramukaan merupakan ekskul wajib melalui kegiatan Gugus Depan. 370

Strategi pelaksanaan program adalah melakukan latihan dan pembinaan tersentral dan sistematis bekerjasama dengan koordinasi wilayah ( cabang atau ranting daerah )

  1. PMR (Palang Merah Remaja)

Kegiatan dilaksanakan setiap hari Jum’at mulai jam 14.30 s/d 17.00 WIB                

Strategi pembelajaran melalui latihan dan kerjasama dengan PMI untuk membentuk kreatifitas siswa yang terampil akan tindakan-tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan.

Jenis Kegiatan : Perekrutan dan pelantikan, kenaikan tingkat, dll

  1. KIR (Kelompok  Ilmiah Remaja)

Kegiatan dilaksanakan setiap hari Jum’at mulai jam 14.30 s/d 17.00 WIB

Strategi Pelakasanaan programnya adalah melaksanakan pelatihan dalam melakukan studi kasus dan penelitihan ilmiah mulai dari yang sederhana sampai tingkatan di atasnya.

  1. PASKIBRA

Kegiatan dilaksanakan setiap hari Jum’at mulai jam 14.30 s/d 17.00 WIB

Strategi program kegiatannya adalah latihan jiwa belanegara melalui kegiatan kedisiplinan bernegara.

  1. MARAWIS

Kegiatan dilaksanakan setiap hari Jum’at mulai jam 14.30 s/d 17.00 WIB

  1. Olah Raga dan Seni ( Tae Kwon Do dan Tari Saman )

Kegiatan di laksanakan setiap hari Jum’at, 14.30 s/d 17.00

 

  1. Pengembangan Budaya Dan Karakter Bangsa.

Nilai dan Indikator pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa di Madrasah.

NILAI

Indikator

Strategi dan Penilaian

1. Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama  yang dianutnya

 

Diprogramkan kegiatan pembiasaan sholat wajib dan sunah serta ibadah yang lainnya

2. Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Dilakukan pengamatan terhadap perilaku setiap siswa disetiap kegiatan yang mengacu padakejujuran

3. Toleransi

Sikap dan  tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

Dilakukan pengamatan treprogram tentang sikap dan perilaku senua siswa dalam mengambil tindakan seharai-hari.

4. Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

Dilakukan pengamatan dan penanganan kasus tata tertib sekolah.

5. Kerja Keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Pengamatan motovasi siswa dalam menyelesaikan tugas sehari-hari yang menjadi tanggungjawabnya

6. Kreatif

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru darisesuatu yang telah dimiliki.

Mengamati hasil karya masing-masing siswa

7. Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Mengamati perilaku khususnya mental berpikir dalam kondisi kritsi untuk menentukan sesuatu

8. Demokratis

Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama  hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

Pengamatan perilaku berkaitan dengan keputusan setiap siswanya

9. Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

Pengamatan terhadapa motivasi siswa

10. Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Pengamatan terhadap pembiasaan dalam perilaku bernegara, seperti upacara dll

11. Cinta Tanah Air

Cara berfikir, bersikap,dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan  yang tinggi terhadap bahasa,  lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Pengamatan terhadapa perilaku loyalitas akan bela negara., seperti peringatan 17 Ahustua

12. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

Pengamatan akan prestasi yang harus diperoleh

13. Bersahabat/

       Komuniktif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.

Pengamatan perilaku siswa dalam  berkomunikasi dan berinteraksi dengan temnnya.

14. Cinta Damai

Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman ataskehadiran dirinya.

Pengamatan terhadap kearifan dan keadilan

15.  Gemar Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

Pengamatan akan pembiasaan membaca dari berbagai sumber

16. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

Pengamatan terhadap sikap peduli akan kepentingan  umum.

17. Peduli Sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Pengamatan akan sikap peduli terhadap ornag lain

18. Tanggung-jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Pengamatan akan r rasa tanggungjawabnya dalam  menyelesaikan tugasnya.

 

 

 

BAB IV

PENGATURAN BEBAN BELAJAR, KENAIKAN KELAS, KELULUSAN, PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

 

A.  Pengaturan Beban Belajar

Madrasah menetapkan beban belajar peserta didik sebagai berikut:

  1. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum yang sudah dikembangkan
  2. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

 

Beban Belajar Peserta Didik

 

 

Kelas

 

Satu jam tatap muka (menit)

 

Jumlah jam pembelajaran

 Per minggu

(Rata-rata)

 

Minggu efektif

per tahun ajaran

 

 

Waktu pembelaran

per tahun

 

Jumlah jam per tahun

(@ 60 menit)

X

 

 

45

 

 

 

51

 

 

38

 

1.938JP

 

87.210 menit

 

 

 

1453,5jam

XI

 

 

45

 

 

 

51

 

 

38

 

1.938 JP

 

87.210 menit

 

 

 

1453,5jam

XII

 

 

45

 

 

 

51

 

 

38

 

1.938 JP

 

87.210 menit

 

 

 

1453,5jam

 

 

 

 

 

B. Kenaikan Kelas

Berdasarkan  PP No. 023 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan sebagai berikut :

  1. Penilaian Harian siswa : Penilaian harian ( PH ) dilakukan minimal 3 tagihan tiap semester tergantung banyaknya SK –KD masing-masing pelajaran sedang untuk K13 penilaian menggunakan penilaian autentik
  2. Penilaian Tengah Semester (PAS): ulangan akhir semester dilakukan satu kali disetiap semester secara terjadwal.
  3. Penilaian Akhir Semester ( PAT ) dilakukan disetiap akhir semester setelah semua materi telah memenuhi target pembelajaran, ulangan ini dilakukan secara terjadwal.

Mekanisme Pelaporan Hasil belajar :

Untuk melaporkan hasil belajar peserta didik kepada orang tua wali siswa

dilakukan bererapa tahap :

  1. Penyampaian Rapor Tengah semester.

Raport ini berisi hasil belajar siswa sampai tengah semester yang sudah berjalan, jadi satu tahun dua kali pemberian Raport Tengah semester.

  1. Penyampaian Raport Akhir Semester.

Raport ini berisi tentang hasil belajar siswa selama satu semester yang didalamnya terdapat penilaian secara akumulatif dari berbagai tagihan masing-masing pelajaran.

  1. Khusus kelas XII pada akhir kelulusannya akan diberikan Laporan hasil belajar berupa  Ijazah yang didalamnya terdapat rekap nilai hasil Ujian Akhir siswa baik Nilai Rata-rata Raport, Nilai US, dan nilai ujian praktek.

Pelaksanaan Remidial dan Pengayaan.

Pelaksanaan remidial diberikan kepada siswa yang belum tuntas terhadap Kompetensi tertentu di masing-masing mata pelajaran, biasanya remidial ini dilakukan selama dua minggu dengan memberikan pendalaman materi kompetensi yang belum tercapai, dan diakhir program dilakukan evaluasi ulang ketercapaian siswa terhadap kompetensi tersebut.

Pelaksanaan Materi dapat disampaikan kepada siswa yang mempunyai kompetensi lebih sehingga memungkinkan baginya untuk menambah pengetahuan penunjang untuknya.

Kriteria kenaikan kelas :

Untuk kelas  X, XI, dan XII menggunakan Kurikulum 2013 ( K13 ) berdasarkan rapatdewan pendidik dan unsur lain yang terkait telah di putuskan bahwa siswa  dinyatakan naik tingkat jika, siswa tersebut :

  1. tidak memiliki nilai kurang lebih dari 3 Mata pelajaran, maksud nilai kurang adalah nilai yang di bawah KKM masing – masing Mata Pelajaran.
  2. tidak  melebihi batas 20 %  ketidakhadiran  tanpa keterangan ( alpha )  dalam KBM selama satu tahun terakhir.
  3. Tidak ada nilai yang kurang baik terhadap pelajaranAkhlak Mulia dan kewarganegaraan.

Kriteria Ketuntasan Belajar Minimum MAN 1 Jakarta tahun pelajaran 2021-2022

NO

MATA  PELAJARAN

KKBM  PERTINGKATAN

X

XI

XII

1

Pendidikan Agama :

 

 

 

  1. Akidah Akhlak

75

75

75

  1. Qur’an Hadis

75

75

75

  1. Fikih

75

75

75

  1. SKI

75

75

75

2

Pendidikan Kewarganegaraan

75

75

75

3

Bahasa dan Sastra Indonesia

75

75

75

4

Bahasa Arab

77

75

75

5

Bahasa Inggris

75

75

75

6

Matematika

75

75

75

7

Seni Budaya

75

75

75

8

Pendidikan Jasmani

75

75

75

9

IPS

a.Sejarah

75

75

75

b.Geografi

75

75

75

c.Ekonomi

75

75

75

d.Sosiologi

75

75

75

10

IPA

a.Fisika

75

75

75

b.Kimia

75

75

75

c.Biologi

75

75

75

11

Prakarya dan Kewirausahaan

75

75

75

12

Lintas Minat

75

75

75

 

 

 

C. Kelulusan

            Kriteria kelulusan berdasar pada ketentuan PP no.32 tahun 2013 pasal 72 ayat 2 di jelaskan tentang skala penilaian untuk K.13 sebagai berikut :

 

PREDIKAT

Skala Skor / Nilai

Skor

Nilai

Nilai Sikap

A

95 – 100

4

 

SB

A-

90 – 94

3,66

B+

85 – 89

3,33

 

B

B

80 – 84

3

B-

75 – 79

2,66

C+

70 – 74

2,33

 

C

 

C

65 – 69

2

C-

60 – 64

1,66

D+

55 – 59

1,33

 

K

D

< 55>

1

 

Kelulusan dari Satuan Pendidikan

Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuanpendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteriasebagai berikut:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai sikapdan pengetahuan minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh matapelajaran;

c. lulus Ujian Sekolah/Madrasah (US/UM) dan ujian praktek;

  1. Kelulusan Ujian Sekolah / Madrasah.

Kelulusan  peserta didik  dari ujian sekolah jika perolehan rata - rata nilai masing – masing mata pelajaran yang diujikan pada ujian madrasah minimal sama denganKriteria Ketuntasan Belajar Minimal(KKBM) mata pelajaran tersebut  dan tidak boleh ada nilai di bawah 75.

  1. Kelulusan Nilai Akhir

Peserta didik dinyatakan lulus apabila memiliki rata-rata Nilai Akhir(NA) dari seluruh mata pelajaran yang diujikan mencapai paling rendah75 (tujuh lima).Nilai S/M adalah gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3,4, dan 5 dengan pembobotan 30% untuknilai US/M dan 70% untuk nilai rata-rata rapor.

Pelaksanaan Assesmen Nasional

Asesmen adalah proses sistematis dalam pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan data aspek kognitif dan non-kognitif untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik. Kegiatan Assesmen Nasional mengikuti jadwal yang ditentukan oleh pemerintah pusat atau Kemendikbud. Assesmen Nasional dilakukan oleh siswa kelas XI.

Target Kelulusan.

Sesuai dengan Visi dan Misi madrasah maka MAN 1 Kampus B mempunyai target untuk lulus 100 % baik US/UM,hal mendasar karena sesuai dengan capain KKM masing-masing mata pelajaran sudah memungkinkan pada peserta didik untuk mampu menyelesaikanUS/UM.

Kompetensi Lulusan

  1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama Islam
  2. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup lokal dan global
  3. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif
  4. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan
  5. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik
  6. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks menghadapi globalisasi

 

 

Program-Program Madrasah dalam Meningkatkan Kualitas Lulusan

MAN I Kampus B menargetkan supaya angka ketuntasan belajarsemakin meningkat setiap tahunnya, oleh karena itu setiap warga madrasah diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi supaya mutu pendidikan madrasah dapat meningkat dari tahun ke tahun.

Sebagai bentuk nyata upaya peningkatan kualitas lulusan Madrasah adalah :

  1. Kompetensi Guru : Selalu dilaksanakan pelatihan dan Diklat kepada masing-masingguru bidang studi baik tingkat MGMP maupun tingkat yang lebihkompeten.
  2. Perpustakaan       : Setiap tahun diupayakan kelengkapan buku literatur ditingkatkan
  3. Laboratorium : Setiap tahun diusahakan pengadaan alat-alat laboratoriium dan program kegiatan yang lebih efektif
  4. Alat Peraga : Setiap mata pelajaran yang memungkinkan menggunakan alatperaga maka dianjurkan setiap guru untuk mengupayakan pengadaan dan penggunaannya.
  5. Intake Siswa : Untuk memperoleh intake yang tinggi maka selalu diupayakandiadakan matrikulasi awal menjelang memasuki tahun pelajaran baru.
  6. Program Pembuatan KTI (Karya Tulis Ilmiah)

Untuk menunjang kualitas lulusan juga diprogramkan untuk pembuatan KTI yang dilaksanakan dari semester 3 atau dikelas XI

  1. Mengikutsertakan siswa dalam berbagai kompetisi yang diadakan oleh dinas pendidikan, kementerian agama, perguruan tinggi atau lembaga lainnya, seperti; Myres, KSM, KSN, Syiar anak negeri, Robotik, Olimpiade Matematika dan IPA, Olimpiade Ekonomi dan Akuntasi, Kepramukaan, Taekwondo dan sebagainya.

 

 

D. Pendidikan Kecakapan Hidup (life skill)

Kecakapan hidup termuat pada kegiatan belajar mengajar (KBM) baik kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan bahan ajar.

Pendidikan kecakapan hidup ini tidak dikemas dalam bentuk mata pelajaran baru, tidak dikemas dalam materi tambahan yang disisipkan dalam mata pelajaran, pembelajaran di kelas tidak memerlukan tambahan alokasi waktu, tidak memerlukan jenis buku baru, tidak memerlukan tambahan guru baru, dan dapat diterapkan dengan menggunakan kurikulum apapun.  Pembelajaran kecakapan hidup memerlukan reorientasi pendidikan dari subject matter oriented menjadi life skill oriented.

Secara umum ada dua macam kecakapan hidup (life skill), yaitu general life skill (GLS) dan Spesific Life Skill (SLS).  General life skill dibagi menjadi 2, yaitu personal skill (kecakapan personal) dan social skill.  Kecakapan personal itu sendiri terdiri atas self awarness skill (kecakapan mengenal diri) dan thinking skill (kecakapan berpikir).  Spesific Life Skill juga dibagi menjadi 2 yaitu academic skill (kecakapan akademik) dan vocacional skill (kecakapan vokasional/kejujuran).

Kecakapan-kecakapan hidup di atas dapat dirinci sebagai berikut. 

  • Pertama, kecakapan mengenal diri meliputi kesadaran sebagai makhluk Tuhan, kesadaran akan eksistensi diri, dan kesadaran akan potensi diri. 
  • Kedua, kecakapan berpikir meliputi kecakapan menggali informasi, mengolah informasi, mengambil keputusan, dan kecakapan memecahkan masalah. 
  • Ketiga, kecakapan sosial meliputi kecakapan komunikasi lisan, komunikasi tertulis, dan kecakapan bekerja sama. 
  • Keempat, kecakapan akademik meliputi kecakapan mengidentifikasi variabel, menghubungkan variabel, merumuskan hipotesis, dan kecakapan melaksanakan penelitian. 
  • Kelima, kecakapan vokasional sering disebut juga sebagai kecakapan kejujuran.  Kecakapan ini terkait dengan bidang pekerjaan tertentu.  Dalam memilih pengalaman belajar perlu dipertimbangkan kecakapan hidup apa yang akan dikembangkan pada setiap Kompetensi Dasar.  Untuk itu, diperlukan analisis kecakapan hidup setiap kompetensi dasar.

Untuk mengimplementasikan life skill ini, maka MAN 1 Kampus B melakukan kegiatan diantaranya:

  1. Keagamaan : melakukan kegiatan GIBAS  ( Gerakan Ikhlas Beramal dan shadaqoh ) yang dilakukan setiap hari.
  2. Ketrampilan : melakukan kegiatan Tadarus, Kajian Kitab dan sholat dhuha dengan membiasakan siswimelakukannya setiap pagi di Halaman Madrasah pada jam ke nol yaitu mulai pukul 06.30 sampai dengan pukul 07.10.WIB

 

 

BAB V

PENUTUP

 

Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.

Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 ayat tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengahdikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite madrasah  di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Kewenangan madrasah  dalam menyusun kurikulum memungkinkan  madrasah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar dan menilai keberhasilan belajar mengajar.

Ketetapan yang tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian Agama memperlihatkan arah yang jelas bahwa kurikulum baru yang dikembangkan perlu mempedulikan aspek-aspek potensi manusia yang terkait dengan domain sikap untuk pengembangan soft-skills yang seimbang dengan hard-skills, seiring dengan ruh Pendidikan Agama Islam itu sendiri. Desain pengembangan kurikulum baru harus didasarkan pada pengertian bahwa kurikulum adalah suatu pola pendidikan yang utuh untuk jenjang pendidikan tertentu. Desain ini menempatkan mata pelajaran sebagai organisasi konten kurikulum yang terbuka dan saling mempengaruhi. Desain kurikulum yang akan digunakan untuk mengembangkan kurikulum baru harus mampu mengaitkan antar konten kurikulum baik yang bersifat horizontal maupun vertikal. Selanjutnya dalam pengembangan kurikulum keseluruhan dimensi kurikulum, yaitu ide, desain, implementasi dan evaluasi kurikulum, direncanakan dalam satu kesatuan. Hal inilah sebenarnya yang menjadi inti dari pengembangan kurikulum (curriculum development).

Pengembangan dokumen 1 Kurikulum Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jakarta Barat  ini  mengacu pada landasan Yuridis, filosofis dan teoritis.

            Sedangkan tujuan Pendidikan Madrasah diantaranya:

  1. Menyelenggarakan bimbingan dalam peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan peserta didik
  2. Menyelenggarakan pelayanan pendidikan sesuai standar pendidikan yang berlaku melalui penyesuian kurikulum madrasah
  3. Meningkatkan capaian prestasi akademis dan non akaedmis sesuai kebutuhan dan potensi peserta didik
  4. Meningkatkan kompetensi lulusan yang terserap dalam seleksi masuk perguruan tinggi baik negeri maupun swasta
  5. Meningkatkan pencapaian nilai rata-rata kelulusan minimal 0,5 setiap tahun
  6. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam pegembangan madrasah berbasis industri jasa ( konveksi, kuliner, percetakan ).
  7. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam pengembangan madrasah yang berbasis IPTEK.
  8. Menjalin hubungan yang harmonis dengan berbagai pihak dalam maupun luar madarash.

 

Demikian semoga dokumen ini dapat membawa maslahat dan kebaikan demi tercapainya pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jakarta Barat pada khususnya dan pendidikan pada umumnya.

Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak dan stekholder yang terkait semoga yang belum tercantum dalam dokumen dapat ditambahkan pada peraturan yang lain. Karena memang begitu luasnya pendidikan itu.

Jumlah Peserta Didik[edit]

Keadaan Peserta didik

Jumlah peserta didik Tahun Pelajaran 2023-2024 seluruhnya berjumlah 220 orang. Peserta didik kelas  X, XI dan XII ada 2 peminatan yaitu MIPA dan IPS Peserta didik pada program MIPA di kelas X, XI, XII ada 1 rombel. Peserta didik program IPS kelas X, XI, XII ada 2 rombongan belajar.

 

Jumlah peserta didik Tahun  2023/2024

Kelas

Jumlah

Jumlah

Laki –laki

Perempuan

X.E

38

31

69

XI IPA

13

27

40

XI IPS

 30

11

41

XII IPA

 6

16

22

XII IPS

29

19

48

JUMLAH SELURUH SISWA

220

Jumlah dan kualifikasi GTK[edit]

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah

MAN 1 Kampus B Pulau Harapan memiliki Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang terdiri dari :

Guru PNS                         : 2 orang

Guru PPPK                       : 6 orang

Guru  Honor                      : 10 orang

TU PNS                            : 2 orang

TU Honor                          : 3 orang

Laboran                             : - orang

Pustakawan                       : - orang

Satpam dan OB                : 2 orang

NO

NAMA

JABATAN

STATUS

              Pendidikan
 

1

Drs. Ahmad Rifa’i

Kepala Madrasah

PNS

 S.1

NIP. 196510102006041003

 

 

 

2

Naeli Alifi Fitria, S.Pd

Guru SKI

PNS

S.1

 

NIP. 199412282019032015

 

 

 

3

Siti Uripah, S.Si

Guru Matematika

PNS

S.1

 

NIP. 198504122019032009

 

 

 

4

Maesarati, S.Pd.I

Guru Bahasa Arab

PPPK

S.1

5

Sri Astuti Nurohim, S.KM

Guru Biologi

GTT

S.1

6

Maryani, S.Pd.I

Guru Fikih

PPPK

S.1

7

Nurhasanah, S.Pd.I

Guru Al-Qur’an Hadits

GTT

S.1

8

Muksin

Guru Bahasa Indonesia

GTT

S.1

9

Retno Ayu Anggraeni, S.Pd

Guru PPKn

GTT

S.1

10

Utami Ningsih, S.Pd

Guru Ekonomi

GTT

S.1

11

Sirli, S.Pd

Guru Sejarah

GTT

S.1

12

Nasrullah, S.Pd.I

Guru Fikih

GTT

S.1

13

Hermawati, S.Pd

Guru Biologi

GTT

S.1

14

Siti Maemunah, S.Pd

Guru Matematika

PPPK

S.1

15

Nurlaili, S.Pd.I

Guru Akidah Akhlak

PPPK

S.1

16

Marjuki, S.Pd

Guru PJOK

GTT

S.1

17

Diana Eriyanti, S.Pd

Guru Fisika

PPPK

S.1

18

Ahmad Royhan, S.Pd

Guru Bahasa Indonesia

GTT

S.1

19

Sania, S.Pd

Guru Bahasa Inggris

PPPK

S.1

20

Basuki Hakim

Kepala TU

PNS

S.1
 

NIP.197902132011011008

 

 

 

21

Nurhayati, SE

NIP. 197907092009102001

Staff TU

PNS

S.1

 

       

22

Hermansyah Pratama, S.Hum

Staff TU

PTT

S.1

23

Achmad Washifsyah

Staff TU

PTT

SMA

24

Fadli Dwiguna

Staff TU

PTT

SMA
25 Muntaha OB PTT SMA
26 Fadlan Pratama Security PTT SMA

 

 

Sarana dan Prasarana pendidikan[edit]

Sarana dan prasarana sekolah

  1. Tanah dan halaman

Tanah sekolah sepenuhnya milik Negara dengan luas total areal  1.500  m2.                                      Keadaan tanah MAN 1 Kampus B  Pulau Harapan :

Status                                : Milik Negara

Luas tanah                         : 1.500 m2.

Luas bangunan                  : 1.400 m2

Pagar                                 : 100 m

  1. Gedung sekolah

Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik.Jumlah ruang kelas untuk menunjang kegiatan belajar memadai.

Keadaan gedung MAN 1 Kampus B Pulau Harapan :

Luas Bangunan                                      :  1.400 m2

Ruang Kepala Sekolah                           : 1  Baik

Ruang TU                                               : 1  Baik

Ruang Guru                                           : 1  Baik

Ruang Kelas                                          : 8 Baik

Ruang Labor IPA                                    : 1 Unit

Ruang Perpustakaan                              : 1  Baik

Labor Komputer                                      : 1 Baik

Tempat Beribadah                                   : 1 Unit

Sarana Bermain / Olahraga                     : 48 m2

Jumlah Buku/Bahan Ajar                          : 1 Set Alat 

Jumlah Buku Pengayaan dan Referensi  : 20 Buku

Jumlah Peralatan Belajar / Laboraturium : 1 Set Peralatan Pembelajaran

 

Rencana pembiayaan pendidikan[edit]

Anggaran Sekolah

Anggaran Sekolah berasal dari dana pemerintah.Analisis biaya sesuai dengan pasal 62 tentang standar pembiayaan dalam SNP. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya investasi meliputi penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya operasional meliputi gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

Proses pembelajaran[edit]

 

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN MAN 1 JAKARTA KAMPUS B

 

A. Merencanakan Pembelajaran

1. Sebelum guru bersama siswa melakukan aktifitas pembelajaran, maka guru wajib menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sedapat mungkin RPP disusun yang simple/sederhana, mudah dilaksanakan, serta memuat hal-hal pokok saja.

2. Dalam menyusun RPP, guru harus merujuk pada SKL, KI-KD dan dan Indikator Pencapaian yang diturunkan dari KD.

3. Guru dapat membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang akan di ajarkan kepada peserta didik pada masa darurat.

4. Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu dicapai dan perlu diperhatikan pada setiap akhir pembelajaran, yaitu dimensi sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.

5. Dimensi sikap mencakup nilia-nilai spiritual sebagai wujud iman dan takwa kepada Allah Swt, mengamalkan akhlak yang terpuji dan menjadi teladan bagi keluarga masyarakat dan bangsa, yaitu sikap peserta didik yang jujur, disipilin, tanggungjawab, peduli, santun, mandiri, dan percaya diri dan berkemauan kuat untuk mengimplementasikan hasil pembelajarannya di tengah kehidupan dirinya dan masyarakatnya dalam rangka mewujudkan kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik.

6. Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan pengetahuan secara konseptual, faktual, prosedural dan metakognitif secara teknis dan spesifik dari tingkat sederhana, kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya masyarakat sekitar, lingkungan alam, bangsa, negara dan kawasan regional, nasional maupun internasional.

7. Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif serta mampu bersaing di era global dengan kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

8. Setelah guru menyusun RPP dan disahkan oleh kepala madrasah, bila memungkinkan dan dinilai penting, maka RPP tersebut dapat dibagikan kepada orang tua siswa agar orang tua mengetahui kegiatan pembelajaran, tugas dan target capaian kompetensi yang harus dilakukan anaknya.

 

B. Kegiatan Pembelajaran:

1. Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan tatap muka langsung

2. Aktivitas belajar memperhatikan kondisi madrasah dan siswa untuk menjalankan pembelajaran secara ltatap muka langsung.

3. Menyenangkan yaitu pembelajaran mendorong Peserta Didikuntuk senang belajar dan terus menumbuhkan rasa tertantang bagi dirinya, sehingga dapat memotivasi diri, aktif dan kreatif, serta bertanggung jawab pada kesepakatan yang dibuat bersama.

4. Aktifitas pembelajaran mencakup kegiatan sebagai berikut:

a. Kegiatan Pendahuluan.

1) Guru menyiapkan kondisi pisik dan psikhis siswa

2) Mengucapkan salam dan doa bersama sebelum mulai pembelajaran

3) Guru menyapa dengan menanyakan kondisi siswa dan keluarganya

4) Guru melakukan Pretest secara lisan.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

6) Guru menyampaikan lingkup materi pelajaran.

b. Kegiatan Inti.

1) Guru mengorganisir siswa dalam pembelajaran.

2) Guru menyampaikan materi pelajaran danmendiskusikan bersama siswa.

3) Siswa melakukan kegiatan saintifik yang meliputi:mengamati, menanya, mencari informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan /  menyajikan/mempresentasikan.

4) Guru menggunakan media atau alat peraga yang sesuaidengan karakteristik materi di masa darurat.

5) Hasil pekerjaan siswa dapat berupa video, animasi,portofolio, proyek, produk, gambar, keterampilan, puisi, cerpen dan lain sebagainya yang memungkinkan dilaksanakan siswa di masa darurat.

6) Guru memberi apresiasi terhadap hasil karya siswa.

7) Guru melaksanakan penilaian sikap selama aktivitassiswa belajar melalui pengamatan dan/ataumenanyakan kepada orang tua sisiwa.

c. Kegiatan Penutup.

1) Post test, dapat dilakukan dengan tes dan non tes.

2) Guru dan siswa melakukan refleksi denganmengevaluasi seluruh aktivitas pembelajaran serta menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.

3) Kegiatan penutup diakhiri dengan guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi/kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

4) Penugasan, atau pekerjaan rumah jika diperlukan,dapat secara individu maupun kelompok. Dalam memberi tugas pekerjaan rumah, sedapat mungkin tidak menyita banyak waktu, tenaga dan biaya.

5) Doa penutup dan salam

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sistem evaluasi pembelajaran dan program[edit]

Ketuntasan Belajar

Kriteria Ketuntasan Belajar Minimum MAN 1 Jakarta Barat tahun pelajaran 2022-2023

  NO

MATA  PELAJARAN

KKBM  PERTINGKATAN

X

XI

XII

1

Pendidikan Agama :

 

 

 

  1. Akidah Akhlak

76

77

78

  1. Qur’an Hadis

76

77

78

  1. Fikih

76

77

78

  1. SKI

76

77

78

2

Pendidikan Kewarganegaraan

76

77

78

3

Bahasa dan Sastra Indonesia

76

77

78

4

Bahasa Arab

76

77

78

5

Bahasa Inggris

76

77

78

6

Matematika

76

77

78

7

Seni Budaya

76

77

78

8

Pendidikan Jasmani

76

77

78

9

IPS

a.Sejarah

76

77

78

b.Geografi

76

77

78

c.Ekonomi

76

77

78

d.Sosiologi

76

77

78

10

IPA

a.Fisika

76

77

78

b.Kimia

76

77

78

c.Biologi

76

77

78

d. Matematika Pem

76

77

78

 

 

a.Ilmu Tafsir

76

77

78

11

AGAMA

b.Usul Fiqih

76

77

78

 

 

c.Ilmu Hadis

76

77

78

 

 

d.B Arab Peminatan

76

77

78

12

BAHASA

a. Sastra Indonesia

76

77

78

b. Sastra Inggris

76

77

78

c. Antropologi

76

77

78

d. Bhs.Jerman

76

77

78

13

Prakarya dan Kewirausahaan

76

77

78

14

Lintas Minat

76

77

78

 

 

 

  1. Penilaian Hasil Belajar
    1. Penilaian Harian siswa : Penilaian harian ( PH ) dilakukan minimal 3 tagihan tiap semester tergantung banyaknya KI–KD masing-masing pelajaran sedang untuk K13 penilaian menggunakan penilaian autentik
    2. Penilaian Akhir Semester ( PAS ) dilakukan disetiap akhir semester setelah semua materi telah memenuhi target pembelajaran, ulangan ini dilakukan secara terjadwal.
      1. Mekanisme Pelaporan Hasil belajar :

Untuk melaporkan hasil belajar peserta didik kepada orang tua wali siswa dilakukan bererapa tahap :

  1. Penyampaian Rapor Tengah semester.

Raport ini berisi hasil belajar siswa sampai tengah semester yang sudah berjalan, jadi satu tahun dua kali pemberian Raport Tengah semester.

  1. Penyampaian Raport Akhir Semester.

Raport ini berisi tentang hasil belajar siswa selama satu semester yang didalamnya terdapat penilaian secara akumulatif dari berbagai tagihan masing-masing pelajaran.

  1. Khusus kelas XII pada akhir kelulusannya akan diberikan Laporan hasil belajar berupa  Ijazah yang didalamnya terdapat rekap nilai hasil Ujian Akhir siswa baik Nilai Rata-rata Raport , Nilai US/UM, dan nilai ujian praktek.
    1. Pelaksanaan Remidial dan Pengayaan.

Pelaksanaan remidial diberikan kepada siswa yang belum tuntas terhadap Kompetensi tertentu di masing-masing mata pelajaran, biasanya remidial ini dilakukan selama dua minggu dengan memberikan pendalaman materi kompetensi yang belum tercapai, dan diakhir program dilakukan evaluasi ulang ketercapaian siswa terhadap kompetensi tersebut. Pelaksanaan Materi dapat disampaikan kepada siswa yang mempunyai kompetensi lebih sehingga memungkinkan baginya untuk menambah pengetahuan penunjang untuknya.

 

  1. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Berdasarkan SK Dirjen Pendis No. 3751/2018 Tentang Juknis Penilaian Hasil Belajar untuk MA.Untuk kelas X, XI, dan XII menggunakan Kurikulum 2013 ( K13 ) berdasarkan rapat dewan pendidik dan unsur lain yang terkait telah di putuskan bahwa siswa  dinyatakan naik tingkat jika, siswa tersebut :

  1. tidak memiliki nilai kurang lebih dari 3 Mata pelajaran, maksud nilai kurang adalah nilai yang di bawah KKM masing – masing Mata Pelajaran.
  2. tidak  melebihi batas 20 %  ketidakhadiran  tanpa keterangan ( alpha )  dalam KBM selama satu tahun terakhir. 
  3. Tidak ada nilai yang kurang baik terhadap pelajaran Akhlak Mulia dan kewarganegaraan.

Kelulusan Peserta Didik

Kriteria kelulusan berdasar pada ketentuan PP no.32 tahun 2013 pasal 72 ayat 2 di jelaskan tentang skala penilaian untuk K.13 sebagai berikut :

 

PREDIKAT

Skala Skor / Nilai

Skor

Nilai

Nilai Sikap

A

  95 – 100

     4

 

SB

 A-

90 – 94

3,66

 B+

85 – 89

3,33

 

B

B

80 – 84

     3

 B-

75 – 79

2,66

 C+

70 – 74

2,33

 

C

 

C

65 – 69

     2

 C-

60 – 64

1,66

  D+

55 – 59

1,33

 

K

D

< 55>

     1

 

Kelulusan dari Satuan Pendidikan

Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

a.  menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai sikap dan pengetahuan minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran;

c. lulus Ujian Madrasah (UM);

  1. Kelulusan Ujian Sekolah / Madrasah.

Kelulusan  peserta didik  dari ujian Madrasah jika perolehan rata - rata nilai masing – masing mata pelajaran yang diujikan pada ujian madrasah minimal sama dengan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKBM) mata pelajaran tersebut  dan tidak boleh ada nilai di bawah KKM.

  1. Kelulusan Nilai Akhir

Peserta didik dinyatakan lulus apabila memiliki rata-rata Nilai Akhir (NA) dari seluruh mata pelajaran yang diujikan mencapai paling rendah 75 (tujuh lima). Nilai S/M adalah gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5.

Pelaksanaan Assesmen Nasional

Asesmen adalah proses sistematis dalam pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan data aspek kognitif dan non-kognitif untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik. Kegiatan Assesmen Nasional mengikuti jadwal yang ditentukan oleh pemerintah pusat atau Kemendikbud. Assesmen Nasional dilakukan oleh siswa kelas XI.

Target Kelulusan.

Sesuai dengan Visi dan Misi madrasah maka MAN 1 Jakarta Barat mempunyai target untuk lulus 100 % baik US/UM, hal mendasar karena sesuai dengan capain KKM masing-masing mata pelajaran sudah memungkinkan pada peserta didik untuk mampu menyelesaikan US/UM.

Kompetensi Lulusan

  1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama Islam
  2. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup lokal dan global
  3. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif
  4. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan
  5. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik
  6. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks menghadapi globalisasi
  7. Mutasi Siswa

Mutasi siswa untuk kelas X dan XI diperkenankan sampai bulan Agustus, sedangkan untuk mutasi kelas XII tidak ada mutasi masuk.  Seluruh mutasi harus memenuhi aturan yang ditetapkan oleh Kemendikbus dan Kemenag.

 

 

PENILAIAN HASIL BELAJAR

 

Guru dalam merancang penilaian hasil belajar harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut;

1. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ juknis penilaian hasil belajar dari Kemenag RI.

2. Penilaian hasil belajar dapat mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.

3. Penilaian hasil belajar dapat berbentuk portofolio, penugasan, proyek, praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes daring, dan/atau bentuk asesmen lainnya yangmemungkinkan ditempuh secara jarak jauh dan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan/atau keamanan.

4. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT).

5. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak perlu dipaksakan mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh;

6. Pemberian tugas kepada siswa dan penilaian hasil belajar pada masa Belajar dari Rumah dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah. Pemberian tugas perlu proporsional atau tidak berlebihan, agarperlindungan kesehatan, keamanan, dan motivasi siswa selama masa darurat tetap terjaga.

7. Hasil belajar anak dikirim ke guru bisa berupa foto, gambar, video, animasi, karya seni dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan yang memungkinkan diwujudkan di masa darurat.

8. Dari hasil belajar tersebut, guru dapat melakukan penilaian baik dengan teknik skala capaian perkembangan, maupun hasil karya.

9. Kemudian dianalisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang muncul lalu dilakukan skoring.

Organisasi dan manajemen[edit]

 

 

 

2. VISI MAN 1 JAKARTA BARAT  

Beriman, Bertakwa , Mandiri , Cerdas , Prestatif, Berakhlakulkarimah dan Berjiwa Kebangsaan.

Visi tersebut mencerminkan cita-cita MAN 1 Jakarta Barat yang berwawasan ke Islam, KeIndonesiaan sesuai dengan zaman era globalisasi yang syarat dengan kemajuan sains dan teknologi dengan berbagai keterampilannya agar kelak keluar Madrasah menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlaqul karimah, berpengetahuan luas, terpelajar yang ditandai dengan kemampuan hidup mandiri, bertanggung jawab serta mampu mengabdikan dirinya untuk agama, bangsa dan negaranya. Kemudian untuk mewujudkan visi tersebut, MAN 1 Jakarta Barat memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

  1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum di tingkat madrasahdisusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

  1. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

Kemampuan peserta didik yang diperlukan antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.

 

  1. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

  1. Keanekaragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

  1. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.

  1. Tuntutan Dunia Kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

  1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

  1. Agama

Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

  1. Dinamika Perkembangan Global

Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

  1. Memperkokoh Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

  1. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

  • Kesetaraan Jender

Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.

Dengan demikian, visi MAN 1 Jakarta Barat memberi inspirasi dan tantangan dalam meningkatkan prestasi secara berkelanjutan untuk mencapai keunggulan dan mendorong semangat serta komitman seluruh warga MAN 1 Jakarta Barat untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan. 

 

  1. Misi Madrasah

Untuk mewujudkan visi  tersebut diatas, MAN 1 Jakarta Barat menetapkan langkah-langkah strategi yang tertulis pada misi berikut:

  1. Menjadikan Al Quran dan al-Sunnah sebagai sumber pengembangan madrasah dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul (1)
  2. melaksanakan kegiatan keagamaan dan sosial sebagai perwujudan ketakwaan kepada Allah SWT (2)
  3. membuat kurikulum secara mandiri sesuai dengan bakat, minat dan potensi peserta didik. (3)
  4. memulai proses kegiatan pendidikan dan pembelajaran bernuansa Islami (3)
  5. melayani layanan bimbingan dan konseling pendidikan dan pembelajaran yang humanis, komprehensif, ikhlas melayani, yang mengacu pada pembinaan karakter dan prestasi (3)
  6. Menumbuhkan kemampuan berpikir dan budaya ilmiah serta literasi dikalangan pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik (4)
  7. Mengupayakan dan mengembangkan sarana dan prasana yang memadai dan mudah dalam upaya menunjang proses pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman (4)
  8. Mengupayakan kerjasama yang harmonis bersama Komite dan stekholder yang lain dalam mewujudkan kemajuan pendidikan di MAN 1 Jakarta (4)
  9. Gambaran kedisplinan, pembatasan aturan, serta berkepribadian mulia sesuai dengan akhlak Islami (5)
  10. Menumbuhkan nilai-nilai wawasan kebangsaan; cinta tanah air, serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mengembangkan sikap moderasi beragama (6)

Foto - Foto Madrasah

Surat Rekomendasi

Pemda Provinsi Lihat
Kemenag Kab/Kota Lihat
Pemda Kab/Kota Lihat
Kemenag Provinsi Lihat

RTTPM

Pelaksanaan Kurikulum Lihat
Jumlah Peserta Didik Lihat
Jumlah dan kualifikasi GTK Lihat
Sarana dan Prasarana pendidikan Lihat
Rencana pembiayaan pendidikan Lihat
Proses pembelajaran Lihat
Sistem evaluasi pembelajaran dan program Lihat
Organisasi dan manajemen Lihat

Data Tanah

Data Tanah Lihat