MAN 5 BONE
Nama Madrasah | MAN 5 BONE |
---|---|
Jenjang | MAN |
Alamat | JALAN TIMURUNG, RT. 1 RW. 1 Kel. POMPANUA, Kec. AJANGALE BONE SULAWESI SELATAN 92755 |
Kabupaten/Kota | Bone |
Provinsi | SULAWESI SELATAN |
Kategori | Madrasah Penegerian (Masyarakat) |
Alasan Urgensitas |
Latar Belakang[edit]
- Dalam kerangka mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah menetapkan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagaimana tercantum dalam Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan yakni: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar nasional pendidikan
- sebagaimana dikemukakan di atas, pada hakekatnya menjadi arah dan tujuan penyelenggaraan pendidikan.
- Pendidikan dalam arti yang luas termasuk pendidikan di madrasah, memegang peranan sangat strategis dalam setiap masyarakat dan kebudayaan. Suatu keniscayaan bahwa pendidikan Islam menjadi andalan dalam masyarakat modern, karena lembaga-lembaga pendidikan tersebut merupakan pusat pengendali masa depan suatu masyarakat dan bangsa. Lembaga-lembaga pendidikan menjadi arena saling memengaruhi dari kelompok-kelompok masyarakat untuk kepentingan kelompoknya dan juga untuk eksistensi diri di era modern saat ini.
Bentuk dan Nama Madrasah[edit]
- Bila dicermati sejarah lahirnya madrasah, proses tumbuh dan berkembangnya dilakukan atas kepentingan dan prakarsa masyarakat itu sendiri. Keterikatan masyarakat pada madrasah selama ini lebih tampak sebagai ikatan emosional dibandingkan ikatan rasional. Ikatan ini muncul dikarenakan bertemunya dua kepentingan. Pertama, hasrat kuat masyarakat Islam untuk berperan serta dalam pendidikan dimana akan berperan dalam meningkatkan pendidikan anak-anaknya di sekitar tempat tinggalnya. Kedua, motivasi keagamaan yaitu keinginan agar anak-anak mereka selain mendapat pendidikan umum juga mendapat pendidikan agama yang cukup.
- Berikut profil MA Pompanua :
- Nama Yayasan : Yayasan Al-Ma’arif Pompanua Kab. Bone
- Alamat Yayasan : Jl. Ahmad Yani No. 97 Kelurahan Pompanua
- NSS/NSM/NDS : 131.2.73.08.0118
- Jenjang Akreditasi : B / 2019
- Tahun didirikan : 2004
- Tahun Beroperasi : 2004
- NPWP Madrasah : 02.997.015.9-808.000
- Nama Kepala Sekolah : Rahman S.Pd.I.,MA.
- No. Telp / HP : 085 398 947 261
- No. Akta Pendiri Yayasan : 338/2016
- Kepemilikan Tanah (Swasta) : Milik Yayasan
- Status Tanah : Setifikasi HM (Sertakan copy-nya)
- Luas Tanah : 7.835 M2
- Status Bangunan : Milik Sendiri
Gambaran dan Tata Ruang Madrasah[edit]
- MAS Pompanua memiliki tata ruang aman karena terdapat pagar dan pintu gerbang dan menjadikan keamanan siswa terjamin baik dari pihak luar ataupun dari dalam.
- MAS Pompanua sangat menjamin keamanan warga sekolah dari terjadinya ancaman bahaya dan kecelakaan. Keamanan MAS Pompanua meliputi lingkungan madrasah yang kondusif (gedung madrasah, kelas, peralatan dan halaman), serta warga sekitar yang harmonis. Warga MAS Pompanua sebisa mungkin selalu berusaha menciptakan keamanan dan menjaga Madrasah dari segala kemungkinan buruk yang akan terjadi kepada fisik maupun psikis warga madrasah dengan membentuk tim keamanan Madrasah.
- Keamanan MAS Pompanua dilihat dari struktur bangunannya masih kuat dan kokoh, jauh dari kemungkinan terjadinya insiden kecelakaan akibat bangunan rusak seperti
- Dari segi kesehatan MAS Pompanua memiliki kebersihan yang cukup dan letak kelas dan pembuangan sampah jauh sehingga aman bagi siswa dan juga MAS Pompanua memiliki tanaman untuk memperindah madrasah sehingga terlihat bersih dan indah. Dari segi akeses sangat dekat karena jarak antar ruangan tidak terlalu jauh sehingga memudahkan guru dan siswa melaksanakan pembelajaran.
Gambaran Kondisi Geografis dan Demografis[edit]
- MAS Pompanua merupakan salah satu Madrasah Aliyah di Kabupaten Bone yang merupakan satu-satunya Madrasah Swasta yang ada dikecamatan Ajangale. yang terletak di Kelurahan Pompanua Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone dan berjarak kurang lebih 1 km dari POLSEK Ajangale. Adapun batas-batas wilayah MAS Pompanua adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Berdekatan dengan POLSEK Ajangale sehingga keamanan dapat terjamin
- Sebelah Timur : Persawahan
- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Opo dan Timurung
- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Pompanua Riattang dan dekat dengan SMA Negeri 4 Bone, SMP Negeri 1 Ajangale serta SD Inpres 6/75 Pompanua
- Lokasi MAS Pompanua sangat strategis dipandang dari salah satu faktor pendidikan, yaitu lingkungan yang representatif, aman dan jauh dari keributan dan kebisingan seperti halnya di kota, madrasah ini terletak jauh dari keramaian kota, kurang lebih 50 km dari kabupaten.
- MAS Pompanua di bangun di atas struktur tanah yang kuat sehingga aman dari terjadinya longsor dan terhindar dari Gunung Merapi, karena terletak di dataran rendah yang hijau dari pohon-pohon rindang.
- Sedangkan secara Demografis, MAS Pompanua berada di tengah penduduk 100 persen muslim dengan mata pencaharian sebagian besar bertani, pedagang dan sebagian lain berwiraswasta . Hal –hal tersebut diatas itulah yang mungkin memotivasi sebagian besar masyarakat Kelurahan Pompanua dan sekitarnya untuk menyekolahkan putra – putri mereka di MAS Pompanua.
- Melihat dari data di atas, MAS Pompanua cukup kondusif untuk mengadakan kegiatan pembelajaran, karena jauh dari keramaian, transportasi yang menghubungkan madrasah dengan daerah sekitarnya juga tidak sulit ditemui karena dekat dengan jalan raya, sehingga masih mudah dijangkau oleh semua siswa dari segala penjuru. Dengan dekat dari pemukiman penduduk diharapkan adanya kerja sama yang baik dan dapat memberikan dukungan dalam bermasyarakat di luar madrasah secara langsung.
Gambaran Analisis SWOT[edit]
- Kuatnya ikatan emosional masyarakat tersebut telah menyebabkan madrasah menjadi lebih sistemik/kokoh, massif, populis, dan mencerminkan suatu gerakan masyarakat pada lapisan bawah. Oleh karena itu, madrasah lebih banyak terdapat di pedesaan atau di daerah pelosok dan lebih dimotivasi secara intrinsik bahwa belajar dianggap sebagai suatu kewajiban. Motivasi agama ini didukung pula oleh ajaran wakaf yang memberi dorongan bahwa tanah/sarana yang diwakafkan akan terus mengalir amalnya walaupun yang bersangkutan telah meninggal dunia. Tidak heran jika hampir seluruh tanah madrasah adalah wakaf.
- Dibuktikan fakta di lapangan menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap madrasah sangat tinggi. Ini terjadi karena keberadaan Madrasah di Kelurahan Pompanua Kec. Ajangale kab. Bone peningkatan mutu pendidikan di madrasah sudah sesuai standar nasional sebagaimana halnya yang dilakukan pada berbagai sekolah umum di bawah binaan Depdiknas.
- Berbagai fakta dan tantangan yang menunjukkan tingginya `minat masyarakat pada madrasah sebagaimana yang telah diuraikan di atas, menunjukkan bahwa keberadaan madrasah masih belum menjadi pilihan utama masyarakat.
- Pada prinsipnya gambaran minat masyarakat untuk memasukkan anaknya pada madrasah pada dasarnya adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh
- Tabel 1.5: Pernyataan tentang minat masyarakat untuk memasukkan anaknya pada madrasah Di Kelurahan Pompanua Kec, Ajangale
No |
Kategori |
Frekuensi |
Persentase |
1 |
Sangat Berminat |
20 |
66,66 % |
2 |
Berminat |
5 |
16,67 % |
3 |
Kurang Berminat |
3 |
10 % |
4 |
Tidak Berminat |
2 |
6,66 % |
Jumlah |
30 |
100% |
Sumber Data: 30 Informan di Kelurahan Pompanua Kec. Ajangale
- Data di atas memperlihatkan bahwa 20 orang atau mencapai 66,66 % informan sangat berminat memasukkan anaknya di madrasah. 5 orang atau mencapai 16,67 % informan cukup berminat memasukan anaknya di madrasah dan 3 orang atau mencapai 10 % informan kurang berminat memasukkan anaknya di madrasah.
- Antusiasme yang sangat besar dari masyarakat untuk memasukkan anaknya di madrasah terlihat dari data yang tersaji di atas. Dari 30 informan, hanya 2 orang atau mencapai 6,66 % informan menyatakan tidak berminat memasukkan anaknya di madrasah. Sementara informan yang lain banyak yang berminat bahkan mengatakan sangat berminat.
1. Faktor Pendukung persepsi dan minat masyarakat terhadap Madrasah
Faktor pendukung persepsi dan minat masyarakat terhadap madrasah yaitu:
- Pertama masyarakat di Kelurahan Pompanua masih percaya terhadap madrasah hal ini di sebabkan karena madrasah mampu menumbuh kembangkan nilai-nilai religius dan akhlak mulia kepada peserta didik baik di sekolah maupun di masyarakat terhadap madrasah. Hal ini sejalan dengan pendapat informan mengenai alasan melanjutkan studi anaknya di madrasah sebagai berikut :
Saya merespon baik keberadaan madrasah. Menurut saya madrasah lebih bagus jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya yang kurikulumnya kebanyakan menekankan pada mata pelajaran umum dan agama. Menurut saya para peserta didik tidak hanya perlu dibekali dengan pengetahuan umum, namun yang terpenting juga adalah pengetahuan agama.Oleh karena itu madrasah adalah lembaga yang menurut saya mampu membimbing peserta didik ke arah itu.
- Kedua minat masyarakat terhadap madrasah cukup tinggi hal ini terbukti bahwa madrasah tumbuh dan berkembang karena dibiayai dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri.
- Menunjuk pada pernyataan tersebut di atas maka yang menjadi faktor pendukung persepsi dan minat masyarakat terhadap madrasah di Kelurahan Pompanua yaitu :
- Aspek religius karena menilai proses pembinaan mental spiritual dan kesadaran agama di sekolah cukup bagus, sehingga dapat menjamin nilai-nilai akhlak mulia baik di lingkungan madrasah maupun di masyarakat.
- Aspek pembelajaran Pendidikan Agama Islam di bidang agama
- Didukung oleh fasilitas Masjid dan Mushallah sebagai pusat pembinaan.​​
2. Faktor Penghambat Persepsi dan Minat Masyarakat terhadap Madrasah
- Pembinaan dan peningkatan persepsi dan minat masyarakat terhadap madrasah dapat dilakukan dengan cara praktik di lapangan yaitu menemui masyarakat. Ada beberapa cara untuk mengatasi faktor hambatan persepsi dan minat masyarakat terhadap madrasah di Kelurahan Pompanua sebagai berikut:
- Sarana Prasana (Sarpras)
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penghambat persepsi dan minat masyarakat terhadap madrasah yaitu,
- Gedung fisik sekolah, sarana dan prasarana kurang memadai.
- Keterbatasan dana akan sangat memperlambat terlaksananya kegiatan pembinaan agama.
- Mayoritas peserta didik yang terserab di madrasah orang tua siswa berlatar belakang ekonomi menengah kebawah. Contoh sebagaimana diungkap pada sumber data latar belakang pekerjaan dan status orang tua peserta didik di MA Pompanua.
Gambaran Ekologis Madrasah[edit]
- MAS Pompanua yang letak giografisnya di dataran Sedang dan pedesaan memiliki sumber daya alam pertanian dan perkebunan saat ini dan mendatang menjadi tumpuan harapan penduduk. Pembangunan MAS Pompanua bertujuan memberikan kontribusi pembangunan budaya, skill, dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas yang bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan baik sehingga terjadi interaksi positif dan harmonis antara manusia dan alamnya.
- Berdirinya MAS Pompanua tidak menjadi gangguan yang menyebabkan perubahan fungsi komponen-komponen linkungan hidup dan sumber daya alam lainnya. MAS Pompanua memelihara proses ekologis yang esensial sebagai bagian dari upaya keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan. MAS Pompanua berkomitmen untuk memelihara dan melestarikan potensi kekayaan sumber daya alam dan lingkungan dari berbagai macam ancaman. Tanah lokasi Sebelum di bangun gedung MAS Pompanua digunakan untuk pertanian. Kemudian dibangun gedung MAS Pompanua yang terletak di antara area Persawahan dan pemukiman penduduk. Adapun pemanfatan lahan yang belum dibangun adalah dijadikan sebagai lahan persawahan yang dapat menghasilkan uang bagi madrasah.
Gambaran Prospek Potensi Siswa[edit]
Gambaran Kebutuhan Masyarakat akan Lulusan[edit]
- Terdapat beberapa alasan yang melatarbelakangi minat masyarakat untuk memasukkan anaknya di madrasah, salah satunya adalah bahwa masyarakat atau orang tua menginginkan agar anak mereka mendapatkan pengetahuan umum dan agama yang memadai. Seperti disajikan pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.6: Pernyataan orang tua peserta didik mengenai alasan memasukkan anaknya di madrasah.
No |
Kategori |
Frekuensi |
Persentase |
1 |
Agar memperoleh pengetahuan agama yang memadai |
25 |
83,33 % |
2 |
Agar memperoleh pengetahuan umum dan sekaligus agama yang memadai |
5 |
16,67 % |
Jumlah |
30 |
100 % |
Sumber Data: 30 Informan di Kelurahan Pompanua Kec. Ajangale
- Berdasarkan data di atas, 25 orang atau mencapai 83,33 % informan memilih memasukkan anaknya di madrasah agar memperoleh pengetahuan/ilmu agama yang memadai. Dan 5 orang atau mencapai 16,67 % informan memilih madrasah agar anak mereka memperoleh pengetahuan umum dan sekaligus agama yang memadai.
- Data di atas menunjukkan bahwa salah satu motivasi kebanyakan orang tua peserta didik dalam memasukkan anaknya di madrasah adalah agar mereka dapat memperoleh pengetahuan umum dan agama sekaligus. Atau dengan kata lain mereka menginginkan agar anak mereka memiliki kualitas iman dan iptek yang cukup. Buktinya, dari 30 informan, terdapat 25 orang atau mencapai 83,33 % informan yang beralasan demikian. Diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan beberapa warga di kelurahan Pompanua yang memiliki putra putri yang belajar di madrasah.
Salah seorang warga yang memiliki putra putri yang belajar di Madrasah menuturkan: Saya memasukkan anak saya di madrasah agar ia dapat memperoleh pengetahuan agama yang cukup, sebab di sekolah lain seperti di SMA, para siswa hanya dibekali pengetahuan agama yang sedikit. Akibatnya, mereka kurang memdapatkan pembinaan akhlak, dan budi pekerti, parahnya lagi kalau sampai mereka tidak bisa membaca al-Qur’an.
- Selain itu, minat orang tua siswa untuk mamasukkan anaknya di madrasah juga dipengaruhi oleh harapan sebagian besar dari mereka yang ingin agar putra-putri mereka kelak bisa sukses di dunia kerja namun tetap memegang teguh ajaran-ajaran agama. Sehingga dalam melakoni kehidupannya, apapun profesinya, para alumni madrasah tetap tekun melaksanakan ajaran-ajaran agamanya.
- Mengenai cita-cita dan harapan masa depan para orang tua terhadap anaknya tersebut, bisa dilihat pada tabel yang penulis sajikan di bawah ini.
Tabel 1.7: Harapan orang tua di masa mendatang sehingga memasukkan anaknya dimadrasah.
No |
Kategori |
Frekuensi |
Persentase |
1 |
Agar dapat menjdi ustaz/ulama |
4 |
13,33 % |
2 |
Agar dapat menjadi PNS yang memiliki pengetahuan agama yang baik |
13 |
43,33 % |
3 |
Agar dapat menjadi pengusaha/wiraswasta yang memiliki pengetahuan agama yang baik) |
10 |
33,34 % |
4 |
Agar dapat menjadi anggota TNI/POLRI yang memiliki pengetahuan agama yang baik |
3 |
10 % |
Jumlah |
30 |
100 % |
Sumber Data: 30 Informan di Kelurahan Pompanua Kec. Ajangale
- Berdasarkan jawaban 30 informan, diperoleh keterangan bahwa 4 orang atau mencapai 13,33 % informan memilih madrasah dengan keinginan agar anak mereka kelak bisa menjadi seorang ulama/ustaz. 13 orang atau mencapai 43,33 % informan menginginkan agar anak mereka kelak bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di istansi mana saja namun tetap memiiki bekal ilmu agama yang baik dan 10 orang atau bisa menjadi pengusaha (berwiraswasta) di bidang apa saja namun berbekal ilmu agama yang baik dan 3 orang atau mencapai 10 % informan menginginan agar putra-putrinya kelak bisa menjadi anggota TNI/POLRI yang dibarengi dengan pengetahuan agama yang cukup.
- Data di atas memperlihatkan bahwa salah satu motivasi utama masyarakat dalam memasukkan anaknya di madrasah agar kelak anak mereka terjun di dunia kerja baik itu di dunia bisnis (wiraswasta), sebagai PNS, atau TNI dan POLRI, mereka senantiasa memiliki bekal ilmu agama yang senantiasa mereka amalkan. Namun, ada juga sebagian masyarakat yang memasukkan anaknya di madrasah dengan motivasi agar anak mereka kelak menjadi ulama.
- Data ini menunjukkan bahwa hanya sebagian madrasah yang cukup diminati masyarakat. Baik madrasah yang berada di pedesaan maupun yang berada diperkotaan. Madrasah-madrasah yang sudah dapat dikatakan sebagai madrasah berkembang memang banyak diminati masyarakat. Yang termasuk dalam kategori ini, khususnya yang berada di desa dan perkotaan.
- Terdapat beberapa faktor yang memungkinkan sebagian besar madrasah cukup di minati masyarakat. Misalnya madrasah yang secara performance (Gedung sekolah, baju seragam peserta didik, sarana dan prasarana) cukup baik dan mampu tampil layaknya sekolah-sekolah lain yang menekankan pada kurikulum mata pelajaran umum seperti SD, SMP, dan SMA. Begitu juga dalam hal proses pembelajaran, madrasah yang diminati adalah madrasah yang telah mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dengan iklim sekolah yang menunjung kelancaran proses belajar mengajar.
Tabel 1.8: Pernyataan informan mengenai biaya pendidikan di madrasah.
No |
Kategori |
Ferekuensi |
Persentase |
1 |
Ya, Menjadi Alasan Utama |
8 |
26,67% |
2 |
Tidak Menjadi Alasan Utama |
22 |
73,33 % |
Jumlah |
30 |
100 % |
- Begitu pula jarak antara lokasi madrasah dan tempat tinggal para orang tua yang relativ dekat. Hanya sedikit dari para orang tua yang menjadikan hal tersebut sebagai alasan utama. Hal tersebut bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.9: Pertimbangan orang tua mengenai jarak antara lokasi madrasah dan tempat tinggal mereka.
No |
Kategori |
Frekuensi |
Persentase |
1 |
Menjadi Pertimbangan |
3 |
10 % |
2 |
Tidak Menjadi Pertimbangan |
27 |
90 % |
Jumlah |
30 |
100 % |
Penutup (dan harapan)[edit]
- Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Gambaran persepsi masyarakat terhadap Madrasah di Kelurahan Pompanua cukup positif dalam rangka memasukkan anak-anaknya pada lembaga pendidikan di madrasah baik pada jenjang MI,MTs, dan MA Ternyata persepsi sebagian besar masyarakat yang menjadi fokus penelitian, madrasah dianggap sebagai lembaga pendidikan ideal untuk membina peserta didik. Hal ini terbukti madrasah di Kabupaten Bone mampu membimbing, peserta didik baik pada aspek intelektual maupun spiritual.
- Gambaran minat masyarakat terhadap Madrasah di Kelurahan Pompanua cukup positif hal di sebabkan karena masyarakat masih beranggapan madrasah mampu membentuk insan akademis yang bernafaskan nilai-nilai islami sehingga memasukkan anak- anaknya pada lembaga pendidikan di madrasah masih dianggap representatif baik pada jenjang MI, MTs maupun MA.
Pelaksanaan Kurikulum[edit]
- KERANGKA DASAR KURIKUKUM DARURAT
- KONSEP KURIKULUM DARURAT
- Kurikulum Darurat disusun dan dilaksanakan hanya pada masa darurat covid 19.
- Penyusunan kurikulum darurat dilakukan dengan cara memodifikasi dan melakukan inovasi pada struktur kurikulum, beban belajar, strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain sebagainya sesuai dengan kondisi madrasah.
- Pada masa darurat covid 19, seluruh peserta didiktetap mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran dari madrasah.
- Kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa daruratcovid 19dan dilakukan apabila madrasah mampu memenuhi persyaratan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintahsetempat yang meliputi sarana yaitu Tempat cuci tangan, hand sanitizer, penataan kelas yang memenuhi phisical distanching, bilik untuk penyemprotan disinfektan,Alat pengukur suhu badan, masker cadangan, pengoptimalan fungsi UKS dll.Bila kondisi sudah normal maka kegiatan pembelajaran akan kembali dilaksanakan secara normal seperti biasanya.
2.KONSEP PEMBELAJARAN MASA DARURAT
- Kegiatan pembelajaran pada masa darurat dilakukan dengan berpedoman pada Kalender Pendidikan Madrasah tahun pelajaran 2021/2022 yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia
- Kegiatan pembelajaran masa darurat dilakukan tidak hanya untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar (KD) kurikulum, namum lebih menititikberatkan pada penguatan karakter, praktek ibadah, peduli pada lingkungan dan kesalehan sosial lainnya.
- Kegiatan pembelajaran masa darurat covid 19 melibatkan guru, orang tua, peserta didik dan lingkungan sekitar.
- Kegiatan pembelajarandilakukan setelah madrasah melakukan:
Pemetaan/skriningzona desa/kelurahan tempat tinggal peserta didik, guru serta tenaga kependidikan yang ada di madrasahsebagai bahan penentuan pelaksanaan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh madrasah, selain itu untuk memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan episentrum penularan Covid-19 (zona hijau) atau termasuk lingkungan yang tidak aman (zona merah), dalam hal ini dapat diketahui antara lain melaluigugus tugas penanganan covid 19,melalui aplikasi pemantauan covid 19 atau surat keterangan dari kepala desa/kelurahan atau kecamatan, selain itu pemetaan/ skrining kesehatan bagi peserta didik, guru dan tenaga kependidikan untuk memastikan kondisi kesehatannya tidak berpotensi untuk menularkan atau tertular Covid-19 hal tersebut dapat ditunjukkan melalui surat keterangan sehat dari puskesmas sebagai bentuk pemenuhan kelengkapan apabila proses pembelajaran akan dilakukan secara tatap muka atau kelas nyata.
- Kegiatan pembelajaran masa darurat dilaksanakan dengan mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan, dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat baik pada aspek fisik maupun psikologi, untuk pembelajaran tatap muka atau kelas nyata hal tersebut ditunjukkan dengan surat rekomendasidari pemerintah setempat melalui Kementerian Agama dan surat persetujuan dari orang tua.
3.PRINSIP PEMBELAJARAN MASA DARURAT
- Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, tatap muka terbatas, dan/atau pembelajaran jarak jauh, baik secara Daring (dalam jaringan) dan Luring (luar jaringan) kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan;
- Pembelajaran berlangsung di madrasah, rumah, dan di lingkungan sekitar sesuai dengan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar dirumah.
- Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam mengoptimalkan tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif peserta didik.
- Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
- Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
- Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah lebih menitikberatkan pada pendidikan kecakapan hidup, misalnya pemahaman mengatasi pandemi Covid-19, penguatan nilai karakter atau akhlak, serta keterampilan beribadah peserta didik di tengah keluarga;
- Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan belajar dari rumah
- Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan peserta didik dan orang tua/wali
- Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif
- MATERI, METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN MASA DARURAT
- Pengembangan Materi Ajar.
Guru memilih materi pelajaran esensi untuk dijadikan prioritas dalam pembelajaran. Sedangkan materi lain dapat dipelajari peserta didik secara mandiri. Materi pembelajaran diambilkan dan dikumpulkan serta dikembangkan dari:
- Buku-buku sumber seperti buku peserta didik, buku pedoman guru, maupun buku atau literatur lain yang berkaitan dengan ruang lingkup yang sesuai dan benar.
- Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atauberkaitan dengan fenomena sosial yang bersifat kontekstual, misalnya berkaitan dengan pandemi Covid-19 atau hal lain yang sedang terjadi di sekitar peserta didik.
- Model dan Metode Pembelajaran.
- Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis ilmiah/saintifik berbentuk model-modelpembelajaran, seperti model Pembelajaran BerbasisPenemuan (Discovery learning) model Pembelajaran BerbasisPenelitian (Inquiry learning), Model Pembelajaran BerbasisProyek (Project Based Learning), Model PembelajaranBerbasis Masalah (Problem Based Learning), dan modelpembelajaran lainnya yang memungkinkan peserta didikbelajar secara aktif dan kreatif.
- Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaiantujuan pembelajaran pada kondisi darurat.
- Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaranaktif yang disesuaikan dengan karakteristik materi/tema dan karakter situasi yang dihadapi madrasah pada kondisi darurat.
- Aktivitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar dari rumah dilaksanakan bervariasi antarpeserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah.
- Pemberian tugas pembelajaran dilaksanakan dengan mempertimbangkan konsep belajar dari rumah, yaitu sebagai usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19, maka beban tugas yang diberikan kepada peserta didik dipastikan dapat diselesaikan tanpa keluar rumah dan tetap terjaga kesehatan, serta cukupnya waktu istirahat untuk menunjang daya imunitas peserta didik
- Media dan Sumber Belajar.
Guru menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan,dapat berupa benda-benda yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sederhana. Pemilihan media disesuaikan dengan materi/tema yang diajarkan dan tagihan dengan tetap mempertimbangkan kondisi kedaruratan. Selain itu guru dan peserta didik dapat menggunakan media dan sumber belajar antara lain:buku sekolah elektronik ( https://bse.kmendikbud.go.id), sumber bahan ajar peserta didik, Guru berbagi (E-Learning Madrasah), aplikasi e -learning madrasah (https://elearning.kemenag.go.id/), web RumahBelajarolehPusdatinKemendikbud(https://belajar.kemdikbud.go.id),TVRI, TV edukasi Kemendikbud (https:tve.kemendikbud.go.id/live/), Pembelajaran Digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC, Kemendikbud (http://rumahbelajar.id), Tatap muka daring program sapa duta rumah belajarPusdatin Kemendikbud (pusdatin.webex.com), Aplikasi daring untuk paket A,B,C.( http://setara.kemdikbud.go.id/), Guru berbagi ( http://guruberbagi.kemdikbud.go), Membaca digital (http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital/), Video pembelajaran ( Video pembelajaran), Radio edukasi Kemendikbud ( https://radioedukasi.kemdikbud), Ruang guru PAUD Kemendikbud (http://anggunpaud.kemdikbud), Mobile edukasi - Bahan ajar multimedia ( https://medukasi.kemdikbud.go.id/meduka), Modul Pendidikan Kesetaraan (https://emodul.kemdikbud.go.id/), Kursus daring untuk Guru dari SEAMOLEC (http://mooc.seamolec.org/),
- LANGKAH-LANGKAH PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MASA DARURAT
- Langkah- Langkah Penyiapan sarana pendukung pembelajaran kurikulum darurat yang dilakukan oleh Madrasah:
- Melakukan pemetaan/ skrining zona tempat tinggal peserta didik, guru dan tenaga kependidikan untuk menentukan model pengelolaan pembelajaran dan mengajukan rekomendasi apabila termasuk pada zona hijau
- Menetapkan model pengelolaan pembelajaran selama masa darurat
- Memastikan sistem pembelajaran yang terjangkau bagi semua peserta didik termasuk peserta didik penyandang disabilitas
- Membuat program pengasuhan untuk mendukung orang tua/wali dalam mendampingi peserta didik belajar, minimal satu kali dalam satu minggu melalui materi pengasuhan pada laman https://sahabatkeluarga. kemdikbud.go.id/laman/.
- Membentuk tim siaga darurat untuk penanganan COVID-19 di madrasah terdiri dari unsur guru, tenaga kependidikan, komite madrasah, dan memberikan pembekalan mengenai tugas dan tanggung jawab kepada tim, berkoordinasi dengan Kemenag dan / atau gugus tugas penanganan COVID-19 setempat.
- Memberikan laporan secara berkala kepada Kantor Kemenag melalui pengawas madrasah tentang kondisi kesehatan warga madrasah, metode pembelajaran yang digunakan ( kelas nyata, daring/luring atau kombinasi), kendala pelaksanaan dan praktik pelaksanaannya serta capaian hasil belajar peserta didik.
6. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran kurikulum darurat yang dilakukan oleh guru:
- Menyiapkan Perencanakan Pembelajaran
- Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun secara simple/sederhana, mudah dilaksanakan, sertamemuat hal-hal pokok saja namun tetap berpedoman pada SK Dirjen Pendis Nomor 5164 Tahun 2018 dan permendikbud Nomor 37 tahun 2018.
- Dalam menyusun RPP, guru merujuk pada SKL, KI-KDdari materi esensi dan dan Indikator Pencapaian yang diturunkan dari KD.
- Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang akan di ajarkan kepada peserta didik pada masa darurat.
- Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang perludicapai dan perlu diperhatikan pada setiap akhir pembelajaran,yaitu dimensi sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
- Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud iman dan takwa kepada Allah Swt, mengamalkan akhlak yang terpuji dan menjadi teladan bagi keluarga masyarakat dan bangsa, yaitu sikap peserta didik yang jujur, disipilin,tanggungjawab, peduli, santun, mandiri, dan percaya diri dan berkemauan kuat untuk mengimplementasikan hasil pembelajarannya di tengah kehidupan dirinya dan masyarakatnya dalam rangka mewujudkan kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik.
- Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan pengetahuan secara konseptual, faktual, prosedural dan metakognitif secara teknis dan spesifik dari tingkat sederhana,kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya masyarakat sekitar, lingkungan alam, bangsa, negara dan kawasan regional, nasional maupun internasional.
- Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri,kolaboratif, dan komunikatif serta mampu bersaing di era global dengan kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
Setelah penyusunan RPP selesai dan disahkan oleh kepala madrasah,RPP tersebut dapat juga dibagikan kepada orang tua peserta didik agar orang tua mengetahui kegiatan pembelajaran, tugas dan target capaian kompetensi yang harus dilakukan anaknya pada masa darurat.
- STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
- Struktur Kurikulum dan muatan kurikulum
Struktur kurikulum Madrasah MA Pompanua meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti dan kompetensi dasar yang ditetapkan pemerintah secara nasional. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab sesuai KMA Nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah (KI, KD Terlampir). Sedangkan mata pelajaran Umum sesuai dengan Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 dan Permendikbud nomor 37 tahun 2018 tentang tentang KI KD Kurikulum 2013 Jenjang Dikdasmen KI, KD Terlampir).
- Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
Tabel 1
Sturktur Kurikulum MA peminatan Matematika dan IPA
MATA PELAJARAN |
ALOKASI WAKTU |
||
PERMINGGU |
|||
X |
XI |
XII |
|
Kelompok A (Umum) |
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
4 |
4 |
4 |
|
2 |
2 |
2 |
|
4 |
4 |
4 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
Kelompok B (Umum) |
|
|
|
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
Jumlah Jam Kelompok A dan B perminggu |
30 |
30 |
30 |
Kelompok C (Peminatan) |
|
|
|
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam |
|
|
|
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
4 |
4 |
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman |
|
|
|
Pilihan Lintas Minat dan atau Pendalaman Minat |
4 |
2 |
2 |
Mulok (BTHQ) |
2 |
2 |
2 |
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu |
44 |
44 |
44 |
Tabel 2
Sturktur Kurikulum MA program IPS
MATA PELAJARAN |
ALOKASI WAKTU |
||
PERMINGGU |
|||
X |
XI |
XII |
|
Kelompok A (Umum) |
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
4 |
4 |
4 |
|
2 |
2 |
2 |
|
4 |
4 |
4 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
Kelompok B (Umum) |
|
|
|
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
Jumlah Jam Kelompok A dan B perminggu |
30 |
30 |
30 |
Kelompok C (Peminatan) |
|
|
|
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam |
|
|
|
|
2 |
4 |
2 |
|
2 |
2 |
4 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman |
|
|
|
Pilihan Lintas Minat dan atau Pendalaman Minat |
4 |
2 |
2 |
Mulok (BTHQ) |
2 |
2 |
2 |
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu |
44 |
44 |
44 |
- Muatan Lokal
Muatan Lokal yang di kembangkan di MA Pompanua adalah Baca Tulis Hafal Qur’an (BTHQ) bertujuan untuk melihat kemampuan siswa dalam membaca, menulis dan menghafal Al-Qur’an.
- Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar di MA.Pompanua
Kls |
Satu jam pembelajaran tatap muka |
Jumlah jam pembelajaran per minggu |
Minggu efektif/ tahun pelajaran |
Waktu pembelajaran/ jam / tahun |
X |
25 |
44 |
36 |
1584 |
XI |
25 |
44 |
36 |
1584 |
XII |
25 |
44 |
30 |
1320 |
- Penilaian Hasil Belajar Pada Masa Darurat
Penilaian hasil belajar pada masa darurat memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
- Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ juknis penilaian hasil belajar dari Kemenag RI dengan penyesuaian masa darurat.
- Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
- Penilaian hasil belajar berbentuk antara lain portofolio, penugasan, proyek, praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melaluites daring, dan/atau bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan ditempuh secara jarak jauh dan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan/atau keamanan.
- Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester(PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT).
- Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak dipaksakan untuk mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh;
- Pemberian tugas kepada peserta didik dan penilaian hasil belajar padamasa Belajar dari Rumah dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah.Pemberian tugas diberikan secara proporsional atau tidak berlebihan dengan tujuan perlindungan kesehatan, keamanan, dan motivasi peserta didik selama masa darurat tetap terjaga.
- Hasil belajar peserta didik dikirim ke guru antara lain berupa foto, gambar, video,animasi, karya seni dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan yang memungkinkan diwujudkan di masa darurat.
- Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu pembelajaran dan pengerjaan tugas disesuaikan dengan jadwal tayang/siaran dan waktu pengumpulan tugas setiap akhir minggu atau disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan ketersediaan waktu peserta didik dan orangtua/wali
- Dari hasil belajar tersebut, guru melakukan penilaian baik dengan teknik skala capaian perkembangan, maupun hasil karya.
- Guru melakukan analisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang muncul lalu dilakukan skoring.
- Kenaikan Kelas
Sesuai menentukan kriteria kenaikan kelas sebagai berikut:
Peserta Didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan:
- Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
- Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh MA Pompanua
- Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh MA Pompanua
- Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing capaian pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka nilai akhir mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai mata pelajaran pada semester ganjil dan genap untuk aspek yang sama.
- Kelulusan
Sesuai Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah memenuhi kriteria:
- Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
- Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK;
- Lulus ujian madrasah (UM) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Berstandar Nasional (USBN)
- Telah mengikuti Ujian Akhir MadrasahBerstandar Nasional (UAMBN)
Sedangkan untuk kriteria peserta didik ditentukan sebagai berikut :
- Menyelesaikan seluruh program pembelajaran di MA Pompanua. Bagi peserta didik pindahan memiliki rapot dari sekolah/madrasah sebelumnya yang menunjukkan peserta didik telah mengikuti program pembelajaran di kelas sebelum melakukan pindah.
- Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
- Mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh MA Pompanua
Bila terdapat peserta didik yang tidak lulus, harus diadakan pendekatan kepada peserta didik dan keluarga agar peserta didik yang bersangkutan dapat mengulang di kelas sebelumnya pada ahun Pelajaran berikutnya, atau dapat mengikuti alternative pendidikan lain.
6.Mutasi peserta didik pada masa darurat
Mutasi peserta didik pada masa darurat sebagi berikut:
- Mutasi masuk :
- Menunjukkan surat pindah dari madrasah/sekolah asal
- Menunjukkan surat keterangan sehat dari Puskesmas
- Menunjukkan rapot asli dari madrasah/sekolah asal yang telah direkomendasi oleh instansi terkait.
- Memenuhi pernyaratan administrative
- Mutasi keluar
- Mempunyai alasan yang jelas dan dibenarkan dibuktikan dengan surat permohonan orang tua
- Menunjukkan surat pernyataan diterima dari madrasah yang menjadi tujuan mutasi.
- Mengisi surat pernyataan untuk tidak kembali ke madrasah asal
- Memperoleh rekomendasi dari instansi yang terkait.
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (PBKB)
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah/ madrasah. Guru dan madrasah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah/madrasah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala madrasah, guru dan personalia madrasah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi madrasah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan madrasah yang diprogramkan dan kegiatan madrasah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan dikelas, madrasah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah/madrasah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah/madrasah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah/madrasah, model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini:
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda – tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
PROGRAM UNGGULAN
Program unggulan yang ada di MA Pompanua adalah adanya kelas tahfidz yang dibina oleh pembina yang ada di madrasah yang dikembangkan sebagai proses untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian Al-Qur’an.
Dengan kelas tahfidz diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca Al-qur’an dengan tartil, membentuk karakter kepemimpinan peserta didik yang islami, berbudaya dan berakhlakul karimah, serta mampu mencetak generasi Qur;ani yang siap berperan memberikan manfaat bagi masyarakat, agama, dan bangsa.
Jumlah Peserta Didik[edit]
- Data Siswa MA POMPANUA dalam 3 Tahun Terakhir
Tahun Pelajaran
|
Jumlah Pendaftar (Siswa Baru) |
Kelas X |
Kelas XI |
Kelas XII |
Jml Total Siswa |
|||
Jumlah Siswa |
Rombel |
​Jumlah Siswa |
Rombel |
Jumlah Siswa |
Rombel |
|||
2018 - 2019 |
102 |
102 |
3 |
96 |
2 |
57 |
2 |
255 |
2019 - 2020 |
128 |
128 |
3 |
96 |
3 |
92 |
2 |
316 |
2020 - 2021 |
129 |
128 |
4 |
118 |
3 |
98 |
3 |
345 |
- Data Siswa Laki-laki dan Perempuan dalam 3 Tahun Terakhir
Tahun Pelajaran |
Jenjang Kelas |
Jumlah Siswa |
Total |
||||||
KELAS X |
KELAS XI |
KELAS XII |
L |
P |
|||||
L |
P |
L |
P |
L |
P |
||||
2018 - 2019 |
36 |
66 |
35 |
61 |
22 |
35 |
93 |
162 |
255 |
2019 – 2020 |
48 |
80 |
29 |
67 |
33 |
59 |
110 |
206 |
316 |
2020 - 2021 |
60 |
69 |
39 |
79 |
31 |
67 |
130 |
215 |
345 |
- Jumlah Madrasah/sekolah yang menjadi potensi siswa
No. |
Nama Madrasah / Sekolah |
|
MTsN 2 Bone |
|
SMPN 1 Ajangale |
|
SMPN 2 Ajangale |
|
SMPN 4 Ajangale |
|
SMPN 5 Ajangale |
|
SMPN 6 Ajangale |
|
MTs Uloe |
|
SMP Amir Islam |
|
SMPN 1 Bola |
Jumlah dan kualifikasi GTK[edit]
JUMLAH KUALIFIKASI GURU MA POMPANUA TAHUN 2021
NO |
NAMA MADRASAH |
NAMA KEPALA MADRASAH |
NO.HP |
ALAMAT |
JUMLAH GURU |
PENDIDIKAN |
JUMLAH GURU SERTIFIKASI |
TOTAL |
JUMLAH GURU INPASSING |
KET |
|||||||||||
JL |
DESA/KELURAHAN |
KECAMATAN |
PNS |
JUMLAH |
NON PNS |
JUMLAH |
|
S1 |
S2 |
S3 |
PNS |
NON PNS |
|||||||||
L |
P |
L |
P |
||||||||||||||||||
1 |
MADRASAH ALIYAH POMPANUA |
RAHMAN,S.Pd.I, MA |
08114127475 |
Jl.Timurung |
Pompanua |
Ajangale |
1 |
1 |
2 |
11 |
16 |
27 |
- |
23 |
3 |
- |
2 |
5 |
7 |
4 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH KUALIFIKASI TENAGA KEPENDIDIKAN
MA POMPANUA TAHUN 2021
NO |
NAMA MADRASAH |
NAMA KEPALA MADRASAH |
NO.HP |
ALAMAT |
JUMLAH TENAGA KEPENDIDIKAN |
PENDIDIKAN |
TOTAL |
KET |
||||||||||
JL |
DESA/KELURAHAN |
KECAMATAN |
PNS |
JUMLAH |
NON PNS |
JUMLAH |
|
S1 |
S2 |
S3 |
||||||||
L |
P |
L |
P |
|||||||||||||||
1 |
MADRASAH ALIYAH POMPANUA |
RAHMAN, S.Pd.I, MA |
08114127475 |
Jl.Timurung |
Pompanua |
Ajangale |
- |
- |
- |
1 |
3 |
4 |
1 |
3 |
- |
- |
4 |
|
Sarana dan Prasarana pendidikan[edit]
- DATA SAPRAS MA POMPANUA :
- Jumlah Ruang Kelas : 11 Ruang
- Jumlah Ruang KAMAD : 1 Ruang
- Jumlah Ruang Guru : 1 Ruang
- Jumlah Ruang TU : 1 Ruang
- Jumlah Ruang Perpustakaan : 1 Ruang
- Jumlah Mushollah : 1 Ruang
- Jumlah Pendopo Tahfidz : 1 Ruang
- Jumlah Ruang Lab. IPA dan Kesenian : 1 Ruang
- Jumlah Parkiran Guru : 2
- Jumlah Parkiran Siswa : 2
- Jumlah Lapangan : 1
- Jumlah Lahan Kosong : 2 Petak
- Junis Gedung : Gedung 1 Lantai
- Jumlah Sanitasi :
- WC Guru : 2 Buah
- WC Siswa : 8 Buah
- Tempat Cuci Tangan : 12 Buah
- Penampungan Air : 2 Buah
Rencana pembiayaan pendidikan[edit]
RENCANA ANGGARAN BIAYA
ANGGARAN TAHUN 2023
PENINGKATAN AKSES, MUTU, DAN RELEVANSI MADRASAH
kode |
Uraian |
vol |
sat |
harga sat |
jumlah |
2129071 |
Siswa MA penerima BOS[ Base Line] |
345 |
Siswa |
1.500.000 |
517.500.000 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
A |
PENGEMBANGAN STANDAR ISI |
|
|
|
2.300.000 |
521111 |
Belanja Keperluan Perkantoran |
|
|
|
2.050.000 |
|
Pengelolaan Kurikulum 2013 |
|
|
|
2.050.000 |
|
Penyusunan Pembagian Tugas Guru dan Jadwal Pelajaran |
|
|
|
2.050.000 |
|
Nasi Kotak + Minuman Gelas |
50 |
KOTAK |
25.000 |
1.250.000 |
|
Snack + Minuman Gelas |
50 |
KOTAK |
15.000 |
750.000 |
|
Fotocopy |
100 |
LBR |
500 |
50.000 |
521211 |
Belanja Bahan |
|
|
|
250.000 |
|
Pengelolaan Kurikulum 2013 |
|
|
|
250.000 |
|
Penyusunan Pembagian Tugas Guru dan Jadwal Pelajaran |
|
|
|
250.000 |
|
Kertas HVS F4 |
2 |
RIM |
65.000 |
130.000 |
|
Kertas HVS A4 |
2 |
RIM |
60.000 |
120.000 |
|
|
|
|
|
|
B |
PENGEMBANGAN STANDAR PROSES |
|
|
|
46.105.000 |
521111 |
Belanja Keperluan Perkantoran |
|
|
|
5.690.000 |
|
Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar |
|
|
|
265.000 |
|
Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar |
|
|
|
265.000 |
|
Foto Copy Surat Izin Kegiatan Siswa |
110 |
LBR |
500 |
55.000 |
|
Foto Copy Arsip Ijazah dan SKHU |
160 |
LBR |
500 |
80.000 |
|
Foto Copy Undangan Pertemuan Orang Tua siswa |
160 |
LBR |
500 |
80.000 |
|
Foto Copy SK Panitia Kegiatan/Surat Tugas |
100 |
LBR |
500 |
50.000 |
|
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Olahraga |
|
|
|
1.600.000 |
|
Nasi Kotak + Minuman Gelas |
40 |
KOTAK |
25.000 |
1.000.000 |
|
Snack + Minuman Gelas |
40 |
KOTAK |
15.000 |
600.000 |
|
Pengelolaan Program Kesiswaan |
|
|
|
3.825.000 |
|
Pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) |
|
|
|
1.925.000 |
|
Fotocopy |
200 |
LBR |
500 |
100.000 |
|
Makanan + Minuman Gelas |
30 |
KOTAK |
25.000 |
750.000 |
|
Snack + Minuman Gelas |
30 |
KOTAK |
15.000 |
450.000 |
|
Pelaksanaan Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) |
|
|
|
1.900.000 |
|
Foto Copy Materi |
|
LBR |
500 |
|
|
Makanan + Minuman Gelas |
40 |
KOTAK |
25.000 |
1.000.000 |
|
Snack + Minuman Gelas |
40 |
KOTAK |
15.000 |
600.000 |
|
Spanduk |
2 |
BUAH |
150.000 |
300.000 |
521211 |
Belanja Bahan |
|
|
|
10.895.000 |
|
Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar |
|
|
|
8.000.000 |
|
Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar |
|
|
|
8.000.000 |
|
Map Rapor Siswa Kelas X |
200 |
Buah |
40.000 |
8.000.000 |
|
Pengelolaan Program Kesiswaan |
|
|
|
2.895.000 |
|
Pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) |
|
|
|
2.895.000 |
|
Kertas HVS F4 |
1 |
RIM |
65.000 |
65.000 |
kode |
Uraian |
vol |
sat |
harga sat |
jumlah |
|
Map Biasa |
4 |
PAK |
50.000 |
200.000 |
|
Pulpen |
1 |
LUSIN |
30.000 |
30.000 |
|
Spanduk |
4 |
LBR |
150.000 |
600.000 |
|
Cetak Foto Peserta Didik Baru |
400 |
LBR |
5.000 |
2.000.000 |
|
Penyelenggaraan PORSENI |
|
|
|
2.750.000 |
|
Akomodasi (1 orang x 2 hari) |
5 |
KEG |
100.000 |
500.000 |
|
Transportasi (1 orang x 2 hari) |
15 |
KEG |
150.000 |
2.250.000 |
521811 |
Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi |
|
|
|
26.770.000 |
|
Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar |
|
|
|
26.770.000 |
|
Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar |
|
|
|
26.770.000 |
|
Kertas HVS Folio 70 Gram |
95 |
RIM |
65.000 |
6.175.000 |
|
Kertas HVS A4 70 Gram |
60 |
RIM |
60.000 |
3.600.000 |
|
Tinta Print Epson |
30 |
BOTOL |
120.000 |
3.600.000 |
|
Kertas Jilid |
3 |
RIM |
50.000 |
150.000 |
|
Plastik Jilid |
2 |
RIM |
50.000 |
100.000 |
|
Spidol Snowman White Board |
32 |
LUSIN |
120.000 |
3.840.000 |
|
Tinta Spidol Snowman White Board |
15 |
LUSIN |
200.000 |
3.000.000 |
|
Pulpen Snowman |
15 |
LUSIN |
35.000 |
525.000 |
|
Kertas Bergaris Folio |
20 |
RIM |
50.000 |
1.000.000 |
|
Map Plastik |
10 |
LUSIN |
60.000 |
600.000 |
|
Map Benner Besar |
20 |
BUAH |
35.000 |
700.000 |
|
Map Lubang |
5 |
LUSIN |
35.000 |
175.000 |
|
Kertas Karton |
6 |
BUAH |
20.000 |
120.000 |
|
Lem Kertas |
8 |
BOTOL |
20.000 |
160.000 |
|
TipEx |
12 |
BUAH |
10.000 |
120.000 |
|
Stapler Kecil |
10 |
BUAH |
23.000 |
230.000 |
|
Stapler Besar |
6 |
BUAH |
30.000 |
180.000 |
|
Isolasi Besar |
4 |
BUAH |
20.000 |
80.000 |
|
Gunting |
12 |
BUAH |
20.000 |
240.000 |
|
Pulpen Balliner |
5 |
DOS |
180.000 |
900.000 |
|
Map Biasa |
10 |
Pak |
50.000 |
500.000 |
|
Isi Stapler |
10 |
Dos |
20.000 |
200.000 |
|
Hekter Tembak |
2 |
Pak |
250.000 |
500.000 |
|
Bantal Stempel |
5 |
Buah |
15.000 |
75.000 |
|
|
|
|
|
|
C |
PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN |
|
|
|
5.400.000 |
521111 |
Belanja Keperluan Perkantoran |
|
|
|
5.400.000 |
|
Penyusunan kriteria kelulusan |
|
|
|
5.400.000 |
|
Penyusunan Kompetensi Ketuntasan Minimal |
|
|
|
4.400.000 |
|
Nasi Kotak + Minuman Gelas |
25 |
KOTAK |
25.000 |
625.000 |
|
Snack + Minuman Gelas |
25 |
KOTAK |
15.000 |
375.000 |
|
Cetak Foto Siswa Kelas XII |
680 |
LBR |
5.000 |
3.400.000 |
|
Penyusunan Kriteria Kenaikan Kelas |
|
|
|
1.000.000 |
|
Nasi Kotak + Minuman Gelas |
25 |
KOTAK |
25.000 |
625.000 |
|
Snack + Minuman Gelas |
25 |
KOTAK |
15.000 |
375.000 |
|
|
|
|
|
|
D |
PENGEMBANGAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDI |
|
|
|
1.650.000 |
524113 |
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota |
|
|
|
1.650.000 |
|
Pembinaan dan Peningkatan Kualitas Pendidik |
|
|
|
1.650.000 |
|
Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah |
|
|
|
1.650.000 |
|
Akomodasi (1 orang x 2 hari) |
12 |
BLN |
100.000 |
1.200.000 |
|
Transportasi (1 orang x 2 hari) |
3 |
KEG |
150.000 |
450.000 |
kode |
Uraian |
vol |
sat |
harga sat |
jumlah |
|
|
|
|
|
|
E |
PENGEMBANGAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA |
|
|
|
89.625.000 |
523121 |
Belanja Barang Pemeliharaan Peralatan dan Mesin |
|
|
|
1.050.000 |
|
Pemeliharaan Sarana Sekolah |
|
|
|
1.050.000 |
|
Pemeliharaan Alat Elektronik |
|
|
|
1.050.000 |
|
Biaya Perbaikan Dekstop |
|
UNIT |
10 |
|
|
Biaya Perbaikan PC. Unit |
|
UNIT |
10 |
|
|
Biaya Perbaikan PC. Lap Top |
|
UNIT |
10 |
|
|
Biaya Perbaikan AC |
3 |
UNIT |
350.000 |
1.050.000 |
|
Sarana dan Prasarana Baru |
|
|
|
47.000.000 |
|
Penambahan Meubelair |
|
|
|
47.000.000 |
|
Pembelian Desktop/PC |
1 |
UNIT |
9.000.000 |
9.000.000 |
|
Pembelian Laptop |
1 |
UNIT |
25.000.000 |
25.000.000 |
|
Pembelian Printer |
2 |
UNIT |
3.500.000 |
7.000.000 |
|
Pembelian AC |
1 |
UNIT |
6.000.000 |
6.000.000 |
523112 |
Belanja Persediaan Pemeliharaan Gedung dan Bangunan |
|
|
|
8.575.000 |
|
Pemeliharaan dan Perbaikan Gedung |
|
|
|
8.575.000 |
|
Pemeliharaan dan Perbaikan Ruang kelas |
|
|
|
8.575.000 |
|
Sapu Ijuk Kelas dan Kantor (Bahan Kebersihan) |
30 |
BUAH |
55.000 |
1.650.000 |
|
Sapu Laba-laba |
10 |
BUAH |
120.000 |
1.200.000 |
|
Lap Tangan Kelas (Bahan Kebersihan) |
|
BUAH |
15.000 |
|
|
Tempat Sampah Kelas dan Kantor (Bahan Kebersihan) |
12 |
BUAH |
50.000 |
600.000 |
|
Skop Sampah Kelas dan Kantor (Bahan Kebersihan) |
15 |
BUAH |
35.000 |
525.000 |
|
Tong Sampah Besar |
15 |
BUAH |
200.000 |
3.000.000 |
|
Tong Sampah Sedang |
|
BUAH |
130.000 |
|
|
Pel Lantai |
15 |
BUAH |
40.000 |
600.000 |
|
Balon Lampu |
10 |
BUAH |
100.000 |
1.000.000 |
|
Tong Air |
|
BUAH |
1.500.000 |
|
521252 |
Belanja Keperluan Perkantoran |
|
|
|
33.000.000 |
|
Sarana dan Prasarana Baru |
|
|
|
33.000.000 |
|
Penambahan meubelair |
|
|
|
33.000.000 |
|
Kipas Angin |
|
BUAH |
10 |
|
|
Meja Siswa |
60 |
BUAH |
300.000 |
18.000.000 |
|
Kursi |
60 |
BUAH |
250.000 |
15.000.000 |
|
|
|
|
|
|
F |
PENGEMBANGAN STANDAR PENGELOLAAN |
|
|
|
331.680.000 |
521111 |
Belanja Keperluan Perkantoran |
|
|
|
331.680.000 |
|
Kegiatan Pengembangan Manajemen Sekolah |
|
|
|
331.680.000 |
|
Pembayaran honor GBPNS dan Tenaga Kependidikan |
|
|
|
296.880.000 |
|
Pembayaran honor GBPNS dan Tenaga Kependidikan 19 Orang |
156 |
OB |
300.000 |
46.800.000 |
|
Honorarium Per jam GBPNS dan Tenaga Kependidikan 19 Oran |
21888 |
TAHUN |
10.000 |
218.880.000 |
|
Pembayaran honor Tenaga Kependidikan 2 Orang x 12 Bulan x |
52 |
OB |
600.000 |
31.200.000 |
|
Pembayaran honor Pegawai administrasi Pegawai perpustaka |
|
|
|
7.800.000 |
|
Honor Rutin Pegawai Adm. Perpustakaan |
13 |
OB |
600.000 |
7.800.000 |
|
Pembayaran honor Penjaga Madrasah, Satpam, Petugas Kebe |
|
|
|
15.600.000 |
|
Honor Rutin Penjaga Madrasah |
13 |
OB |
600.000 |
7.800.000 |
|
Honor Rutin Satpam |
13 |
OB |
600.000 |
7.800.000 |
|
Pembayaran honor Operator data, Bendahara, Operator EMIS |
|
|
|
11.400.000 |
|
Honor Rutin Pengelola Keuangan |
12 |
OB |
350.000 |
4.200.000 |
|
Honor Rutin Operator EMIS & Simpatika |
12 |
OB |
300.000 |
3.600.000 |
|
Honor Rutin Operator Erkam |
12 |
OB |
300.000 |
3.600.000 |
|
|
|
|
|
|
kode |
Uraian |
vol |
sat |
harga sat |
jumlah |
G |
PENGEMBANGAN STANDAR PEMBIAYAAN |
|
|
|
35.320.000 |
521211 |
Belanja Bahan |
|
|
|
400.000 |
|
Pelaksanaan adminstrasi keuangan sekolah |
|
|
|
400.000 |
|
Penyusunan Laporan Biaya Operasional Pendidikan |
|
|
|
400.000 |
|
Kertas HVS A4 |
2 |
RIM |
65.000 |
130.000 |
|
Kertas HVS F4 |
2 |
RIM |
60.000 |
120.000 |
|
Fotocopy |
300 |
LBR |
500 |
150.000 |
522111 |
Belanja Langganan Listrik |
|
|
|
12.000.000 |
|
Rumah tangga sekolah daya dan jasa |
|
|
|
12.000.000 |
|
Pembayaran tagihan listrik |
|
|
|
12.000.000 |
|
Pembayaran Jasa Listrik |
12 |
BLN |
1.000.000 |
12.000.000 |
522113 |
Belanja Langganan Air |
|
|
|
7.200.000 |
|
Rumah tangga sekolah daya dan jasa |
|
|
|
7.200.000 |
|
Pembayaran tagihan air |
|
|
|
7.200.000 |
|
Pembayaran Jasa Air |
12 |
BLN |
600.000 |
7.200.000 |
522119 |
Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya |
|
|
|
15.720.000 |
|
Rumah tangga sekolah daya dan jasa |
|
|
|
15.720.000 |
|
Pembayaran tagihan internet |
|
|
|
15.720.000 |
|
Pembayaran Jasa Pemakaian Wifi |
12 |
BLN |
1.200.000 |
14.400.000 |
|
Pembelian Paket Data |
12 |
BLN |
110.000 |
1.320.000 |
|
|
|
|
|
|
H |
PENGEMBANGAN STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN |
|
|
|
5.420.000 |
521111 |
Belanja Keperluan Perkantoran |
|
|
|
3.780.000 |
|
Penyusunan kisi-kisi Ulangan dan Ujian |
|
|
|
1.200.000 |
|
Penyusunan kisi-kisi Ulangan Akhir Semester |
|
|
|
600.000 |
|
Nasi Kotak + Minuman Gelas |
15 |
KOTAK |
25.000 |
375.000 |
|
Snack + Minuman Gelas |
15 |
KOTAK |
15.000 |
225.000 |
|
Penyusunan kisi-kisi Ulangan Kenaikan Kelas |
|
|
|
600.000 |
|
Nasi Kotak + Minuman Gelas |
15 |
KOTAK |
25.000 |
375.000 |
|
Snack + Minuman Gelas |
15 |
KOTAK |
15.000 |
225.000 |
|
Penyusunan Soal Ulangan dan Ujian |
|
|
|
1.800.000 |
|
Penyusunan Soal Ulangan Akhir Semester |
|
|
|
600.000 |
|
Nasi Kotak + Minuman Gelas |
15 |
KOTAK |
25.000 |
375.000 |
|
Snack + Minuman Gelas |
15 |
KOTAK |
15.000 |
225.000 |
|
Penyusunan Soal Ulangan Kenaikan Kelas |
|
|
|
600.000 |
|
Nasi Kotak + Minuman Gelas |
15 |
KOTAK |
25.000 |
375.000 |
|
Snack + Minuman Gelas |
15 |
KOTAK |
15.000 |
225.000 |
|
Penyusunan Soal Ujian sekolah |
|
|
|
600.000 |
|
Nasi Kotak + Minuman Gelas |
15 |
KOTAK |
25.000 |
375.000 |
|
Snack + Minuman Gelas |
15 |
KOTAK |
15.000 |
225.000 |
|
Pelaksanaan Penilaian Ulangan dan Ujian |
|
|
|
780.000 |
|
Pelaksanaan Penilaian Ulangan Akhir Semester |
|
|
|
780.000 |
|
Pulpen Snowman V-3 |
3 |
DOS |
30.000 |
90.000 |
|
Lem Fox |
3 |
BUAH |
15.000 |
45.000 |
|
Isolasi Bening |
3 |
BUAH |
10.000 |
30.000 |
|
Amplop Kabinet |
1 |
PAK |
50.000 |
50.000 |
|
Foto Copy |
1130 |
Lembar |
500 |
565.000 |
521211 |
Belanja Bahan |
|
|
|
440.000 |
|
Pelaksanaan Penilaian Ulangan dan Ujian |
|
|
|
440.000 |
|
Pelaksanaan Penilaian Ulangan Akhir Semester |
|
|
|
440.000 |
|
Kertas HVS F4 |
4 |
RIM |
65.000 |
260.000 |
|
Kertas HVS A4 |
3 |
RIM |
60.000 |
180.000 |
kode |
Uraian |
vol |
sat |
harga sat |
jumlah |
521213 |
Belanja Honor Output Kegiatan |
|
|
|
1.200.000 |
|
Pelaksanaan Penilaian Ulangan dan Ujian |
|
|
|
1.200.000 |
|
Pelaksanaan Penilaian Ujian Nasional |
|
|
|
1.200.000 |
|
Honor Proktor |
2 |
KEG |
300.000 |
600.000 |
|
Honor Teknisi |
2 |
KEG |
300.000 |
600.000 |
Proses pembelajaran[edit]
A.Alokasi Waktu
1.Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belaja, waktu pembelajaran efektif, dan hari libu.
2.Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
3.Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri
4.Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pada setiap satuan pendidikan.
5.Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. aktu libur berbentuk jeda tengah semeste, jeda antar semeste, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
6.Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,dan/atau Menteri Agama dalam hal terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan atau oganisasi penyelenggara pendidikan dapat menempatkan hari libur khusus.
7.Madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
8.Hari libur /nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan peraturan pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota.
Tabel
Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
NO |
KEGIATAN |
ALOKASI WAKTU |
KETERANGAN |
1 |
Minggu efektif belajar |
Minimum 36 minggu dan Maksimum 38 minggu |
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan. |
2 |
Jeda antar Semester |
Maksimum 2 minggu |
Antara semester I dan II. |
3 |
Libur akhir tahun pelajaran |
Maksimum 3 minggu |
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran. |
4 |
Hari libur keagamaan |
2–4 minggu |
Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengu- rangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. |
5 |
Hari libur umum/Nasional |
Maksimum 2 minggu |
Disesuaikan dengan peraturan pemerintah. |
6 |
Hari libur khusus |
Maksimum 1 minggu |
Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing- masing. |
7 |
Kegiatan khusus madrasah |
Maksimum 3 minggu |
Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. |
B.Jadwal Waktu Libur
SEMESTER GANJIL |
|
TANGGAL |
KETERANGAN |
12 JULI 2021
20 JULI 2021
10 AGUSTUS 2021
17 AGUSTUS 2021
19 OKTOBER 2021
29 NOVEMBER – 11 DESEMBER 2021
17 DESEMBER 2021
24 – 25 DESEMBER 2021 |
Hari pertama Semester ganjil TP 2020/2021
Hari Raya Idul Adha 1442 H
Tahun baru Islam 1443 H
HUT Kemerdekaan RI
Maulid Nabi Muhammad SAW
Rentang waktu pelaksanaan PAS
Pembagian Rapor Semester Ganjil
Hari Raya Natal |
SEMESTER GENAP |
|
TANGGAL |
KETERANGAN |
1 JANUARI 2022
3 JANUARI 2022
1 FEBRUARI 2022
1 MARET 2022
3 MARET 2022
15 APRIL 2022
1 MEI 2022
2 – 3 MEI 2022
16 MEI 2022
26 MEI 2022
30 MEI – 11 JUNI 2022
17 JUNI 2022 |
Tahun baru Masehi 2022
HAB Kementerian Agama Hari pertama semester genap TP 2021/2022 Tahun baru Imlek
Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW
Hari Raya Nyepi
Wafat Yesus Kristus
Hari Buruh Internasional
Hari Raya Idul Fitri 1443 H
Hari Raya Waisak
Kenaikan Isa Almasih
Rentang waktu pelaksanaan PAT
Pembagian Rapor Semester Genap |
C.Penetapan Kalender Pendidikan
1.Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2.Hari libur madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3.Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
4.Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi ini dengan memerhatikan ketentuan dari pemerintah/ pemerintah daerah.
5.Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
6.Jumlah hari belajar efektif dalam 1 tahun pelajaran 2021/2022 adalah 258 hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
7.Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk proses pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas X sebanyak 44 jam pelajaran sedangkan untuk kelas XI sebanyak 44 jam. Untuk kelas XII sebanyak 44 jam pelajaran, dengan alokasi waktu 35 menit per jam pelajaran. Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun untuk X sebanyak 1584 jam, sedangan kelas XI sebanyak 1584 jam, kelas XII sebanyak 1320 jam pelajaran.
Sesuai acuan penetapan kalender pendidikan,MA Pompanua berdasarkan:
1) Keputusan
2) Keputusan Kepala Provinsi Jawa Timur
3) Edaran Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bone
4) Program kegiatan
Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
Tabel 1
Sturktur Kurikulum MA peminatan Matematika dan IPA
MATA PELAJARAN |
ALOKASI WAKTU |
||
PERMINGGU |
|||
X |
XI |
XII |
|
Kelompok A (Umum) |
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
4 |
4 |
4 |
|
2 |
2 |
2 |
|
4 |
4 |
4 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
Kelompok B (Umum) |
|
|
|
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
Jumlah Jam Kelompok A dan B perminggu |
30 |
30 |
30 |
Kelompok C (Peminatan) |
|
|
|
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam |
|
|
|
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
4 |
4 |
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman |
|
|
|
Pilihan Lintas Minat dan atau Pendalaman Minat |
4 |
2 |
2 |
Mulok (BTHQ) |
2 |
2 |
2 |
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu |
44 |
44 |
44 |
Tabel 2
Sturktur Kurikulum MA program IPS
MATA PELAJARAN |
ALOKASI WAKTU |
||
PERMINGGU |
|||
X |
XI |
XII |
|
Kelompok A (Umum) |
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
4 |
4 |
4 |
|
2 |
2 |
2 |
|
4 |
4 |
4 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
Kelompok B (Umum) |
|
|
|
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
Jumlah Jam Kelompok A dan B perminggu |
30 |
30 |
30 |
Kelompok C (Peminatan) |
|
|
|
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam |
|
|
|
|
2 |
4 |
2 |
|
2 |
2 |
4 |
|
2 |
2 |
2 |
|
2 |
2 |
2 |
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman |
|
|
|
Pilihan Lintas Minat dan atau Pendalaman Minat |
4 |
2 |
2 |
Mulok (BTHQ) |
2 |
2 |
2 |
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu |
44 |
44 |
44 |
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
Beban belajar di MA.Pompanua
Kls |
Satu jam pembelajaran tatap muka |
Jumlah jam pembelajaran per minggu |
Minggu efektif/ tahun pelajaran |
Waktu pembelajaran/ jam / tahun |
X |
25 |
44 |
36 |
1584 |
XI |
25 |
44 |
36 |
1584 |
XII |
25 |
44 |
30 |
1320 |
PENGEMBANGAN DIRI
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,bakat,dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,guru,atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :
- Identifikasi
- Daya dukung dan potensi
- Bakat dan minat siswa.
- Pemetaan
- Jenis layanan pengembangan diri
- Petugas yang melayani
- Siswa yang dilayani
- Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program (Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
- Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
- Monitoring Pelaksanan
- Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
- Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid, transparan dan akuntable)
- Pelaporan : Umum dalam format raport
- rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :
1.Kegiatan Ektrakurikurer
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa, terdiri atas:
- Pramuka
- PMR
- PKS
- Drum band
- Olahraga (Futsal dan takraw)
- Sanggar Seni
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui :
- Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di MA Pompanua adalah sebagai berikut:
- Sholat berjamaah
- Upacara bendera setiap hari senin
- Berdoa sebelum dan sesudah belajar
- Membersihkan lingkungan sekolah setiap hari Jum’at
- Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas
- Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
- Membaca buku di perpustakaan
- Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas maupun tingkat sekolah.
- Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
- Pekan Olahraga dan Seni
- Tahun Baru Isslam
- Peringatan Hari Besar Nasional
- Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.
- Membiasakan memberi salam
- Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
- Membiasakan antri
- Membiasakan membantu teman yang kena musibah
- Berdiskusi dengan baik dan benar
2.Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain kepada siswanya.
- Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
- Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
- Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
- Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
- Memberi contoh penampilan sederhana
- Menanamkan budaya membaca
- Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
- Memuji hasil kerja siswa yang baik
3.Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
d. Seminar Pendidikan
e. Bedah Buku
4.Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri
Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di MA Pompanua adalah keterampilan dalam mengoprasikan komputer dalam kehidupan sehari-hari dengan mengunakan sofware-sofware yang disesuaikan dengan kemampuan potensi sumber daya sekolah seperti :
- Program Edukatif
- Program Mengambar
- Program Microsoft Office.
5. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (PBKB)
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah/ madrasah. Guru dan madrasah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada.
Sistem evaluasi pembelajaran dan program[edit]
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya: intake peserta didik, kemampuan daya dukung (sarana prasarana), dan kompleksitas tiap-tiap mata pelajaran. Berdasarkan pertimbangan tersebut, MA Pompanua menetapkan ketuntasan belajar adalah sebagai berikut:
Tabel 11. Penentuan KKM Semester 1 dan 2 Kelas X, XI, dan XII
No. |
Mata Pelajaran |
KKM |
||
X |
XI |
XII |
||
1. |
Pendidikan Agama Islam |
|||
|
a. Al-Qur’an Hadits |
67 |
70 |
73 |
|
b. Aqidah Akhlaq |
67 |
70 |
73 |
|
c. Fiqih |
67 |
70 |
73 |
|
d. Sejarah Kebudayaan Islam |
67 |
70 |
73 |
2. |
Bahasa Arab |
67 |
70 |
73 |
3. |
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) |
67 |
70 |
73 |
4. |
Bahasa dan Sastra Indonesia |
67 |
70 |
73 |
5. |
Bahasa Inggris |
67 |
70 |
73 |
6. |
Matematika |
67 |
70 |
73 |
7. |
Seni Budaya |
67 |
70 |
73 |
8. |
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan |
67 |
70 |
73 |
9. |
Prakarya |
|
|
|
10. |
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)/Peminatan |
|||
|
|
67 |
70 |
73 |
|
|
67 |
70 |
73 |
|
|
67 |
70 |
73 |
|
|
67 |
70 |
73 |
11. |
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) /Peminatan |
|||
|
a. Biologi |
67 |
70 |
73 |
|
b. Fisika |
67 |
70 |
73 |
|
c. Kimia |
67 |
70 |
73 |
12. |
Muatan Lokal |
|||
B T H Q |
67 |
70 |
73 |
Satuan pendidikan ini menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai ketuntasan. Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar harus mengikuti program perbaikan (remedial) sampai mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan (pelaksanaan remedial test maksimal dua kali). Siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar dapat mengikuti program pengayaan (enrichment). Kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan di luar jam tatap muka (sepulang sekolah) dengan jadwal diatur mandiri oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
PENILAIAN
Penilaian Hasil Belajar Pada Masa Darurat
Penilaian hasil belajar pada masa darurat memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
- Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ juknis penilaian hasil belajar dari Kemenag RI dengan penyesuaian masa darurat.
- Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
- Penilaian hasil belajar berbentuk antara lain portofolio, penugasan, proyek, praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melaluites daring, dan/atau bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan ditempuh secara jarak jauh dan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan/atau keamanan.
- Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester(PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT).
- Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak dipaksakan untuk mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh;
- Pemberian tugas kepada peserta didik dan penilaian hasil belajar padamasa Belajar dari Rumah dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah.Pemberian tugas diberikan secara proporsional atau tidak berlebihan dengan tujuan perlindungan kesehatan, keamanan, dan motivasi peserta didik selama masa darurat tetap terjaga.
- Hasil belajar peserta didik dikirim ke guru antara lain berupa foto, gambar, video,animasi, karya seni dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan yang memungkinkan diwujudkan di masa darurat.
- Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu pembelajaran dan pengerjaan tugas disesuaikan dengan jadwal tayang/siaran dan waktu pengumpulan tugas setiap akhir minggu atau disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan ketersediaan waktu peserta didik dan orangtua/wali
- Dari hasil belajar tersebut, guru melakukan penilaian baik dengan teknik skala capaian perkembangan, maupun hasil karya.
Guru melakukan analisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang muncul lalu dilakukan skoring.
Organisasi dan manajemen[edit]
STRUKTUR MA POMPANUA
- KEPALA MADRASAH : RAHMAN, S.Pd.I.MA
- BENDAHARA : HADRIYANI, S.Pd
- KEPALA TATA USAHA : RISKIYANI, S.Pd
- OPERATOR : AHMAD ISMAIL, S.Pd
- WAKAMAD UMUM : SYAHRIR, S.Pd
- WAKAMAD KESISWAAN : MARYAM AZIS, S.Pd
- WAKAMAD KURIKULUM : ST. NYHSANAH, S.Pd
- WAKAMAD SAPRAS : FIRMAN S.Hi,S.Pd
- WAKAMAD HUMAS : MUHYIDDIN, S.Pd.I
- PEMBINA OSIS : AHMAD RAIIS H.RAMLI, S.Pd
- BK/BP : AHMAD MUSLIM, S.Pd
- WALI KELAS :
1.TRISNA WATI, S.Pd
2.SARWANAH, S.Pd.I.MA
3.DEFRIANTI KARTIKA ED, S.Pd
4.SANDI, S.Pd
5.DARLINA, S.Pd
7.AMBO ASSE, S.Pd
8.FITRIA WULANDARI, S.Pd
9.SYAHRINA ,S.Pd
10.FIFIANA DEWI, SOS
11.MUH. FIRSAN HAMID,S.Pd
12.ST. RAHMAWATI, S.Pd
- PEMBINA EKSTRAKURIKULER :
1. PRAMUKA : FITRIA WULANDARI, S.Pd
2. PMR : MUH. SYUKRAN S.Pd
3. PKS : BUNGATI, S.Pd.I
4. SANGGAR SENI : TRISNAWATI, S.Pd
5. FUTSAL : MUH. FIRSAN, S.Pd
6. TAKRAW : FIRMAN, S.Hi,S.Pd
7.DRUM BAND : AHMAD MUSLIM, S.Pd
Foto - Foto Madrasah
Surat Rekomendasi
Pemda Provinsi | Lihat |
Kemenag Kab/Kota | Belum tersedia |
Pemda Kab/Kota | Lihat |
Kemenag Provinsi | Belum tersedia |
RTTPM
Pelaksanaan Kurikulum | Lihat |
Jumlah Peserta Didik | Lihat |
Jumlah dan kualifikasi GTK | Lihat |
Sarana dan Prasarana pendidikan | Lihat |
Rencana pembiayaan pendidikan | Lihat |
Proses pembelajaran | Lihat |
Sistem evaluasi pembelajaran dan program | Lihat |
Organisasi dan manajemen | Lihat |
Data Tanah
Data Tanah | Lihat |