MIS Baar
Nama Madrasah | MIS Baar |
---|---|
Jenjang | MIN |
Alamat | Desa Sambinas Barat Kecamatan Riung Kabupaten Ngada |
Kabupaten/Kota | Ngada |
Provinsi | NUSA TENGGARA TIMUR |
Kategori | Madrasah Penegerian (Masyarakat) |
Alasan Urgensitas |
Latar Belakang[edit]
- LATAR BELAKANG
Pendidikan Islam semakin berkembang seiring dengan perkembangan Pendidikan umum lainnya. Berbagai macam upaya dilakukan agar mampu bersaing dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan dari pengguna jasa pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan bermutu oleh madrasah merupakan suatu tuntutan untuk menarik minat masyarakat yang semakin selektif dalam memilih sekolah. Masyarakat pada umum memilih madrasah/sekolah yang sumber daya manusia (SDM, khususnya pendidik) dan sarana prasarana bermutu. Sebab dengan SDM dan sarana prasarana yang bermutu, proses pembelajaran berjalan dengan baik dan dipastikan bisa menghasilkan lulusan yang bermutu. Penegerian madrasah sebagai upaya peningkatan kualitas madrasah agar sejajar dengan kualitas sekolah negeri pada umumnya.
Pengembangan status kelembagaan menjadi negeri merupakan respons pemerintah atas tuntutan masyarakat agar madrasah menjadi pilihan masyarakat. Masyarakat Indonesia pada umumnya dan khususnya Masyarakat Desa Sambinasi Barat Kecamatan Riung Kabupaten Ngada, meyakini bahwa keberadaan madrasah mampu memberi keseimbangan pengetahuan ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum. Oleh karena itu, Kementerian Agama perlu meningkatkan mutu pendidikan madrasah, khususnya bidang manajerial, SDM dan sarana prasarana pendukung. Dengan dinegerikannya Madrasah Ibtidaiyah Swasta Pulau Balai Menjadi Madrasah negeri, implikasinya, madrasah tersebut milik negara, dibiayai negara, sarana prasarana dilengkapi oleh Negara dan merupakan kebutuhan mendasar saat ini, Selain itu, madrasah yang dikelola negara memiliki akses yang lebih luas untuk sejajar dengan sekolah umum lainnya.
Bentuk dan Nama Madrasah[edit]
- BENTUK DAN NAMA MADRASAH
Madrasah Ibtidaiyah Swasta Baar didirikan oleh Yayasan Pendidikan pada tahun 1998. MIS Baar adalah Madrasah pertama yang berdiri di Desa Sambinasi Barat, Kecamatan Riung Kabuaten Ngada dengan Persetujuan Pendirian Madrasah Dalam Lingkungan Kantor Kementerian Agama, Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor: KW.20.2/3/PP.00.11/5979/2012 Tahun 2012, serta SK Menteri Hukum dan HAM RI Tanggal 28 Oktober 2016, Nomor: AHU-0044946.AH.01.12 Tahun 2016. Pada Tahun 2023, Madrasah ini memproleh Pengakuan Akreditas B dari Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah (BAS/M) Provinsi Nusa Tenggara Timur. MIS Baar pada saat ini masih berstatus swasta, memiliki kelas terdiri dari 6 Rombel. Lokasi Madrasah berada di jln Trans Utara Flores/ Kecamatan Riung Kabupaten Ngada status kepemilikan tanah MIS Baar adalah hibah ke Kementerian Agama Kabupaten Ngada Memiliki sumber air dengan menggunakan air sumur dan sumber listrik dari PLN dengan daya listrik 900 VA
Gambaran dan Tata Ruang Madrasah[edit]
- GAMBARAN DAN TATA RUANG MADRASAH
MIS Baar sangat menjamin keamanan warga madrasah dari terjadinya ancaman bahaya dan kecelakaan. Keamanan MIS Baar meliputi lingkungan madrasah yang kondusif (gedung sekolah, kelas, peralatan dan halaman), serta warga sekitar yang harmonis. Warga MIS Baar sebisa mungkin selalu berusaha menciptakan keamanan dan menjaga sekolah dari segala kemungkinan buruk yang akan terjadi kepada fisik maupun psikis warga madrasah.
Lingkungan MIS Baar bersih dengan menyediakan tempat pembuangan sampah berupa tong-tong sampah dan tempat pengumpulan sampah akhir Madrasah. Selain itu disediakan juga paret-paret air untuk mengaliri air hujan agar tidak menjadi genangan air yang dapat menjadikan kotor lingkungan Madrasah, atau bahkan membahayakan apabila didiami oleh jentik-jentik nyamuk.
Gambaran Kondisi Geografis dan Demografis[edit]
- GAMBARAN KONDISI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS
MIS Baar ini terletak di Desa Pulau Balai yang berjarak kurang lebih 60 m dari kantor camat Pulau Banyak.Lokasi MIS Baar sangat strategis dipandang dari salah satu faktor pendidikan, yaitu lingkungan yang representative dan aman. Adapun batas-batas wilayah MIS Baar adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Berbatasan dengan Tanah Hasan Abas
- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Tanah Karim Dompu
- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Hasan Abas
- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Tanah Yayasan Muhammadiyah
Melihat dari data di atas, MIS Baar cukup kondusif untuk mengadakan kegiatan pembelajaran, Dengan dekat dari pemukiman penduduk diharapkan adanya kerja sama yang baik dan dapat memberikan dukungan dalam bermasyarakat di luar sekolah secara langsung
Gambaran Analisis SWOT[edit]
- GAMBARAN ANALISIS SWOT (STRENGTH, WEAKNESS, OPORTUNITY, TREATNESS)
Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportonuties) dan tantangan (threats) dalam Madrasah Ibtidaiyah Swasta Baar. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut :
|
|
|
|
|
|
Tingginya minat siswa masuk |
Sarana dan prasarana belum lengkap |
Dukungan orang tua siswa |
Tuntutan masyarakat terhadap ouput yang dihasilkan |
|
Kamunikasi lancar dan efektif |
Tidak memiliki sarana perangkat untuk kegiatan IT (komputer) untuk kegiatan on line |
Lokasi madrasah yang strategis |
Membekali siswa sesuai dengan keterampilan abad |
|
Kualitas guru dan dan non guru yang |
Belum ada guru yang PNS Maupun P3K, Dan hanya baru kepala yang PNS |
Kerja sama dengan pihak luar/ |
Persaingan yang |
|
Potensi akademik dan non akademik sampai pada tingkat kecamatan dan kabupaten |
Terbatasnya anggaran untuk kegiatan dikarenakan anggaran hanya berasal dari BOS |
Dukungan dari Kementerian Agama |
Tuntutan kurikulum atau Reformasi Kurikulum merdeka |
|
Strategi SO |
Strategi WO |
Strategi ST |
Strategi WT |
|
Memaksimalkan promosi kegiatan madrasah |
Memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang |
Meningkatkan kegiatan |
Membekali lulusan dengan nilai-nilai keagamaan |
|
Membuat program pembelajaran berbasis IT |
Memanfaatkan penggunaan laptop yang dimiliki guru |
Mengintegrasikan penggunaan tekhnologi dalam |
Membekali siswa dengan keterampilan abad 21, yaitu keterampilan siswa untuk mampu berpikir kritis dan memecahkan masalah, kreatif dan inovatif, keterampilan berkomunikasi dan berkolaborasi, keterampilan mencari, mengolah dan menyampaikan informasi, serta terampil menggunakan informasi dan tekhnologi |
|
Mengadakan pelatihan guru dan non guru |
Mengajukan bantuan proposal KKG dan menganggarankan dalam kegiatan BOS |
Meningkatkan kualitas guru dengan kegiatan KKG |
Mendatangkan Fasilitator daerah atau nara sumber dari luar. |
|
Aktif bersosialisasi dan komunikaasi dengan kementerian |
Memaksimalkan pemanfaatan anggaran yang ada |
Mengikuti selera perkembangan kurikulum merdeka |
Menerapkan kurikulum merdeka untuk Meningkatkan Kemampuan siswa yang kreatif dan kritis serta berkarakter yang kuat seperti bertanggung jawab, sosial, toleran, adaptif dan sebagainya. |
Gambaran Ekologis Madrasah[edit]
- GAMBARAN EKOLOGIS MADRASAH
MIS Baar yang letak geografisnya di Pesisir Pantai dan pedesaan memiliki sumber daya alam Laut menjadi tumpuan harapan penduduk. Penegrian MIS Baar bertujuan memberikan kontribusi pembangunan budaya, skill, dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas yang bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan baik sehingga terjadi interaksi positif dan harmonis antara manusia dan alamnya.
Berdirinya MIS Baar tidak menjadi gangguan yang menyebabkan perubahan fungsi komponen-komponen linkungan hidup dan sumber daya alam lainnya. MIS Baar memelihara proses ekologis yang esensial sebagai bagian dari upaya keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan. MIS Baar berkomitmen untuk memelihara dan melestarikan potensi kekayaan sumber daya alam dan lingkungan dari berbagai macam ancaman.
Gambaran Prospek Potensi Siswa[edit]
Gambaran Kebutuhan Masyarakat akan Lulusan[edit]
- GAMBARAN KEBUTUHAN MASYRAKAT AKAN LULUSAN
Untuk memberikan jaminan bahwa setiap warga masyarakat Kecamatan Riung dapat memperoleh pendidikan setinggi-tingginya, perlu adanya pendidikan yang menampung lulusan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dengan demikian seluruh masyarakat akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan sesuai dengan cita-cita proklamasi yang dituangkan di dalam pembukaan UUD 45 yaitu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 5 ayat(1) menyatakan : “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”.
Untuk terpenuhinya hak tersebut masyarakat memerlukan lembaga pendidikan yang bisa mendidik putra-putrinya dengan akses yang lebih cepat, mudah dan murah. Dengan demikian masyarakat sangat apresiatif terhadap penegriannya MIS Baar. Masyarakat sekitar sangat membutuhkan madrasah yang dekat agar dapat meringankan biaya putra-putrinya dan tidak kesulitan untuk pergi sekolah. Adapun bentuk apreasi masyarakat sebagai berikut:
- Masyarakat menghadiri pertemuan undangan dari sekolah.
- Anggota madrasah menjadi pembicara di luar madrasah dengan masyarakat.
- Masyarakat menjadi pengurus organisasi di madrasah.
- Madrasah menjadikan orang tua sebagai partner pendidik.
- Menjalin komunikasi yang interaktif antara masyarakat, berbagai instansi dan madrasah.
Unsur-unsur -masyarakat yang menjalin kerjasama dengan MIS Baar diantaranya adalah orang tua siswa, warga, dan lembaga masyarakat sekitar madrasah, tokoh masyarakat, lembaga agama, organisasi kemasyarakatan, pemerintah setempat, petugas keamanan dan ketertiban, sesama lembaga madrasah dan sekolah, pengusaha, pedagang. Oleh karena MIS Baar berada di dalam masyarakat, maka MIS Baar siap merespon masukan dan umpan balik dari masyarakat demi berlangsungnya penegerian MIS Baar
Keterlibatan orang tua sebagai bentuk peran serta masyarakat itu dibentuk dalam wadah komite. Salah satu cara memfungsikan masyarakat sebagai stakeholder tersebut adalah dengan menggunakan prinsip perwakilan, yaitu memilih sejumlah kecil dari seluruh anggota masyarakat untuk melaksanakan fungsi-fungsi kontrol, pemberi masukan, pemberi dukungan, serta fungsi mediator antara masyarakat dengan lembaga-lembaga pendidikan.
Penutup (dan harapan)[edit]
- PENUTUP
Dilihat dari beberapa aspek terebut diatas, MIS Baar dianggap layak untuk dialih statuskan. Karena melihat kondisi lokasi yang strategis, keberadaan madrasah yang sudah cukup lama/ madrasah perintis di kecamatan Riung Banyak, juga sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat. Beberapa hal yang meningkatkan perkembangan MIS Baar adalah citra positif masyarakat terhadap madrasah di masyarakat, peningkatan prestasi madrasah secara akademik maupun non akademik, dan harapan masyarakat terhadap lulusan madrasah.
Upaya MIS Baar kedepannya bisa melahirkan generasi-generasi berkualitas, generasi yang siap dipakai dimanapun dan kapanpun. oleh sebab itu, Besar harapan kami jika MIS Baar ini bisa dialih statuskan dari swasta ke negeri untuk lebih meningkatkan kualitas / mutu Pendidikan kedepan yang tentunya sesuai dengan perkembangan zaman.
Pelaksanaan Kurikulum[edit]
1. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum pada MIS Baar Tahun 2013 meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas 1 sampai dengan kelas VI. Kurikulum ini memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri. Serta mengimplementasikan Kurikulum 2013 untuk Kelas I dan Kelas IV dengan pendekatan Tematik Terpadu.
Struktur kurikulum MIS Baar memuat kelompok mata pelajaran sebagai berikut :
1. Kelompok Mata pelajaran Agama dan Akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian cakupan dari masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan.Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MIS Baar sebagai berikut :
Mata Pelajaran |
Alokasi Waktu Perpekan |
||||||
Kelompok A |
I |
II |
III |
IV |
V |
VI |
|
1 |
Pendidikan Agama Islam |
|
|
|
|
|
|
|
a. Alquran Hadist |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
|
b. Akidah Akhlak |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
|
c.Fikih |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
|
d.Sejarah kebudayaan Islam |
─ |
─ |
2 |
2 |
2 |
2 |
2. |
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan |
5 |
5 |
6 |
4 |
4 |
4 |
3. |
Bahasa Indonesia |
8 |
9 |
10 |
7 |
7 |
7 |
4. |
Bahasa Arab |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
5. |
Matematika |
5 |
6 |
6 |
6 |
6 |
6 |
6. |
Ilmu Pengetahuan Alam |
─ |
─ |
─ |
3 |
3 |
3 |
7. |
Ilmu Pengetahuan Sosial |
─ |
─ |
─ |
3 |
3 |
3 |
Kelompok B |
|
|
|
|
|
|
|
1. |
Seni Budaya Dan Prakarya |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
5 |
2. |
Pendidikan Jasmani, Olah raga, Dan Kesehatan |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
3. |
Muatan Lokal |
─ |
─ |
─ |
2 |
2 |
2 |
Jumlah |
34 |
36 |
40 |
44 |
44 |
44 |
Keterangan:
1. Mata pelajaran kelompok A merupakan kelompok matab pelajaran yang muatan dan acuannya di kembangkan oleh pusat
2. Mata pelajaran kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan /konten local
3. Mata pelajaran kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan local yang berdiri sendiri
4. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit
5. Mata pelajaran seni budaya dan prakarya dapat memuat Bahasa daerah
6. Mata pelajaran Pendidikan jasmani, olah raga dan Kesehatan dapat memuat konten local
7. Muatan local dapat diisi dengan kearifan local atau mata pelajaran lain yang menjadi kekhasan /keunggulan madrasah terdiri atas maksimal 3 mata pelajaran dengan jumlah maximal 6 jam pelajaran.
2. PENDIDIKAN NILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik MIS Baar menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara
Ada 18 Nilai Pendidikan Karakter tersebut di antaranya religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat dan komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab
Dengan ada Pendidikan Nilai Budaya dan karakter bangsa dapat
Meningkatkan kualitas hubungan sosial: Pendidikan karakter membantu individu untuk mengembangkan keterampilan sosial yang baik seperti kerjasama, toleransi, pengendalian diri, dan penghargaan terhadap perbedaan.
3. PROGRAM UNGGULAN MADRASAH
Untuk saat ini MIS Baar Mempunyai program unggulan
1. Karakter Disiplin
- Upacara dan Senam Pagi
2. Karakter Pengetahuan IMTAQ
- Sekolah Sekaligus Mengaji
- Pembinaan Hafalan Alquran (Juz 30)
- Pembinaan Hafalan Doa Sehari-hari
3. Karakter Muballigh
- Kultum/ Pidato (Pelatihan Dai Cilik)
5. Karakter Pengembangan Bakat POJOK BAKAT
- Pembinaan Seni Baca Al-Quran
- Pembinaan Seni Tulis Al-Quran (Kaligrafi)
- Pembinaan Seni Tari
- Pembinaan Seni Musik
- Pembinaan Dokter Cilik (Kegiatan UKS Madrasah)
PROGRAM KEGIATAN TAHUNAN
1. PENTAS SENI
Jumlah Peserta Didik[edit]
Data Siswa
1. Jumlah siswa 3 tahun terakhir
Tahun |
2020-2021 |
2021-2022 |
2022-2023 |
2023-2024 |
Jumlah Siswa |
60 |
69 |
57 |
56 |
Jumlah Siswa laki laki |
36 |
38 |
34 |
35 |
Jumlah Siswa Perempuan |
24 |
31 |
23 |
21 |
2. Jumlah madrasah/sekolah yang menjadi potensi siswa
Jenis Potensi |
Jumlah |
Dalam radius |
Madrasah jenjang sama |
1 Madrasah |
<1 km |
Sekolah jenjang sama |
3 Sekolah |
<1 km |
Potensi Siswa |
1 madrasah 3 sekolah |
<1 km |
3. Jumlah Rombel
Tahun |
2020 |
2021 |
2022 |
2023 |
Jumlah Rombel Tingkat Kelas 1 |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
Jumlah Rombel Tingkat Kelas 2 |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
Jumlah Rombel Tingkat Kelas 3 |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
Jumlah Rombel Tingkat Kelas 4 |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
Jumlah Rombel Tingkat Kelas 5 |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
Jumlah Rombel Tingkat Kelas 6 |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
1 rombel |
Jumlah dan kualifikasi GTK[edit]
Data Guru dan Tenaga Kependidikan
Status PTK |
PNS |
NON PNS |
SERTIFIKASI |
TPG |
TOTAL |
JML.GURU |
10 |
||||
LAKI-LAKI |
4 |
1 |
1 |
4 |
|
PEREMPUAN |
5 |
5 |
Status Ptk |
PNS |
NON PNS |
TPG/SERTIVIKASI |
TOTAL |
Kepala Madrasah |
1 |
1 |
1 |
Status PTK |
PNS |
NON PNS |
TPG/SERTIVIKASI |
TOTAL |
TENAGA PENDIDIK |
1 |
|||
LAKI-LAKI |
1 |
1 |
||
PEREMPUAN |
|
|||
Status PTK |
PNS |
NON PNS |
INPASSING |
TOTAL |
JUMLAH GURU |
10 |
2 |
10 |
DATA GTK MIS Baar
No |
Nama |
Jenis kelamin |
Tempat Tanggal Lahir |
Agama |
Jabatan |
Tanda Tangan |
1 |
Arman Naga, S.Pd.I |
L |
Marotauk, 16 / 9 / 1979 |
Islam |
Kepala Madrasah |
|
2 |
Arsad Rasa, S.Pd.I |
L |
Mbongras, 04 / 05 / 1968 |
Islam |
Guru Kelas |
|
3 |
Rostin Tanjung, S.Pd.I |
P |
Parepa, 08/05/1991 |
Islam |
Guru Kelas |
|
4 |
Siti Hajar Aswat, S.Pd |
P |
Ruki, 17/8/1996 |
Islam |
Guru Kelas |
|
5 |
Bahtiar Idris Balang, S.Pd |
L |
Marotauk,30/06/1993 |
Islam |
Guru Mapel |
|
6 |
Muh. Yasril B.W, S.Pd |
P |
Ruki, 11/8/1997 |
Islam |
Guru Mapel |
|
7 |
Sadra Handayani Peda, S.Pd |
P |
Ruki, 20/07 1994 |
Islam |
Guru Kelas |
|
8 |
Dewi Sartika Manjal,S.Pd |
P |
Bawe, 03 /04/2000 |
Islam |
Guru Kelas |
|
9 |
Sanusi Rangkan, S.Kom |
L |
Marotauk, 10/04/2000 |
Islam |
TU/Operator |
|
10 |
Asmawati Sabe, S.Pd |
P |
Ruki, 12/01/2001 |
Islam |
Guru Kelas |
Sarana dan Prasarana pendidikan[edit]
Data Sarpras
- Luas Lahan, ruang kelas, Jumlah ruang kamad,Ruang guru, Ruang TU, Jumlah sanitasi, Jumlah lab, jumlah sarana olahraga,
|
|
Pada PMA 14 th 2014 |
Pada Madrasah |
|
|
Luas Tanah/Lahan |
|
|
|
|
|
|||
|
Jumlah ruang kelas |
6 unit |
6 unit
|
Foto barisan ruang kelas
|
|
Jumlah ruang perpustakaan |
1 unit |
0 unit |
Foto ruang perpustakaan
|
|
Jumlah ruang laboratorium |
1 unit |
0 unit |
Foto ruang Lab |
|
Jumlah ruang kepala madrasah |
1 unit |
1 unit |
Foto ruang Kamad
|
|
Jumlah ruang guru |
1 unit |
1 unit |
Foto Ruang guru
|
|
Jumlah ruang Tata Usaha |
1 unit |
0 unit |
Foto Ruang TU
|
|
Jumlah tempat beribadah |
1 unit |
0 unit |
Foto musala/masjid/ruang ibadah |
|
Jumlah toilet GTK dan Siswa |
3 unit |
2 unit |
Foto Toilet2
|
|
Jumlah sarana olahraga |
|
1200. m2 |
Foto lapangan
|
|
Koleksi Buku Perpustakaan /Ajar |
|||
|
Buku Bahan Ajar |
1set / siswa |
744 eksamplar |
|
|
Jumlah Buku Pengayaan & Refrensi |
100 judul pengayaan dan 10 judul refrensi, 200 judul pengayaan dan 20 judul refrensi |
176 Dan … judul |
b |
|
Jumlah Peralatan Belajar/Lab |
1 set peraga IPA dan Bahan 1 Set Laboratorium. |
2 set peraga atau … set laboratorium |
Foto benda2 peraga atau foto isi lab
6 |
Rencana pembiayaan pendidikan[edit]
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Proses pembelajaran[edit]
PROSES PEMBELAJARAN
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
- Beban belajar dalam struktur kurikulum MIS Baar termasuk kategori standar.
- Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maskimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan lebih diprioritaskan mata pelajaran. Mulok (muatan local) Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi daerah.
- Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk Madrasah ibtidaiyah swasta Baar antara 10 menit s/d 20 menit, dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi
- Beban belajar kegiatan tatap muka perminggu untuk Mis Baar Adalah sebagai berikut
- Kelas I adalah 34 jam pembelajaran per minggu
- Kelas II adalah 36 jam pembelajaran per minggu
- Kelas III adalah 40 jam pembelajaran per minggu
- Kelas IV s/d VI adalah 45 jam pembelajaran per minggu
KALENDER PENDIDIKAN:
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan luar libur.
- Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal khusus, tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur waktu yang ditetapkan utnuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda antar semester libur akhir tahun pembelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur (data terlempir).
- Penetapan Kalender Pendidikan
- Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir bulan juni tahun berikutnya.
- Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Mendiknas dan atau Menteri Agama adalah hal terkait dengan hari raya keagamaan
- Pemerintah pusat dan daerah dapat menetapkan hari libur untuk sekolah.
Kegiatan Semester
- Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semesteran selama 1 tahun pelajaran sebagaimana tertuang dalam Kalender Pendidikan Madrasah yang mengacu pada Kalender Pendidikan Nasional dan tiap 1 tahun akademik dibagi menjadi 2 semester yaitu semester 1(Ganjil) dan semester 2 (Genap) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut :
HARI |
WAKTU |
Senin |
07.00 – 13.00 |
Selasa |
07.00 – 13.00 |
Rabu |
07.00 – 13.00 |
Kamis |
07.00 – 13.00 |
Jumat |
07.00 – 11.00 |
Sabtu |
07.00 – 13.00 |
PENGEMBANGAN DIRI
- Pengebangan diri terprogram ( Ekstrakurikuler )
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru, Pengembangan diri bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT (imtaq), kebugaran, prestasi dan peningkatan potensi, bakat, minat, dan kemampuan diri peserta didik sesuai kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri dibiayai dari partisipasi sukarela dari orang tua, perwalian kelas, komite sekolah, masyarakat peduli pendidikan atau DUDI. Dibimbing dan dilatih oleh guru, tenaga kependidikan dan tenaga Profesional/pelatih atas kesepatan dengan komite sekolah yang dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan social.Belajar dan pengembangan karier peserta didik.
- Pengembangan diri tidak terprogram (Pembiasaan)
Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut :
KEGIATAN |
CONTOH |
Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal |
|
Spontan, adalah kegiatan dalam bentukperilaku sehari-hari |
|
Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari |
|
Sistem evaluasi pembelajaran dan program[edit]
SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN DAN PROGRAM
KRITERIA KETUNTASAN
Ketuntasan belajar di MIS Baar menetapkan setiap indicator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu KD berkisar antara 0-100%. Dalam menentukan KKM mempertimbangkan tingkat kemampuan mata pelajaran serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Berikut tabel nilai KKM di MIS Baar
No |
Mata Pelajaran |
Kkm Bidang Studi |
|
||||
I |
II |
III |
IV |
V |
VI |
||
1. |
Pendidikan Agama Islam |
|
|
|
|
|
|
a |
Al-Qur’an Hadist |
70 |
70 |
70 |
70 |
70 |
70 |
b |
Akidah Akhlak |
70 |
70 |
70 |
70 |
70 |
70 |
c |
FIKIH |
70 |
70 |
70 |
70 |
70 |
70 |
d |
SKI |
- |
- |
65 |
65 |
65 |
65 |
2 |
PPKN |
70 |
70 |
70 |
70 |
70 |
70 |
3 |
Bahasa Indonesia |
70 |
70 |
70 |
70 |
70 |
70 |
4 |
Bahasa Arab |
65 |
65 |
65 |
65 |
65 |
65 |
5 |
Matematika |
65 |
65 |
65 |
65 |
65 |
65 |
6 |
IPA |
- |
- |
- |
70 |
70 |
70 |
7 |
IPS |
- |
- |
- |
70 |
70 |
70 |
8 |
SBDP |
70 |
70 |
70 |
70 |
70 |
70 |
9 |
PJOK |
70 |
70 |
70 |
70 |
70 |
70 |
|
|
|
|
|
|
|
|
B. |
MULOK |
|
|
|
|
|
|
1 |
BTQ |
- |
- |
- |
70 |
70 |
70 |
|
|
|
|
|
|
Mekanisme dan Prosedur Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Salah satu langkah awal guru sebelum memberikan pembelajaran adalah menentukan KKM. Setiap mata pelajaran memiliki nilai KKM yang berbeda pada tiap aspek, dengan Kurikulum 2013 pendidik bisa lebih leluasa dalam menentukan nilai KKM.
Langkah awal penentuan KKM yaitu menentukan estimasi KKM di awal tahun pembelajaran bagi mata pelajaran yang diajarkan. Penentuan estimasi KKM didasarkan pada hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dan berdasarkan nilai KKM yang di capai pada kelas sebelumnya.
Upaya Madrasah dalam Meningkatkan KKM
- Meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran melalui workshop / pelatihan/ MGMP tingkat kabupaten/MGMPS.
- Memenuhi sarpras yang menunjang proses pembelajaran.
- Mengadakan bimbingan belajar kelas 4, 5, dan 6.
Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a. Beberapa ketentuan yang berkaitan dengan kenaikan kelas.
Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di satuan pendidikan tersebut.
- Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester dalam tahun ajaran yang diikuti.
- Deskripsi sikap baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
- Nilai ekstrakurikuler kepramukaan minimal baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
- Tidak memiliki nilai di bawah nilai KKM untuk nilai pengetahuan dan keterampilan pada dua mata pelajaran.
- Kehadiran selama 1 Tahun Ajaran minimal 85% dari hari efektif belajar.
Hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan diatas dibicarakan dalam rapat dewan pendidik pada akhir Tahun Ajaran.
- Dalam kondisi tertentu Madrasah dapat membuat kebijakan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi dalam menentukan kenaikan kelas.
b. Kelulusan
Kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik di tetapkan melalui rapat dewan guru.
Peserta didik dinyatakan lulus dari MI setelah memenuhi syarat berikut.
- Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
- Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
- Lulus ujian Madrasah, yang diperoleh dari nilai Madrasah
- Nilai Madrasah sebagaimana dimaksud pada nomor 3 diperoleh dari :
- Gabungan antara nilai Ujian Madrasah dan nilai rata-rata rapor dari kelas 4-6 semester 1 dan 2 dengan pembobotan 30% untuk Ujian Madrasah dan 70% untuk nilai rata-rata rapor.
NS = 0,30 US + 0,70 Rata-rata Nilai Rapor |
- Presentasi kehadiran peserta didik 85%
- Nilai setiap mata pelajaran minimal 70
- Pembulatan Nilai Madrasah yang merupakan gabungan dari nilai ujian Madrasah dan rata-rata nilai rapor dalam rentang 0-100.
Organisasi dan manajemen[edit]
Foto - Foto Madrasah
Surat Rekomendasi
Pemda Provinsi | Lihat |
Kemenag Kab/Kota | Lihat |
Pemda Kab/Kota | Belum tersedia |
Kemenag Provinsi | Lihat |
RTTPM
Pelaksanaan Kurikulum | Lihat |
Jumlah Peserta Didik | Lihat |
Jumlah dan kualifikasi GTK | Lihat |
Sarana dan Prasarana pendidikan | Lihat |
Rencana pembiayaan pendidikan | Lihat |
Proses pembelajaran | Lihat |
Sistem evaluasi pembelajaran dan program | Lihat |
Organisasi dan manajemen | Lihat |
Data Tanah
Data Tanah | Lihat |