MIS Wathoniyah Di Usulkan Menjadi MIN 6 Lahat ( Usulan Penegerian Madrasah)
Nama Madrasah | MIS Wathoniyah Di Usulkan Menjadi MIN 6 Lahat ( Usulan Penegerian Madrasah) |
---|---|
Jenjang | MIN |
Alamat | JL. LINTAS SUMATERA KM. 19, RT. 1 RW. 1 Kel. TELATANG, Kec. MERAPI BARAT LAHAT SUMATERA SELATAN 32279 |
Kabupaten/Kota | Lahat |
Provinsi | SUMATERA SELATAN |
Kategori | Madrasah Penegerian (Masyarakat) |
Alasan Urgensitas |
Latar Belakang[edit]
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat diperlukan, karena setiap orang memerlukan pendidikan untuk membentuk pribadi dan masyarakat yang cakap, beradab. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pemerintah dan masyarakat terus berupaya dan bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun seiring kemajuan dan kemajuan zaman, tantangannya semakin besar. Oleh karena itu, kemajuan zaman di berbagai bidang mempengaruhi dan berdampak pada generasi umat Islam yang akan datang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bisa mencederai nilai-nilai dan etika Islam banyak generasi.
Madrasah yang merupakan sekolah negeri berkarakter Islam mempunyai peranan yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sekolah juga merupakan tempat untuk membangun dan melatih kepribadian dan etika peserta didik agar menjadi manusia yang komprehensif sesuai tujuan pendidikan nasional. Peran madrasah semakin ditekankan dalam menghasilkan lulusan yang kompeten. Madrasah dalam sistem pendidikan nasional mempunyai kedudukan yang setara dan setara sebagai lembaga pendidikan, yaitu bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional.
Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah, sebagai lembaga pendidikan nasional yang fungsinya mengembangkan kapasitas, membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan tujuan mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah diperlukan suatu sistem mutu.
Sistem pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan Madrasah. Semua bahan: Direktur sekolah, guru, siswa, sarana/peralatan pendidikan, program, dana, lingkungan hidup merupakan hal yang penting dalam menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan suatu sekolah. Banyaknya jumlah sekolah dasar di desa Telatang Kecamatan Merapi Barat tidak mempengaruhi minat calon siswa untuk belajar di Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah.
Selain itu eksistensi Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah sebagai lembaga pendidikan Islam di tengah masyarakat semakin meningkat, sarana dan prasarana yang menunjang kebutuhan kegiatan belajar mengajar juga semakin meningkat, seiring dengan metode pembelajaran yang diberikan kepada siswa yang konsisten dengan kebutuhan. hasil dari program tersebut. Pendirian Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah bertujuan untuk melatih dan mendidik generasi anak bangsa yang akhlakul kharimah.
Bentuk dan Nama Madrasah[edit]
Bentuk dari Madrasah ini berbentuk sekolah Agama yang mana muatan Pembelajaran Agama seperti Fiqih, Al-Qur'an Hadist, SKI, Aqidah Akhlak dan Bahasa Arab serta Pelajaran Umum. Sangat berbeda dari Sekolah Dasar (SD) yang umumnya berdiri yaitu dengan muatan Pelajaran Agama Islamnya Hanya 2 Jam Pelajaran (2x35 Menit) per Minggu, sehingga peserta didik sangat kurang mendapatkan Pendidikan Agama Sehingga akan berpengaruh Kepada Generasi Muda yang akan datang. Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah adalah Madrasah Jauh (Filial) dari Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah
BENTUK : MADRASAH IBTIDAIYAH
NAMA : MIS WATHONIYAH
diusulkan menjadi MIN 6 LAHAT (Usulan Penegrian Madrasah)
Gambaran dan Tata Ruang Madrasah[edit]
Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah sangat menjamin keamanan warga sekolah dari terjadinya ancaman bahaya kecelakaan keamanan madrasah Ibtidaiyah dunia meliputi lingkungan madrasah yang kondusif dengan gedung sekolah kelas perpustakaan dan peralatan serta halaman yang memadai.Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah sangat menjamin keamanan warga sekolah dari terjadinya ancaman bahaya kecelakaan keamanan Madrasah Ibtidaiyah meliputi lingkungan madrasah yang kondusif dengan gedung sekolah kelas perpustakaan dan peralatan serta halaman yang memadai, serta warga sekitar yang harmonis. warga madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah sebisa mungkin berusaha menciptakan keamanan dan menjaga sekolahdari segala kemungkinan buruk yang akan terjadi kepada fisik maupun psikiswarga Madrasah dengan membentuk tim keamanan madrasah.
Keamanan madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah dilihat dari strukturbangunannya masih kokoh dan kuat jauh dari kemungkinan insiden kecelakaan akibat bangunan rusak seperti benda-benda yang jatuh, Termasuk bahan berbahaya di dalam maupun di luar bangunan bahan berbahaya di dalam maupun di luar bangunan.sarana dan prasarana yang baik mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana. desain ruangan Madrasah memudahkan untuk mengevakuasi orang dalam keadaan darurat secara aman dari dalam bangunan ke tempat yang lebih aman dengan pintu yang cukup mudah dibuka dan Jalan darurat.
lingkungan madrasah Ibtidaiyah bersih serta nyaman dan juga menyediakan tempat pembuangan berupa tong-tong sampah dan tempat pengumpulan sampah akhir yang dijaga petugas kebersihan sekolahlingkungan Madrasah Ibtidaiyah bersih serta nyaman dan juga menyediakan tempat pembuangan berupa tong tong sampah dan tempat pengumpulan sampah akhir yang dijaga petugas kebersihan sekolah. Selain itu disediakan juga sistem sumur resapan air untuk air hujan agar tidak terjadiGenangan air ketika hujan yang mengakibatkan lingkungan sekolah menjadi kotor atau bahkan membahayakan apabila didiami oleh jentik-jentik nyamuk.
Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah mempunyai lingkungan yang bersihMadrasah Ibtidaiyah Wathoniyah mempunyai lingkungan yang bersihMadrasah Ibtidaiyah Wathoniyah mempunyai lingkungan yang bersih sehat serta indah dengan dihiasi tanaman-tanaman hias dan pohon-pohon yang rindang untuk melindungi warga madrasah Ibtidaiyah dari sengatan matahari sehingga kegiatan di luar sekolah menjadi nyaman.
Fasilitas yang memadai seperti UKS, memberikan kemudahan siswa untukkan pengobatan atau pemeriksaan kesehatan pertama ketika terjadi hal yang tidak diinginkan. sehingga jika ada warga madrasah Ibtidaiyah wathaniyah yang merasa tidak enak badan dapat segera ditangani di unit kesehatan sekolah. Terdapat pula perpustakaan madrasah untuk menjadi tempat siswa mencari referensi belajar dari buku-buku yang telah tersedia, atau untuk menambah pengetahuan dengan membaca buku-buku fiksi maupun non fiksi yang telah tersedia lengkap di perpustakaan madrasah. di Madrasah Wathoniyah juga terdapat kantin yang sehat, di kantin madrasah dijual makanan-makanan yang telah terjamin kualitasnya sehingga dapat menambah nutrisi untuk tumbuh kembang siswa-siswi madrasah Wathoniyah. Dengan lingkungan sekolah yang bersih serta nyaman menjadikan madrasah Wathoniyah sebagai pilihan warga setempat menyekolahkan anaknya di Madrasah Wathoniyah
Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah mempunyai lingkungan yang bersih, sehat serta indah dengan dihiasi tanaman-tanaman hias dan pohon-pohon rindang yang menyejukkan. Adapun kriteria Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah sebagai berikut :
1. Kepadatan ruang kelas yang nyaman dan memberi ruang gerak yang cukup bagi siswa, kondisi kelas yang tidak padat sehingga memudahkan prosedur evakuasi saat keadaan darurat.
2. Tingkat kebisingan dilingkungan sekolah 45 desibel (setara dengan suara orang mengobrol dengan suara normal)
3. Memiliki lapangan olah raga
4. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, rindang dan nyaman
5. Memiliki sumber air bersih yang memadai
6. Memiliki ventilasi kelas yang memadai
7. Pencahayaan kelas yang memadai (terang)
8. Memiliki kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehatan
9. Memiliki toilet dan kamar mandi bersih
10. Menerapkan kawasan tanpa rokok dilingkungan sekolah
Gambaran Kondisi Geografis dan Demografis[edit]
Mis Wathoniyah yang diusulkan menjadi MIN 6 Lahat, berada di desa telatang dengan koordinasi 6MW4+FX8, dikecamatan Merapi Bar., Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan 31471. Didesa telatang di kelilingi oleh perusahaan Tambang yang menjadi Urat nadi mata pencaharian warga sekitarnya. Mis Wathoniyah yang diusulkan menjadi MIN 6 Lahat juga dekat dengan aliran sungai Lematang sebagai salah satu sumber air bersih warga desa. lingkungan desa telatang yang ramai penduduk menbuat potensi Mis Wathoniyah yang diusulkan menjadi MIN 6 Lahat menerima siswa yang semakin banyak. dengan demikian harus adanya peningkatan kualitas Mis Wathoniyah yang diusulkan menjadi MIN 6 Lahat, untuk memenuhi harapan warga yang menyekolahkan anaknya agar anak tersebut dapat menjadi anak yang berprestasi dan berakhlakul kharimah.
tanah lokasi sebelum dibangun gedung Madrasah itu dari badannya digunakan sebagai lahan pertanian yang kemudian dibangun diantara area permukaan penduduk sehingga dapat digambarkan batas-batas lokasi sebagai berikut :
1. sebelah utara berbatasan permukiman warga desa telatang
2. di sebelah timur berbatasan dengan TPU umum desa telatang
3. di sebelah barat perbatasan dengan jalan Lintas Sumatera
4. di sebelah selatan berbatasan dengan permukiman warga
Gambaran Analisis SWOT[edit]
ANALISIS SWOT MADRASAH
Sebelum menetukan program rencana jangka panjang, jangka menengah mapun jangka pendek, Madrasah bersama komite Madrasah perlu ;
- Melakukan analisis lingkungan strategis Madrasah
- Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi pendidikan Madrasah saat ini.
- Memformulasikan pendidikan yang diharapkan di masa mendatang.
- Mencari kesenjangan antara butir 2 dan 3.
- Menyusun rencana strategis , dan Rencana Tahunan.
- Melaksanakan rencana tahunan Memonitor dan mengevaluasi.
Setelah melakukan berbagai analisis tersebut Madrasah bersama Komite mencoba untuk melakukan kajian mengenai kesenjangan / tantangan Madrasah yang perlu dilibatkan untuk mencapai setiap sasaran dan yang masih perlu diteliti tingkat kesiapannya dengan menentukan kekuatan, (Strenghts), kelemahan (weaknessees), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).
- Kekuatan (Strenghts)
Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah Telatang mempunyai berbagai kekuatan diantaranya:
- Posisi dan letak Madrasah yang strategis di pinggir jalan lintas
- Jumlah siswa yang cukup memadai
- Animo Masyarakat yang begitu tinggi untuk mendaftarkan anaknya ke MIS Wathoniyah Telatang terbukti dari berbagai desa di lingkungan sekitar mendaftarkan anaknya ke madrasah ini padahal di desa mereka ada Sekolah dasar.
- Kepemimpinan Madrasah yang demokratis, partisipatif, transparan dan senantiasa resvonsive terhadap berbagai inovasi.
- Guru rajin membuat perangkat pembelajaran
- Kerja sama yang harmonis terjalin dengan baik antara Madrasah, komite Madrasah dan orang tua.
- Prestasi siswa dibidang akademik dan non akademik cukup banyak diraih
- Mekanisme pengawasan kinerja guru dan intensitas supervisi akademik yang semakin baik.
- Kelemahan (weaknessees)
Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah Telatangmempunyai berbagai kelemahan diantaranya :
- Program/rencana strategis Madrasah yang dirumuskan oleh pihak Madrasah dan komite Madrasah terkendala oleh luaslingkungan/lahan yang sempit, Ruang kelas belajar masih kurang
- Visi dan Misi belum direvisi sejak sepuluh tahun terakhir
- Sebagian besar Guru sering datang terlambat/tidak disiplin
- Kamad sebelumnya tidak pernah melakukan supervisi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
- Masih ada Guru S1 yang belum tersertifikasi
- Tenaga Pendidik masih kurang dan masih ada beberapa guru yang belum S1 (3 orang guru belum S1 dari 14 orang guru yang ada)
- Tenaga khusus TU masih kurang dan dirangkap oleh guru
- Belum ada Petugas Kebersihan dan Petugas Perpustakaan
- Sarana dan prasarana yang kurang memadai, diantaranya ;
- Belum memiliki ruangan khusus untuk kamad
- Belum memiliki alat kesenian, alat olahraga dan sarana perpustakaan yang memadai
- Belum memiliki pagar belakang yang layak
- Belum tersedianya komputer/laptop yang lengkap untuk semua staf tata usaha di Madrasah.
- Tidak memiliki alat Drum Band yang lengkap
- Tidak memiliki ruang laboratorium dan perlengkapan Laboratorium IPA yang lengkap
- Tidak Memiliki Layar LCD di dalam kelas belajar
- Tidak memiliki Ruang UKS yang Luasnya dan sesuai dengan jumlah siswa.
- Belum memiliki kantin yang layak
- Peluang (opportunities)
Berdasarkan hasil analisa terhadap lingkungan eksternal Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah Telatangdapat diidentifikasi 4 (empat) faktor yang merupakan peluang yang dimiliki Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah Telatang, yaitu ;
- Kebijakan pemerintah dalam hal desentralisasi pendidikan dan otonomi Madrasah melalui Implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis Madrasah.
- Ekpektasi / harapan orang tua siswa yang tinggi terhadap pentingnya layanan pendidikan yang bermutu bagi anak-anaknya.
- Di sekitar madrasah terdapat beberapa Perusahaan Tambang Batu Bara yang cukup peduli dengan dunia pendidikan
- Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran ( e-learning ) dalam era globalisasi.
- Ancaman ( Threats )
Berdasarkan hasil analisa terhadap lingkungan eksternal Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah Telatangdapat diidentifikasi 5 ( lima ) faktor yang merupakan ancaman bagi penyelenggara pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah Telatang, yaitu ;
- Dampak negatif dari budaya global yang menerpa peserta didik membuat perilaku siswa cenderung kurang terkontrol /nakal.
- Keadaan lingkungan Keluarga siswa yang tidak semua berasal dari lingkungan terkontrol dari nilai-nilai norma yang baik
- Posisi Madrasah berada di pinggir jalan lintas tidak selalu memberi pengaruh positif bagi perkembangan kehidupan siswa di lingkungan Madrasah.
- Pengaruh perkembangan peningkatan ekonomi dari orang tua siswa yang mendapatkan ganti rugi dari perusahaan dan juga banyak yang bekerja di Perusahaan batu bara setempat cenderung menyebabkan orang tua kurang memperhatikan anak di rumah.
- Tidak adanya lapangan desa sehingga banyak anak di lingkungan sekitar yang bermain di Halaman Madrasah tanpa memperhatikan kebersihan lingkungan
Gambaran Ekologis Madrasah[edit]
Madrasah Ibtidaiyah dibangun dengan memperhatikan ekosistem lingkungan sekitar agar terjadi interaksi instruktif dan saling mempengaruhi satu sama lain demi kebaikan. pendirian madrasah ibtidayah Wathoniyah tidak menjadi gangguan fungsi 1 atau beberapa unsur dalam sistem yang akan memberi dampak negatif terhadap fungsi subsistem yang lain. madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah dan alam sekitar sebagai suatu sistem yang membentuk suatu jaringan kehidupan. di mana madrasah batoniyah tidak mengabaikan peran makhluk lainnya juga tidak memandang Madrasah berada di luar sistem tetapi bagian dari sistem ekologi yang ada. keserasian hubungan antara Madrasah ibtidaiyah Wathoniyah telatang dan lingkungannya dipelihara untuk mempertahankan sistem ekologis yang seimbang.
Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah yang terletak di dataran rendah dengan komoditi karet,serta kayaknya sumber daya alam yang melimpah menjadi tumpuan harapan penduduk. pembangunan madrasah wathoniyah bertujuan untuk memberikan kontribusi pembangunan budaya, skill dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas yang bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan baik sehingga menjadi interaksi positif dan harmonis antar manusia dan alamnya. Berdirinya madrasah Wathoniyahyang letak geografis di dataran rendah dan di pedesaan memiliki sumber daya alam yang melimpahsaat ini menjadi tumpuan harapan penduduk. melalui pendidikan dapat menciptakanmanusia yang berkualitas yang dapat memanfaatkan sumber daya alam yang berlimpah itu dengan baik.
Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah tidak menjadi gangguan yang menyebabkan perubahan fungsi komponen-komponen lingkungan dan sumber daya alam lainnya. madrasah ibtidaiyah wathoniyah memelihara proses ekologis yang esensial sebagai bagian dari upaya keseimbanganekosistem dan daya dukung lingkungan. Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah berkomitmen untuk memelihara dan melestarikan potensi kekayaan sumber daya alam dan lingkungan dari berbagai ancaman.
Gambaran Prospek Potensi Siswa[edit]
Pertambangan
Gambaran Kebutuhan Masyarakat akan Lulusan[edit]
Untuk memberikan jaminan bahwa setiap warga masyarakat Desa Tulehu Kecamatan Salahutu dapat memperoleh pendidikan setinggi-tingginya, perlu adanya pendidikan yang menampung lulusan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan demikian seluruh masyarakat akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan sesuai dengan cita-cita proklamasi yang dituangkan didalam pembukaan UUD 45 yaitu upaya yang mencerdaskan kehidupan bangsa. Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 5 ayat (1) menyatakan : "Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu".
Demi tercapainya hak tersebut, masyarakat memerlukan lembaga pendidikan yang bisa mendidik putra-putrinya dengan akses yang lebih cepat, mudah dijangkau, aman dan berkualitas. Dengan menyekolahkan/menitipkan anak mereka pada Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah, maka mereka sudah percayakan sepenuhnya pendidikan anak mereka dengan harapan setelah lulus nanti, bisa menjawab semua keinginan orang tua yang ingin menjadikan anak mereka adalah benar-benar generasi yang berakhlakul kharimah. Hal ini terbukti dengan adanya program-program yang sudah dijalankan oleh Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah ini sesuai dengan program pemerintah yang terlatih untuk menjadi siswa-siswi yang mandiri dan siap menjadi generasi penrus demi menjawab tantangan di masa depan.
Dengan demikian, masyarakat sangat apresiatif terhadap didirikannya Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah. Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah sebagai bagian dari tujuan Pendidikan Nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Adapun bentuk apresiasi masyarakat sebagai berikut :
1. Masyarakat menghadiri pertemuan undangan dari Madrasah
2. Anggota Madrasah menjadi pembicara diluar Madrasah dengan Masyarakat
3. Masyarakat menjadi pengurus Organisasi Madrasah
4. Madrasah menjadikan orang tua sebagai partner pendidik
5. Menjalin komunikasi yang interaktif antara masyarakat dan Madrasah
Unsur-unsur masyarakat yang menjalin kerjasama dengan Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah diantaranya adalah orang tua siswa, warga dan lembaga masyarakat sekitar Madrasah, tokoh masyarakat, lembaga Agama, organisasi kemasyarakatan, pemerintah setempat, petugas keamanan dan ketertiban, sesama lembaga Madrasah dan Sekolah, pengusaha, pedagang dan industri. Oleh karena Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah siap merespon masukan dan umpan balik dari masyarakat demi berlangsungnya pendirian Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah.
Keterlibatan orang tua sebagai bentuk peran serta masyarakat itu dibentuk dalam wadah komite. Salah satu cara memfungsikan masyarakat sebagai Stakeholder tersebut adalah dengan menggunakan prinsip perwakilan, yaitu memilih sejumlah kecil dari seluruh anggota masyarakat untuk melaksanakan fungsi-fungsi kontrol, pemberi masukan, pemberi dukungan, serta fungsi mediator antara masyarakat dengan lembaga-lembaga pendidikan.
Penutup (dan harapan)[edit]
Dari deskripsi diatas potensi Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Roudhotul Ulum untuk dinegerikan akan memberikan angin segar pada harapan masyarakat agar tetap menjadi madrasah dengan bercirikhaskan Pendidikan agama dengan tetap mengutamakan adab dan kemajuan teknologi, sehingga ketercapaian visi, keseimbangan dalam pencapaian imtak dan iptek akan terwujud.
Pelaksanaan Kurikulum[edit]
Pelaksanaan Kurikulum
Kurikulum yang ada di MIS Wathoniyah Yaitu Kurikulum 2013
Jumlah Peserta Didik[edit]
JULAH PESERTA DIDIK : 295 SISWA
Jumlah dan kualifikasi GTK[edit]
Guru berjumlah 21 orang dengan kualifikasi
1. PNS : 5 orang
2. Inpassing ; 4 orang
3. Honor : 12 orang
Sarana dan Prasarana pendidikan[edit]
. SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
No |
Uraian |
Jumlah yang ada |
Kondisi |
Kebutuhan |
Kekurangan |
K E T |
||
Baik |
Rusak ringan |
Rusak berat |
||||||
1 |
Ruang Belajar Kelas |
6 |
3 |
3 |
- |
6 |
|
|
2 |
Kantor |
2 |
2 |
- |
- |
2 |
|
|
3 |
Meja Siswa |
148 |
148 |
- |
- |
- |
|
|
4 |
Kursi Siswa |
165 |
165 |
- |
- |
- |
|
|
5 |
Meja Guru |
17 |
15 |
2 |
- |
- |
|
|
6 |
Kursi Guru |
25 |
25 |
- |
- |
- |
|
|
7 |
Lemari |
11 |
8 |
3 |
- |
- |
|
|
8 |
Wc Guru |
1 |
1 |
- |
- |
- |
|
|
9 |
Wc Siswa |
4 |
4 |
- |
- |
- |
|
|
20 |
Perpustakaan |
1 |
1 |
- |
- |
- |
|
|
11 |
Rumah Dinas Kep. Sekolah |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
|
12 |
Rumah Dinas Guru |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
|
13 |
Rumah Dinas Penjaga |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
|
14 |
Uks |
1 |
1 |
- |
- |
- |
- |
|
Rencana pembiayaan pendidikan[edit]
​ RENCANA ANGARAN KEGIATAN BELANJA MADRASAH (RAKBM) TAHUN 2023
NAMA SEKOLAH : MI WATHONIYAH
DESA/KECAMATAN : TELATANG/MERAPI
KABUPATEN/KOTA : KOTA LAHAT
PROVINSI : SUMATERA SELATAN
No. Urutan |
Uraian |
|
Tahap |
||
I |
II |
||||
1 |
Honorium Guru |
Rp 78.950.000,00 |
Rp 40.200.000,00 |
Rp 38.750.000,00 |
|
2 |
Honorium TU dan Operator |
Rp 28.500.000,00 |
Rp 13.500.000,00 |
Rp 15.000.000,00 |
|
3 |
Honorarium Pegawai Madrasah |
Rp 30.600.000,00 |
Rp 15.300.000,00 |
Rp 15.300.000,00 |
|
4 |
Pembelian Buku pelajaran |
Rp 25.211.000,00 |
Rp 25.211.000,00 |
||
5 |
Pembelian ATK |
Rp 29.550.000,00 |
Rp 7.200.000,00 |
Rp 22.350.000,00 |
|
6 |
Pembelian Habis Pakai |
Rp 16.089.000,00 |
Rp 4.989.000,00 |
Rp 11.100.000,00 |
|
7 |
honor panitia ujian dan Pengawas Ujian |
Rp 3.000.000,00 |
Rp 3.000.000,00 |
||
8 |
fotocopy soal ujian |
Rp 1.050.000,00 |
Rp 1.050.000,00 |
||
9 |
Honor Penulisan Ijazah |
Rp 1.750.000,00 |
Rp 1.750.000,00 |
||
10 |
Biaya Konsumsi Rapat |
Rp 12.000.000,00 |
Rp 6.000.000,00 |
Rp 6.000.000,00 |
|
11 |
penggandaan formulir PSB |
Rp 500.000,00 |
Rp 500.000,00 |
||
12 |
Penggandaan soal ulangan |
Rp 4.000.000,00 |
Rp 2.000.000,00 |
Rp 2.000.000,00 |
|
13 |
Honor Panitia Ulangan |
Rp 2.000.000,00 |
Rp 1.000.000,00 |
Rp 1.000.000,00 |
|
14 |
Honor panitia psb |
Rp 1.750.000,00 |
Rp 1.750.000,00 |
||
15 |
Biaya foto copy laporan Bulanan |
Rp 1.200.000,00 |
Rp 600.000,00 |
Rp 600.000,00 |
|
16 |
Isi ulang Galon |
Rp 2.700.000,00 |
Rp 1.350.000,00 |
Rp 1.350.000,00 |
|
17 |
Pembelian Paket Modem |
Rp 2.640.000,00 |
Rp 1.320.000,00 |
Rp 1.320.000,00 |
|
18 |
Kagiatan KSM |
Rp 1.600.000,00 |
Rp 1.600.000,00 |
||
19 |
Kegiatan ANBK dan AKMI |
Rp 3.000.000,00 |
Rp 3.000.000,00 |
||
20 |
kegiatan hut RI |
Rp 1.200.000,00 |
Rp 1.200.000,00 |
||
21 |
Pembayaran listrik |
Rp 960.000,00 |
Rp 480.000,00 |
Rp 480.000,00 |
|
22 |
Pemeliharaan |
Rp 9.000.000,00 |
Rp 4.500.000,00 |
Rp 4.500.000,00 |
|
23 |
Konsumsi Guru |
Rp 1.600.000,00 |
Rp 800.000,00 |
Rp 800.000,00 |
|
24 |
Isi Ulang Gas LPG |
Rp 350.000,00 |
Rp 150.000,00 |
Rp 200.000,00 |
|
|
|||||
JUMLAH |
Rp 259.200.000,00 |
Rp 129.150.000,00 |
Rp 130.050.000,00 |
Proses pembelajaran[edit]
Sistem evaluasi pembelajaran dan program[edit]
DATA SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN DAN PROGRAM
KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menjadi komponen penting untuk acuan penilaian dalam Kurikulum 2013. Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi seperti halnya Kurikulum 2013 adalah menggunakan acuan kriteria, yaitu menetapkan kriteria tertentu dalam penentuan kelulusan peserta didik. Kriteria tersebut dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan. Penentuan KKM mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik muatan pelajaran, dan kondisi Satuan Pendidikan.
Ketuntasan belajar pada kurikulum 2013 terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau diatasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu terdiri atas ketuntasan dalam semester, setiap tahun ajaran dan tingkat satuan pendidikan.
Ketuntasan belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu semester. Sedangkan ketuntasan belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran.
Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
Dalam menentukan KKM harus mempertimbangkan 3 aspek, yaitu karakteristik peserta didik (intake), karakteristik muatan/mata pelajaran (kompleksitas), dan kondisi satuan pendidikan (pendidik dan daya dukung).
- Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian jenjang sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh sekolah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin tinggi pula nilai KKMnya.
- Aspek karakteristik materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data empiris dari pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi, semakin menantang guru untuk meningkatkan kompetensinya.
- Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru (misalnya hasil Uji Kompetensi Guru), rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek guru dan daya dukung, semakin tinggi pula nilai KKMnya.
Organisasi dan manajemen[edit]
Foto - Foto Madrasah
Surat Rekomendasi
Pemda Provinsi | Belum tersedia |
Kemenag Kab/Kota | Lihat |
Pemda Kab/Kota | Lihat |
Kemenag Provinsi | Lihat |
RTTPM
Pelaksanaan Kurikulum | Lihat |
Jumlah Peserta Didik | Lihat |
Jumlah dan kualifikasi GTK | Lihat |
Sarana dan Prasarana pendidikan | Lihat |
Rencana pembiayaan pendidikan | Lihat |
Proses pembelajaran | Lihat |
Sistem evaluasi pembelajaran dan program | Lihat |
Organisasi dan manajemen | Lihat |
Data Tanah
Data Tanah | Lihat |