Diusulkan Menjadi MTsN 1 Pesisir Barat
Nama Madrasah | Diusulkan Menjadi MTsN 1 Pesisir Barat |
---|---|
Jenjang | MTsN |
Alamat | Jalan Lintas Barat Pekon Muara Tembulih Kec. Ngambur |
Kabupaten/Kota | Pesisir Barat |
Provinsi | Lampung |
Kategori | Madrasah Pendirian Baru (Lahan Kosong) |
Alasan Urgensitas | 1. pemerataan akses pendidikan madrasah negeri 2.wilayah yang populasi penduduk usia belajar besar sehingga memerlukan akses madrasah negeri yang mencukupi 3. wilayah yang animo masyarakat cenderung memilih madrasah negeri. 4. wilayah yang belum memiliki madrasah negeri |
Latar Belakang[edit]
Di Kabupaten Pesisir Barat yang terdiri dari sebelas (11) Kecamatan belum ada Madrasah tingkat Tsanawiyah yang berstatus negeri. Banyak keluarga bertempat tinggal di Kabupaten Pesisir Barat sebagai daerah yang 3T di Prov. Lampung, sehingga banyak anak usia Pendidikan menengah yang membutuhkan Madrasah Tsanawiyah Negeri untuk meneruskan pendidikan.
Masyarakat yang mayoritas muslim dan anak-anaknya yang berusia Sekolah Dasar (MI) membutuhkan keberadaan MTs Negeri untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Lokasi Calon Pendirian Madrasah Tsanawiyah Negeri Berada di sekitar sekitar pemukiman penduduk yang ramai, sehingga akan banyak peminat dan keinginan untuk melanjutkan ke MTs Negeri karena di daerah Muara Tembulih terdapat beberapa Madrasah Ibtidaiyah Swasta dan Sekolah Dasar Negeri sehingga kehadiran MTs Negeri sangat ditunggu-tunggu oleh wali murid khususnya dan warga Desa Muara Tembulih dan seluruh Masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat umumnya.
Salah satu bentuk dukungan nyata dari masyarakat serta pemerintah daerah untuk mendukung akan adanya pendirian Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kabupaten Pesisir Barat dibuktikan dengan pernyataan Ketua DPRD kabupaten Pesisir Barat. berikut laman video dukungan Ketua DPRD Kabupaten Pesisir Barat : https://drive.google.com/file/d/1otRdqsfELVVa6dVtWVXotg-2bv83THb8/view?usp=drive_link .
Bentuk dan Nama Madrasah[edit]
Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Barat ingin mewujudkan harapan dan keinginan masyarakat Pesisir Barat akan hadirnya Madrasah Tsanawiyah Negeri, maka dilakukan pengajuan usulan pendirian Madrasah Negeri jenjang Tsanawiyah. Nama Madrasah yang diusulkan adalah Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pesisir Barat.
Gambaran dan Tata Ruang Madrasah[edit]
• Mts Negeri 1 Pesisir Barat memiliki tata ruang aman karena berada di dekat pemukiman penduduk yang jauh dari pegunungan dan berada di daerah datar serta memiliki akses yang berhadapan langsung dengan jalan raya utama sehingga menjadikan MTs Negeri 1 Pesisir Barat mudah di akses oleh siapapun khususnya siswa.
• Dari segi kesehatan warga Desa Muara Tembulih memiliki kesadaran kebersihan yang cukup dan jauh dari tempat pembuangan sampah (TPU) sehingga aman bagi siswa.
• Dari segi keamanan, daerah Muara Tembulih memiliki masyarakat yang harmonis dan jauh dari daerah konflik sehingga memiliki keamanan yang cukup bagi siswa dan guru.
Gambaran Kondisi Geografis dan Demografis[edit]
MTs Negeri 1 Pesisir Barat merupakan satu-satunya calon Madrasah Tsanawiyah Negeri yang ada di Kabupaten Pesisir Barat. yang terletak di Kelurahan Muara Tembulih Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat dan berjarak kurang lebih 5 km dari POLSEK Pesisir Selatan. Adapun batas-batas wilayah MTS Negeri 1 Pesisir Barat adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : berdekatan dengan MIS Darul Ulum dan PAUD Surabaya
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Jalan Lintas Krui
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan pemukiman warga
- Sebelah Barat : berbatasan dengan tanah warga
Ada 10 Madrasah dan Sekolah Kemdikbud di Pesisir Barat yg ikut ujian tahun ini 260 siswa, jumlah siswa MI seluruhnya dari kelas 1 sd 6 bejumlah 1904 siswa. Dan ada 6 SDN di kecamatan Ngambur yang ikut ujian tahun ini berjumal 342 siswa. Secara Demograpi bahwa jumlah penduduk yang ada di kecamatan Ngambur berjumlah 20.800 penduduk dan usia anak sekolah pada Tingkat Dasar yang ada di kecamatan Ngambur juga mendukung :
NO | NAMA MADRASAH/SEKOLAH | JUMLAH SISWA KELAS 6 |
1 | 2SD Sukabanjar | 390 siswa |
2 | SD Sumber Agung | 110 siswa |
3 | SD Sumber sari | 40 siswa |
4 | SD Pekonmon | 30 siswa |
5 | SD Sukabanjar 1 | 60 siswa |
6 | SD Sukabanjar 2 | 22 siswa |
7 | MIS Darul Ulum | 11 siswa |
8 | MIS Al Falah Pekonmon | 20 siswa |
9 | MIS Ittihad | 14 siswa |
10 | MIS Darussalam Siring Balak | 18 siswa |
Jumlah | 415 siswa |
Untuk di kecamatan Ngambur sudah ada dua (2) lembaga pendidikan formal setingkat SLTP yang kesemuanya itu sekolah menengah pertama umum belum ada satupun lembaga pendidikan dari Kementerian Agama setingkat SLTP/MTs Negeri di Kabupaten Pesisir Barat.
Masyarakat Kecamatan Ngambur secara umum atau mayoritas penduduk pribumi (Lampung), ada juga Jawa, Sunda ,dan juga Bali, kebanyakan dari penduduk Ngambur bekerja sebagai Petani, Pedagang, Wira Usaha, PNS ,TNI, POLRI dan Nelayan.
Gambaran Analisis SWOT[edit]
- Kuatnya ikatan emosional masyarakat tersebut telah menyebabkan madrasah menjadi lebih sistemik/kokoh, massif, populis, dan mencerminkan suatu gerakan masyarakat pada lapisan bawah. Oleh karena itu, madrasah lebih banyak terdapat di pedesaan atau di daerah pelosok dan lebih dimotivasi secara intrinsik bahwa belajar dianggap sebagai suatu kewajiban.
- Dibuktikan fakta di lapangan menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap madrasah sangat tinggi. Ini terjadi karena keberadaan Madrasah di Kecamatan Ngambur peningkatan mutu pendidikan di madrasah sudah sesuai standar nasional sebagaimana halnya yang dilakukan pada berbagai sekolah umum di bawah binaan Depdiknas.
- Berbagai fakta dan tantangan yang menunjukkan tingginya minat masyarakat pada madrasah sebagaimana yang telah diuraikan di atas, menunjukkan bahwa keberadaan madrasah masih belum menjadi pilihan utama masyarakat.
- Pada prinsipnya gambaran minat masyarakat untuk memasukkan anaknya pada madrasah pada dasarnya adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang memberi perintah.
- Permasalahan Sumber Daya Manusia
Masalah kualitas sumber daya manusia menjadi issue sentral pembangunan dimana masih rendahnya kualitas SDM yang dimiliki pemerintah Kabupaten Pesisir Barat. Secara teoritis, kualitas SDM merupakan unsur yang terintegrasi dan totalitas diri manusia yang menyangkut berbagai hal. Antara lain dimensi manusia, kualitas diri pribadi dan karakteristik perorangan. Maka kualitas SDM dipengaruhi oleh keunggulan daya kreasi manusia untuk berkarya dan mengolah potensi alam sekitarnya. berikut beberapa masalah pokok yang menghambat peningkatan SDM masyarakat, antara lain: - Kurangnya Motivasi Orang Tua dan Anak Untuk Bersekolah
- Kurangnya motivasi orang tua dan anak didik untuk melanjutkan pendidikan menjadi permasalahan yang cukup rumit untuk meningkatkan kualitas SDM. masih banyak orang tua yang memandang pendidikan anaknya kurang penting.
- Kurangnya Jumlah dan Mutu Tenaga Pendidik
- Keterbatasan jumlah dan mutu tenaga pendidik (guru) dalam penyelenggaraan pendidikan serta proses belajar mengajar masih sangat terbatas. beberapa guru masih mengampu beberapa mata pelajaran sekaligus sehingga kurangnya profesionalitas mengajar guru tersebut. Begitu pula, banyak guru-guru yang karena kebutuhan ekonominya melakukan mutasi ke daerah-daerah lain yang lebih menjanjikan dalam hal mencukupi perekonomiannya..
- Penyusunan materi pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah/madrasah perlu disesuaikan dengan kondisi daerah setempat dimana kedepannya suksesnya pendidikan bukan kwitansi jumlah lulusan yang bergelar sarjana saja, melainkan ditentukan seberapa besar kemampuan masyarakat untuk memberdayakan sumberdaya sekitarnya.
- KEKUATAN DAN PELUANG
- Lahan pembangunan Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pesisir Barat ini berlokasi di Jl. Lintas Barat Pekon Muara Tembulih Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat 34883 dengan Longitude dan Latitude (-5.4561525,104.1229057) yang diperuntukan sengaja untuk membangun Madrasah TsanawiyahNegeri (MTsN).
- Terdapat guru PNS yang akan berada di Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kabupaten Pesisir Barat yang sudah layak untuk ditugaskan di Madrasah Tsanawiyah Negeri baik dari aspek jumlah maupun SDM nya. (secara rinci terlampir daftar guru PNS di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Barat yang akan di beri peluang untuk diperbantukan mengajar di madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pesisir Barat). Namun diperlukan penguatan dengan pola pembinaan secara simultan dari pihak-pihak terkait dalam pengelolaan pendidikan dan pengembangan keprofesian guru sehingga jaminan mutu dapat dikendalikan.
- Madrasah Tsanawiyah Negeri yang akan direncanakan akan dibangun diKecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat di dukung oleh beberapa madrasah ibtidaiyah swasta dan sekolah dasar negeri yang tersebar di 11 (sebelas) kecamatan di wilayah Kabupaten Pesisir Barat yang sementara ini berjumlah 14 madrasah ibtidaiyah negeri dan swasta.
- Penduduk di wilayah Kabupaten Pesisir Barat sebagian besar memeluk agama Islam dimana menjadikan hal tersebut sebagai dukungan positif untuk pendirian MTsN 1 Pesisir Barat.
- Keunggulan Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pesisir Barat menerapkan beberapa model dan kegiatan dalam sistem pembelajaran guna menghasilkan siswa unggulan. Berbagai macam model pembelajaran harus dipahami oleh guru dan diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran di kelas. Artinya guru memiliki kewenangan memilih dan menentukan berbagai macam model pembelajaran yang dianggap cocok atau sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan, karena ciri ciri model pembelajaran setidaknya menyangkut beberapa hal yaitu :
- Sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran;
- Rasional dan ilmiah;
- Berorientasi kepada peserta didik;
- Realistis;
- Kondusif.
Ciri ciri model pembelajaran tersebut, melahirkan berbagai macam model pembelajaran yang sering digunakan para guru seperti, Model Pembelajaran Inovatif, Model Pembelajaran Aktif, Model Pembelajaran Berbasis Problem, Model Pembelajaran Investigatif dan masih banyak model model lainnya. - Hakekat pembelajaran adalah memberikan atau menumbuhkan motivasi peserta didik agar memiliki keinginan kuat untuk mengetahui, memahami dan mengembangkan pelajaran. Keberhasilan seseorang meraih cita cita sangat ditentukan oleh sejauhmana mampu mengelola dan menumbuhkan motivasi dalam dirinya. Penentuan model pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan semangat bagi siswa dalam mempelajari materi pelajaran. Sehingga secara umum model dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu Model secara formal (fisik), dan model substansial (non fisik).
- Unggul dalam kedisiplinan
sistem pembelajaran MIN yang di dalamnya terdapat beberapa kolaborasi antara ilmu umum dan ilmu agama menjadikan siswa mendapat pembelajaran yang lebih kondusif dengan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum terkini yang menjadikan siswa berkegiatan lebih lama (full day) di madrasah secara intens sehingga siswa lebih disiplin dalam mengikuti pelbagai materi pelajaran yang ada serta orang tua lebih merasa aman dikarenakan siswa dalam pengawasan yang baik. - Unggul dalam beberapa mata pelajaran keagamaan
Selain pembelajaran umum, keunggulan dari MTsN 1 Pesisir Barat adalah adanya beberapa mata pelajaran rumpun Pendidikan Agama Islam yang diajarkan dalam kurikulumnya yaitu Fiqih, Al Qur’an Hadist, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), Aqidah Akhlak serta Pendidikan Bahasa Arab.
Gambaran Ekologis Madrasah[edit]
- MTsN 1 Pesisir Barat berada di lokasi yang sangat strategis, mengingat keberadaannya tidak mengganggu alam dan lingkungan sekitar. Hal ini dikarenakan MTsN 1 Pesisir Barat berada tepat dipinggir jalan utama yang dilalui angkutan umum dari berbagai arah.
- Dengan areal pengembangan MTsN 1 Pesisir Barat yang cukup luas dengan dekatnya keterpaduan pendidikan dari berbagai jenjang mulai dari PAUD dan MI sederajat.
- Disamping tempat yang strategis, keamanannya tidak mengganggu daerah sekitarnya malah sebaliknya dengan adanya MTsN 1 Pesisir Barat memberikan efek positif untuk warga sekitarnya memberikan akses pendidikan yang dekat dan layanan pendidikan yang berkualitas.
- Dari sisi ekonomi, bagi masyarakat sekitar memberikan kesempatan kepada mereka untuk ikut mengais rezeki dengan berjualan dan jasa angkutan umum.
Gambaran Prospek Potensi Siswa[edit]
Perkebunan/Kehutanan
Gambaran Kebutuhan Masyarakat akan Lulusan[edit]
Madrasah merupakan lembaga yang dipandang layak dan ideal sebagai tempat pendidikan dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) karena mempunyai nilai lebih, yakni mendidik ilmu-ilmu umum. Kelebihan lainnya, dari sikap dan perilaku (attitude) alumninya, baik yang sudah terjun di masyarakat maupun di dunia kerja. Hadirnya MTsN 1 Pesisir Barat diharapkan mampu memberi dampak positif dalam meningkatkan SDM masyarakat sekitar dan generasi muda yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, memiliki sikap beretika (sopan santun dan beradab), memiliki penalaran yang baik (mau belajar, ingin tahu, senang membaca, memiliki inovasi, berinisiatif dan bertanggungjawab), memiliki kemampuan berkomunikasi dengan berbagai bahasa diantaranya Indonesia dan Arab, menghasilkan lulusan pendidikan yang memiliki keunggulan di bidang IPTEK dan IPTAK serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
adapun daftar madrasah yang ada di Pesisir Barat diantaranya :
NO | NAMA MADRASAH | ALAMAT |
1 | MIN 1 PESISIR BARAT | WAY KRUI |
2 | MIS DARUS SHOLIHIN | PESISIR SELATAN |
3 | MIS RAUDHATUL ULUM | PESISIR SELATAN |
4 | MIS AL FALAH | BENGKUNAT BELIMBING |
5 | MIS AL FALAH PEKON MON | NGAMBUR |
6 | MIS AL IZHAR | BENGKUNAT BELIMBING |
7 | MIS BINA ISLAMI | KRUI SELATAN |
8 | MIS DARUL FALAH | BENGKUNAT |
9 | MIS DARUL ULUM | NGAMBUR |
10 | MIS DARUSSALAM | NGAMBUR |
11 | MIS ITTIHAD | NGAMBUR |
12 | MIS MARDHOTILLAH | PESISIR SELATAN |
13 | MIS MIFTAHUL ULUM | BENGKUNAT BELIMBING |
14 | MIS NURUL IMAN RATA AGUNG | LEMONG |
Penutup (dan harapan)[edit]
Demikian uraian ini kami buat dengan harapan bahwa gagasan mulia untuk menampung keinginan dan harapan masyarakat Kabupaten Pesisir Barat dapat terwujud yaitu mewujudkan “Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Pesisir Barat” dengan semangat mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara serta beriman dan bertakwa. Semoga Allah SWT dapat meridhoi dan mengabulkan serta mendapatkan jalan yang terbaik untuk mengemban amanah ummat.
Pelaksanaan Kurikulum[edit]
STRUKTUR KURIKULUM MTs NEGERI 1 PESISIR BARAT Berdasarkan KMA No.184 Tahun 2019
MATA PELAJARAN | ALOKASI WAKTU PERPEKAN | ||||
KELOMPOK A | VII | VIII | ix | ||
1 | Pendidikan Agama Islam | 2 | 2 | 2 | |
a. Al-Qur'an Hadis | 2 | 2 | 2 | ||
b. Akidah Akhlak | 2 | 2 | 2 | ||
c. Fikih | 2 | 2 | 2 | ||
d. Sejarah Kebudayaan Islam | 2 | 2 | 2 | ||
2 |
|
3 | 3 | 3 | |
3 |
|
6 | 6 | 6 | |
4 | Bahasa Arab | 3 | 3 | 3 | |
5 | Matematika | 5 | 5 | 5 | |
6 | Ilmu Pengetahuan Alam | 5 | 5 | 5 | |
7 | Ilmu Pengetahuan Sosial | 5 | 5 | 5 | |
8 | Bahasa Inggris | 4 | 4 | 4 | |
KELOMPOK B | 4 | 4 | 4 | ||
1 |
|
3 | 3 | 3 | |
2 |
|
3 | 3 | 3 | |
3 |
|
2 | 2 | 2 | |
4 |
|
- | - | - | |
Jumlah | 46 | 46 | 46 |
Jumlah Peserta Didik[edit]
Calon Potensi Peserta didik MTsN 1 Pesisir Barat berasal dari :
1 SD Sukabanjar 90 siswa
2 SD Sumber Agung 110 siswa
3 SD Sumber sari 40 siswa
4 SD Pekonmon 30 siswa
5 SD Sukabnajar 1 60 siswa
6 SD Sukabnajr 2 22 siswa
7 MIS Darul Ulum 11 siswa
8 MIS Al Falah Pekonmon 20 siswa
9 MIS Ittihad 14 siswa
10 MIS Darussalam Siring Balak 18 siswa
Jumlah 415 siswa
Jumlah dan kualifikasi GTK[edit]
DAFTAR NAMA CALON GURU MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 PESISIR BARAT
1 SURYANINGSIH., S.Ag SKI SERTIFIKASI
2 Haris Ikhsan, S.Pd.i Agama SERTIFIKASI
3 ARLIYANTI., S.H.i FIQIH SERTIFIKASI
4 ERAWATI., S.Pd IPS SERTIFIKASI
5 FITRIA NINGRUM., S.Pd BAHASA INDONESIA SERTIFIKASI
6 SOLIHIN., S.Pd MATEMATIKA SERTIFIKASI
7 SUHERMAN GUNAWAN., S.Pd BAHASA INNGRIS SERTIFIKASI
8 RONI GUNAWAN., S.Pd QUR'AN HADIST SERTIFIKASI
9 PURWANTO., S.Pd.I KESENIAN SERTIFIKASI
10 GOUSUL ALAM., S.Pd.I BAHASA ARAB -
11 AZMI ARIF., S.Pd PENJAS -
12 M. NAZARUDIN., S.Pd PKN -
13 MUHAMMAD SAIKHU., S.Ag AQIDAH AKHLAK -
14 SOPA DIARTI., S.Pd IPA -
15. FAISAL AZIZ, S. Pd. I. QUR'AN HADITS + Waka. Kesiswaan SERTIFIKASI
16 HERA ROHMAWATI, MM Kaur TU -
17 MALINA., S.Pd Staf TU
18 NURJANAH, SE Staf TU
19 PURIYANI, S.Pd Staf TU
Sarana dan Prasarana pendidikan[edit]
NO |
SARANA PRASARANA |
2021 |
2022 |
2023 |
2024 |
|
|
|
PERUNTUKAN |
PERUNTUKAN |
PERUNTUKAN |
PERUNTUKAN |
|
A |
BANGUNAN GEDUNG |
|
|
|
|
|
|
1 |
GEDUNG RUANG KELAS |
RKB 6 LOKAL |
RKB 3 LOKAL |
RKB 3 LOKAL |
RKB 3 LOKAL |
|
|
MEUBELAIR RKB (6 |
MEUBELAIR RKB (3 |
MEUBELAIR RKB (3 |
MEUBELAIR RKB (3 LOKAL) |
|
|
|
LOKAL) |
LOKAL) |
LOKAL) |
|
|
2 |
PEMBANGUNAN RUANG |
GEDUNG |
|
|
|
|
|
KEPALA,STAF TU DAN |
ADMINISTRASI/KANTOR |
|
|
|
|
3 |
GURU PEMBANGUNAN SANITASI |
GEDUNG SANITASI/MCK |
|
|
|
|
|
/ MCK |
|
|
|
|
|
4 |
PEMBANGUNAN MASJID |
GEDUNG MASJID |
|
|
|
|
6 |
PEMBANGUNA RUANG |
GEDUNG |
|
|
|
|
|
LABORATORIUM |
PERPUSTAKAAN ( 1 |
|
|
|
|
|
PERPUSTAKAAN |
LOKAL) MEUBELAIR |
|
|
|
|
|
|
LABORATORIUM |
|
|
|
|
|
|
PERPUSTAKAAN |
|
|
|
|
7 |
PEMBANGUNAN RUANG |
LABORATORIUM |
|
|
|
|
|
LABORATORIUM |
KOMPUTER ( 1 LOKAL) |
|
|
|
|
|
KOMPUTER |
MEUBELAIR |
|
|
|
|
|
|
LABORATORIUM |
|
|
|
|
|
|
KOMPUTER |
|
|
|
|
8 |
PEMBANGUNAN RUANG |
|
LABORATORIUM IPA |
|
|
|
|
LABORATORIUM IPA |
|
TERPADU( 1 LOKAL) |
|
|
|
|
TERPADU |
|
|
|
|
|
|
|
|
MEUBELAIR |
|
|
|
|
|
|
LABORATORIUM IPA |
|
|
|
|
|
|
TERPADU |
|
|
|
9 |
PEMBANGUNAN RUANG |
|
LABORATORIUM IPS |
|
|
|
|
LABORATORIUM IPS |
|
TERPADU (1 LOKAL) |
|
|
|
|
TERPADU |
|
|
|
|
|
|
|
|
MEUBELAIR |
|
|
|
|
|
|
LABORATORIUM IPS |
|
|
|
|
|
|
TERPADU |
|
|
|
10 |
PEMBANGUNAN RUANG |
GEDUNG AULA (1 |
|
|
|
|
|
AULA |
LOKAL)' |
|
|
|
|
11 |
PEMBANGUNAN |
|
LAPANGAN OLAHRAGA |
|
|
|
|
LAPANGAN OLAHRAGA |
|
SISWA |
|
|
|
|
(FUTSAL, VOLLY BALL) |
|
|
|
|
|
12 |
PEMBANGUNAN SANGGAR |
|
|
GEDUNG SANGGAR |
|
|
|
SENI DAN KREASI SISWA |
|
|
SENI DAN KREASI |
|
|
|
|
|
|
SISWA |
|
Rencana pembiayaan pendidikan[edit]
SKEMA PEMBIAYAAN; MULTY YEARS 1
. Lingkup Pembiayaan. Skema pembiayaan program penyelenggaraan pendidikan Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pesisir Barat ini bersifat multy years, meliputi:
a. Pembiayaan operasional kegiatan perencanaan, mulai dari tahapan proses rintisan persiapan, tahapan konseptualisasi perencanaan program, sampai kepada tahapan proses konsolidasi persiapan penyelenggaraan..
b. Pembiayaan operasional kegiatan pengelolaan, mulai dari tahapan proses rencana implementasi kegiatan akademik dan kelembagaan, sampai kepada tahapan proses rekonsolidasi implementasi kegiatan akademik dan kelembagaan.
2. Sumber Pembiayaan. Skema pembiayaan program penyelenggaraan pendidikan Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pesisir Barat ini bersumber dari APBN.
3. Alokasi dan Distribusi Pembiayaan. Skema alokasi dan distribusi pembiayaan program penyelenggaraan pendidikan Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pesisir Barat ini, secara rinci ditetapkan dan dituangkan dalam dokumen anggaran tersendiri.
Proses pembelajaran[edit]
MTs Negeri I Pesisir Barat akan menggunakan kurikulum yang di keluarkan dari Kementerian Agama Republik Indonesia, adapun kurikulum yang akan digunakan adalah sbagaimana tertera dibawah ini :
STRUKTUR KURIKULUM MTs NEGERI 1 PESISIR BARAT
Berdasarkan KMA No.184 Tahun 2019
MATA PELAJARAN |
ALOKASI WAKTU PERPEKAN |
|||
KELOMPOK A |
VII |
VII |
IX |
|
1 |
Pendidikan Agama Islam |
|
|
|
|
a. Al-Qur'an Hadis |
2 |
2 |
2 |
|
b. Akidah Akhlak |
2 |
2 |
2 |
|
c. Fikih |
2 |
2 |
2 |
|
d. Sejarah Kebudayaan Islam |
2 |
2 |
2 |
2 |
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
3 |
3 |
3 |
3 |
Bahasa Indonesia |
6 |
6 |
6 |
4 |
Bahasa Arab |
3 |
3 |
3 |
5 |
Matematika |
5 |
5 |
5 |
6 |
Ilmu Pengetahuan Alam |
5 |
5 |
5 |
7 |
Ilmu Pengetahuan Sosial |
4 |
4 |
4 |
8 |
Bahasa Inggris |
4 |
4 |
4 |
KELOMPOK B |
|
|
|
|
1 |
Seni Budaya |
3 |
3 |
3 |
2 |
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan |
3 |
3 |
3 |
3 |
Prakarya dan/atau Informatika |
2 |
2 |
2 |
4 |
Muatan local |
- |
- |
- |
|
Jumlah |
46 |
46 |
46 |
- EKSTRAKURIKULER
- Ekstrakurikuler Wajib, yang meliputi;
- Mentoring/Bimbingan Keislaman.
- Kepramukaan
- Ekstrakurikuler Pilihan, yang meliputi;
- Karate
- Tilawah
- Kaligrafi
- Futsal
- Robotik
- Hadroh
Sistem evaluasi pembelajaran dan program[edit]
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di MTs Negeri 1 Pesisir Barat pada saat ini, yaitu menggunakan sistem Paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut:
- Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.
- Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk MTs Negeri 1 Pesisir Barat adalah antara 0% - 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di Madrasah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar Madrasah setara dengan satu jam tatap muka. Untuk kegiatan praktik di Madrasah kami, misalnya pada kegiatan praktikum Bahasa Inggris yang berlangsung selama 2 jam pelajaran setara dengan 1 jam pelajaran tatap muka, sesuai yang tertulis pada Struktur Kurikulum MTsN 2 Padang Pariaman.
Pada pembagian jam pembelajaran ada guru yang mencukup jam disebabkan ;
- Karena guru tersebut dalam kondisi kesehatan
- Karena Jumlah jam yang tersedia lebih sedikit dari guru yang ada di MTs Negeri 1 Pesisir Barat
- Beban Belajar TM, PT, KM
Sebagai tahapan strategi pencapaian kompetensi,kegiatan pembelajaran perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil maksimal. Berdasarkan panduan penyusun KTSP ,kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan tatap muka ,Kegiatan tugas terstruktur,dan kegiatan mandiri terstruktur. Madrasah standar yang menerapkan sistem paket,beban belajarnya dinyatakan dalam jam pelajaran ditetapkan bahwa satu jam pelajaran tingkat MTS/SMP terdiri dari 40 menit tatap muka untuk tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur menafaatkan 0%-60% dari waktu kegiatan tatap muka. Pada sistem paket guru perlu mendesain kegiatan pembelajaran.
- Kegiatan Tatap Muka
Untuk MTs Negeri 1 Pesisir Barat kegiatan tatap muka menerapkan strategi dan metode bervariasi
- Kegiatan Penugasan Terstruktur
Kegiatan penugasan terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus dan RPP. Pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti penugasan, obeservasi lingkungan dan proyek.
- Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
Kegiatan Mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru namun tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran baik untuk sistem paket maupun sistem SKS.Strategi pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri dengan metode seperti penugasan.obeservasi lingkungan atau proyek.
- Beban Belajar Tambahan
Pemanfaatan Penambahan Jam Pelajaran di MTs Negeri 1 Pesisir Barat berdasarkan hasil analisis standar isi yang dibuat oleh guru mata pelajaran dimana kompleksitas Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran tersebut tinggi sedangkan Inteks peserta didik rendah. Dan dalam rangka memacu penguasaan materi oleh peserta didik untuk peningkatan nilai Ujian Nasional.
Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan beban belajar tersebut dengan pertimbangan hasil analisis dan tujuan mata pelajaran, standar kompetensi lulusan mata pelajaran serta standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran. Ini dilakukan oleh masing-masing guru bidang studi, setelah dianalisis ternyata ada mata pelajaran yang harus ditambah beban belajar tatap muka tersebut. Penambahan beberapa mata pelajaran ini disebabkan kedalaman dan keluasan serta keterpakaian dari materi melebihi dari waktu yang tersedia setelah dilakukan analisis masing – masing mata pelajaran
- Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100 %. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 100%. Madrasah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebagai target pencapaian kompetensi (TPK) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Madrasah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkat kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
- Prinsip Penetapan Ketuntasan
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut:
- Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional Judgement oleh pendidik dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di madrasahnya. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan.
- Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi.
- Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam kompetensi dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut.
- Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut.
- Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam laporan hasil belajar (LHB/Rapor) peserta didik.
- Indikator merupakan acuan / rujukan bagi pendidik untuk membuat soal-soal ulangan, baik Penilaian harian (PH), PenialaianTengah Semester (PTS) maupun Penilaian Akhir Semester (PAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas harus mampu mencerminkan/ menampilkan pencapaian indikator yang diujikan. Dengan demikian pendidik tidak perlu melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan, karena semuanya memiliki hasil yang setara.
- Pada setiap indikator atau yang kompetensi-kompetensi dasar memungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.
Organisasi dan manajemen[edit]
Foto - Foto Madrasah
Surat Rekomendasi
Pemda Provinsi | Lihat |
Kemenag Kab/Kota | Lihat |
Pemda Kab/Kota | Lihat |
Kemenag Provinsi | Lihat |
RTTPM
Pelaksanaan Kurikulum | Lihat |
Jumlah Peserta Didik | Lihat |
Jumlah dan kualifikasi GTK | Lihat |
Sarana dan Prasarana pendidikan | Lihat |
Rencana pembiayaan pendidikan | Lihat |
Proses pembelajaran | Lihat |
Sistem evaluasi pembelajaran dan program | Lihat |
Organisasi dan manajemen | Lihat |
Data Tanah
Data Tanah | Lihat |